Anda di halaman 1dari 7

Volume XLVI, No.

l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersih


pada lndustri Pengolahan Ikan

KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN


(Review of Application of Cleaner Production on the Fish Processing Industry)

Oleh : Nurul Mahmida Ariani

ABSTRAK

Pada proses pengolahan ikan dihasilkan bahan sisa dalam bentuk cair dan pad at, jika
tidak ditangani secara baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Sering terjadi
perbedaan persepsi dan kepentingan antara industri dengan masyarakat sekitarnya dalam
upaya penerapan produksi bersih. Industri ingin menerapkan produksi bersih dengan
miminimasi limbah, namun masyarakat sekitar ingin memanfaatkan sisa-sisa buangan industri
terse but untuk menggerakkan usaha yang bernilai ekonomis. Maksud dan Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mendapatkan alternatif solusi dari ~erbedaan persepsi dan
kepentingan tersebut. Alternatif solusi tersebut antara lain Industri: .
• Mengolah lebih lanjut bahan sisa proses produksi untuk mengurangi masalah pencemaran
lingkungan.
• Menciptakan kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar dalam penerapan produksi
bersih dengan menetapkan ruang lingkup dan tanggung jawab, sehingga tercapai
keseimbangan kepentingan masing-masing pihak dalam aspek ekonomi dan lingkungan.
Kata kunci : produksi bersih, minimisasi limbah, pengolahan ikan

ABSTRACT

Fish processing industries produce solid and liquid waste. Left untreated these wastes will
cause environmental pollution. There are differences in perception and interest between the
industry and the community surrounding the industry in the application of cleaner production.
The industry wants to apply cleaner production by waste minimization, but the community
wants to utilize the fish processing waste to run economical business. The objective of this
paper is to find a solution to the perception and interest difference. One solution, among others,
is that the industry should: .-.... "
• Treat the fish processing waste further to minimize the environmental pollution
• Cooperate with the surrounding community in the application of cleaner production by
setting the scope and responsibilities that balance the interest of each party in economic
and environmental aspects
Keywords: cleaner production, waste minimization, fish processing

PENDAHULUAN

Ikan laut basil tangkapan para nelayan air buangan dari proses produksi, se-
tidak langsung habis dikonsumsi dalam dangkan dalam bentuk padat berupa kepala
bentuk segar, sehingga diperlukan peng ikan, sirip, sisik dan isi perut. Bahan sisa
olahan lebih lanjut untuk mengawetkan tersebut jika tidak ditangani secara baik
hasil tangkapan tersebut. Didalam proses akan menimbulkan masalah pencemaran
pengolahan ikan, masih ada bahan sisa lingkungan.
yang dihasilkan dari proses produksi. Pada Industri Pengolahan ikan, sering
Bahan sisa yang ditimbulkan dalam bentuk terjadi perbedaan persepsi serta kepen-
cair dan pad at, dalam bentuk cair berupa tingan antara industri pengolahan ikan
Berita Litbang Industri 70
Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kaj ian Penerapan Produksi Bersih
pacla Inclustri Pengolahan Ikan

