Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN

ACARA 5

PERANGKAP SEDERHANA

Disusun oleh :

Nama : Sri Edy Satmoko

NPM : 2140401128

Kelas : 03

Kelompok :4

Asisten Praktikum : Karlina Indah Puspitasari

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIDAR

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serangga memegang peranan yang sangat penting bagi ekosistem,


peranan tersebut dapat menguntungkan maupun merugikan. Peran yang
menguntungkan yaitu serangga dapat bermanfaat sebagai
penyerbuk/pollinator, dapat berperan sebagai musuh alami serangga hama,
berfungsi sebagai perombak/dekomposer, penyedia bahan makanan/protein
hewani, serangga yang diperdagangkan yaitu serangga-serangga yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi, serta fungsi potensial lainnya seperti
umpan untuk memancing, lebah madu dan semut rangrang. Peran serangga
yang merugikan yaitu serangga yang menyebabkan luka pada tanaman
sehingga menyebabkan kerusakan/kerugian dan disebut sebagai hama.
Pelukaan tanaman oleh serangga dilakukan antara lain dengan cara: menggigit,
menghisap, memakan, melukai akar, meletakkan telur/ membuat sarang,
mengamati serangga lain, dan pengantar penyakit. Kerusakan pada tanaman
bisa keseluruhan misalnya, tanaman menjadi mati atau busuk, dan bisa juga
pada sebagian tanaman saja, misalnya merusak daun, batang, buah/ benih, dan
akar (Nuraeni dkk, 2017).

Penggunaan perangkap serangga menggunakan atraktan atau zat penarik


merupakan salah satu teknik pencuplikan serangga yang mulai banyak
dipergunakan, baik dalam monitoring populasi maupun pengendalian hama.
Metode pencuplikan tersebut didesain seefektif dan seefisien mungkin dengan
harga murah dan mudah dibuat. Perangkap memiliki dua prinsip kerja
berdasarkan pada pergerakan serangga yaitu perangkap aktif dan pasif.
Perangkap pasif merupakan perangkap yang tidak menggunakan zat penarik
sehingga serangga yang terperangkap secara tidak sengaja, sedangkan
perangkap aktif merupakan perangkap yang menggunakan zat penarik (baik
stimulus kimia maupun fisik) seperti cahaya, warna, atau senyawa kimia
sehingga menyebabkan serangga dapat tertarik kedalam perangkap
(Priawandiputra dan Permana, 2015).

Oleh karena itu, perangkap aktif serangga digunakan untuk mengetahui


dan menangkap keberadaan suatu spesies serangga hama pada tanaman cabai,
tanaman padi, dan pada tanaman singkong yang. Efektivitas empat macam
perangkap dengan pemberian dua atraktan berbeda. Penggunaan perangkap
dan atraktan untuk pencuplikan serangga pada perkebunan di lahan
Bandongan ini merupakan langkah awal dalam pengendalian hama.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui cara membuat perangkap serangga sederhana.


2. Mengetahui perbedaan efektivitas perangkap yellow sticky Trap, pit fall
trap dan perangkap antrakan methyl eugenol dan perangkap ekstrak daun
kemangi pada satu ekosistem yang sama.
3. Mengetahui jenis serangga yang terperangkap pada perangkap yellow
sticky Trap, pit fall trap dan perangkap antrakan methyl eugenol dan
perangkap ekstrak daun kemangi di satu ekosistem yang sama.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Yellow Sticky Trap

Perangkap warna yang mampu untuk mempengaruhi lebih banyak


spesies serangga untuk datang pada perangkap adalah dengan pemberian
warna kuning sebab serangga lebih dominan menyukai satu jenis warna saja
yaitu warna kuning. Warna kuning dapat memberikan dampak stimulus
makanan yang banyak digemari oleh spesies serangga untuk mencari makan.
Serangga juga dapat menduga bahwa hal tersebut merupakan penampakan
visual dari dedaunan atau buah segar dan menyehatkan untuk dimakan oleh
serangga, sehingga dapat lebih menarik perhatian bagi serangga-serangga
untuk datang menghampiri warna kuning (Pratama dan Sativa, 2021).

