• Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan atau
dibayarkan diakhir periode tertentu, dengan uang yang dipinjam pada awal periode
tersebut.
• Jadi jika bunga sebesar Rp. 10.000 dibayarkan diakhir tahun pertama untuk
pinjaman diawal tahun tersebut sebesar Rp. 100.000, tingkat suku bunganya adalah
10% per tahun.
• Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linier dengan besarnya pinjaman awal/pokok
pinjaman, tingkat suku bunga dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga
tersebut dinamakan tingkat suku bunga sederhana (simple interest rate).
Total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman, F, sebesar:
F=P+I
• Apabila bunga yang diperoleh untuk setiap periode didasarkan pada pinjaman pokok ditambah setiap
beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut, maka disebut bunga majemuk.
PENGARUH PEMAJEMUKAN
Perbedaan terjadi disebabkan pengaruh pemajemukan (compounding), yang
pada dasarnya perhitungan bunga dilakukan berdasarkan pinjaman pokok dan
bunga yang dihasilkan periode sebelumnya.
1. Periode yang lebih lama
2. Jumlah uang yang semakin besar
3. Tingkat suku bunga semakin tinggi
KONSEP EKIVALENSI
Untuk menjelaskan konsep ekivalensi, misal seseorang meminjam uang
sebesar Rp. 1.000.000 dan sepakat untuk mengembalikan dalam waktu 4
tahun pada tingat suku bunga 10% per tahun.
Terdapat banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman dan
bunga terhadap pokoknya untuk menunjukkan konsep ekivalensi.
Keekivalenan disini berarti semua cara pembayaran memiliki daya tarik yang
sama bagi peminjam.