dengan masyarakat sekitarnya dalam upa- pencemaran lingkungan. Secara konsep-


ya penerapan produksi bersih. Di satu pihak tual upaya meminimisasi adalah :
industri ingin menerapkan produksi bersih o Pencegahan terjadinya limbah
dengan upaya niminimasi waste bahkan (Elimination / Prevention)
zero discharge, namun disisi lain masya- o Pengurangan terjadinya limbah
rakat sekitar ingin memanfaatkan sisa-sisa (Reduction)
buangan industry tersebut untuk meng- o Pakai ulang (Re-use)
gerakkan usaha yang bernilai ekono- o Daur ulang (Recycle)
mis.bahkan ada selogan yang sudah umum o Pungut ulang (Recovery)
" terjadinya bau amis dan lain-lain disekitar
industri pengolahan ikan merupakan ada- Minimisasi Limbah.
nya perputaran roda perekonomian" Konsep minimisasi limbah diperke-
Maksud dan Tujuan dari penulisa ini nalkan oleh (EPA) Environmental Protec-
adalah untuk mendapatkan alternative tion Agency Amerika Serikat sejak tahun
solusi dari perbedaan persepsi dan kepen- 1988. Dalam konsep ini diperkenalkan
tingan tersebut. pendekatan-pendekatan dan teknik-teknik
pencegahan terjadinya :..~imbah. Hal ini
Konsep Produksi Bersih dan Minimisasi mengandung pengertian pengurangan ter-
Limbah. jadinya limbah pad a sumbernya yaitu
Pada awalnya strategi pengelolaan dengan cara :
lingkungan mengacu pada pendekatan o Merubah input Bahan Baku.
daya dukung lingkungan (carrying capa- o Merubah Teknologi.
city). Konsep daya dukung ini kenya- o Merubah Proses
taannya sukar untuk diterapkan, karena o Merubah Produk
beberapa kendala yang timbul dansering Pada sa at ini minimisasi limbah dan
kali harus diupayakan perbaikan kondisi istilah pencegahan terjadinya limbah sering
lingkungan yang tercemar, sehingga mem- kali dipakai secara bergantian. Pencegahan
butuhkan biaya yang tinggi. pencemaaran (Pollutan Prevention) berarti
Strategi pengelolaan lingkungan akhir- tidak menimbulkan pencemaran pada ta-
nya berubah menjadi upaya pemecahan hapan awalnya yaitu dengan cara me-
masalah pencemaran dengan cara meng- reduksi pada sumbernya. Sedangkan mini-
olah limbah yang ditimbulkan (end of pipe misasi limbah adalah istilah yang me-
treatment) dengan harapan masalah pen- ngandung pengertian yang lebih luas yang
cemaran dapat diselesaikan, sehingga meliputi : Reduce, Reuse, Recycle dan
kualitas Recovery pada sumbernya yang bertujuan
lingkungan hidup dapat ditingkatkan. unt!d.k mereduksi limbah yang harus diolah
Cara tersebut ternyata belum efektif, atau dibuang, UNEP (2001). Adapun
terbukti masih banyak perusahaan baik manfaat secara umum dari minimisasi
yang berskala besar maupun industri rumah limbah adalah :
tangga yang belum mengolah limbahnya o Ekonomi:
secara baik, sehingga pencemaran ling- Sedikit material yang menjadi limbah,
kungan tetap berjalan terus. Hal tersebut sehingga memperkecil jumlah material yang
terkait dengan masalah teknis pembuatan harus dibeli dan memperkecil pengolahan
unit pengolahan limbah yang membutuhkan limbah yang merupakan sisa proses atau
lahan yang cukup luas dan biaya pembuangan limbah.
pembangunan dan operasionalnya yang o Regulasi:
cukup mahal. Memperkecil limbah yang dibuang
Dengan adanya proses pencemaran akan memperkecil regulasi perijinan dan
yang masih berlangsung, maka strategi memperkecil resiko inspeksi yang dilaku-
pengelolaan lingungan berubah menjadi kan oleh inspektor.
upaya pencegahan (prevention) yang ke- o Lingkungan:
mudian konsep ini dikembangkan menjadi Sedikit limbah yang dihasilkan akan
prinsip produksi bersih (cleaner produc- sedikit yang dibuang ke lingkungan, se-
tion) sebagai suatu strategi meminimisasi hingga akan mengurangi beban pada
terjadinya limbah, yang pada akhirnya sumbernya dan memperkecil terjadinya
diharapkan akan mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan.
Berita Litbang Industri 71
Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersih
pada Industri Pengolahan Ikan

