JENIS PENGABDIAN
Bimbingan Belajar
Pelatihan Keterampilan
NAMA MAHASISWA
Oleh :
Ketua : Rubiatiningsih NPM : 2141001430483
\ Anggota : Hari Rusdhi NPM : 2141001430483
Nur Istiqomah NPM : 2141001430483
Yudi Winarto NPM : 2141001430483
LAPORAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Jenis Kegiatan 1. Bimbingan Belajar
2. Pelatihan Keterampilan
2. Ketua / Pelaksana
a. Nama : Rubiatiningsih
b. NPM : 2141001430483
c. Angkatan / Semester : 2014 / Ganjil
d. Jurusan : Sejarah dan Sosiologi
e. Fakultas : Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial Humaniora
3. Personalia
Jumlah Anggota Pelaksana : 3 Mahasiswa
4. Jangka Waktu Kegiatan : 2 Bulan
5. Tempat Pengabdian : Desa : Oro-oro Ombo
Kec. : Batu
Kab. / Kota : Batu
Provinsi : Jawa Timur
Mengetahui
Kepala P2M,
Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian
ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu
ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang.
Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi
keindahan alam yang luar biasa. Selain potensi pariwisata, Batu juga dikenal sebagai kota
Agroindustri, Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan
baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Cukup industri
yang berkembang di kota batu, mulai dari tingkat rumah tangga sampai industri menengah.
Kegiatan Agroindutri ini juga didukung oleh celah pasar yang jelas. Dengan adanya Kawasan
Wisata Jatim Park Group, jutaan wisatawan datang ke Kota Batu setiap minggunya merupakan
pasar potensial untuk memasarkan produk-produk hasil olahan pertanian tersebut.
MA Ma’arif 01 Batu terletak disebelah selatan kota Batu, yaitu 7 Km dari pusat Kota
tepatnya di Jalan Gondorejo No 1044 di Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu, luas lahan 1270
m2 didirikan pada tahun 2005 dibawah naungan yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
Kota Batu. Jumlah rombel 4 kelas, proses belajar mengajar masuk pagi.
Madrasah Aliyah (MA) adalah pendidikan yang setara/sederajat dengan SMA, SMK
atau MAK. Madrasah Aliyah (MA) adalah jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP/MTs. Lama belajar 3 tahun terdiri dari jenjang kelas 10, 11 dan 12.Usia anak yang
bersekolah di Sekolah ini antara 15 – 18/20 tahun.
Siswa Madrasah Aliyah (MA) kelas 12 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (UN)
sebagai syarat kelulusan siswa. Lulusan MA dapat melanjutkan pendidikan tinggi di perguruan
tinggi negeri atau swasta.
Kurikulum Madrasah Aliyah (MA) sama dengan kurikulum Sekolah Menengan Atas
(SMA). Perbedaannya adalah SMA dikelola oleh Depdikbud sedangkan MA dikelola oleh
Kementerian Agama (KEMENAG), dan terdapat tambahan mata pelajaran agama : Kurikulum
Madrasah Aliyah (MA) sama dengan kurikulum Sekolah Menengan Atas (SMA).
Perbedaannya adalah SMA dikelola oleh Kemendikbud sedangkan MA dikelola oleh
Kemenag, dan terdapat tambahan mata pelajaran agama yaitu : Al Quran, Hadits, Aqidah,
Fiqih, Akhlaq Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab.
Dengan uraian diatas maka kami rasa perlu untuk membekali lulusan MA 01 MA’ARIF
dengan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan potensi agrowisata Indutri yang dimiliki
oleh Kota Batu. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan pengolahan keripik buah
dan keterampilan menjahit dan bimbingan belajar Al Qur’an.
B. KAJIAN TEORI
1. Bimbingan Belajar
Belajar tambahan adalah program belajar yang dilaksanakan di luar program
intrakurikuler sekolah. Artinya, kegiatan belajar tambahan dilaksanakan setelah program
belajar reguler di sekolah telah berakhir. Belajar tambahan dapat dilakukan siswa di sekolah.
Pembimbing belajar berasal dari guru mata pelajaran di sekolah bersangkutan. Lazim disebut
program belajar tambahan sore.
Program belajar tambahan sore memiliki skedul perencanaan tersendiri. Melibatkan
orangtua/wali murid dan komite sekolah dalam hal pembiayaan operasionalnya. Program ini
lazim diadakan sebelum siswa menghadapi ujian nasional (UN). Pesertanya terdiri dari siswa
tingkat terakhir di suatu sekolah.
Belajar tambahan dilakukan oleh siswa bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
dan pendalaman terhadap materi suatu mata pelajaran. Tujuan ini berkaitan dengan persiapan
seorang siswa untuk menghadapi ujian di sekolah, baik ujian tengah semester, ujian akhir
semester maupun ujian akhir nasional.
Dengan mengikuti belajar tambahan, di sekolah maupun di rumah, siswa akan
mengalami ketuntasan belajar pada ujian yang diadakan di sekolah. Selain itu juga
berorientasi pada kelulusan ujian akhir nasional. Lebih dari itu, siswa diharapkan
memperoleh nilai evaluasi murni (NEM) yang tinggi sehingga dapat diterima di sekolah
unggul atau sekolah favorit.
Namun tujuan belajar tambahan tidak semata karena menghadapi berbagai ujian di
sekolah. Hal ini dapat juga dilakukan siswa karena ingin lebih menguasai materi suatu mata
pelajaran yang sangat diminati. Sebaliknya, siswa dapat mengikuti belajaran tambahan
dengan tujuan mengatasi kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu di sekolah.
