Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TANAMAN BUAH MANGGIS

DISUSUN OLEH

NAMA : RISMA PAKAYA

KELAS : X MIPA 2

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

GURU MATA PELAJARAN : IBU SOFIA AJ.JANI

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Tanaman Buah Pepaya”.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak


kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Ampana, 08,Agustus 2022

RISMA PAKAYA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
6
2.1 Kandungan buah Manggis ..........................................................................................
6
2.2 Manfaat Buah Manggis ...............................................................................................
7
2.3 Syarat Pertumbuhan dan Cara Perbanyakan Manggis.............................................
7
2.3.1 Syarat Pertumbuhan Manggis .........................................................................
7
2.3.2 Cara Perbanyakan Manggis ............................................................................
8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 9
3.2 Saran ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman yang hidup di


lingkungan tropis dan mempunyai daya adaptasi luas (Factsheet, 2003). Di
Indonesia, tanaman manggis tumbuh di daerah dataran rendah sampai ketinggian
600 meter dari permukaan laut. Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon
berbatang kayu keras dan berasal dari kawasan hutan tropis basah yang teduh di
kawasan Asia Tenggara (Ho et al., 2002). Manggis merupakan buah unggulan di
Provinsi Jambi. Buah manggis di Provinsi Jambi tersebar di beberapa Kabupaten,

3
diantaranya Kabupaten Kerinci, Sarolangun dan Merangin. Potensi
pengembangan buah manggis di Provinsi Jambi cukup besar yang ditunjukkan
dengan total produksi pada Tahun 2009 sebesar 1.394 ton (Nofriati et al., 2011).

Begitu juga dengan melimpahnya kulit manggis sebagai limbah buah manggis selama
musim berbuah merupakan bahan baku yang potensial untuk diolah menjadi produk
sekunder sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani dan dapat dijadikan
diserfikasi pangan sehat untuk meningkatkan nilai tambah buah manggis. Bagian
tanaman manggis yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah kulit manggis yang
memiliki kandungan kimia yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit (Putra, 2010),
dan pemanfaatkan zat warna yang terkandung di dalamnya (Lazuardi, 2010).

Pada zaman sekarang pewarna sintetik lebih banyak digunakan pada produk makanan.
Hal itu disebabkan bahwa pewarna sintetik lebih murah dan memberikan warna yang
lebih stabil dibandingkan warna dari alam. Tetapi banyak hasil penelitian yang
membuktikan bahwa pewarna sintetik akan memberikan dampak negatif bagi
kesehatan tubuh karena bersifat karsinogenik dan beracun (Winarno, 2004). Sebagai
usaha menghindari dampak dari penggunaan pewarna sintetik dilakukan alternatif lain
dengan pemanfaatan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau buah-
buahan yaitu kulit buah manggis (Naimah dan Handayani, 2004).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa kandungan yang terdapat pada buah manggis?

1.2.2 Apa saja manfaat dari buah manggis ?

1.2.3 Apa saja syarat pertumbuhan dan bagaimana cara perbanyakan manggis?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Menjelaskan kandungan yang terdapat pada buah manggis.

1.3.2 Menjelaskan syarat pertumbuhan dan bagaimana cara perbanyakan


manggis.

1.3.3 Memaparkan macam-macam manfaat yang terdapat pada buah manngis.

4
BAB II PEMBAHASAN

Klasifikasi botani pohon manggis adalah sebagai berikut:

Divisi : SpermatophytaSub divisi :

AngiospermaeKelas : Dicotyledonae

Keluarga : Guttiferae

Genus : Garcinia

Spesies :Garcinia mangostanal.

Manggis merupakan salah satu tanaman buah tropika yang pertumbuhannya paling
lambat, tetapi umurnya juga paling panjang. Tanaman yang berasal dari bijiumumnya
membutuhkan 10- 15 tahun untuk mulai berbuah. Tingginya mencapai 10-25 meter
dengan ukuran kanopi sedang serta tajuk yang rindang berbentuk piramida. Diameter
batang 25- 35 cm dan kulit batang kayu biasanya berwarnacokelat gelap atau hampir
hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah manggis berwarna kuning (getah
kuning) atau resin ada pada semua jaringan utama tanaman.Sistem perakaran pada
manggis mudah patah, lambat tumbuh, dan mudahterganggu karena tidak dijumpai akar
rambut pada akar utama maupun akar lateral.Bukti ini memberikan indikasi yang kuat
bahwa awal mulanya akar memiliki sifatyang sama dengan akar dari benih yang
ditumbuhkan di dalam kultur air, tetapikurang dapat berfungsi jika ditumbuhkan dalam
medium pot yang padat.Letak daun berhadapan, merupakan daun sederhana dengan
tangkai daun pendek yang berhubungan dengan tunas, panjang tangkai daun 1,5- 2 cm
denganhelaian daun berbentuk bulat telur, bulat panjang atau elip dengan panjang 15-
25cm x lebar 7- 13 cm mengkilap, tebal dan kaku, ujung daun meruncing
(Acuminate)dan licin ( Glabrous).