o Legal: kesehatan dan keselamatan manusia serta


Sedikit limbah yang di kirim ke tempat kerusakan lingkungan. Sementara UNEP
pengolahan, penyimpanan dan pembu- (United Nation Environmental Programme)
angan akan memperkecil tanggung jawab. mendefinisikan sebagai suatu strategi
Oleh kerena itu minimisasi limbah pencegahan dampak lingkungan terpadu
adalah solusi yang seimbang (win-win yang diterapkan secara terus menerus
solution) antara regulator dan generator, pada proses, produk, jasa untuk me-
dimana akan menghasilkan pengurangan ningkatkan efisiensi secara keseluruhan
aturan-aturan, biaya pembuangan limbah dan mengurangi resiko terhadap manusia
dan tanggung jawab terhadap resiko ke- maupun lingkungan. Produksi bersih dapat
sehatan yang mungkin timbul di masya- dilakukan pada proses-proses di banyak
rakat dan lingkungan (UNEP,2001) ada tiga industri, pada berbagai produk dan pada
strategi yang dapat dilakukan oleh peru- berbagai jasa yang ada di masyarakat.
sahaan dalam menerapkan kepedulian ter- "Cleaner Production is the continuous
hadap lingkungan dengan upaya pen- application of integrated preventive
cegahan terhadap terjadinya pencemaran. environmental strategy to processes,
Strategi dimaksud adalah : products, and s...ervices to increase overall
o Pencegahan Pencemaran (Pollution efficiency, and reduce risk to humans and
Prevention), environment. Cleaner Production can be
Pengolahan terhadap limbah yang telah applied to the processes used in any
terjadi. Fokus pencegahan pencemaran industry, to products themselves and to
adalah dengan meminimisasi atau meng- various services provided in society"
eliminasi limbah sebelum limbah itu terjadi. Hal ini dapat disimpulkan sebagai kata
Pencegahan pencemaran merupakan ba- kunci yang dapat dipakai dalam penge-
gian dari total quality management yang lolaan lingkungan yaitu :
dapat dijadikan sebagai upaya strategi Pencegahan, Proses, Produk dan Jasa,
bersaing perusahaan. peningkatan efisiensi, minimisasi resiko.
o Pelayanan Produk (Product Steward-
ship), Industri Pengolahan Ikan.
Fokus kegiatan ini meminimisasi bu- Terbentuknya limbah atau bahan sisa
kan saja polusi dari pabrik tetapi juga pad a proses produksi pengalengan ikan
semua dampak lingkungan yang berkaitan secara umum dapat dilihat pad a tabel
dengan daur hidup penuh suatu produk. analisis input output dibawah ini :
Dengan melakukan kegiatan yang menuju Pada dasarnya bahan sisa dalam
zero pollutan berarti perusahaan harus bentuk padat yanq dihasilkan dari proses
melakukan perubahan yang mendasar... produksi yanqdilakukan sebenarnya masih
dalam desain produk dan ptosesnya. memiliki nilai ekonomis, karena bahan sisa
o Teknologi bersih (Clean Technology), tersebut pada jenis ikan tertentu masih
Pendekatan teknologi bersih adalah memiliki kandungan minyak, yang mem
bersifat preventif atau upaya pencegahan punyai manfaat lebih baik bagi kehidupan
terhadap timbulnya limbah atau bahan manusia. Oleh karena itu bahan sisa ter-
pencemar dengan melihat bagaimana suatu sebut sangat memungkinkan untuk dila-
proses produksi dijalankan dan bagaimana kukan pengolahan lebih lanjut guna mem-
daur hidup suatu produk. Sejalan dengan peroleh produk baru berupa minyak ikan
itu menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan bahan tepung ikan yang memiliki nilai
(2003) memaknai produksi bersih sebagai ekonomis lebih baik. Pemanfaatan bahan
suatui strategi pengolahan lingkungan yang sisa tersebut secara langsung akan dapat
bersifat preventif, terpadu dan diterapkan mengurangi atau meminimisasi terjadinya
secara terus menerus pada setiap kegiatan timbulan limbah. Dengan adanya peman-
mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan faatan bahan sisa terse but diharapkan akan
proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatakan pendapatan atau penghasil-
meningkatkan efisiensi penggunaan sum- an, sehingga akan meningkatkan efisiensi
ber daya alam, mencegah terjadinya pen- perusahaan dan meningkatkan daya saing
cemaran lingkungan dan mengurangi perusahaan,
terbentuknya limbah pada sumbernya se-
hingga dapat meminimisasi resiko terhadap
Berita Litbang Industri 72
Volume XLVI, No.l, Mei 20 11, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersih
pada Industri Pengolahan lkan