2.2 Perangkap Antrakan Methyl Eugenol

Methyl eugenol merupakan senyawa pemikat serangga terutama untuk


lalat buah jantan. Sifat kimia dari methyl eugenol yang relatif mirip dengan
pheromone seks yang dihasilkan oleh lalat buah untuk menarik lalat buah
jantan dalam rangka kopulasi. Ketika zat tersebut dilepaskan oleh lalat buah
betina maka lalat buah jantan akan berusaha mencari lalat buah yang
melepaskan aroma tersebut. Dalam hal ini methyl eugenol merupakan zat
kimia yang bersifat volatile ataupun dapat menguap dan melepaskan aroma
wangi. Radius aroma dan antraktan seks itu dapat mencapai 3 km (Dondo dkk,
2018).

2.3 Perangkap Antrakan Ekstrak Daun Kemangi

Kemangi merupakan tanaman dari genus Ocimum yang beraroma seperti


minyak cengkeh dan mampu menghasilkan minyak atsiri. Minyak atsiri dari
tanaman jeringau, seledri, serai wangi, dan kemangi. Minyak atsiri terbaik
untuk dijadikan atraktan yaitu tanaman kemangi, dimana rata-rata lalat buah
jantan yang terperangkap paling tinggi yaitu sebanyak 26,83 ekor dengan
masa aktif atraktan selama 4,66 hari. 1,5 ml minyak selasih yang diletakkan
dalam perangkap efektif memikat lalat buah pada tanaman sayur dan buah
(Mefta dan Fauzana, 2021).

2.4 Pitfall Trap

Pitfall Trap merupakan jenis perangkat yang cukup sederhana namun


efektif dan sangat berguna untuk menjerat serangga.Terdiri dari piring atau
baskom kecil, kaleng atau bak kecil. Perangkat jebakan dibenamkan di dalam
tanah dimana permukaan tanah sejajar dengan ujung atas bibir kaleng /bak
yang berisi cairan alkohol atau etilen glikol sebagai agen pembunuh. Pitfall
trap biasanya digunakan untuk menangkap dan mempelajari serangga
penggali tanah, rayap, kumbang ataupun serangga-serangga lain yang
mempunyai mobilitas di atas tanah.

Perangkat jebakan dibenamkan di dalam tanah dimana permukaan tanah


sejajar dengan ujung atas bibir kaleng atau gelas plastik yang berisi cairan
alkohol. Bagian atas perangkat jebakan sebaiknya ditutup dengan sebuah
cover atau pelindung lainnya untuk mencegah masuknya air hujan maupun
vertebrata kecil jatuh ke sumur jebakan. Metode pitfall trap merupakan suatu
metode yang digunakan untuk mengetahui kerapatan atau kelimpahan
makrofauna tanah. Pitfall trap merupakan metode yang paling baik untuk
menjebak serangga aktif di atas permukaan tanah
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum Teknologi Perlindungan Tanaman acara 2 mengenai


Morfologi Umum Serangga ini dilakukan pada Hari Selasa tanggal 30 Maret
2023 pada pukul 10.00-selesai bertempatkan di Lahan Praktikum Univeritas
Tidar, Bandongan, Magelang.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu botol plastik kuning, botol plastik bekas, lem
tikus, gunting, tali, cutter, pisau, blender, saringan, kertas saring, gelas ukur,
corong. Bahan yang digunakan yaitu methyl eugenol, aquades, deterjen, kapas,
dan daun kemangi.

