Anda di halaman 1dari 22

1

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : AGUNG KRISIANTO

NPM : 184110430

JURUSAN : AGROTEKNOLOGI

KELAS :3F

MENYETUJUI

Dosen Pengampu Asisten Dosen

Dr.Fathurahman,SP,M Noer Arif Hardi,SP


.Sc
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah

Genetika Tanaman “ Stek Tanaman Mangga (Mangifera indica)”.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Dosen dan semua pihak yang telah memberikan bantuan

maupun bimbingan dalam penyusunan laporan praktikum ini, terutama bapak

dosen Dr.Fathurrahman,SP,M.Sc dan asisten dosen Noer Arif Hardi,SP yang

telah banyak meluangkan waktu, pemikiran maupun tenaga dalam memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik serta saran, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi

laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat terlalu banyak kesalahan

pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 15 Desember 2019

Penulis
3

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.......................................................................................1

Kata Pengantar...............................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................................3

Daftar Tabel....................................................................................................4

Daftar Lampiran.............................................................................................5

BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................6

A. Latar Belakang....................................................................................6

B. Tujuan Praktikum...............................................................................8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA..................................................................9

BAB III : BAHAN DAN METODE..............................................................15

A. Tempat dan Waktu..............................................................................15

B. Bahan dan Alat...................................................................................15

C. Proses Kerja........................................................................................15

BAB IV : PENUTUP......................................................................................17

A. Kesimpulan.........................................................................................17

B. Saran...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

LAMPIRAN....................................................................................................19

BIODATA PENULIS.....................................................................................22
4

DAFTAR TABEL

1. Gizi/Nutrisi Tanaman................................................................................9
5

DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi Praktikum...................................................................19

2. Biodata Penulis.................................................................................22
6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan mangga (Mangifera indica) tergolong kelompok buah

berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, serta citarasa yang beranekaragam.

Bagian tumbuhan Mangga yang paling penting dan berguna dalam kehidupan

manusia sehari-hari, terutama bagi kesehatan adalah getah, kulit batang, daun

muda, buah muda, dan buah masak (Rukmana, 1997).

Tumbuhan mangga ini sudah pernah diteliti oleh ahli. Hasil penelitian itu

adalah tumbuhan mangga mengandung senyawa kimia, yaitu antosianin.

Kandungan antosianin ini dapat ditemukan pada batang, kulit buah, dan daun

mangga (Sukartini, 2008).

Menurut penelitian masa kini, obat-obat tradisional memang bermanfaat

bagi kesehatan. Kini, obat tradisonal lebih digencarkan penggunaannya karena

lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat

tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian,

tidak terlalu menyebabkan efek samping karena masih bisa dicerna oleh tubuh.

Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, kulit

batang, buah, daun dan bunga. (Ulya, 2007).

Salah satu jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai tumbuhan obat

adalah tumbuhan mangga (Mangifera indica L) famili Anarcardiaceae. Bagian

tumbuhan Mangga yang paling penting dan berguna dalam kehidupan manusia

sehari-hari, terutama bagi kesehatan adalah getah, daun, kulit batang, buah muda,

dan buah masak.


7

Di India Mangga yang masih hijau digunakan sebagai obat gangguan

darah, empedu, dan pencernaan, membantu pembentukan sel-sel baru, mencegah

pendarahan, dan menyembuhkan sariawan. Selain itu daun mangga dapat

berkhasiat untuk mengatasi diare, asam urat, dan lain – lain. (Rukmana, 1997).

Upaya alternatif adalah masyarakat kembali menggunakan obat herbal

(daun mangga). Masyarakat mengolahnya menjadi teh yang bisa di konsumsi

setiap hari serta kapsul maupun tablet. Sehingga, masyarakat tidak menjadi bosan

akan produk olahan dari daun mangga.