Tabel : 1 . Analisis Input Output Pengalengan Ikan Tabel : 2. Analisis Input Output Pendukung Proses
Pengalengan Ikan
Input Tahapan Output
Proses Input Tahapan Proses Output

Ikan Penerimaan Ikan beku


Bahan Baku
Refrigerant Limbah refrigerant
Air Pembersihan Air limbah
Air garam, Limbah cair, air tempat kerja
Air dan Es garam Soda api,
bau deterge
Uap, listrik,
Ikan beku Pelelehan Ikan klorin
Air Air limbah
Air, listrik, Pencucian baju Air limbah
Ikan Pemotongan Potongan ikan
Ikan sisa
deterqen kerla
Air
(ekor,sirip,sisik, isi
perut) Pasta tomat, Penyiapan Saos tomat
Listrik Air Limbah corn Media
starch,gararn
Potongan
ikan
Pencucian Potingan Ikan Listrik, uap ." Tumpahan
saos,
Air Air limbah
kondensat
listrik

Ikan Pengisian& Potongan Ikan dalam Air & klorin Klorinasi Air limbah
Penimbangan kaleng terbuka klorin
kaleno
BBM, listrik Pernbuatan' uap/ Emisi gas
Ikan dalam Pree Cooking Ikan dalam kaleng boiler (NOx,Sox,
kaleng (110·C) terbuka CO)
Listrik & uap Air kondensat
air Uat» ielaqa
Ikan dalam Pengisian Ikan dan sa os dalam
kelang Saos kaleng Air garam Pembuatan air Air limbah
terbuka dingin
Air & Saos uap listrik untuk
Listrik & uap nenvimoanan

Ikan dan Penutupan Ikan dalam kaleng


saos dalam kaleng Saat ini bahan sisa dalam bentuk
kaleng padat yang ditimbulkan dari proses
Turnpahan saos
Kalenq & lid rusak
produksi dikelola secara sederhana, yaitu
dibeli oleh warga sekitar pabrik sebagai
Ikan kaleng Pencucian Ikan dalam kaleng bahan tepung ikan dengan harga yang
kaleng - --. relatif murah. Narnun demikian mengingat
Air detergen Air limbah'
Listrik & Uap Uao kemampuan mereka sangat terbatas baik
dari segi finansial dan teknologi, seringkali
Ikan kaleng Strerilisasi Ikan dalam kaleng
Listrik & Uap Air limbah bahan sisa tersebut terlantar, sehingga
Air & Klorin Kaleno rusak menumpuk dan akan terjadi proses pem-
busukan jika tidak segera ditangani,
Ikan kaleng Pendinginan Ikan dalam kaleng
Lanjut pembusukan tersebut terjadi akibat terjadi
Listrik & Uap Air limbah penguraian protein (Waluyo, Lud, 2004)
Air & Klorin
hasil dari penguraian tersebut timbul bau
Ikan dalam Pengeringan Ikan dalam kaleng yang menyengat.
kaleng & Inkubasi Sebagai langkah antisipasi seringkali
listrik
perusahaan melakukan pemasakan lim-
Ikan dalam Packing & Ikan kaleng dalam bah tersebut dengan cara memanasi limbah
kelang Pelabelan karton box padat tersebut dengan mengunakan uap
Listrik Karton label, lak rusak
Karton box,
panas. Ini dilakukan ketika sampai tengah
lak ban, label hari limbah-limbah tersebut tidak di tangani
atau diambil oleh pembeli, hal ini akan
Ikan kaleng Penyimpanan Produk jadi siap kirim
dalam karton produk iadi sekaligus dimanfaatkan oleh perusahaan
untuk memanfaatkan limbah tersebut untuk
diambil minyaknya. Namun demikian pe-
manfaatan tersebut belum maksimal, hanya