Siswa yang mengikuti program belajar tambahan lebih berpeluang untuk mencapai
tujuan dan memperoleh manfaat yang besar. Oleh sebab itu program belajar tambahan perlu
diikuti dengan baik oleh siswa. Tidak sekadar ikut-ikutan program sekolah melainkan benar-
benar mengikutinya dengan sepenuh hati.
Sekolah di tuntut untuk mampu menjalankan tiga bentuk tanggungjawab tersebut secara
optimal. Untuk itu, pada umumnya, sekolah tidak membatasi tanggungjawab formal
kependidikan dengan sekedar menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
secara rutin, tapi juga berupaya mengembangkan keterampilan siswa melalui kegiatan
kegiatan terprogram lainnya, dengan tujuan agar hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi
lebih maksimal. Di antara kegiatan-kegiatan terprogram yang diselenggarakan oleh sekolah
dalam rangka meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan kepribadian siswanya yang
lebih kea rah lebih baik yaitu dengan cara kegiatan keputrian, baik yang sama sekali tidak
terkait dengan mata pelajaran maupun yang masih memiliki kaitan dengan mata pelajaran
tertentu. Program kegiatan keputrian pada mata pelajaran tertentu yang seperti matematika,
fisika, kimia, dan bahasa Inggris. Sementara, mata pelajaran lain sering diabaikan termasuk
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Padahal, bidang studi Pendidikan Agama Islam
sangat penting bagi siswa serta wujud pelaksanaan tanggungjawab sekolah terhadap orang
tua yang mempercayakan penanaman nilai-nilai agama anak (pibadi, akhlak, budi pekerti
anak) kepada sekolah, terlebih alokasi waktu untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam
yang sangat minim, yaitu hanya 2 jam pelajaran dalam satu Minggu atau ± 90 menit dalam
seminggu.
Pada umumnya setiap organisasi sering terjadi suatu kesenjangan antara kebutuhan akan
promosi tenaga kerja yang diharapkan oleh organisasi dengan kemampuan tenaga kerja
dalam merespon kebutuhan, organisasi perlu melakukan suatu upaya untuk menjembatani
kesenjangan ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan organisasi adalah melalui program
pelatihan. Melalui program pelatihan diharapkan seluruh potensi yang dimiliki dapat
ditingkatkan sesuai dengan keinginan organisasi atau setidaknya mendekati apa yang
diharapkan oleh organisasi.
Berikut ini penjelasan beberapa ahli mengenai pengertian pelatihan: Menurut Jan Bella
dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia karangan Hasibuan (2003) “Pendidikan dan
Latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan keterampilan
kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam
kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek,
dilakukan di lapangan, berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how.”
Menurut Pangabean (2004) “Pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang
digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan sekarang, Sedangkan pendidikan lebih berorientasi kepada masa
depan dan lebih menekankan pada peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami
dan menginterpretasikan pengetahuan”. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan dan
meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya dengan cara peningkatan
keahlian, pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang spesifik yang berkaitan
dengan pekerjaan.
Pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi, oleh karena itu bagi
setiap perusahaan yang ingin berkembang maka pelatihan bagi karyawannya harus
memperoleh perhatian yang besar. Menurut Sastrohadiwiryo (2002), pelaksanaan
pelatihan dapat tercapai bila didasarkan pada prinsip – prinsip berikut:
Menurut Harris (2000), terdapat 4 dasar untuk mengukur keberhasilan dari pelaksanaan
pelatihan, yaitu:
d. Kemasan dapat menjangkau Pasar yang jauh. Sebagai contoh; pasar di Malaysia,
Singapura, Timur Tengah, dll .
e. Kemasan penting untuk menjaga gengsi konsumen.
f. Kemasan yang praktis. Dengan kemasan, konsumen bisa dengan praktis membawa
produk Makanan yang dibelinya ke mana-mana. Dalam hal ini bentuk Produk Makanan
harus didesain dengan mempertimbangkan unsur kepraktisan.
Melalui Workshop Pengembangan Kemasan dan Desain Kemasan keripik ini
diharapkan partispasi aktif peserta selama Workshop ini berlangsung dalam rangka
mewujudkan Kemasan produk Makanan yang menarik dan sesuai dengan selera konsumen.
C. TUJUAN
Tujuan Pengabdian Pada Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP) mahasiswa IKIP Budi
Utomo Malang Tahun 2018 pada Sekolah MA 01 MA’ARIF Kota Batu adalah Sebagai
Berikut:
D. SASARAN
Sasaran Pengabdian Pada Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP) mahasiswa IKIP Budi
Utomo Malang Tahun 2018 pada Sekolah MA 01 MA’ARIF Kota Batu adalah Siswa-siswi
MA’MAARIF Kota Batu Kelas X, XI dan XII Semua jurusan dengan jumlah siswa 53 Siswa.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
F. JADWAL KEGIATAN
Agenda Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP) mahasiswa IKIP
Budi Utomo Malang Tahun 2018 pada Sekolah MA 01 MA’ARIF Kota Batu disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
G. PERSONALIA
Ketua :
Nama : Rubiatiningsih
NPM : 2141001430483
Angkatan / Semester : 2014 / Ganjil
Jurusan : Sejarah dan Sosiologi
Fakultas : Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora
Anggota 1 :
Anggota 2 :
Anggota 3 :
A. Hasil Kegiatan
1. Perencanaan
Profil MA’MAARIF
https://mamaarif01batu.wordpress.com/2012/11/21/profil-ma-maarif-batu/