Pemerintah mengadakan penyuluhan tentang manfaat daun mangga

terhadap masyarakat agar memperoleh informasi yang cukup. Guna megolah daun

mangga menjadi obat herbal yang bermanfaat terhadap penyembuhan penyakit.

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama

pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40

anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.

Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya

(habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai

tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.

Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan

dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke

Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis),

mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira

mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.


8

Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah

menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah

ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (jawa).

Manfaat daun mangga banyak yang belum mengetahuinya, tidak seperti

buahnya yang telah termasyur khasiatnya yang kaya akan manfaat vitamin C.

Tanaman mangga merupakan jenis tanaman yang dapat hidup dengan mudah,

bahkan hanya pada halaman-halaman rumah. Bagian daunnya biasanya tidak

banyak digunakan, padahal khasiat daun mangga ini dapat membantu berbagai

gangguan kesehatan sebagai pengobatan herbal.

Senyawa yang ada di dalam daun mangga yang sangat ampuh adalah asam

galat, astragalin, filsetin, quercetin dan juga methylgallat. Serta daun mangga juga

mengandung senyawa yang disebut taraxerol-3beta, dan etil asetat, serta vitamin

B, dan vitamin C.

B. TUJUAN PRAKTIKUM

 Membudidayakan tanaman pohon mangga dengan cara memotong batang,

cabang, ranting tanaman pohon mangga untuk menghasilkan tanaman pohon

mangga baru.

 Membuat tanaman manga cepat berbuah dan menghasilkan varietas baru

 Membuat pohon mangga tidak memiliki akar tunggal sehingga dapat tumbuh

baik ditempat air yang dangkal.


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah buah Mangga, Buah mangga diperkirakan berasal dari India

sekitar abad ke-4 atau ke-5 SM. Sejarah mencatat, mangga pertama kali

ditemukan oleh Alexander Agung di Lembah Indus India. Seiring

perkembangan zaman, buah ini menyebar hampir ke seluruh belahan

dunia, melalui para pedagang India yang berkelana ke timur sampai ke

Semenanjung Malaysia. Pada 1400 dan 1450, buah ini mulai ditanam di

Kepulauan Sulu dan Mindanau, Filipina, di Pulau Lizon sekitar 1600, dan di

Kepulauan Maluku pada 1665

Kandungan gizi/nutrisi buah Mangga adalah sebagai berikut :

Tabel 1: Nutrisi/gizi di dalam mangga

Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%


Kalori 60kcal –
Karbohidrat 15g –
Air 83,46g –
Protein 0,82g –
Gula 13,7g –
Serat 1,6g –
Lemak 0,38g –
Vitamin A 54µg 7%
Vitamin C 36,4mg 44%
Vitamin D 0µg –
Vitamin E 0,9mg 6%
Vitamin K 4,2µg 4%
Vitamin B1 (Thiamine) 0,028mg 2%
Vitamin B2 (Riboflavin) 0,038mg 3%
Vitamin B3 (Niacin) 0,669mg 4%
Vitamin B5 (Panthothenic acid) 0,197mg 4%
Vitamin B6 (Piridoksina) 0.119mg 9%
Vitamin B9 (Folat) 43µg 11%
Kalsium 11mg 1%
Zat Besi 0,16mg 1%
Magnesium 10mg 3%
10

Fosfor 14mg 2%
Potassium (Kalium) 168mg 4%
Sodium 1mg 0%
Seng (Zinc) 0,09mg 1%
Manfaat buah Mangga ada banyak berikut adalah diantaranya :

 Mencegah Penyakit Kanker

 Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

 Menjaga Kesehatan Mata

 Mengendalikan Tekanan Darah

 Menghindari penyakit Asma

 Menjaga Kesehatan Jantung dan Tulang

 Mengatasi dan Meringankan Sembelit

 Meningkatan Kesehatan Otak

Tanaman mangga memiliki klasifikasi yang unik dari tumbuhan

lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut;

