Oleh :
Nama : Siti Namira Tunjanna
NIM : 2005104010097
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis selaku
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar belakang...................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum..............................................................................................
1.3 Manfaat Praktikum............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
2.1 Deskripsi dan Karakteristik Rumput (Bravhiria Mutica)..................................
2.1 Pengukuran Daya Tampung Di Padang Penggembalaan.................................
BAB III METODE PRAKTIKUM .....................................................................
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................
3.2.1 Alat.................................................................................................................
3.2.2 Bahan..............................................................................................................
3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................
4.1 Produksi rumput................................................................................................
4.2 Kapasitas Tampung Rumput.............................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................
5.1 Keismpulan........................................................................................................
5.1 Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
DAFTAR TABEL
Lampiran........................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakan adalah semua yang dapat dimakan baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
mengganggu kesehatan ternak. Sebagai faktor terpenting yang mempengaruhi
pertumbuhan, kekurangan pakan akan berakibat pertumbuhan terhambat bahkan
kekurangan yang sangat parah dapat menyebabkan ternak kehilangan bobot badan.
Hijauan makan ternak adalah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dan dapat
mempengaruhi produktivitas dari ternak itu sendiri, sehingga hijauan pakan ternak harus
diperhatikan ketersediaannya, untuk itu dalam praktikum ini dilakukan cara-cara untuk
mengetahui kualitas dari hijauan pakan ternak untuk rumput yang digembalakan. Hijauan pakan
yang baik dapat dilihat dari kualitas atau kandungan dari hijauan pakan tersebut. Selain itu
hijauan pakan ternak yang baik harus mempunyai jumlah yang cukup untuk ketersediannya
secara kontinyu.
Hijauan pakan, antara lain:
Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman, rumput grinting, rumput benggala,
rumput kolonjono, rumput tuton.
Daun leguminos.
Sisa hasil panen seperti jerami, baik jerami padi, jerami kedelai, jerami jagung,
maupun jerami kacang tanah.
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia, sehingga untuk meningkatkan
produksi ternak ruminansia harus diikuti oleh peningkatan penyediaan hijauan yang cukup baik
dalam kuantitas maupun kualitas. Pakan ternak yang berasal dari hijauan memiliki kandungan
serat kasar sekitar 18% tetapi memiliki kandungan energi yang rendah. Pakan dari sisa hasil
panen seperti jerami, hanya memiliki kandungan protein kasar sekitar 3–4% bahan kering.
Namun, tidak semua pakan hijauan mengandung nutrisi yang rendah. Hijauan jenis leguminosa/
kacang–kacangan merupakan sumber nutrisi yang baik mengandung protein kasar sebanyak 20
% total bahan kering.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat-sifat rumput kalanjana adalah tumbuh tegak, pangkal batang bercabang banyak sehingga
terbenntuk hamparan yang lebat, tinggi hamparan lebih kurang 1 m, dang pangkal daun berbulu
lebat, rumput kalanjana tumbuh baik di daerah yang mempunyai ketinggian tidak lebbih dari 1.200
mdpl, dengan curah hujan tahunan 1.000 mm tau lebih. Karap kalitumbuh di sepanjang aliran
sungai, tanaman ini tahan terhadap genangan air dan nantingan yang rimbun, prooduksi hijauan
kalanja dapaot mencapai 100-125 ton rumput segar/hektar/tahun. Secara umum komposisi zat gizi
dalam rumput kalanjana terdiri atas; abu 13,3% ; SK 29,5% ; PK 42,8% ; dan TPD 55,3%.
(Rukmana,2005)
3. rumpu swiss
Merupakan jenis rumput yang paling halus dan mahal jika dibandingkan dengan jenis-jenis
lainnya. Namun, tanaman jenis ini memerlukan cahaya matahari yang penuh, minimal 80%
agar tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu rumput swiss jangan sampai lembab, karena jika sampai lembab
pertumbuhannya tidak akan maksimal. Agar tetap terlihat indah dan bagus, harus dilakukan
pemangkasan minimal sebanyak sebulan sekali.
Tanaman ini sebaiknya tidak diberi pupuk kandang melainkan pupuk urea, karena jika diberi
pupuk kandang akan menumbuhkan rumput liar yang menyebabkan rumput swiss mati. Untuk
pemberian pupuk bisa dilakukan sebulan sekali secara rutin.
Rumput-rumput liar :
1. Putri malu
Putri malu yang memiliki nama latin Mimosa Pudica adalah perdu pendek anggota suku polong
polongan yang mudah di kenali karena daunnya jika anda sentuh akan menguncup atau layu
dengan sendirinya secara cepat.