Berita Litbang Industri 73


Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersih
pada Industri Pengolahan Ikan

sebatas mengurangi laju proses pembu- menghasilkan produk baru yang memiliki
sukan yang berpotensi menimbulkan bau nilai ekonomis yang lebih baik, yang pada
yang menyengat. Adapun bagan alir proses akhimya akan meningkatkan efisiensi pe-
pengelolaan limbah padat diindustri rusahaan.
tersebut seperti pada gambar 1. Penanganan bahan sisa tersebut
dapat diproses untuk dijadikan tepung ikan
dan diambil minyaknya dengan cara
rendering. Ekstraksi yang dilakukan dengan
cara rendering ini temyata belum meng-
hasilkan rendemen minyak yang optimal,
baik dari segi volume yang dihasilkan
maupun dari kualitasnya. Hal tersebut lebih
disebabkan karena faktor pemanasan yang
tidak pas artinya terjadi fluktuasi pema-
nasan, terkadang terlalu tinggi dan kadang
Gambar 1 Bagan A1ir Pengelolaan Bahan Si sa terlalu rendah, hal ini terjadi karena faktor
Industri Pengolahan Ikan
peralatan yang masih sangat sederhana,
sehingga terkadarag masih banyak minyak
Bahan sisa yang terjadi jika tidak di- '"
ikan yang terdapat-pada jaringan, dan juga
tangani secara baik tentu akan menim-
minyak ikan yang terikut dalam limbah cair,
bulkan masalah. Seperti diketahui bahwa,
yang keduanya akan membentuk suatu
ikan termasuk kategori bahan makanan
sistem emulsi yang aktif. Belum optimalnya
yang mudah membusuk (perisable foods),
ekstraksi terse but, juga diakibatkan karena
sehingga bahan sisa berupa kepala ikan,
masih terdapat protein terlarut yang
serpihan daging ikan, isi pe rut ikan, sirip
berperan sebagai emulsifier.
ikan dan ekor jika tidak ditangani secara
Berdasar pada kenyataan itu diduga
cermat akan menimbulkan bau busuk yang
penggunaan enzim proteolitik (Papain)
menyengat. Bau yang menyengat akan
sebelum dilakukan rendering dapat men-
mengundang banyak lalat. Keadaan demi-
degradasi protein tersebut, sehingga fung-
kian tentu tidak diinginkan oleh Industri
sinya sebagai emulsifier menjadi tidak ada,
pengolahan makanan, banyaknya lalat
sehingga dapat dilakukan pemisahan
akan menganggu proses produksi. Sedang-
minyak hasil ekstraksi dengan lebih mudah
kan minyak ikan yang ikut terbuang akan
dan diharapkan akan memberikan rende-
mencemari lingkungan disekitamya. Ada-
men minyak ikan yang lebih banyak.
pun konsep pengelolaannya adalah seperti
Setiap pemotongan ikan akan meng-
terlihat pada gambar dibawah ini :
hasilkan bahan sisa yang tidak digunakan
.-.... sebagai bahan, pengalengan, untuk itu
lli3I (vt! bahan sisa tersebut perlu dilakukan peng-
Mlm; olahan yang lebih baik agar tidak me-
$iriJ'~ nimbulkan masalah baru khususnya masa-
llillJ1lJ
lah pencemaran Iingkungan. Bahan sisa
dari ikan disamping sebagai bahan baku
untuk tepung ikan juga dapat diambil
minyaknya.
Selain itu pada umumnya di sentra-
sentra pendaratan ikan yang ada di
Indonesia minim fasilitas, sehingga pena-
nganan yang dibutuhkan sering kali tidak
Gambar 2 Skema Pengelolaan Bahan Sisa Limbah memadai. Akibat kondisi demikian tentu
Cair akan berdampak pada kualitas hasil
Oari penjelasan di atas maka diper- tangkapan yang adan di jual.
lukan suatu upaya pencegahan terjadinya Proses pungut ulang (recovery) limbah
limbah (pollution prevention) yang tepat Ibahan sisa padatan industri pengalengan
untuk mengurangi terjadinya masalah ikan, dimanfaatkan untuk memperoleh
masalah pencemaran lingkungan dan di- produk baru yang memiliki nilai ekonomis
usahakan output dari proses tersebut lebih baik dan diharapkan dengan proses
Berita Litbang Industri 74
Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersih
pacta Industri Pengolahan Ikan