 Kingdom : Plantae

 Sub Kingdom : Viridiplantae

 Infra Kingdom : Streptophyta

 Super Divisi : Embryophyta

 Divisi : Tracheophyta

 Sub Divisi : Spermatophytina


11

 Kelas : Magnoliopsida

 Super Ordo : Rosanae

 Ordo : Sapindales

 Family : Anacardiaceae

 Genus : Mangifera L

 Spesies : Mangifera indica L

Adapun Morfologi Dari Tanaman Mangga adalah sebagai berikut :

1. Akar

Mangga berakar tunggang (bercabang-cabang), dari cabang akar ini

tumbuh cabang kecil yang ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Tidak

semua jenis unsur hara yang ada di dalam tanah diambil oleh bulu akar hanya

yang dibutuhkan oleh tanaman itu saja yang diambil. Jadi bulu akar hanya

mengetahui unsur hara yang diperlukan tanaman.

2. Batang

Batang ialah Bagian yang mengandung zat-zat kayu sehingga tanaman

mangga tumbuh tegak, keras dan kuat. Pada batang yang masih muda lapisan

yang paling luar terbentuk dari kulit yang sangat tipis, disebut kulit ari atau

epidermis, kemudian kulit ini diubah menjadi lapisan gabus. Dalam lapisan kayu

terdapat pembuluh kayu yang berfungsi membawa unsur-unsur hara dari akar ke

atas. Dalam lapisan kulit terdapat lapisan sel yang membawa unsur hara dari daun

ke bagian lainnya. Lapisan sel yang di antara kedua lapisan tersebut disebut

kambium atau daging pembiak. Kambium kemudian tumbuh menjadi kayu. Oleh

karena itu pohon mangga dapat bertambah besar (Kurnia. 2005).


12

3. Daun

Daun mangga diselimuti oleh kulit tipis yang tidak terlihat dengan mata

telanjang, yang dinamakan kulit ari. Kulit ari ini berlubang-lubang kecil yang

yang dinamakan mulut kulit. Melalui mulut kulit inilah udara dapat keluar atau

masuk ke dalam badan daun. Tiap-tiap bagian tanaman mempunyai fungsi

sendiri-sendiri yaitu untuk bernafas dan asimilasi.

4. Bunga

Bunga mangga dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tepung sari

yang jatuh pada tampuk berasal dari pohon itu sendiri. Hal ini menyebabkan

mangga disebut tanaman berumah satu. Bunga mangga terdiri dari beberapa

bagian dasar bunga, kelopak, daun bunga, benang sari dan kepala putik. Bunga

mangga dalam keadaan normal, adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas

ujung. Tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak menghasilkan bunga,

tetapi menghasilkan ranting daun biasa (Sunarjono. 2006).

5. Buah

Pohon mangga berbuah sekitar bulan Agustus samapai Oktober yaitu pada

musim kemarau. Musim ini sangat baik pengaruhnya terhadap proses

pembentukan dan pembesaran sampai pemasakan buah di pohon. Terdapat pohon

mangga yang berbuah terlambat yaitu pada permulaan musim penghujan. Hal ini

menurunkan produksi mangga karena banyak bakal buah yang tidak jadi. Buah

mangga terdapat pada tangkai pucuk daun. Setiap tangkai terdapat 4 sampai 8

buah, bahkan ada yang lebih. Akan tetapi ada juga yang setiap tangkai buah hanya

terdapat satu buah karena buahnya besar dan berat, misalnya mangga kuweni,
13

golek, santok dan mangga merah dari Brazilia. Bentuk buah mangga bermacam-

macam : bulat penuh, bulat pipih, bulat telur, bulat memanjang atau lonjong

(Kurnia. 2005).

Adapun Syarat Tumbuh Tanaman Mangga adalah sebagai berikut:

1. Iklim

Tanaman mangga mempunyai daya adaptasi yang tinggi, baik di dataran

rendah maupun dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan sedikit atau

banyak. Tetapi untuk memperoleh produksi mangga yang tinggi membutuhkan

temperatur, curah hujan, keadaan awan dan angin yang sesuai untuk syarat

pertumbuhan tanaman mangga.

