Anda di halaman 1dari 4

Instalasi Pengolahan Lindi di Jerman

Metode yang berbeda dapat digunakan untuk mengolah lindi dari tempat pembuangan
sampah, terutama terdiri dari proses biologis, fisik dan kima. Suatu proses khusus hanya
dapat dialkukan untuk kategori zat tertentu dalam air limbah. Karena berbagai polutan yang
ditemukan, pengolahan lindi harus dilakukan dengan kombinasi proses yang sesuai. Proses
perawatan yang terpilih sangat tergantung pada komposisi lindi. Uraian proses yang
digunakan di negara Jerman untuk mengolah lindi sebagai berikut :
1. Metode Biologis
Proses biologis dapat digunakan untuk mendegradasi polutan lindi menjadi
mineral sebagai produk akhir. Untuk memungkinkan degradasi, mikroorganisme
khusus harus diperkaya dalam suatu bioreaktor dengan kondisi proses yang tepat.
Eliminasi kandungan nitrogen juga dapat dilakukan dengan nitrifikasi dan
denitrifikasi. Proses biologis, terutama jenis aerob, memiliki efisiensi yang lebih tinggi
dan biaya yang lebih efektif dibandingkan dengan proses kimia dan fisika (Rudolph et
alI, 1988). Proses lumpur aktif dan biofilm digunakan untuk mengolah lindi dari
tempat pembuangan sampah.
a. Lumpur aktif
Dalam proses lumpur teraktivasi, agregat – mikroorganisme dalam bentuk
gumpalan lumpur biologis tersuspensi dalam aliran air limbah. Pembentukan
lumpur yang dapat diendapkan sangat menentukan untuk proses pengerjaan
lumpur aktif yang efisien. Meskipun lindi sering memiliki karakteristik
dengan konsentrasi garam yang tinggi serta konsentrasi senyawa organik
yang persisten, membentuk lumpur halus yang tersebar yang tidak dapat
segera mengendap. Jadi, biomassa yang melewati proses lumpur aktif tidak
dilakukan penanganan. Dalam kondisi ini, degradasi polutan secara biologis
tidak memungkinkan (Albers, 1991, Wilderer et al ., 1989).
b. Biofilm
Sistem biofilm dapat digunakan untuk mencegah hilangnya biomassa dengan
cara dicuci, yang mana mungkin dialami dalam proses lumpur aktif.
Pertumbuhan biomassa didorong oleh pelekatan pada permukaan, dan
membentuk biofilm. SBBR ( Sequencing Batch Biofilm Reactor), juga
digunakan untuk membersihkan lindi dengan konsentrasi garam yang tinggi
dan tinggi persentase senyawa organik persisten. Keuntungan dari proses
biofilm adalah kebutuhan ruang yang kecil dan fleksibilitas yang tinggi
dalam pelayanan (Wilderer et al, 1989).
2. Metode Kimia-Fisik :
Flotasi, presipitasi dan flokulasi, adsorpsi, reverse osmosis dan teknik – teknik termik
termasuk dalam proses kimia-fisik untuk mengolah lindi. Proses pengolahan kimia-
fisik lainnya adalah oksidasi kima dan membran filter.
a. Flotasi
Flotasi digunakan untuk memisahkan zat – zat dengan berat jenis rendah dan
tergantung konstituen yang padat atau zat cair. Dalam instalasi pengolahan
lindi, flotasi merupakan langkah pertama dari proses pengolahan.
b. Presipitasi, flokulasi dan sedimentasi
Pada pengolahan lindi, besi dan alumunium, garam biasanya digunakan untuk
mencapai presipitasi dan flokulasi, yang kemudian diikuti oleh sedimentasi
dari bahan yang bisa diendapkan. Menggunakan proses ini, unsur – unsur
yang berpotensi toksik dalam bentuk hidroksida zat organik yang tersebar,
akan dipisahkan dengan efisiensi removal sebesar 40%.
