PERCOBAAN ATRAKTAN
Kelompok 6
Disusun oleh :
Yunian Asih A. A34080020
Rizki Haerunissa A34080024
Rizki Pradana A34080057
Risa Sondari A. A34080065
Idho Dwiandri A34080084
Dosen Pengajar:
Latar Belakang
Tujuan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum percobaan atraktan kali ini
antara lain metil eugenol beberapa ml yang akan digunakan sebagai atraktan (zat
penarik). Beberapa ml insektisida untuk mematikan serangga yang masuk. Kapas
untuk tempat dari metil eugenol dan insektisida yang digunakan. Alat suntik,
untuk memasukkan metil eugenol dan insektisisda ke dalam kapas. Alat
perangkap yang terbuat dari wadah plastik yang telah dilubangi kedua ujungnya.
Kawat penggantung, yang akan digunakan untuk menggantungkan perangkap
pada tumbuhan yang diamati. Kertas label untuk menandai alat perangkap. Dan
areal taman koleksi sebagai lokasi pengamatan percobaan atraktan kali ini.
Metode
Pertama-tama yang dilakukan adalah wadah plastik diberi lubang pada sisi
atas dan bawahnya. Pada bagian atas wadah plastik diberi kawat untuk
menempelkan kapas dan kawat penggantung. Pada saat pemakaian, wadah plastik
dimiringkan sehingga lubang terletak pada bagiian kiri dan kanan. Metil eugenol
dimasukkan kedalam kapas dengan menggunakan jarum suntik sebanayak 2 ml ke
dalam kapas. Kemudian masukkan juga 2 ml insektisida kedalam kapas
meenggunakan jarum suntik.
Pada hari terakhir lalat buah yang terperangkap diambil dan dibungkus
dengan kertas tissue dan dimasukkan kedalam wadah plastik, untuk kemudian
lalat buah diidentifikasi spesiesnya. Alat perangkap setelah selesai digunakan
dibersihkan dan kemudian dikembalikan kepada asisten atau laboran. Laporan
hasil pengamatn dibuat per grup dengan menggunakan data kelompok dari
praktikum.
HASIL PENGAMATAN
Grafik Percobaan
Atraktan
30
25
20
15
10
5
0
Kamis Sabtu Minggu Grafik
Selasa Percobaan Atraktan
30
25
20
15
10
0
Rabu Kamis J umat Sabtu Minggu Senin Selasa
PEMBAHASAN
Metil eugenol dapat dihasilkan oleh tanaman, antara lain Melaleuca sp.
dan Ocimum sp. (Kardinan, 2003).
1. Kemangi (Ocimum sp.)
http://istanabenalu.blogspot.com/2009_1...ive.html
Kemangi (Ocimum sp.) merupakan tanaman semak perdu yang tumbuh
liar dan berpenampilan cukup rimbun. Kemangi (Ocimum sp.) memiliki bunga
berwarna putih batang halus dengan daun pada setiap ruas, daun berwarna hijau
muda dengan bentuk oval antara 3-4 cm (panjang). Kemangi (Ocimum sp.)
memiliki aroma yang khas dengan tinggi tanaman antara 60–70 cm dari
permukaan tanah, selain memiliki bunga, kemangi juga memiliki biji dengan
ukuran 0,1 mm.
Tanaman kemangi (Ocimum sp.) bersifat polymorphis. Berdasarkan
senyawa utama (bahan aktif) dalam minyak yang berasal dari tanaman ocimum,
maka dapat dibedakan menjadi 4 tipe yaitu: (1) tipe Eropa (methyl chavicol,
linalool), (2) tipe Reunion (methyl chavicol, camphor), (3) tipe methyl cinnamate,
dan (4) tipe eugenol (eugenol). Ada 11 jenis ocimum yang telah dikenal di dunia,
empat diantaranya ada di Indonesia dengan nama daerah dan kandungan senyawa
kimia yang berbeda-beda.
Senyawa methyl eugenol tertinggi terdapat pada tipe eugenol yang
berfungsi sebagai penarik (atraktan) lalat buah (B. Dorsalis) memiliki senyawa
utama (bahan aktif) yang dapat di gunakan sebagai penarik (atraktan), senyawa
utamanya mampu menarik hama lalat buah jantan masuk ke dalam perangkap.
2. Nilam
http://arissb.wordpress.com/2009/04/13/nilam/
Minyak nilam merupakan bahan baku terpenting untuk industri karena
menguap dibandingkan minyak atsiri lainnya, dapat larut dalam alcohol dan atsiri
nabati jenis atraktan yang berfungsi sebagai penarik hama lalat buah.
KESIMPULAN
Tan, K.H., R. Nishida and Y.C. Toong. 2002. Floral synomone of a wild orchid
Bulbophyllum cheiri, lures Bactrocera fruit flies for pollination.
Journ. Of Chemical Ecology. XXVIII (6) : 1161-1172.
Warthen, J.R. 2002. Volatile Potential Attractants from Ripe Coffee Fruit for
Fruit Fly. USDA Subtropical Agriculture Research, Weslaco, USA.
6pp.