Temperatur untuk pertumbuhan optimum dari tanaman mangga 24- 27ºC.

Pada suhu tersebut memungkinkan pertumbuhan vegetative dengan hasil yang

baik. Temperatur yang rendah akan menyebabkan kerusakan bagi tanaman

mangga muda (umur lima tahun). Namun ada juga tanaman mangga yang masih

tahan terhadap suhu rendah, tetapi tidak dapat berproduksi dengan baik.

Volume curah hujan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman mangga

dan proses produksi pembentukan bunga dan buah. Kalau pada waktu musim

bunga dan masa berbuah mulai masak tidak ada hujan, tanaman akan tumbuh

dengan baik dan proses produksi akan berlangsung dengan baik pula. Sebaliknya
14

apabila pada waktu musim bunga banyak turun hujan, berawan dan banyak kabut

proses pembentukan buah akan terganggu (Gunawan. 2003).

2. Ketinggian Tempat

Tanaman mangga dapat tumbuh pada ketinggian tempat lebih kurang

1.300 m dari permukaan laut. Jika kita ingin mengusahakan tanaman mangga

dengan produksi optimal, sebaiknya mangga ditanam pada suatu areal yang

memiliki ketinggian maksimal 500 m di atas permukaan laut. (Kurnia, 2005).

3. Media Tanam

Tanaman mangga dapat tumbuh pada jenis tanah apa pun, asalkan tanah

itu tidak mempunyai lapisan padas yang keras dan banyak batubatuan. Di samping

itu, kondisi tanah tidak terlalu kering atau terlalu basah dan tidak terlalu banyak

mengandung garam atau air payau. Tanaman mangga yang ditanam di daerah

berpasir, jadi mangga dapat hidup dengan baik dan cepat berproduksi pada tanah

yang bertekstur ringan (tanah lempung berpasir) sampai tanah berat (tanah

lempung atau tanah liat) (Kurnia, 2005).


15

BAB III

BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan waktu

Praktikum Genetika Tanaman “Penyetekan tanaman Mangga” ini

dilakukan pada hari Sabtu, 30 November 2019 pada pukul 08.00 WIB sampai

selesai, di lahan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Riau.

B. Alat dan Bahan

1. Alat – Alat :

 Pisau Cutter/ Pisau Silet

 Plastik Pengikat/ Pembungkus Es Batu

 Gunting Pangkas

2. Bahan :

 Tanaman Mangga (Mangifera indica sp)

C. Proses kerja
16

 Siapkan bahan tanam yang akan digunakan sebagai batang bawah dan

batang atas serta alat yang akan digunakan. Pilihlah Tanaman indukan

berkualitas mulai dari pohon hingga buah yang dihasilkan.

 Pilihlah batang bawah tanaman buah yang memiliki diameter hampir

sama, perlu anda ketahui juga bahwa pertumbuhan akar pada setiap

tanaman buah berbeda tergantung jenis pada tanaman buah tersebut.

 Memilih batang atas yang seukuran dengan batang bawah, daun - daun di

batang atas dibuang sedaangkan batang bawah daunnya tidak dibuang

semua namun disisakan 2 daun lebih.

 Potonglah dengan ukuran tinggi kurang lebih 20 hingga 25 cm di atas

permukaan tanah, untuk memotongnya anda bisa menggunakan pisau atau

gunting jika memungkinkan dan belahlah batang tersebut sedalam kurang

lebih 2 hingga 3 cm.

 Masukkanlah batang atas tanaman jenis lain dengan varietas sama yang

sudah di sayat pada kedua sisinya sepanjang kurang lebih 2 hingga 3 cm

dengan panjang batang kurang lebih 8 hingga 10 cm.

