Pembuatan Insektarium
A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan insektarium
2. Mahasiswa dapat mengetahui keanekaragaman spesies serangga.
B. Kajian Pustaka
Entomologi adalah cabang sains yang mengkaji mengenai serangga.
entomologi berasal adri bahasa latin “entonom” bermakna serangga dan
“logos” bermakna ilmu pengetahuan. Pengertian secara simantik dalah ilmu
yang mempelajari tentang serangga. serangga merupakan kelompok hewan
terbesar jumlah spesiesnya dibandingkan hewan lain. Entomologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang serangga atau insekta. Kelas insekta atau serangga
merupakan kelas yang memiliki anggota spesies paling banyak tidak saja
untuk filum arthropoda, namun untuk seluruh hewan di alam (Lumowa, 2015:
1).
Keanekaragaman makhluk hidup dapat ditandai dengan adanya perbedaan
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya.
Keanekargaman dari makhluk hidup dapat juga terlihat dengan adanya
persamaan ciri antar makhluk hidup. Untuk dapat mengenal makhluk hidup
khususnya pada hewan berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya dapat dilakukan
melalui pengamatan ciri-ciri morfologi, habitat, cara berkembang biak, jenis
makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri lain yang dapat diamati (Siregar,
2014: 2).
Keragaman hayati mempunyai arti yang sangat penting, baik sebagai
sumber daya maupun dalam pemeliharaan ekosistem. Pada ekosistem yang
seimbang tidak ada satu jenis organisme yang menjadi dominan dan
populasinya menonjol dibandingkan dengan populasi organisme lain
(Puspasari, 2016: 31).
2
telah divalidasi oleh pakar media, sehingga diketahui layak atau tidak
digunakan dalam penelitian (Afifah, 2014: 495).
Insektarium merupakan tempat penyimpanan koleksi spesimen Insekta,
baik awetan basah maupun awatan kering. Insektarium sering menampilkan
berbagai jenis serangga, koleksi serangga merupakan bahan untuk belajar
struktur tubuh serangga secara mendalam, terutama yang berhubungan
dengan ciri khasnya, sehingga kita lebih mudah mengenal dan
menggolongkannya bila suatu waktu menjumpainya kembali di lapangan
(Susilo, 2015: 11).
Menurut Suhara (2010: 16). Koleksi dan Penangkapan Serangga. Cara
mengumpulkan serangga dapat dilakukan bermacam-macam, tergantung
kepada jenis serangga dan tujuan pembuatan koleksi tersebut. Mengumpulkan
Serangga, serangga-serangga praktis dapat ditemukan dimana-mana dan
selalu dalam jumlah yang banyak. Semakin banyak tempat yang dikunjungi
orang untuk mencari serangga, maka akan semakin besar variasi serangga
yang akan diperoleh dalam pengumpulan. Untuk mengumpulkan serangga
perlu memperhatikan musim, cuaca dan waktu tertentu dimana populasinya
tinggi, akan tetapi untuk memperoleh keragaman yang terbesar harus
mengumpulkan sepanjang tahun karena jenis yang berbeda aktif pada waktu-
waktu yang berbeda. Bahan dan Alat Pengumpulan Serangga. Alat-alat
berikut biasanya digunakan ketika mengumpulkan serangga :
1. Jaring serangga
2. Botol-botol pembunuh
3. Amplop-amplop, atau kertas untuk membuat amplop
4. Kotak pil yang mengandung kertas tissue
5. Botol-botol kecil bermulut lebar untuk pengawetan
6. penjepit-penjepit
7. Lensa lapang
8. Kertas-kertas lembaran putih biasa
Menurut Yelianti (2016: 38). Secara umum, bahan dan alat yang
diperlukan dalam pembuatan herbarium meliputi :
4
D. Cara Kerja
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Serangga yang masih hidup dimatikan dengan memasukkan seranga ke
dalam toples dan semprotkan parfum dan balsem spray, lalu tutup toples
dengan rapat.
3. Setelah serangga mati, keluarkan dari toples dan keringkan.
4. Jika sudah kering, ditempelkan atau direkatkan pada sterofoam dengan
ditusukkan jarum pentul.