I. TUJUAN
Melakukan proses solidifikasi limbah berbahaya agar kontaminan dalamterlarut dalam larut
atau terekstrak Kembali ke air dan tidak menyebar ke lingkungan.
II. ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat yang digunakan
o Pengaduk
o Buret
o Gelas Kimia
o Gelas Ukur
o Pipet Ukur
o Bola Karet
o Pipet Tetes
o Botol Plastik
o Erlemeyer
o Spatula
o Corong
1. Limbah cair
2. Limbah gas
3. Limbah padat
4. Limbah B3
Limbah B3
Limbah B3 berdasrkan BAPEDAL (1995) adalah setiap bahan sisa (limbah ) suatu
kegiatan berdasarkan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3)
karena sifat (toxicity, flammability, reactivity dan corrosivity). Serta konsentrasi atau
jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
1. Primary sludge yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan
awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organic stabil dan mudah menguap.
2. Chemical sludge yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
3. Excess activated sluge yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan
lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organic berupa lumpur dari hasil
proses tersebut.
4. Digested sludge yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested
aerobic maupun anaerobic dimana padatn atau lumpur yag dihasilkan cukup stabil
dan banyak mengandung padatan organic.
karaketristik limbah B3 berdasarkan pertambahan lebih banyak dari PP No. 18 tahun 1999
yang hanya mencantumkan enam criteria, yaitu:
1. mudah meledak
2. mudah terbakar
3. bersifat reaktif
4. beracun
5. menyebabkan infeksi
6. bersifat korosif
SOLIDIFIKASI
Menurut Roger Spence dan Caijun shi (2006), tata cara kerja stabilisasai/solidifikasi, yaitu:
V. Data Pengamatan
Perhitungan
Titrasi (Standarisasi Fe)
Sampel 1 : 32,7
Sampel 2 : 31,5
Total sampel 32,1
V K MnO 4 . N . KMnO 4 . BeFe
% Fe =
gr
32,1ml x 0,1 x 28
= x 100
12,500 mg
= 0.719%
H2So4 0,5 m . 1000 ml
% . p . 1000
M=
BM
M1.V1 = M2. V2
0.98 .1,88 . 1000
=
98,08
= 18,28
M1.V1 = M2. V2
18,28 = 0,5 .1000 ml
0,5 .1000
V1 =
18,28
=27,35 ml
VI. Analisis Percobaan
Pada percobaan yang telah dilakukan,dapat diasumksikam terdapat limbah B3 yaitu
limbah Fe dengan suatu sampel.sebagai penanganan limbah B3 yang kurang tepat dapat
membahayakan kehidupan makhluk hidup dan lingkungan sebagai contoh yaitu terjangkitnya
penyakit akut akibat keracuanan dan akumulasi limbah B3.
Metode alternatif yang lebih aman diginakan untuk menangani limbah B3 dengan
mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 menjadi tidak berbahaya, dan akan lebih
baik apabila hasilnya dapat dimanfaatkan .proses ini dilakukan dengan metode solidifikasi
menggunakan semen. Logam Fe merupakan logam yang bersifat racun walaupun kadarnya
tidak terlalau banyak. Metode solidifikasi menggunakan semen dapat menstabilkan logam
berbahaya menjadi tidak berbahaya.
Tujuan penambahan semen (aditif) adalah untuk menurunkan laju migrasi bahan
pencemar dan limbah serta untuk mengurangi toksitasi limbah tersebut. Proses yang terjadi
adalah proses adsorbs dimana bahan pencemar Fe diikat secara elektrokimia pada bahan
pemadatan (semen).Setelah proses imi bahan pencemar akan terserap ke bahan padatanya.
Dengan bantuan seme, proses delosifikasi dapat terjadi, yaitu pada saat pengeluaran toksitasi
dari limbah akan lebih rendah/bahkan hilang sama sekali.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
Spatula Corong