Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA (PKM-K)


THE HERBAL DAUN KELOR

Diusulkan oleh:
Ido Nenotek 2206030066/2022
Kristina Adriani Krowa 2206030061/2022
Maria Faustin Sonya Fallo 2206030057/2022

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


KUPANG
2022
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Bab I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang masalash
Teh adalah minuman yang sangat umum dalam kehidupan kita seharihari.Kebiasaan minum teh tidak
hanya dikenal di Indonesia tetapi juga hampir di seluruh dunia. Teh ternyata mengandung banyak
manfaat bagi kesehatan. Menurut beberapa hasil penelitian, teh memiliki kandungan senyawa yang
mampu mengobati sejumlah penyakit ringan dan mencegah serangan berbagai penyakit berat. Selain itu
karena teh adalah minuman alami, maka relatif aman dari efek samping yang merugikan kesehatan
Teh adalah jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air (Damayanthi, 2008), selain sebagai
minuman yang menyegarkan, teh telah memiliki khasiat bagi tubuh (Silaban, 2005), dapat dinikmati
dengan penyeduhan. Teh tidak hanya terbuat dari pucuk daun tanaman teh, namun dapat dibuat dari
daun yang lain seperti, daun alpukat, daunsirsak, bunga rosela, daun pacar air, dan daun kopi.
Produk teh tidak hanya dihasilkan dari daun teh, maka dari itu kami berfikir untuk mengolah teh bukan
hanya dari daun teh tetapi dapat dihasilkan dari daun lain seperti daun kelor. Kelor sudah dikenal luas di
Indonesia, khususnya di Kupang, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam masyarakat. Di
Indonesia pohon kelor banyak ditanam sebagai pagar hidup, ditanam di sepanjang ladang atau tepi
sawah, berfungsi sebagai tanaman penghijau. Selain itu tanaman kelor juga dikenal sebagai tanaman
obat berkhasiat dengan memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman kelor mulai dari daun, kulit batang,
biji, hingga akarnya.
Menurut penelitian Indriyani (2015), memanfaatkan daun kelor sebagai bahan pembutan teh seduhan
menghasilkan uji antioksidan tertinggi dengan hasil 53,48 % pada perlakuan A3B1 yaitu pengeringan
selama 40 menit dalam suhu 55 derajat Celcius dan penambahan kayu manis 0,5 g serta cengkeh 0,25 g
(2:1). Kandungan antioksidan terendah pada A2B1 sebanyak 44,3 % dengan lama pengeringan 40 menit
dengan penambahan kayu manis 0,25 g dan cengkeh 0,5 g (1:2) lama pengeringan tidak berpengaruh
terhadap uji antioksidan, tetapi penambahan kayu manis dan cengkeh berpengaruh terhadap aktifitas
antioksidan karena kayu manis dan cengkeh tidak tahan pada suhu tinggi sehingga mengurangi
kandungan antioksidan pada teh daun kelor.
1.2 perumusan masalah
Perumusan masalah berdasarkan latar belakang yaitu:
1. Menurunnya minat konsumen terhadap produk keripik pisang.
2. Perlunya inovasi produk keripik pisang yang diminati konsumen dengan nilai jual yang tinggi.
3. Perlunya menumbuh kembangkan minat jiwa wirausaha dan pengalaman berwirausaha bagi
mahasiswa.
4. Perlunya mahasiswa menguasai sistem pemasaran dan keterampilan promosi dalam
berwirausaha
1.3 tujuan kegiatan

1. Menghasilkan inovasi keripik pisang yang bernilai jual dan bergizi tinggi. 2. Meningkatkan
daya kreativitas dan jiwa kewirausahan mahasiswa.
3. Membuka peluang usaha baru di bidang kuliner.
4. Meningkatkan pendapatan mahasiswa
1.4 Kegiatan Luaran yang diharapkan dari kegiatan PKM-K ini adalah:
1. Tersedianya suatu produk keripik pisang.
2. Laporan akhir Matakuliah

Gambar 1.1 the herbal daun kelor

Gambar 1.2 kemasan the herbal daun kelor

BAB 2 TUJNJAUAN PUSTAKA


2.1 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. produk
1. jenis dan nama produk serta karakter pembentuknya
a. jenis : teh herbal
b. nama produk : the herbal daun kelor
c. karakteristik : the herbal daun kelor merupakan jenis minuman yang terbuat dari daun kelor.
Rasa The daun kelor ini tak kalah nikmat dari teh biasanya. Justru teh kelor ini merupakan teh
yang tak biasa karena memiliki rasa dan aroma yang khas. Produk tidak menggunakan bahan
pengawet kimia dan pemanis buatan sehingga aman dikonsumsi.
2. keunggulan produk
a. sebagai produk kuliner yang inovatif danmenyehatkan
b. tampilan produk yang menarik dan cita rasa yang khas

c. bahan baku dari daun kelor yang memiliki kandungan  vitamin, kalsium dan protein
sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes, penyakit jantung, rematik, batu ginjal,
kanker, menyehatkan mata serta cocok untuk program diet atau yang mengalami masalah
obesitas.
d. produk tahan hingga 1 bulan dan bertahan di suhu ruang (5-60 C)