2.1 Kandungan buah manngis

Kulit manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan,


antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buahbuahan lainnya
(Moongkarndi et al., 2008). Kulit buah manggis mengandung pektin, tannin,
5
katechin, rosin, zat pewarna, dan lainnya. Warna cokelat sampai berwarna merah
ungu pada kulit buah manggis disebut antosianin. Pewarna antosianin dari kulit
buah manggis ini dapat digunakan sebagai pewarna makanan, minuman,
kosmetik, dan farmasi sebagai alternatif lain pengganti pewarna sintetik (Du dan
Francis, 1997dalam Naimah dan Handayani 2004). Senyawa yang terkandung
pada kulit buah manggis tersebut dapat diperoleh dengan cara ekstraksi.

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah
zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan
cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanis. Misalnya, karena komponennya saling bercampur secara sangat
erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam
konsentrasi yang terlalu rendah (Rahayu, 2009).

Pelarut yang sering digunakan pada proses ekstraksi adalah etanol, methanol,
isopropanol, aseton, dan aquades. Pelarut tersebut dikombinasikan dengan asam
seperti asam klorida, asam asetat, asam format, asam aksorbat atau dengan asam
organik (Hidayat, 2006 dalam Hermawati et al., 2015). Penambahan asam
dikombinasikan dengan pelarut bertujuan untuk menstabilkan pigmen yang diekstrak.
Menurut De Man (1997) dalam Hermawati et al. (2015), Pengaplikasian pelarut seperti
etanol dan methanol masih diragukan pada makanan. Selain harga yang mahal,
pelarutnya ini dapat menimbulkan efek negatif pada makanan dan kesehatan tubuh jika
ada residu yang ditinggalkan.

Salah satu senyawa pelarut asam organik adalah asam sitrat. Menurut Lazuradi (2010),
asam sitrat merupakan bahan alternatif yang mudah diperoleh dengan harga yang
terjangkau. Menurut Hermawaty (2015), penggunaan asam organik lemah seperti asam
sitrat lebih aman karena tidak menimbulkan efek negatif bagi tubuh. Asam sitrat
(C6H5O7) merupakan pelarut organik yang bersifat polar. Golongan asam ini jika
dikombinasikan dengan air dapat melarutkan zat-zat yang larut pada pelarut polar
contohnya antosianin (Lazuardi, 2010). Berdasarkan hasil penelitian Tensiska (2006),
senyawa asam sitrat dapat menghasilkan total antosianin yang lebih tinggi sebesar 27,7
mg/100g dibandingkan dengan senyawa asam asetat sebesar 26,4 mg/100g dengan
konsentrasi yang sama yaitu 0,75%.

6
Penelitian dari Lazuardi (2010), ekstrak kulit manggis dengan penambahan 10% asam
sitrat ialah perlakuan terbaik karena dilihat dari keseluruhan respon uji organoleptik
sampel yang paling disukai panelis dengan kadar zat warna antosianin sebesar 10,946
ml/L, rendemen ekstrak sebesar 41,363 % dan antioksidan sebesar 259,50 mg/liter.
Pada penelitian Setyaningrum (2010), ekstrak kulit buah manggis dengan
menggunakan pelarut aseton 60% yang ditambahkan asam sitrat 3 %, didapatkan hasil
pekatan pigmen dengan karakteristik kadar air 23,61%; randemen 7,93%; pH 3,90;
intensitas warna merah 35,67; intensitas warna kuning 9,53; intensitas warna biru
11,06; kadar antosianin 0,11 mg/100 gram; kadar total fenol 6,46% ekivalen GA dan
aktivitas antioksidan dengan metode DPPH 70,88%. Kemudian pada penelitian Naimah
dan Handayani (2004) ekstrak kulit buah manggis dengan penambahan konsentrasi
asam 1 % dengan waktu ekstrasi 24 jam menghasilkan kadar antosianin sebesar 11,82
mg/100 mL.

