Anda di halaman 1dari 11

Makalah Pembuatan Sagu

dari Pohon Aren

Disusun Oleh :

Nama : Silmi Tsabita


Muhammad Muammar
Kelas : 4 KIC
Mata Kuliah : Perpindahan Massa
Dosen : Ir.Fadarina,M.T.

JURUSAN TEKNOLOGI
KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pembuatan Sagu dari Pohon
Aren”.
   Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian secara umum. Adapuan tujuan
kami menulis makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen yang membimbing kami dalam
mata kuliah Perpindahan Massa. Di sisi lain, kami menulis makalah ini untuk mengetahui lebih rinci
mengenai pembuatan sagu dari pohon aren
   Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran para pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk ke depannya.
Semoga  makalah  ini  bermanfaat  bagi  kita  semua  terutama  bagi  mahasiswa-mahasiswi yang
mengikuti mata kuliah Perpindahan Massa Khususnya di Teknologi Kimia Industri.

Palembang, 7 Juli 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................,... 2
BAB II Pembahasan……….................................................................................................................... 3
2.1 Mengenal pohon aren………........................................................................................................... 3
2.2 Kegunaan pohon aren …………...................................................................................................... 3
2.3 Tanaman aren layak diolah…...........................................................................................................4
2.4 Penanaman …………….................................................................................................................. 4
2.5 Pemungutan hasil sagu…..................................................................................................................5
2.6 Cara pembuatan……........................................................................................................................ 5
2.7 Penjualan Sagu aren .…………………………………………………………………………….....6
2.8 Manfaat sagu bagi Kesehatan…………….………………………………………………………...7
2.8 Pengolahan Limbah ………………………………………………………………………………...8
BAB III Penutup......................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon
yang dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri kerajinan. Hampir semua bagian
atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi,
tanaman ini kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara
sungguh-sungguh oleh berbagai pihak. Selama ini pemenuhan akan permintaan bahan
baku industri yang berasal dari bagian-bagian pohon aren, masih dilayani dengan
mengendalikan tanaman aren yang tumbuh liar (tidak ditanam orang). Bagian-bagian fisik
pohon aren yang dimanfaatkan, misalnya akar ( untuk obat tradisional), batang (untuk
berbagai peralatan), Ijuk (untuk kerpeluan bangunan), daun (kususnya daun muda untuk
pembungkus dan merokok). Demikian pula hasil produksinya seperti buah dan nira dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman. Permintaan produk-produk yang
dihasilkan dari tanaman ini akan selalu meningkat sejalan dengan perkembangan
pembangunan yang ada. Oleh karena itu penanaman atau pembudidayaan tanaman aren
mempunyai harapan atau prospek yang baik dimasa datang.
Saat ini telah tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok aren yaitu :
Arenge pinata (Wurmb) Merr, Arenge undulatitolia Bree, Arenge westerhoutii Grift dan
Arenge ambcang Becc. Diantaranya keempat jenis tersebut yang sudah dikenal
manfaatnya adalah arenge piñata, yang dikenal sehari-hari dengan nama aren atau enau.
Usaha pengembangan atau pembudidayaan tanaman aren di Indonesia sangat
memungkinkan. Disamping masih luasnya lahan-lahan tidak produktif, juga dapat
memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri atas produk-produk yang berasal dari
tanaman aren, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dari usaha tani tanaman aren
dan dapat pula ikut melestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.
Sagu (Metroxylon sagu Rottb) merupakan penghasil pati yang
s a n g a t  potensial namun pemanfaatannya masih sangat terbatas. sagu banyak dijumpai
di Indonesia khususnya di daerah Indonesia bagian timur. Sagu
merupakan bahan makanan yang menjadi makanan pokok masyarakat
Maluku,papua,Menta!ai,dan daerah daerah lain di Indonesia. Sagu
mengandung karbohidrat yang cukup tinggi sehingga dapat menjadi
b a h a n p a n g a n p e n g g a n t i b e r a s u n t u k k e d e p a n n y a . S a m p a i sekarang
masih banyak masyarakat pedalaman di Indonesia mengkonsumsi sagu sebagai makanan
pokok.
Tanaman sagu memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi kekurangan
pangan nasional dan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras
sebagai makannan pokoknya. kandungan kalori dan gizi sagu tidak kalah dengan sumber
pangan lainnya & oleh karena itu, mambangun ketahanan pangan nasional
untuk kedepannya sagu dapat menjadi jalan keluar dalam mengatasi masalah tersebut
kini kurang perhatiannya dari pemerintah produksi sagu nasional
semakin menurun. Sagu merupakan tanaman tahunan. dengan sekali tanam, sagu akan
tetap berproduksi secara berkelanjutan selama puluhan tahun. Tanaman
penghasil karbohidrat lainnya seperti padi, jagung, ubi kayu, dan tebu
merupakan tanaman semusim.namun,untuk  panen pertama paling tidak harus
menunggu delapan tahun.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengenal pohon aren
2. Kegunaan pohon aren
3. Tanaman aren yang layak diolah
4. Penanaman
5. Hasil sagu
6. Cara pembuatan sagu aren
7. Manfaat sagu aren bagi Kesehatan
8. Mengatasi Limbah sagu aren
1.3 Tujuan
Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca khususnya mahasiswa/mahasiswi
tentang pembudidayaan “pohon aren ” menjadi “sagu”.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Pohon Aren