Jenis rumput ini memiliki ciri ciri batang yang berduri tajam, jika disentuh maka daunnya
menutup, batangnya berwarna merah saat masih muda dan hijau saat tua, daun bagian atas
berwarna hijau sedangkan bagian bawah berwarna merah kecoklatan.
Rumput ini dapat tumbuh di daerah yang kering dan berpasir. Putri malu dapat kita jumpai di
pinggir sungai, pekarangan rumah, pinggir selokan, dan ladang.
Selain itu putri malu yang termasuk dalam jenis rumput liar ini memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan tubuh yaitu menyembuhkan luka penderita diabetes, batuk, luka, hepatitis,
kesehatan hati, insomnia, pendarahan, demam, melancarkan saluran kemih, mencegah
disentri, bisa ular dan lain lain.
2. Alang -alang
Alang alang atau ilalang (Imperata Cylindrica Raesuch) dikenal dalam bahasa inggris sebagai
bladygrass, congograss, speargrass, dan secara umum satin tail. Adalah sejenis rumput
berdaun tajam yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian.
Ilalang memiliki ciri daunnya panjang seperti pita, tumbuh tegak dengan tinggi 0.5 – 1.5 m,
berbatang padat, beruas, bertunas panjang, dan bersisik dengan pucuknya yang meruncing
seperti duri, serta berumur panjang.
Bunga ilalang merupakan bunga majemuk, yaitu dengan letak bulir bunga bersusun. Dibagian
atas terdapat bunga sempurna dan bawah adalah bunga mandul. Panjang anak bulir 3-4 mm
dan pangkalnya terdapat rambut halus yang panjang dan padat dengan warna putih.
Manfaat ilalang bagi kesehatan tubuh adalah mengobati kencing batu, sariawan, hipertensi
akibat ginjal, diare, asma.radang paru paru, prostat, mimisan, keputihan,meluruhkan kencing,
demam, panas dalam, dan lain lain.
Jenis Jenis Rumput Alang Alang yang Berkerabat :
Imperata brasiliensis
brevifolia
conferta
contracta
Bibit
Bibit nya rumput gajah
2.3 Silase
Pengertian silase
silase adalah pakan berkadar air tinggi hasil fermentasi yang diberikan kepada hewan ternak
ruminansia atau dijadikan biofuel melalui digesti anaerobik. Silase umumnya dibuat dari
tanaman rerumputan (dari suku Gramineae), termasuk juga jagung, sorghum, dan serealia lainnya
dengan memanfaatkan seluruh bagian tanaman, tidak hanya biji-bijiannya. Silase juga bisa dibuat
dari hijauan kelapa.sawit,singkong,padi, rami, dan limbah pasar. Silase dapat dibuat dengan
menempatkan potongan hijauan di dalam silo, menumpuknya dengan ditutup plastik, atau dengan
membungkusnya membentuk gulungan besar (bale).
Prinsip silase
Prinsip dasar pembuatan silase memacu terjadinya kondisi anaerob dan asam dalam waktu
singkat. Ada 3 hal paling penting agar diperoleh kondisi tersebut yaitu menghilangkan udara
dengan cepat, menghasilkan asam laktat yang membantu menurunkan pH, mencegah masuknya
oksigen kedalam silo dan menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan.
Fermentasi silase dimulai saat oksigen telah habis digunakan oleh sel tanaman. Bakteri
menggunakan karbohidrat mudah larut untuk menghasilkan asam laktat dalam menurunkan pH
silase. Tanaman di lapangan mempunyai pH yang bervariasi antara 5 dan 6, setelah difermenatsi
turun menjadi 3.6- 4.5. Penurunan pH yang cepat membatasi pemecahan protein dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme anaerob merugikan seperti enterobacteria dan clostridia. Produksi
asam laktat yang berlanjut akan menurunkan pH yang dapat menghambat pertumbuhan semua
bakteri.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum pengelolaan padang di laksanakan selama 8 mingg. Yaitu dimulai pada hari sabtu
tanggal 17 september 2022 sampai dengan hari sabtu tanggal 12 november 2022. Praktikum ini
dilaksanakan di laboratorium lapangan Peternakan (llp) rukoh.
Alat yang digunakan pada saat pelaksanaan praktikum pengelolaan padang pengembalaan
yaitu :
1. Cangkul
Cangkul berfungsi sebagai alat untuk penggemburan tanah pada lahan penggembalaan
untuk memudahkan proses penanaman rumput selain itu juga di unakan sebagai alat untuk
membuat bedengan pada lahan yang akan di tanami rumput .