 Ikatlah kedua batang yang telah disatukan tersebut menggunakan plastik

dan lapisi pengikatan menggunakan tali agar lebih kuat. Pengikatan

menggunakan plastik ini bertujuan untuk mengurangi penguapan yang

terjasi pada tanaman stek serta menjaga tingkat kelembapan pada

sambungan.

 Selain itu sebisa mungkin anda juga harus memperhatikan letak

sambungan, tempatkanlah sambungan tanaman di bawah naungan ataupun

pohon besar untuk melindunginya dari terik matahari agar penguapan

tidak berlangsung pada stek.


17

 Untuk mengetahui keberhasilannya anda dapat memperhatikan stek anda,

tunas pada stek akan muncul pada minggu ke 2 hingga ke 4 setelah anda

menyambungkan stek. Ciri jika stek gagal yaitu stek tidak bertunas dan

berwarna hitam kering.

 Jika batang sudah benar benar menempel anda bisa melepaskan plastiknya.

Dan memindahkan ke media tanam yang lenih besar.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan selesainya pelaksanaan Praktikum Peyetkan Mangga ini. Akhirnya

penulis dapat mengambil suatu kesimpulan yakni :

Sambung pucuk atau Stek adalah salah satu teknik perbanyakan vegetatif

menyambungkan batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion) dari tanaman

yang berbeda. Batang atas atau Scion yang digunakan untuk Stek ini dipilih dari

induk yang mempunyai banyak keunggulan baik rasa, tahan hama dan lain-lain

Faktor-faktor penentu keberhasilan Stek adalah : Kualitas batang bawah dan

batang atas, keterampilan dalam menggunakan alat, kecepatan kerja, ketajaman

dan kebersihan pisau, faktor lingkungan sekitar, Pemeliharaan bibit sebelum dan

sesudah Stek dapat mempengaruhi keberhasilan Penyetekan.

B. Saran

Agar penyambungan dapat berhasil sebaiknya dalam melakukan

penyambungan harus diketahui tentang sifat batang atas dan batang bawah yang

digunakan, dan diharapkan sebelum melakukan penyambungan harus memahami


18

teknik yang digunakan sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing

teknik yang digunakan agar dapat memakai teknik penyambungan yang sesuai.

Perlunya ditingkatkan pengetahuan, keterampilan, dan ketelitian di

lapangan dengan kegiatan dan pelatihan agar persentase keberhasilan dalam

melakukan Stek lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. 2011. Mangga (Mangifera indica L.) http://www.iptek.net.id.

./ind/pd_tanobat/view.php?id=127. Diakses tanggal 2 Januari 2015

 Kurnia. 2005. Panduan Lengkap Budidaya Mangga. Penerbit PT. Penebar

Swadaya, Jakarta

 Rukmana, 2008. Pegangan Pelaksanaan Pembiakan Vegetatif

Konvensional.. Penerbit PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

 Saefudin. 2009. Kesiapan Teknologi Sambung Pucuk Dalam Penyediaan

Bahan Tanaman Jambu Mangga. Sukabumi : Balai Penelitian Tanaman

Buah.

 Sunarjono, 2006.  Bercocok Tanam Mangga Dari Hulu Hingga Hilir

 Penerbit PT. Kanisius, Yokyakarta.Tambing. 2008. Keberhasilan

Pertautan Sambung Pucuk Pada Mangga Dengan Waktu Penyambungan

Dan Panjang Entris Berbeda. Tadulako : J.Agroland.

 Prastowo. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman

Buah. Bogor : World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock

International

 https://www.pertanianku.com/sejarah-dan-asal-usul-mangga/
19

 https://ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-buah-mangga-

manfaat-buah-mangga-bagi-kesehatan/

 https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-

mangga/

Lampiran

1. Dokumentasi Praktikum
20
21
22

Lampiran 3.Biodata Penulis

BIODATA PENULIS

Nama : Agung Krisianto

NPM : 184110430

Jurusan : Agroteknologi

Lokal : Agroteknologi F

Anda mungkin juga menyukai