c. Adsorpsi
Dalam instalasi pengolahan lindi, adsorpsi dengan karbon aktif selalu
digunakan dalam kombinasi dengan pre treatment bilogis atau dengan proses
kimia-fisik. Setiap senyawa organik persisten yang tidak terdegradasi pada
langkah pre treatment dan senyawa organik yang terklorinasi, bisa dipisahkan
dalam filter karbon backwashed. Melalui proses adsorpsi, suatu aglomerasi
molekul terlarut terjadi pada antar muka karbon aktif.
Keuntungan dari proses adsorpsi adalah kesederhanaan teknologi yang
terlibat, biaya operasional yang relatif rendah, dan kemungkinan daur ulang
termal dari karbon yang sudah digunakan (Detter,1998). Regenerasi karbon
aktif merupakan masalah dan mahal.
d. Oksidasi kimia
Pada tahap oksidasi dari instalasi pengolahan lindi, komponen yang tidak
dapat terurai dan zat organik penghambat dapat dioksidasi atau dikurangi.
Dalam kondisi ideal, diberikan pasokan meia yang cukup untuk oksidasi,
mineralisasi yang lengkap dapat dicapai.
Zat seperti unsur-unsur yang berpotensi toksik dan garam netral tetap dalam
larutan dan tidak berubah (Döller, 1998). Ozon /UV adalah media utama yang
digunakan untuk oksidasi dalam pengolahan lindi. Dalam prakteknya, lindi
diperkaya dengan Ozon (O3) atau Hidrogen Peroksida (H2O2) dan kemudian
disalurkan ke radiator UV.
e. Thermal Treatment
Dalam perlakuan panas, polutan dalam lindi dipisahkan dari air (stripping),
terkonsentrasi (penguapan) dan termineralisasi (pembakaran). Karena
berbeda volatilitas air, pelarut organik dan zat terlarut tersuspensi, dilakukan
pembagian oleh distilasi dapat tercapai. Jadi, hidrokarbon yang mudah
menguap yang terkandung dalam lindi dapat dipisahkan dengan langkah
pengupasan. Dalam proses penguapan, residu zat anorganik dan organik
diperoleh secara terpisah dalam bentuk yang tidak berubah secara kimia.
Kemudian, fase organik yang terkonsentrasi harus dibuat inert oleh
pembakaran. Penanganan gas buang yang tepat diperlukan untuk memenuhi
standar emisi kualitas udara. Selama penguapan, lindi dimuat, senyawa
organik halogen toksik tunggal seperti polychlorinated biphenyls, dibenzo-
dioxins dan dibenzo-furans dapat masuk ke dalam distilat. Dalam hal imi,
pasca perawatan dengan karbon aktif sangat penting. (Leonhard, Wilderer,
1992).
f. Reverse Osmosis
Dalam pengolahan lindi, reverse osmosis hanya digunakan untuk desalinasi
dan konsentrasi lindi yang akan diolah. Selama operasi, membran yang kotor
akibat zat tersuspensi dan koloid yang harus dicegah, jika tidak akan
menghasilkan regresi kinerja pengolahan, karena pengurangan aliran yang
menembus membran.
g. Membran Filter
Teknik membran telahberhasil digunakan untuk memberihkan lindi. Tangki
proses biologis dikombinasikan dengan filtrasi pasca membran (nanofiltrasi
dan ultrafiltrasi) untuk retensi biomassa. Tangki lumpur aktif sebagian
dioperasikan dengan tekanan berlebih untuk mencapai kelarutan oksigen
yang lebih tinggi dan dengan ini, pasokan oksigen oksigen untuk
mikroorganisme menjadi lebih baik. Removal air yang diolah terus menerus
melalui aliran dalam instalasi membran filter. Modul membran mampu
meretensi lumpur halus yang tersebar (Krauth, 1994).

Anda mungkin juga menyukai