3.3 Cara Kerja

a. Yellow Sticky Trap


1. Botol plastik kuning dilapisi dengan lem tikus
2. Yellow sticky trap dipasang di area pertanaman. Pemasangan
perangkap diikat pada ajir dengan ketinggian 1 jengkal di atas tajuk
tanaman.
3. Setelah 3 hari, difoto, diidentifikasi, dihitung jumlah serta jenis
serangga yang terperangkap
b. Perangkap Antrakan Methyl Eugenol dan Ekstrak Daun Kemangi
1. Bagian tengah botol dilubangi sebanyak 4 lubang
2. Kapas diikat dengan tali dan teteskan 2 ml methyl eugenol atau
ekstrak daun kemangi. Cara pembuatan ekstrak daun kemangi yaitu
dengan cacahan 100 gram daun kemangi diblender dengan 100 ml
aquadest, setelah itu dilakukan penyaringan menggunakan saringan
dan diulang dengan kertas saring.
3. Lubang kecil dibuat pada tutup botol untuk menggantungkan tali
4. Tali ditarik hingga kapas menggantung pada tengah botol dan hampir
sejajar lubang
5. Kemudian diberi Larutan deterjen hingga ¼ bagian botol
6. Botol plastik ditutup dan pasang perangkap di area pertanaman. Untuk
tanaman pohon, perangkap di pasang pada ketinggian 2 m. Sedangkan
untuk tanaman hortikultura seperti cabai perangkap di pasang pada ajir
dengan ketinggian 1 jengkal di atas tajuk tanaman.
7. Setelah 3 hari, difoto, diidentifikasi, dihitung jumlah serta jenis
serangga yang terperangkap
c. Pitfall Trap
1. Tanah digali sebesar dan sedalam ukuran gelas plastik. Kedalaman
lubang sedikit lebih rendah dari gelas plastik
2. Gelas plastik ditanam pada lubang yang telah digali. Pastikan tinggi
gelas plastik 3 – 5 mm lebih tinggi dari permukaan tanah
3. Empat batu diletakkan disekitar gelas plastik membentuk persegi
4. Umpan dimasukkan ke dalam gelas plastik
5. Atap kecil dibuat menggunakan bahan tidak tembus air
6. Setelah 3 hari pemasangan, difoto, diidentifikasi, dihitung jumlah serta
jenis serangga yang terperangkap
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Jumlah Hama
Hama
No. Jenis Perangkap Tertangkap Gambar
Tertangkap
(ekor)

Kupu-kupu 1
ngengat kuning 1

belalang 1
lalat tentara 1
1 Yellow Sticky Trap
lalat buah 7
jangkrik 1
nyamuk 4
anak belalang 1

Lalat buah 1
2 Pitfall Trap Kumbang
pengembom
asia 1

Atraktan Methyl
3 - -
Eugenol
Atraktan Ekstrak
4 - -
Daun Kemangi

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari praktikum acara VII ini


didapatkan beberapa hama yang terperangkap ditemukan di lahan Bandongan.
Hama tersebut menyerang tanaman cabai, padi, dan singkong. Adanya
serangan hama pada tanaman tersebut yang dapat mengakibatkan tanaman
menjadi rusak dan terjadinya penurunan produksi pada tanaman tersebut.

Hasil dari table ini didapatkan beberapa hama yang terperangkap setelah
tiga hari pemasangan. Jumlah hama yang tertangkap dari metode yellow sticky
trap, pitfall trap, perangkap methyl eugenol, dan perangkap ekstrak daun
kemangi ini berbeda-beda. Metode yellow sticky trap hama yang terperangkap
berjumlah 17. Menurut Pratama dan Sativa (2021), ketinggian pemasangan
perangkap berpengaruh nyata terhadap penangkapan jenis hama, yaitu
semakin menjauhi bagian tanaman maka semakin sedikit juga jumlah
tangkapan hama yang terjebak. Perangkap bisa efisien dalam menjebak
serangga adalah yang diaplikasikan di sekitar bagian tanaman. Memberi
indikasi yaitu aktivitas kehidupan terjadi di sekitar tinggi tanaman, bagian
tubuh lalat yang kecil. Kebiasaan hidup lalat buah jantan dalam menemukan
sumber makanan lebih mendekati pada bagian tanah disebabkan pada
permukaan tanah adalah bagian tempat tersedianya makanan yang dapat
diperlukan untuk lalat buah jantan maka dapat diketemukan dibagian tersebut.
Pada metode pitfall trap hama yang terperangkap berjumlah 2 hama yaitu
lalat buah dan kumbang pengembom asia. Hal tersebut kemungkinannya
disebabkan karena adanya beberapa faktor kondisi lingkungan, seperti faktor
biotik dan abiotik sangat berpengaruh terhadap keberadaan suatu organisme,
baik itu dari segi faktor tumbuhan maupun hewan yang mendiamin suatu
wilayah. selain itu, suhu, tanah, air dan kelembaban juga sangat penting dalam
lingkungan organisme (Jaya dan Widayat, 2018). Methyl eugenol ini dapat
menekan populasi lalat buah pada tanaman cabai keriting, penelitian ini
menjadi contoh bahwa jangan menggunakan perangkap methyl eugenol
apabila umur tanaman cabai keriting sudah di panen, karena serangan lalat
buah tidak akan berkurang (Dondo dkk, 2018). Pada atraktan methyl eugenol
tidak ada hama yang terperangkap. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya zat
pemikat serangganya mudah menguap. Dan ekstrak daun kemangi tidak ada
hama yang terperangkap. Menurut Waniada (2015), atifitas serangga untuk
mendekati suatu umpan sangat dipengaruhi oleh aroma yang dikeluarkan oleh
umpan tersebut, dengan pemberian umpan yang disukai maka serangga
akantertarik untuk mendatangi umpan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
faktor kegagalan perangkap tersebut karena kurang banyaknya ekstrak daun
kemangi yang diberikan pada perangkap, sehingga aromanya tidak tercium
oleh serangga.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Tata cara pembuatan perangkat sederhana dapat menggunakan perangkap