Pohon Aren adalah tumbuhan mirip pohon nyiur dengan nama family ( Arecaceae) dan
merupakan jenis pohon dengan biji tertutup (Angiospermae). Jenis tumbuhan ini dapat
mencapai ketinggian sampai 25 mtr dengan diameter mencapai 65 cmt, batang nya sangat
keras dan kokoh, dapat tumbuh subur pada dpl 500 m sampai dengan 800 m, dengan curah
hujan yang cukup merata sepanjang tahun yaitu sekitar 1.200 mm setahun.
a. Bentuk Pohon, Bunga dan Buah
Aren termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan). batangnya tidak berduri, tidak bercabang,
tinggi dapat mencapai 25 meter dan diameter pohon dapat mencapai 65 cm. Tanaman ini
hamper mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya,, jika pohon kelapa batang pohonnya
bersih (pelepah daun yang tua mudah lepas), maka batang pohon aren ini sangat kotor karena
batangnya terbalut oleh ijuk sehingga pelepah daun yang sudah tua sulit diambil atau lepas
dari batangnya. Oleh karena itulah, batang pohon aren sering ditumbuhi oleh banyak tanaman
jenis paku-pakuan. Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5 meter, helaian daun
panjangnya dapat mencapai 1.45 meter, lebar 7 cm dan bagian bawah daun ada lapisan lilin.
b. Penyebaran dan Syarat Tumbuh
Wilayah penyebaran aren terletak antara garis lintang 20º LU – 11ºLS yaitu meliputi : India,
Srilangka, Banglades, Burma, Thailand, Laos, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Hawai,
Philipina, Guam dan berbagai pulau disekitar pasifik. (Burkil, 1935); Miller, 1964; Pratiwi
(1989). Di Indonesia tanaman aren banyak terdapat dan tersebar hamper diseluruh wilayah
Nusantara, khususnya di daerah perbukitan dan lembah. Tanaman aren sesungguhnya tidak
membutuhkan kondisi tanah yang khusus (Hatta-Sunanto, 1982) sehingga dapat tumbuh pada
tanah-tanah liat, berlumur dan berpasir, tetapi aren tidak tahan pada tanah yang kadar
asamnya tinggi (pH tanah terlalu asam). Aren dapat tumbuh pada ketinggian 9 – 1.400 meter
di atas permukaan laut. Namun yang paling baik pertumbuhannya pada ketinggian 500 – 800
meter di atas permukaan laut dengan curah hujan lebih dari 1.200 mm setahun atau pada
iklim sedang dan basah menurut Schmidt dan Ferguson.