pun gut ulang 1nl terjadi pengurangan dihasilkan jumlahnya cukup besar berkisar
timbulan limbah yang pada akhirnya akan 20- 35 % dari bahan baku yang di produksi.
mengurangi pencemaran terhadap Iing- Dengan jumlah yang cukup besar ini
kungan. Pemungutan ulang bahan sisa maka dibutuhkan suatu penanganan yang
untuk dimanfatkan kemudian diproses un- baik agar tidak mencemari lingkungan.
tuk menghasilkan minyak ikan dan bahan Penerapan prinsip produksi bersih dengan
tepung ikan yang memiliki nilai ekonomis memanfaatkan bahan sisa tersebut adalah
lebih baik. Ketika semakin banyak minyak salah satu altematif untuk meminimalisir
ikan dapat terambil dari bahan sisa hasil terjadinya limbah yaitu dengan memungut
proses pengalengan berupa potongan ulang (recovery) limbah padat tersebut dan
kepala, sirip, ekor, sisik dan isi perut maka selanjutnya diproses untuk menghasilkan
diharapkan timbulan limbah akan ber- produk samping yang memiliki nilai eke-
kurang. Secara skematis pungut ulang nom is lebih baik. Berkaitan dengan limbah
(recovery) bahan sisa tersebut dapat dilihat yang di timbulkan oleh industri pengalengan
pada sekema di bawah ini ikan, berikut ini disajikan neraca bahan
(input output) pada industri pengalengan
ikan.

l.~~o.l\
1imbilhl&O~ '0l~E25- ~5.eA
Keiillgl1mgun !lcl:ertl:li.!lill!l

Minyoklhn

C.l,.\;""E!1
Gambar 3 Pungut Ulang (Recovery) Bahan Sisa l'ROD~U
12," -13D :' g

Bahan sisa industri pengalengan ikan


adalah tergolong Iimbah pangan yang cepat
sekali mengalami pembusukan. Oleh ka- Gambar 4 Neraca Bahan Proses Pengalengan Ikan
rena itu bila tidak ditangani secara cepat Sumber: Roberto Lopez Chaverri (1999)
akan menimbulkan bau yang menyengat.
Bau busuk yang menyengat disebabkan Dengan dimanfaatkannya bahan sisa
adanya proses penguraian protein yang ...•..proses terse but pbtensi munculnya pen-
ada pada bahan sisa berupa limbah padat. cemaran akibat bau busuk menjadi ber-
Pemanfaatan bahan sisa industri pe- kurang, dan dengan berkurangnya bau
ngalengan ikan melalui proses pemanasan busuk maka secara langsung akan me-
tertentu diharapkan akan mampu mengu- ngurangi munculnya serangga lalat yang
rangi masalah bau yang mencemari ling- nyata-nyata tidak dikehendaki dalam proses
kungan dan sekaligus dapat menghasilkan pangan. Karena, baik bau maupun kebera-
produk baru yang lebih bermanfaat berupa daan serangga lalat tidak dikehendaki,
minyak ikan dan bahan tepung ikan. mengingat serangga lalat dapat menyebar-
kan bakteri yang mengganggu keamanan
pangan. Selanjutnya dari penelitian ini juga
Bahan Sisa Industri Pengalengan Ikan dihasilkan pula produk baru berupa minyak
Kegiatan atau proses pengalengan ikan yang memiliki manfaat lebih baik bagi
ikan juga seperti halnya pada proses kesehatan manusia. Merujuk pada hasil
pangan yang lain, selalu menghasilkan penelitian diatas diketahui bahwa output
bahan sisa. Bahan sisa dalam bentuk padat yang masih harus mendapatkan perhatian
adalah berupa potongan kepala, sirip, ekor dan penanganan lebih lanjut adalah cairan
sisik dan isi perut. Bahan sisa yang sisa proses dan padatan agar dapat di
recovery secara optimal sehingga potensi