B. analisis pemasaran
1. Strategi Produk
Kami akan melakukan inovasi-inovasi terhadap the herbal daunkelor agar dapat menarik
lebih banyak pembeli.
2. Strategi harga
Strategi harga akan sesuai dengan harga pasar, harga yang diberikan standar harga pasar,
dengan kata lain kami harga produk kami bersaing dan tidak merusak harga pasar.
3. Strategi Distribusi dan Promo
Dalam rangka memperluas pemasaran kami akan mendistribusikan dan mempromosikan
produk kami. Dalam hal mendistribusikan produk kami akan bekerja sama dengan berbagai kios-
kios agar pendistribusian produk kami dapat lebih cepat. Untuk promosi kami akan lebih banyak
melakukan promosi di media online seperti WA, FB, Instagram, kami memilih media online
karena sebagian orang mulai dari yang tua hingga yang muda lebih banyak menggunakan media
sosial sehingga menurut kami promosi nya dapat berdampak cepat terhadap produk kami.
System pembayaran yang akan kami gunakan

- Pembayaran COD, yaitu salah satu metode pembayaran di mana pembeli membayar jika
barang sudah ada di depan pintu rumah mereka.
- Pembayaran diakhir untuk penitipan di kios

C. Analisa Bisnis Plan


Dalam merencanakan bisnis ini secara berkelanjutan layak dan tidak layaknya produk the
herbal daun kelor sebagai minuman yang menyehatkan dilakukan dengan pendekatan analisis
CANVAS BISNIS PLAN sepertidiperlihatkan dalam Tabel 2.1. Selain itu analisis kelayakan
finansial merupakan salah satu dari bagian analisis proyek yang memandang kelayakan dari
aspek suatu usaha. Tabel 2.2 memberikan suatu analisis / aliran cashflow pendapatan dan
pengeluaran dalam 1 tahun.

KEY PARTNERS KEY AKTIVITIES ValuePropositions CustomerSegments


-Penyuplai daun -Memproduksi the -Harga mudah -Semua orang dari
kelor dan pemilik herbal dijangkau berbagai usia
kebun daun kelor
-Pengantaran tepat
- Pemilik kios-kios waktu
-Mengiklankan
Produk -Respon terhadap
pelanggan cepat
Seperti status WA dan
IG dan FB minimal
setiap produk kita
sudah di produksi atau
ada varian baru keluar

Key Resources Channels


-Membuat akun FB -Media sosial seperti
( Fb, IG, Whatsapp)
- Akun IG

CostStructure RevenueStreams
- Biaya Capital: Modal Sendiri, Pinjaman, dan - Pendapatan utama dari penjualan produk the
Bunga herbal daun kelor
- Biaya Produksi: BBB, tenaga kerja, dan - Pendapatan kotor dan pendapatan bersih
biaya BOP berupa biaya beli peralatan. setelah pajak
- Biaya Operasional: Gaji Karyawan, Listrik, - Target pendapatan minimal 3-5 juta/bulan
air, dan Biaya lain-lain
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
3.1 Tahap Persiapan Produksi
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program,
peralatan tersebut adalah :
- wadah pengeringan
- kain penutup
-baskom
3.2 Tahap pengolahan
Bahan
- daun kelor
3.3 Tahap Pembuatan
1) Proses pengolahan dimulai dari pengambilan daun kelor dari petani sebagai bahan baku pembuatan
teh

2. pembersihan daun yang masih melekat pada tangkai


3.pencucian daun kelor
4. pelayuan daun dan pengeringan daun pada wadah pengeringan lalu ditutupi dengan kain. Hindari
penjemuran matahari langsung untuk menjaga kandungan nutrisi dari daun kelor tetap terjaga.
5. pengemasan, pengepressan, dan pelabelan.

3.4 Tahap Uji Kualitas


Tahap uji kualitas dilakukan setelah tahap-tahap pengolahan selesai, yaitu dengan cara
melakukan pengecekan terhadap produk yang telah siap untuk di pasarkan. Adapun produk
dikatakan telah lolos uji kualitas dan layak jual jika:
a. Kandungan gizi
b. Kerapian, hasil dari pembuatan keripik pisang Pelangi sesuai dengan rasa dan warna yang
dibuat
c. Kerangka baik, bentuk rapi
d. Kebersihan, produk yang telah selesai tidak kotor (baik terkena kotoran maupun tepung)
e. Ketertarikan produk, baik mengenai rasa, maupun penampilan
Apabila terdapat produk yang tidak lolos uji kualitas, produk ini di pisahkan dan produk yang
telah layak jual di pasarkan melalui agen-agen dan pihak- pihak yang telah bekerja sama.
3.5 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dari PKM-K ini dijelaskan melalui flowchart seperti pada Gambar3.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya Tabel
4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya Rp

1 Perlengkapan Yang diperlukan Rp 4.100.000

2 Bahan habis pakai Rp 4.000.000

3 Transportasi Rp 1.000.000

4 Lain-lain Rp 900.000

Jumlah Rp 10.000.000

4.1 Jadwal Kegiatan Tabel


4.2 JadwalKegiatan

Bula Person
No. Jenis Kegiatan n Penanggun
g Jawab
1 2 3 4 5
1. Produksi tahap awal RikardusBagas
A. Nggeta
2. Pemasaran dan RikardusBagas
penjualan tahap awal A. Nggeta
3. Survei pasar lanjutan Bernardino Orpa
Anabokay
4. Produksi tahap lanjutan Renaldi Onirius
Misa
Analisan usaha Alexandro D.K
5 (Pemasaran, Promosi, Kefi
dll)

Anda mungkin juga menyukai