Disusun Oleh :
RAMITA 21117006
Dosen pembimbing :
Samsuar M.Pd
UNIVERSITAS ABULYUATAMA
ACEH BESAR
2022
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini
kekayaan sumber daya hayati terbesar ketiga setelah Brazil dan Zaire. Meskipun
demikian, menurut catatan WHO baru sekitar 20.000 spesies tanaman yang sudah
tentang radikal bebas. Hal ini karena sebagian besar penyakit diawali dan
disebabkan oleh adanya reaksi radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh.
Oleh karena adanya pengaruh radikal bebas yang tidak baik bagi kesehatan tubuh,
sehingga jika terjadi paparan radikal berlebih tubuh memerlukan suatu substansi
tubuh. antioksidan dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas
1
tanaman sebagai bahan antioksian alami telah banyak digunakan. Namun hingga
macrophylla Griff
daunnya yang muda digunakan sebagai lalap, sedangkan buahnya dapat langsung
dimakan, dibuat rujak, asinan, dan sari buah-buahan, serta digunakan sebagai
pengganti jeruk nipis atau asam. Buah Gandaria berwarna hijau saat masih muda,
berwarna kuning bila matang dan memiliki rasa asam-manis, keping bijinya
berukuran besar dan berwarna ungu (Rehatta, 2005). Buah gandaria Bouea
sebelumnya oleh Landy dkk., (2013) menunjukkan pada jus buah gandaria
fenol yang terdeteksi melalui uji fitokimia. Bedasarkan hal tersebut maka peneliti
penulis membuat makalah ini sebagai prasayarat melulusi mata kuliah pangan
fungsional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TAKSONOMI BUAH GANDARIA
Klasifikasi ilmiah dari tanaman gandaria adalah sebagai berikut
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Bouea
Spesies: B. macrophylla
adalah flora identitas Jawa Barat.
3
Buah gandaria menyerupai mangga bulat yang kecil. Pohonnya sedang,
kelereng. Tipenya seperti buah batu, mengeluarkan cairan kental dan bau khas
bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong. Waktu muda berwarna
putih, kemudian berangsur ungu tua, lalu menjadi hijau tua. Buah ini berasal di
4
B. EFEK FUNGSIONAL & PHARMACEUTICAL
Kandungan nutrisi buah gandaria
0,04%; lemak 0,02%; karbohidrat 11,3%; serat 0,15%; abu 0,02%; kalsium
sebagai lalap, buahnya dapat langsung dimakan, dibuat rujak, asinan, dan sari
buah-buahan, dipakai sebagai pengganti jeruk nipis atau asam (Fitrya, dkk, 2010).
Sedangkan biji buah gandaria sering dibuang dan tidak dimanfaatkan masyarakat.
(2010) melakukan isolasi senyawa fenolat dan diperoleh bahwa senyawa hasil
5
isolasi ini merupakan senyawa golongan fenolat yang tersubtitusi gugus alifatik
sekunder yang terdapat di dalam biji buah gandaria sehingga tidak dimanfaatkan
oleh masyarakat. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian terkait isolasi dan
atom nitrogen, yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan dan hewan. Sebagian
Lebih dari 20% spesies angiosperm mengandung alkaloid (Wink, 2008). Alkaloid
dapat ditemukan pada berbagai bagian tanaman, seperti bunga, biji, daun, ranting,
Pelawi (2009) telah mengisoalsi senyawa alkaloid pada biji buah pala
(Myristica fragrans Houtt) dengan teknik maserasi dengan pelarut etanol dan
(70:30 v/v) mengandung kristal berwarna kuning sebanyak 73mg, titik lebur 80-
82 oC. Melinda, dkk, (2006) mengisolasi senyawa alkaloid dari biji alpukat
(Persea americana Mill.) dan diteliti sebelumnya bahwa biji alpukat memiliki
aktifitas antidiabetes.
memiliki fungsi medis dalam bidang kesehatan. Taksol, alkaloid dari Taxus
(Zhou, dkk, 2005). Alkaloid dari Hunteria umbellata dapat berfungsi sebagai zat
6
antipiretik (mengurangi demam) dan analgesik (penghilang rasa sakit) (Igbe, dkk,
alkaloid dari Gelsemium sempervirens dapat berfungsi sebagai zat anti kanker
dari kulit Popowia perakensis dapat berfungsi sebagai zat anti malaria (Aziz dkk,
2009).