Berita Litbang Industri 75


Volume XLVI, o.I,Mei2011,pp70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersih
Voh pada lndustri Pengolahan Ikan

untuk mencemari lingkungan dapat dimi- yang memiliki nilai ekonomi lebih bail
set nimisasi, mengingat kedua output tersebut serta pemanfaatan bahan sisa aka
sus masih mengandung bahan yang berman- membantu mengurangi masalah per
yar faat. Seperti diketahui bahwa dari hasil uji cemaran lingkungan.
pel yang dilakukan untuk padatan ternyata 2. Menciptakan kerjasama yang bai
ter masih mengandung:lemak sebesar 8,01 %. dengan masyarakat sekitar dalam pene
Sementara cairan sisa proses rata rata rapan produksi bersih dengan me nE
masing mengandung:Zat pad at terlarut se- tapkan ruang lingkup dan tanqqur»
besar = 10,24 %, protein = 3,93 %, minyak jawab, sehingga tercapai keseimbang
= 2,17 %, BOO = 25,72 grll dan COD = an kepentingan masing-masing pihal
64,82 gll. Memperhatikan hasil uji di atas dalam aspek ekonomi dan lingkungan.
maka output tersebut masih perlu pe-
nanganan lebih lanjut agar beban unit
pengolah limbahnya tidak berat. Upaya DAFTAR PUSTAKA
yang mungkin dilakukan adalah dengan
melakukan tambahan peralatan sebelum air 1. Bambang Irawan, Agus. 2001. Analisc
Ga
sisa proses di masukkan ke dalam unit Kemungkinan Penerapan Environ-
pengolah limbah, yaitu dengan melakukan mental Costing di Indonesia. Jurna
penyaringan terlebih dahulu, tujuannya Lintasan Ekonomi, Volume XVIII, No.1
ta untuk menyaring padatan yang masih ikut 2. Brody,~. 1965. Fisheries by Products
bl terlarut. Selanjutnya dilakukan pemanasan Technology. Westport, Connecticut,
ik: tujuannya adalah untuk mengambil protein AVI Publishing Com.lnc,
ye yang terlarut dan lemak yang masih tersisa, 3. Lopez Chaverii, Rcberto. 1999. Deve-
SE dengan pemanasan diharapkan protein lopment of Environmental Performan-
SE
akan terkoogulasi dan lemak/minyaknya ce Indicator, The Case of Fish Can-
ik akan mengapung di permukaan sehingga ning Plants. Tesis. Lund University,
C4 akan mudah untuk diambil. Sweden .
rr Bahan sisa proses produksi berupa 4. Stansby, M. E. 1982. Properties ot
rr potongan kepala, ekor, sirip dan isi perut, Fish Oils and their application to
k: dari Industri pengalengan ikan masih dapat handling of fish and to nutritional and
p di manfaatkan untuk menghasilkan produk industrial in Martin, R.E, ( ed ), Che-
a baru, berupa minyak ikan dan bahan mistry and Biochemistry of Marine
k tepung ikan. Food Products, AVI. West port Con-
n necticut. Publishing Co.
p 5. UNEP. 2001. Cleaner Production,
tf KESIMPULAN http//www.uneptie.org/pclcp/understan
ding.cp/Home.htm. Tanggal diakses
Bedasarkan uraian diatas, untuk 12/8/2004.
mensinergikan perbedaan _persepsi d~ 6. Waluyo. Lud. 2004. Mikrobiologi
kepentingan antara Industri dan masya- Umum. Malang, Penerbit Universitas
rakat diharapkan : Muhammadiyah, Malang.
1. Mengolah lebih lanjut bahan sisa proses
produksi dengan tenaga kerja internal
maupun eksternal dari masyarakat
sekitar, agar diperoleh manfaat berupa
diversifikasi produk, berupa minyak ikan

Berita Litbang Industri 76

Anda mungkin juga menyukai