Dilihat dari kandungannya, ekstrak kulit buah manggis memiliki karakteristik yang baik
dan dapat meningkatkan kandungan antioksidan didalamnya bila diaplikasikan pada
produk makanan, salah satu produk makanan yang cocok ialah es krim. Penambahan
antioksidan pada es krim dikarenakan es krim sedikit menggunakan proses pengolahan
(minimally process). Antioksidan akan rusak bila terkena panas, maka dari itu ekstrak
kulit buah manggis ini cocok untuk diaplikasikan pada es krim. Es krim adalah makanan
yang sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penambahan ekstrak
bunga mawar merah sebanyak 3% pada es krim menampilkan warna merah muda/pink
dan menghasilkan rasa yang enak serta aroma yang khas (Rahmawati et al., 2017).
Pada penelitian Hermawati et al. (2015), penambahan 3% ekstrak anotosianin dari daun
jati menghasilkan es krim antosianin dengan pH 3.92, kecerahan 55,08, intensitas
warna merah 45,13 dan intensitas warna kuning 19,58.

2.2 Manfaat Buah manggis

Beragam Manfaat Buah Manggis

Menurunkan berat badan.

Meningkatkan daya tahan tubuh.

Mengontrol kadar gula darah.

Meredakan radang sendi.

7
Mencegah penyakit kanker.

2.3.1 Syarat Pertumbuhan dan Cara Perbanyakan manggis

Iklim Dalam budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bungauntuk


tumbuhnya buah. Angin yang baik tidak terlalu kencang. Daerah yangcocok untuk
budidaya manggis adalah daerah yang memiliki curah hujantahunan 1.500 – 2.500
mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Temperaturudara yang ideal berada pada
kisaran 22-32 derajat C.

Media TanamTanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah
yangsubur, gembur, mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pHtanah)
ideal untuk budidaya manggis adalah 5 – 7. Untuk pertumbuhantanaman manggis
memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidaktergenang serta air tanah berada
pada kedalaman 50 – 200 m.

Ketinggian Tempat Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai
diketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerahdengan
ketinggian di bawah 500-600 m dpl.

2.3.2 Cara Perbanyakan manggis

Perbanyakan dengan penyambungan susuanAdapun cara penyambungan susuan


adalah sebagai berikut:

1. Pilih pohon induk yang produktif sebagai batang atas.

2. Siapkan batang bawah di dalam polibag dan letakan di atastempat yang lebih tinggi
daripada pohon induk.

3. Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk untuk bahan cabangatas. Diameter
cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.

4. Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-
8 cm.

5. Sayat pula cabang entres dengan cara yang sama.6. Satukan bidang sayatan kedua
batang dan balut dengan tali rafia.7. Biarkan bibit susuan selama 5 – 6 bulan.8.
Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag denganintensif.9. Susuan
berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas(entres)dan ada

8
pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.10.Bibit susuan yang baru dipotong segera
disimpan di tempatteduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh
tunas baru.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi,dapat diketahui bahwa buah manggis


merupakan salah satu komoditasekspor yang
memiliki potensi yang sangat besar dimana saat
ini banyak sekali pemanfaatan buah manggis baik
dibidang kesehatan dan kosmetik, dan untuk
budidaya manggis sendiri membutuhkan
ketinggian 1000 mdpl.untuk penyakit yangsering
menyerang tanaman manggis seperti ulat bulu,
penyakit yang seringmenyerang tanaman
manggis yaitu seperti ulat bulu,jamur
upas,bercak daun, mediatanam yang baik untuk
manggis yaitu tanah yang gembur.3.2

3.2 Saran

Budidaya buah manggis perlu dituingkatkan mengingat bahwa semua bagian buah
manggis dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam produk yang nantinya akan
bermanfaat dalam pengembangan teknologi produksi pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

9
Bappenas. 2000.Manggis (Garcinia mangostana L. Jakarta: Kantor DeputiMenegristek
Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuandan TeknologiUtama, I
Made S, dkk.Tanpa tahun.

The Effect Of Individual Sealed PackagingUsing Streching Plastic Film On The Quality
Of Mangosteen Fruit DuringStorage. Faculty of Agricultural Technology, Udayana
university

10

Anda mungkin juga menyukai