daunnya dapat dijadikan benang, kain, jaring, dan tali, limbah buahnya dapat
dijadikan makanan, seperti nata de pina, juga dapat dijadikan pakan ternak dan
kompos. Demikian pula buahnya dapat di olah menjadi berbagai macam produk,
antara lain: selai/jam, manisan buah, saos, keripik, dodol, sirup, jelly dan buah
dalam sirup. Dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk olahan maka
akan meningkatkan daya simpan menjadi lebih lama dan jangkauan pemasarannya
lebih luas. Disamping itu juga dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan
petani. Teknologi pengolahan yang diintroduksikan tidak harus rumit tetapi dapat
dipilih yang sederhana dan mudah diterapkan serta digunakan petani. Teknologi
diversifikasi pengolahan buah gandaria dalam hal ini pemanfaatan produk buah
buah gandaria segar maupun limbah buah gandaria untuk diolah menjadi berbagai
macam produk olahan pangan diantaranya keripik buah gandaria, dodol buah
gandaria, selai buah gandaria, jeli buah gandaria dan nata depina. Berikut ini
7
1. Selai Buah gandaria
Buah gandaria yang sehat dan masak optimal dikupas kulitnya dan
gula pasir sebanyak 55 %, asam sitrat sebanyak 5 gram per satu liter
kemasan.
Buah gandaria yang sehat dan masak optimal dikupas kulitnya dan
8
Setelah bahan-bahan dicampur kemudian dimasak dengan
pemasakan diaduk terus agar bahan tidak lengket diwajan atau gosong
Buah gandaria yang sehat dan masak optimal dikupas kulitnya dan
Setelah buah gandaria direndam air kapur kemudian dicuci dengan air
9
Buah gandaria yang sudah dimasak, disaring dengan kain saring.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah gandaria merupakan buah yang serba guna, dari buah hingga
daunnya dapat dimanfaatkan. Buahnya dapat di konsumsi dalam bentuk segar,
dapat dipakai sebagai pengempuk daging, sebagai pembersih barang logam,
sedangkan daunnya dapat dijadikan benang, kain, jaring, dan tali, limbah buahnya
dapat dijadikan makanan, seperti nata de pina, juga dapat dijadikan pakan ternak
dan kompos. Demikian pula buahnya dapat di olah menjadi berbagai macam
produk, antara lain: selai/jam, manisan buah, saos, keripik, dodol, sirup, jelly dan
buah dalam sirup. Dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk olahan
maka akan meningkatkan daya simpan menjadi lebih lama dan jangkauan
pemasarannya lebih luas
11
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, S.S.S.A., Mukhtar, M.R., Hadi, A.H.A., Abdullah, N.R., dan Awang, K.,
2009, Isoquinoline Alkaloids and Antimalarial Properties of Popowia
Perakensis Extract, Jurnal Sains dan Matematik, Vol.1 No.2 (2009),
Kuala Lumpur, 80-86.
Fitrya., Lenny, A., dan Era, N., 2010, Isolasi Senyawa Fenolat dari Fraksi Etil
Asetat Kulit Batang Tumbuhan Gandaria, Jurnal Penelitian Sains, Vol.
13 Nomer 1(C), Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera
Selatan, 13103-10–13103-14.
Hartati, I., 2010, Isolasi Alkaloid Dari Tepung Gadung (Dioscorea Hispida
Dennst) Dengan Teknik Ekstraksi Berbantu Gelombang Mikro, Tesis,
Program Studi Magister Teknik Kimia, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Igbe, I., Ozolua, R.I., Okpo, S.O., Osahon, O., 2009, Antipyretic and Analgesic
Effect of the Aqueous Extract of the Fruit Pulp of Hunteria umbellata K
Schum, Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 8(4), Benin City,
331-336.
Melinda, U.D., Ruslan, K., Kusmardiyani, S., 2006, Isolasi Alkaloid dari Biji
Alpukat (Persea americana Mill.), diakses dari Sekolah Farmasi ITB
http://bahan-alam.fa.itb.ac.id, pada tanggal 3 Desember 2011.
Nassel, F.M., 2008, Isolasi Alkaloid Utama Dari Tumbuhan Lerchea interrupta
Korth, Jurnal Percikan, Vol. 91, Jambi, 57-66.
Novalianti, Arni, 2006, Isolasi Senyawa Fenolat Dari Fraksi Etil Asetat Biji
Buah dan Kulit Batang Gandaria Bouea macrophylla (Griff) , Kimia
FMIPA UNSRI, Sumatera Selatan.
12
Pelawai, J.F., 2009, Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala (Myristica
Fragrans Houtt), Skripsi, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Putra, S.E., 2005, Bahan Alam, Ujung Tombak Riset Kimia di Indonesia,
diakses dari www.chem-is-try.org , pada tanggal 25 Oktober 2011.
Srivastava, S.K., Khan, M., Khanuja, S.P.S., 2005, Process for Isolation of
Anticancer Agent Camptothecin from Nothapodytes foetida, US Patent
No. 6893668, New Delhi.
Wink, M., 2008, Ecological Roles of Alkaloids, dalam Wink, M., Modern
Alkaloids, Structure, Isolation Synthesis and Biology,Wiley, Jerman.
Zhou, D., Zhao, K., Ping, W., Jun, L., 2005, Study on Mutagensis of Protoplast
from Taxol-Producing Fungus Nodulisporium sylviforme, The Journal of
American Science, 1 (1), Heilongjiang, 55-62.
13