2. Meteran
Meteran berfungsi sebagai alat untuk mengukur luas lahan yang ingin ditanami rumput.
Parang atau arit berfungsi sebagai alat pemotong bibit rumbut yang akan ditanam dan juga
di gunakan ketika melakukan pemanenan rumput.
4. Ember
Ember berfungsi sebagai alat untuk mengambim air bagi padang pengembalaan.
5. Papan nama
Papan nama berfungsi untuk memberi tanda pada lahan yang kita tanami rumput.
6. Tali rapia
Timbangan digital di gunakan untuk menimbang hasil rumput yang telah dipanen.
Kreta sorong digunakan sebagai alat untk mengambil feses sapi atau kambing untk pupuk
pada lahan.
9. Handphone
Handphone digunakan untuk mengambi gambar lahan setiap minggu guna untuk
membandingkan perkembangan pertumbuhan rumput per minggu.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Pupuk kandang
Pupuk npk
1. Minggu 1
Pada minggu pertama dilakukan pembagian dan pengukuran lahan 2:1 yang telah di bajak
menggunakan tractor. Selanjutnya dilakukan pengelolaan lahan yaitu dimulai dari penggemburan
tanah dan pemcampuran dengan pupuk kendang.
2. Minggu 2
Pada minggu ke dua dilakukan persiapan tanam rumput dimulai dari menyediakan bibit
kemudian dilakukan penanaman dengan membuat lima lubang dengan jarak 50 cm antar lubang.
3. Minggu 3
Pada minggu ketiga dilakukan pemupukan pada rumput. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
jenis NPK dan urea yang dicampur.
4. Minggu 4
Pada minggu keempat dilakukan perawatan rumput yaitu dengan pembersihan gulma.
5. Minggu 5
6. Minggu 6
Pada minggu ke tujuh diakukan ppemanenan rumput dan dilakukan penimbangan menggunakan
timbangan digital
8. Minggu 8
pada minggu ke delapan di lakukan silase
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tanah
2. Spesies
Kemampuan suatu tanaman untuk menyesuaiakan diri dengan lingkungannya dari faktor genetik
berpengaruh pada proses pertumbuhan dan produksi suatu tan dikemukakan suatu contoh
bahwa familia gramineae (Rumput-rumputan) mempunyai pembawaan yang berbeda
dibandingkan dengan tanaman dai familia leguminoceae.
3. Air
Air yang terbatas mempengaruhi fotosintesis dan perluasan daun karena tekanan air
mempengaruhi pembukaan stomata perluasan sel. Air berfungsi untuk fotosintesis, penguapan,
pelarut zat hara dari atas ke daun. Jika ketersediaan air terpenuhi maka seluruh proses
metabolisme tubuh berlangsung, berakibat produksi tanaman tinggi.
Penyelesaian :
1. Produksi bahan segar
1,9 kg/ m x 10.000 m = 19.000 kg atau 19 ton
2. Proper use
60 / 100 x 1,9 kg = 1,14 kg
1,14 kg x 10.000 m = 11,400 kg
3. Rumus viosin =
(y-1) s =r
(y-1) 30 = 60
y = 60/30 + 1
y = 2+1
y =3
4. Kebutuhan bahan kering 1 AU/bulan :
30 hari x 35 kg = 1.050 kg
5. Kebutuhan lahan / AUM :
1.050 / 11,400 = 0,921
6. Kebutuhan lahan pertahun
= 3 x 0,921
= 2,763 ekor/ha/pertahun
1 ha tanah = 1/ 2,763= 0,361 ekor Ekor
Jadi : Jumlah daya tampung ternak / hektar adalah berkisar 2 ekor ternak sapi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari praktikuk ini ialah kapasitas produksi dari rumput
malela selama 8 minggu yang di mulai dari penanaman sampai pemanenan menghasilkan 3,85 kg
rumput segar.
5.2 Saran
Semoga pada praktikum kedepan dapat menyediakan peralatan yang lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kencana s. 2000karakteristik rumput dan kapasitas tampung pada alam
Taman Baru Rumberpon. Manokwari.
Rinaldi R . Hairul B. manfarizah. 2012 Jenis atau varietas Rumput
. Jurnal manajemen sumber daya lahan
Rusnan H, Kaunang CL, Tulung YLR, 2015. Budidaya dan
pengelolaannya hijauan pakan ternak jakatra.
rukmana, R.2005, deskripsi dan sifat tumbuh rumput
Yogyakarta. Tjitrasoepomo, G. 2001pembuatan silase. Universitas
Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
LAMPIRAN