2.2 Kegunaan Pohon aren


Dapat dimanfaatkan, baik berfungsi sebagai konservasi, maupun fungsi produksi yang
menghasilkan berbagai komoditi yang mempunyai nilai ekonomi.
 a. Fungsi Konservasi
Pohon aren dengan perakaran yang dangkal dan melebar akan sangat bermanfaat untuk
mencegah terjadinya erosi tanah. Demikian pula dengan daun yang cukup lebat dan batang
yang tertutup dengan lapisan ijuk, akan sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan yang
langsung kepermukaan tanah. Disamping itu pohon aren yang dapat tumbuh baik pada
tebing-tebing, akan sangat baik sebagai pohon p[encegah erosi longsor.
b. Fungsi Produksi
Fungsi produksi dari pohon aren dapat diperoleh miulai dari akar, batang, daun, bunga dan
buah. Di Jawa akar aren digunakan untuk berbagai Obat Tradisional (Heyne, 1927; Dongen,
1913 dalam Burkil 1935). Akar segar dapat menghasilkan arak yang dapat digunakan sebagai
obat sembelit, obat disentri dan obat penyakit paru-paru.
Batang yang keras digunakan sebagai bahan pembuat alat-alat rumah tangga dan ada pula
yang digunakan sebagai bahan bangunan. Batang bagian dalam dapat menghasilkan sagu
sebagai sumber karbohidrat yang dipakai sebagai bahan baku dalam pembuatan roti, soun,
mie dan campuran pembuatan lem (Miller, 1964). Sedangkan ujung batang yang masih muda
(umbut) yang rasanya manis dapat digunakan sebagai sayur mayor (Burkil, 1935).
Daun muda, tulang daun dan pelapah daunnya, juga dapat dimanfaatkan untuk pembungkus
rokok, sapu lidi dan tutup botol sebagai pengganti gabus. Tangkai bunga bila dipotong akan
menghasilkan cairan berupa nira yang mengandung zat gula dan dapat diolah menjadi gula
aren atau tuak (Steenis et.al., 1975). Buahnya dapat diolah menjadi bahan makanan seperti
kolang-kaling yang banyak digunakan untuk campuran es. Kolak atau dapat juga dibuat
manisan kolang-kaling.
2.3 Tanaman yang layak diolah
a. Tanaman yang layak diolah
Tanaman aren dapat diperbanyak secara generatif (dengan biji). Dengan cara ini akan
diperoleh bibit tanaman dalam jumlah besar, sehingga dapat dengan mudah
mengembangkan (membudidayakan) tanaman aren secara besar-besaran.
Langkah yang perlu dilakukan dalam pengumpulan tanaman aren yang memenuhi
persyaratan :
 Berasal dari pohon aren yang pertumbuhannya sehat, berdaun lebat.
 Buah aren masak benar (warna kuning kecoklatan dan daging buah lunak).
 Buah berukuran besar (diameter minimal 4 cm)
 Kulit buah halus (tidak diserang penyaklit).
 Keluarkan biji aren buah yang telah dikumpulkan dengan membelahnya.
2.4 Penanaman
Teknik penanaman aren dapat dilakukan dengan sistim monokultur atau dengan sistim
agroforestri/tumpangsari. Dengan sistim monokultur terlebih dahulu dilakukan
pembersihan lapangan dari vegetasi yang ada (land clearing) dan pengolahan tanah
dengan pembajakan atau pencangkulan serta pembuatan lubang tanaman. Pembuatan
lubang tanaman dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dan jarak antar lubang (jarak tanam) 5 x
5 m atau 9 x 9 m. untuk mempercepat pertumbuhan pada lubang tanaman diberi tanah
yang telah dicampur dengan pupuk kandang, urea, TSP, sekitar 3 – 5 hari setelah lubang
tanaman disiapkan, baru dilakukan penanaman. Bibit yang baru ditanam, sebaiknya diberi
naungan atau peneduh. Sistim agroforestri/tumpangsari, ini dapat dilakukan dengan
menamai bagian lahan yang terbuka yaitu diantara kedua tanaman pokok dengan tanaman
penutup tanah seperti leguminose atau tanaman palawija.