dengan jenis yellow sticky trap menggunakan botol bekas, pitfall trip
menggunakan gelas plastik, perangkap antrakan methyl eugenol dan
ekstrak daun kemangi menggunakan ekstrak cairan.
2. Perangkap yellow sticky trap menggunakan media botol bekas yang dicat
warna kuning, perangkap pitfall trap menggunakan gelas plastik yang
diletakkan didalam tanah, perangkap antrakan methyl eugenol dan ekstrak
daun kemangi cara pembuatannya sama, akan tetapi pada ekstrak daun
kemangi menggunakan cairan ekstrak daun kemangi.
3. Jenis serangga yang terperangkap pada perangkap yellow sticky Trap ada 7
jenis yaitu kupu-kupu, belalang, ngengat kuning , lalat tentara, lalat buah,
jangkrik , nyamuk dan anak belalang. Sedangkan pada pitfall trap
perangkap ada 2 jenis yaitu lalat dan kumbang pengebom asia, perangkap
antrakan methyl eugenol dan ekstrak daun kemangi tidak ada serangga
yang terperangkap.

5.2 Saran

Untuk praktikum yang akan datang kalau bisa tidak hanya 3 hari dalam
pemasangan perangkap tersebut, agar banyak hama serangga yang
terperangkap.
DAFTAR PUSTAKA

Dondo, KF, Rimbing, J., dan Rante, C.2018. Gunakan Methyl Eugenol Terhadap
Serangan Lalat Buah (Bactrocera Sp.) Pada Tanaman Cabai Keriting
(Capsicum Annum L.) Di Kota Tomohon. Jurnal Agroteknologi. 1(4)

Jaya, A. S., dan Widayat, W.2018. Pengaruh Umpan Terhadap Keefektifan Pitfall
Trap untuk Mendukung Praktikum Ekologi Hewan di Laboratorium
Ekologi FMIPA Unsyiah. Jurnal Bioleuser, 2(3): 72-77

Mefta, FS, dan Fauzana, H.2021. Uji Beberapa Dosis Minyak Daun Kemangi
Ocimum basilicum Linnaeus sebagai Atraktan terhadap Bactrocera spp.
pada Tanaman Cabai.Jurnal Proteksi Tanaman. 5 (1): 12 – 23

Nuraeni, Y., Anggraeni, I., dan Nuroniah, HS .2017. Keanekaragaman serangga


yang berpotensi menjadi hama tanaman kehutanan. Dalam Seminar
Nasional PBI 2016 .

Pratama, RA, dan Sativa, N.2021. Pengaruh jenis warna dan tinggi perangkap
terhadap serangan serangga pada tanaman kentang (Solanum tuberosum
L.). AGRO TATANEN| Jurnal Ilmiah Pertanian , 3 (2) : 7-12.

Priawandiputra, W., dan Permana, AD.2015. Efektifitas Empat Perangkap


Serangga dengan Tiga Jenis Atraktan di Perkebunan Pala (Myristica
fragrans Houtt). Jurnal Sumberdaya Hayati , 1 (2), 54-59.

Waniada, C.2015. Pengujian Daya Tarik Lalat Buah Bactrocera Dorsalis (Diptera:
tepthritidae) pada Tanaman Cabe (Capsicum Frutescens, SP) Terhadap
Ekstrak Tanaman Kemangi Merah dan Daun Cengkeh. Jurnal
Agrokompleks , 4 (9), 55-61.
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Alat dan bahan Ekstrak daun kemangi Kapas dicelupkan ke


dalam ekstrak kemangi

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

Penamaan pada botol Perangkap sederhana Perangkap sederhana siap

sudah siap untuk dipasang

Gambar 7 Gambar 8

Proses pemasangan Proses pemasangan Gambar 9


perangkap sederhana perangkap sederhana
Hasil perangkap sederhana
ekstrak daun kemangi

Anda mungkin juga menyukai