2.5 Pemungutan Hasil menjadi Sagu


Sagu aren dapat dihasilkan dengan memanfaatkan batang pohon aren dengan proses sebagai
berikut :
Memiliki batang pohon aren yang banyak mengandung pati/tepungnya dengan cara :
 Menancapkan kampak atau pahat ke dalam batang sedalam 10 – 12 cm pada dari
ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah.
 Periksa ujung kampak atau pahat tersebut apakah terdapat tepung/pati yang menempel.
 Apabila terdapat tepung/pati, tebang pohon aren tersebut.
 Potong batang pohon yang sudah ditebang menjadi beberapa bagian sepanjang 1,5 – 2,0
m.
 Belah dan pisahkan kulit luar dari batang dengan empelurnya.
 Empelur diparut atau ditumbuk, kemudian dicampur dengan air bersih (diekstraksi).
 Hasil ekstraksi diendapkan semalaman (±12 jam) dilakukan pemisahan air dengan
endapannya. Lakukan pencucian kembali dengan air bersih dan diendapkan lagi, sampai
menghasilkan endapan yang bersih
 Hasil endapan dijemur sampai kering.
 Umur relative muda 15-25 tahun
Tepung aren dapat dipergunakan sebagai bahan baku seperti mie, soun, cendol, dan campuran
bahan perekat kayu lapis.
2.6 cara pembuatan tepung aren
 Batang aren kira kira 1 meter
 Dihilangkan kulitnya yang keras, bagian dalamnya yang banyak mengandung sel-sel
parenchym penyimpan tepung, kalau perlu, dipotong lebih kecil agar cukup untuk
dimasukkan ke dalam mesin pemarut.
 Selanjutnya digiling dengan menggunakan mesin pemarut yang digerakkan mesin
diesel. Hasilnya adalah parutan batang aren berbentuk seperti serbuk gergaji.
 Setelah dipisahkan serabutnya, serbuk batang aren diayak atau disaring sambil
diguyur air terus menerus
 Di dalam bak penampungan itu, yang airnya berwarna coklat karena serbuk batang
aren, terdapat endapan tepung atau pati aren.
 Tepung atau pati aren dikumpulkan dan ditiris dalam karung plastik yang digantung.
Setelah melalui proses penambahan bahan kimia (kaporit), untuk membersihkan dan
memurnikan tepung, serta pengendapan ulang dan pengeringan, diperoleh hasil
tepung aren yang bersih berwarna putih terang.
 Hasil produksi pabrik kini siap dipasarkan.

2.7 Penjualan sagu aren


Batang aren ( arenga pinnata atau sugar palm) yang tidak ekonomis untuk diambil niranya
sebagai bahan baku gula, biasanya akan ditebang petani. Gelondongan batang yang padat
sari tepung itu di potong dalam ukuran2 tertentu lalu dikirim ke pabrik pengolahan untuk
di proses menjadi tepung aren. Tepung aren di sebut juga tepung kawung. Bersifat mudah
larut dalam air. Kualitasnya di tentukan oleh kadar kelembaban dan warna. Tepung
bermutu baik berwana putih bening sementara yang kurang baik berwarna kecoklatan.
Masyarakat mengenal 2 bentuk tepung aren di pasaran yakni kering dan basah. Yang
kering berderai seperti layaknya tepung terigu. Yang basah akan dicetak lalu di bakar.
Tepung aren seperti ini perlu direndam dalam air terlebih dahulu sebelum di gunakan.

2.8 Manfaat sagu aren untuk Kesehatan


 Menjaga Kesehatan Gigi
Manfaat sagu Aren yaitu dapat menjaga kesehatan gigi. Kandungan kalsium yang ada
dalam tepung aren tersebut yang berguna untuk menjaga kesehatan gigi. Gigi yang
terpenuhi kalsiumnya akan terhindar dari masalah gigi seperti sakit gigi, gigi
berlubang dan sebagainya.
 Mencegah Osteoporosis
Sagu aren yang dikonsumsi secara rutin juga dapat mencegah terjadinya osteoporosis
atau pengeroposan pada tulang. Kandungan kalsium dan fosfor yang ada pada tepung
mampu membantu menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Sehingga Anda akan
terhindar dari bahaya osteoporosis.
 Mencegah Anemia
Anemia dapat terjadi oleh siapapun yang kekurangan zat besi dalam tubuhnya.
Dengan mengkonsumsi sagu aren maka akan membantu mencegah seseorang terkena
anemia. Zat besi pada tepung aren mampu meningkatkan produksi sel darah merah
atau hemoglobin. Sel darah merah yang meningkat maka Anda akan terhindar dari
kekurangan sel darah merah atau anemia.
 Menjaga Kesehatan Jantung
Sagu aren yang terbuat dari batang pohon aren kaya akan protein di dalamnya.
Protein dapat membantu menstabilkan kadar kolesterol dan mengurangi kandungan
lemak dalam tubuh. Sehingga jantung akan tetap stabil dan lebih sehat.
 Menetralkan Gula Darah
Bagi Anda yang ingin menghindari penyakit diabetes atau dalam proses pengobatan,
Anda dapat memilih sagu aren sebagai solusinya. Kandungan berupa karbohidrat
yang ada dalam tepung aren mampu membantu menjaga keseimbangan gula dalam
tubuh. Selain itu, tepung aren juga mampu membantu mengobati asam lambung.

2.9 Pemanfaatan dan pengolahan limbah sagu aren


Penanganan limbah cair dapat dilakukan mulai dari proses pemarutan hingga perendaman,
dimana limbah yang dihasilkan diproses terlebih dahulu pada instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) sederhana dan tidak langsung dibuang ke sungai. Pohon aren yang sudah diambil
kulit empelurnya maka tinggal kulit dalam dan kulit luar batangnya. Kulit batang ini dapat
digunakan sebagai bahan bakar sehingga mempunyai nilai ekonomi jika dijual.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Batang pohon sagu terdiri dari bagian luar dan dalam, dimana bagian luar berkulit batang
keras kehitam hitaman sedangkan di bagian dalam batang sangat lah lunak.Pada bagian
pohon luar dapat dimanfaatkan sebagai Papan / Kaso, aneka kerajinan dan peralatan rumah
tangga. Pada bagian dalam pohon dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang sering
disebut " Sagu aren". Bahan baku tepung aren adalah batang aren (Arenga pinnata), yang
ditebang setelah berumur kira-kira 15 tahun, sebelum atau pada saat pohon Aren tersebut
berbunga untuk pertama kalinya. Pada saat mencapai umur itu, ada tiga pilihan perlakuan
pohon Aren, pertama ditebang untuk diambil pati-nya, dipersiapkan untuk disadap niranya,
atau dipersiapkan untuk diambil buahnya untuk diolah menjadi buah atep atau kolang-kaling.
Perlakuaan itu tentunya melihat kondisi fisik pohon aren, manakah yang lebih potensial, dan
manakah yang kira-kira menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
3.2 Saran
Perlu diadakannya pelatihan atau praktek langsung tentang pembuatan sagu dari pohon
aren agar para mahasiswa/mahasiswi dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan dari
berbagai sumber agar lebih memahami lebih dalam.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, M. N. 1997. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia. Jakarta


Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
http : greenman92.blogspot.com/2011/02/ekstraksi-pelarut.html. diakses Kamis, 17 Mei 2012
http : rohyami.staff.uii.ac.id/2012/04/10/ekstraksi-pelarut/. diakses Kamis, 17 Mei 2012
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Underwood, A. L dan Day A. R. 1990. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai