Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN


ARTHROPODA HAMA



Oleh :
Nama : LIPUL
NPM : E1D010032
Prodi : Agribisnis
Dosen : Mimi Sutraawati, SP., M.Si
Co.as : Tri Nurhidayah


LABORATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Hama adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan
dan perkembangannya terganggu. Hama juga merupakan makhluk hidup yang menjadi
pesaing, perusak, penyakit dan pengganggu semua sumber daya yang dibutuhkan manusia.
DeIinisi hama bersiIat relative dan sangat antroposentrik berdasarkan pada estetika, ekonomi
dan kesejahteraan pribadi yang dibentuk oleh budaya dan pengalaman pribadi.
Anthropoda merupakan Iilum terbesar dari semua binatang penyebab hama
tumbuhan. Ciri-ciri Iilum anthropoda antara lain :
Tubuh terdiri dari ruas-ruas (segment) yang dapat dibedakan dalam 3 daerah. Bentuk
simetris bilateral, Alat-alat tambahannya (apendik) juga bersegmen dan berpasangan.
2 kelas penyebab hama tumbuhan yaitu:
1. elas Insekta hexapoda
2. elas arachinida
Insekta atau serangga mempunyai ciri khas tubuh yang jelas yaitu : Caput (kepala),
torax, dan abdomen, antena sepasang, kaki 3 pasang pada torax, sehingga disebut hexapoda.
Hewan ini bersayap 2 pasang, 1 pasang atau tidak bersayap. Berdasarkan struktur torax dan
perkembangan alat-alat tambahan pada abdomen, insexta dibedakan menjadi 2 sub kelas
yaitu :
1. Apterygota, ciri-cirinya tidak bersayap pterygum , abdomen dilengkapi sepasang atau
lebih alat tambahan selain cerci dan alat genetalia, metamorIosisnya tidak nyata
(Ametabola) yang terdiri dari 4 ordo yaitu: thysanura, diplura, protura, dan
collembolan.
2. Pterygota, ciri-cirinya bersayap satu atau 2 pasang atau tidak bersayap. Tetapi berasal
dari keturunan bersayap, tidak ada alat tambahan pada abdomen selain carci dan alat
genetaria. Beberapa ordo yang berperan sebagai hama tanaman adalah orthopthera,
hemiptera,coleopteran, hymenoptera, dipteral, dan thysanoptera.
Pada dasarnya alat mulut serangga terdiri atas 4 bagian yaitu labrum, mandubula,
maxilla dan labium. Dimana macam-macam jenis serangga tersebut disesuaikan dengan cara
memperoleh makanannya oleh sebab itu alat mulut serangga mempunyai struktur dan bentuk
yang bermacam-macam pula. Beberapa tipe aat mulut serangga antara lain pengunyah,
pencucuk-penghisap, penjilat-penghisap, penggigit pengunyah dan penghisap.
Arachinida merupakan kelas ke 2 terbesar dari Iilum anthropoda dengan ciri-ciri
tubuh dua daerah yaitu : Cephalothorak (kepala dan torax) dan Abdomen. Binatang ini tidak
mempunyai antenna dan mata Iacet, kaki empat pasang pada cephalotorax, lubang genetaria
didekat bagian depan dari abdomen dan metamorIosinya belum jelas. elas arachnida terdiri
dari 4 ordo :
1. Aranchida
2. Acgarina
3. Scorpionoda
4. Phalangida
Ordo penting penyebab hama tumbuhan adalah ordo acharina (mites, ticks,tungau).
Ordo acharina atau tungau terdiri dari 2 golongan.golongan berukuran besar yang disebut
ticks dan yang berukuran kecil yang disebut mites. Alat mulutnya berupa penusuk
pedipalpus. Penusuk sangat panjang seperti jarum. Segmen ke 3 atau paling ujung kadang-
kadang bersama segmen ke 2 membentuk sepasang penjepit yang kecil.
1.2 TU1UAN PRAKTIKUM
O embedakan ciri morIologi penting Iilum-Iilum non-Arthropoda hama
O engenal gejala kerusakan tanaman akibat masing-masing serangannya






BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA

Hama tanaman adalah binatang yang mengganggu atau menimbulkan kerusakn pada
tanaman. Dunia binatang dibedakan menjadi beberap golongan besar disebut Phylum dan
elas. Empat phylum hama (herbivore) penting, yaitu: chordate (elas: Aves, amalia),
olusca (elas: Gastropoda), Nematheminthes (elas Nematoda) dan Arthropoda (elas:
Insecta atau Hexapoda dan Arachnida) (Bambang P, 2011).
Serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumidengan jumlah
spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi.Dari 751.000 spesies golongan
serangga, sekitar 250.000 spesies terdapatdi Indonesia. Serangga di bidang pertanian banyak
dikenal sebagai hama(alshoven 1981). Sebagian bersiIat sebagai predator, parasitoid,
ataumusuh alami (Christian&Gotisberger,2000).
ebanyakan spesiesserangga bermanIaat bagi manusia. Sebanyak 1.413.000 spesies
telah berhasil diidentiIikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru di temukan hampir
setiap tahun. arena alasan ini membuat seranggaberhasil dalam mempertahankan
keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi,
kemempuan memakanjenis makanan yang berbeda, dan kemampuan menyelamatkan diri
darimusuhnya (Borror, 1998).
Serangga memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bila
mendengar nama serangga, maka selalu diidentikkan dengan hama di bidang pertanian,
disebabkan banyak serangga yang bersiIat merugikan, seperti walang sangit, wereng, ulat
grayak, dan lainnya. Serangga dapat merusak tanaman sebagai hama dan sumber vektor
penyakit pada manusia. Namun, tidak semua serangga bersiIat sebagai hama atau vector
penyakit. ebanyakan serangga juga sangat diperlukan dan berguna bagi manusia. Serangga
dari kelompok lebah, belalang, jangkrik, ulat sutera, kumbang, semut membantu manusia
dalam proses penyerbukan tanaman dan menghasilkan produk makanan kesehatan (etcalIe
& William 1975).
Serangga juga sangat berperan dalam menjaga daur hidup rantai dan jaring-jaring
makanan di suatu ekosistem. Sebagai contoh apabila benthos (larva serangga yang hidup di
perairan) jumlahnya sedikit, secara langsung akan mempengaruhi kehidupan ikan dan
komunitas hidup organisme lainnya di suatu ekosistem Sungai atau Danau. Di bidang
pertanian, apabila serangga penyerbuk tidak ditemukan maka keberhasilan proses
penyerbukan akan terhambat (Nazaruddin, 1993).
Umumya tubuh serangga terbagi atas 3 ruas utama tubuh (caput, torak, dan abdomen).
orIologi Serangga pada bagian kepala, terdapat mulut, antena, mata majemuk (Iaset) dan
mata tunggal (ocelli). Pada bagian torak, ditemukan tungkai 3 pasang dan spirakel.
Sedangkan di bagian abdomen dapat dilihat membran timpanum, spirakel, dan alat kelamin
(Arnest dkk 1981) (Gambar rajah 1). Pada bagian depan (Irontal) apabila dilihat dari samping
(lateral) dapat ditentukan letak Irons, clypeus, vertex, gena, occiput, alat mulut, mata
majemuk, mata tunggal (ocelli), postgena, dan antena (Gambar rajah 2 & 2). Sedangkan
toraks terdiri dari protorak, mesotorak, dan metatorak dan embelan-embelannya. Dibagian ini
ditemukan letak tungkai dengan ruasruasnya seperti coxa, throchanter, Iemur, tibia, tarsus
dan pretarsus. Sayap dengan letak pembuluh membujur dan melintang, notum pleuron,
sternum, pescutum, scutum, dan postscutellum. Abdomen serangga berruas-ruasnya dengan
embelan-embelan, serta alat kelamin. Letak tergum, pleural membran, sternum, spirakel,
epiproct, cercus, paraproct, valvula 1,2,3 dan valviler 1 & 2 dan ovipositor dapat dengan
mudah terlihat dan ditentukan pada belalang (Valanganigricornissp).








BAB III
METODEOLOGI

2.1BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM

O Belalang kayu (valanga nigricornis) dan nimIanya,epikk hijau (nezara virizula) dan
nimIanya,Thrips,,Lalat rumah (musca domestica) dan larvanya,upu-kupu dan
larvanya,Lebah madu,Lebah kayu (Xylocopa) dan larvanya
O Daun utuh dan yang rusak karena belalang,polong kedelai utuh dan yang terserang
kepik hijau,daun utuh dan yang rusak karena thrips,makanan ssegar dan yang telah
diserang lalat rumah,bunga segar dan yang telah dihisap kupukupu.
O Alcohol 70 ,kloroIorm,gliserin,dan kapas.
O iikroskkop streo,loup,pinset,cawan petri dan jarum tombak.

2.2CARA KER1A

O Specimen bealang kayu
Belalang kayu mewakil tipe alat mulut penggigit pengunyah.Temukan
bagianbagian utama dari tubuh dan temukan juga:abrum,labium.mandibula,maksila,dan
hypopharynx.Pada waktu mengamati bagian terssebut,gunakan oup atau mikroskop agar ebih
jelas.Perhatikan bentuk dan letak bagian tersebut serta pelajari pula Iungsii dari
masingmasing bagian.Perhatikan gejala kerusakan yang diakibatkannya dan bagaiimana cara
pengendaliannya.Perhatikan bagian alat mulut dari specimen yang ada,gambar dan beri
keterangan massing-masing bagian tersebut.Perhatikan gejala kerusakan yang
diakibatkannya,gambar dan beri kketerangan .Bandingkan tipe allat mulut serangga dewasa
dengan larva dan nimIanya.
O Specimen kepik hiaju
epik kayu mewakili alat mulut pencucuk penghisap.Temukan bagian utama dari
tubuh kemudian temukan juga:stilet,labrum,dan labium.Pada waktu mengamati bbagian
tersebut gunakan loup atau mikroskop agar lebih jelas.Perhatikan gejala kerusakan yang
diakiibatkannya dan bagaimana cara pengendaliannya.Bandingkan tipe alat mulutnya antara
yang dewasa dengan larva atau nimIanyya.Perhatikan bagian alat mulut dari specimen yang
ada,gambar dan beri keterangan masing bagian tersebut.Perhatikan gejala kerusakan yang
diakibatkannyya.Gambar dan beri keteranganemuudian perhatikan perbedaannya dengan
specimen bealang kayu.

O Specimen thripss
Thripss merupakan ssalah ssatu contoh dari alat mullut pemarut
penghissap.Perhatikan dengan menggunakan mikroskop,bagian utama dari tubuh,kemudian
temukan juga paruuh konikal yang pendek dengan tiga stilet,Perhatikan car a kerjanya dan
gejala kerusakan yang diakibatkan oleh serangannya,serta bagaimana cara
pengendaliannyya.Gambar tipe alat mulut dan beri keterangan massing alat mulut
tersebutkemudian bandingkan antara yang dewasa dengan larva atau nimIanya.

O Specimen lalat rumah
Lalat rumah kayu mewakili tipe alat mulut penjilat.Temukan bagian utama dari
tubuh dan temukan bagian mulutnyya yang terdiri dari proboscis yang berdaging,sebagian
disembunyikan dalam rongga dibawah kepala,dengan organ seperti sponge.Perhatiakn cara
kerja dan keruusakan yang diakibatkannya serta bagaimana cara pengendaliannyya.Gambar
alatt mulut tersebut beri keterangan,bandingkan tipe alat mulutnya antara yyang dewassa
dengan larva atau nimIanya.

O Specimen kupu-kupu
upu-kupu kayu mewakili tipe alat mulut penghisap.Temukan bagiian utama dari
tubuh dan kemudian rtemukan juga:aat mulutnya yang mempunyai saluran yang panjang
yang disebut proboscis,bentuknya bergulung sseperti coil apabila sedang tidak digunakan dan
memanjang apabila serangga tersebut sedang makan.Perhatikan cara kerja dan gejala
kerusakan yang diakibatkannya serta bagaimana cara pengendaliannya.Gambar dan beri
keterangan.Bandingkan tipe alat mulutnya antara yang dewasa dengann larva dan nimIanya.

O Specimen lebah
Lebah kayu mewakkili tipe allat mulut pengunyah penjilat.Temukan bagian utama
dari tubuh dan kemudian temukan juga mandibula yang tampak jelas sebagai organ
pengunyah akan tetapi maksila dann labiumnya telah mengalami modiIikasi menjadi organ
penjilat yang tipis untuk mengambil cairan,terutama nectar dari bunga.Sebagian besar
sserangga dari tipe alat mulut ini menguntungkan manusia terutama sebagai penyerbuk.Lebah
kayu merupaknan contoh lebah yang merugikan.Perhatikan cara kerjanya dan gejala
kerusakan yang diakibatkannya dan bagaimana cara pengendaliannya.Ganbar dan beri
keterangan.Bandingkan tipe alat mulut yang dewasa dengan larva dan nimIanya.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil


a. Specimen Lalat rumah
Nama hama : Lalat rumah
Family : uscidae
Ordo : Diptera
Filum : Arthropoda
Gambar :


b. Specimen belalang kayu
Nama hama : Belalang kayu
erajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
elas : Insecta
Ordo : antodea
Gambar :


c. Specimen kepik hijau
Nama hama : epik Hijau
Filum : Arthropoda (arthropoda)
elas : Insecta (Serangga)
Order : Hemiptera
Family : Pentatomidae
Genus : Nezara
Species : Nezara viridul
Gambar :


d. Specimen kupu-kupu
Nama hama: upu-upu
erajaan : Animalia
Divisi : Rhopalocera
Filum : Arthropoda
elas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Gambar :



e. Specimen Thrips
Nama hama : Thrips
ingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Subclass : Pterygota
Superorder : Exopterygota
Order : Thysanopter
Gambar :
Thrips

I. Specimen lebah ayu
Nama hama : Lebah kayu
Family : Apidae
Ordo : Hymenoptera
Filum : Arhtropoda
elas : Insecta
Gambar :



4.2 PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dilakukan untuk mengamati tipe-tipe dari mulut Arthoproda Hama
serta gejala kerusakan yang di timbulkannya. Arthropoda Hama merupakan hama yang
berbentuk serangga. Gejala kerusakan akan dapat di deteksi dengan melihat tipe mulut yang
di miliki dari serangga tersebut.

1. Belalang kayu ( Jalanga nigricanis

Belalang kayu memiliki alat mulut tipe alat pengigit pengunyah. Pada belalang(
Jalanga nigricanis) memiliki beberapa bagian dari organ-organnya anatara lain :
a. Labium (bibir atas)
b. Labrum (bibir bawah)
c. aksili ( rahang bawah sebelah
kiri dan kanan.)
d. andibula ( Rahang atas sebelah
kiri dan kanan)
e. Antena
I. Clypeus
g. ata majemuk
h. Hypopharinx
i. axilapalpus
j. Gena
Belalang akan banyak kita temukan di habitat yang banyak tanaman. Biasanya pada
rumput-rumputan.
Pada belalang ( Jalanga nigricanis) labrum berIungsi sebagai bibir bawah yang
menggelambir dan lebar . Di bawah labrum terdapat klipeus. Pada sisi dalam labrum yang
membengkak akan terdapat epiIaring. andibula pada belalang ( Jalanga nigricanis)
merupakan rahang atas yang jumlahnya satu pasang yaitu kiri dan kanan. Bentuknya tidak
beruas. andibula terletak di belakang labrum. Pada pangkal mandibula terbentuk segitiga yang
secara bertahap memilih kearah luar. Pada bidang untuk menggigit terdapat daerah insinor ( gigi
seri) dan daerah molar(granum). aksila adalah struktur yang berpasangan. Dan terletak di
belakang mandibula. aksila berjumlah satu pasang yaitu kiri dan kanan. aksila pada belalang
terdiri dari: molar (pangkal maksila berbentuk segitiga ), stieps merupakan ruas kedua, palIier
adalah gelambir stieps tempat timbulnya palpus, lasinia dan gala adalah dua buah juluran yang
keluar pada ujung stieps. Palpus maksila berIungsi sebagai perasa labium berbentuk sepasang
embelan yang bersatu. Labium terdiri dari submentum, mentum dan ligula.
Gejala yang di timbulkan dari belalang ( Jalanga nigricanis) yaitu terjadi pada daun
muda. Belalang menggigit daun dengan cara mengigit pada bagian tepi kemudian mencapai
bagian tulang yang menimbulkan gerigi pada daun. Sehingga lama kelamaan tanaman akan
habis. Waktu untuk merusak tanaman bisa siang hari. Hal ini akan merusak dari bentuk tanaman
yang di serang.
Untuk mengurangi serangan dari belalang ini adalah dengan pengendalian yaitu sebagai
berikut :
-Pengendalian hayati
Pengendalian hayati denga menggunakan musuh alami.
-Pengendalian kimia
Pengendalian kimia dengan menggunakan penyemprotan dengan racun insektisida
-Pengendalian mekanik
Pengendalian mekanik dengan cara mematikan hama.
-Cara Iisik
Dengan membakar sumber hama, pengasapan, pengeringan, atau perendaman.
-Cara sanitasi
embersikan tanaman inang, serasah, dan gulma.
2. Spesiemen kepik hijau (0ara viriduc

Tipe alat pencucuk-penghisap ini diniliki oleh kepik hijau (0ara viriduc) Adapun
bagian-bagian dari alat mulut ini adalah stylet, labrum, labium,. Pada tipe alat ini labium
berbentuk memanjang membentuk tabung berongga dengan celah didepannya dan terdiri dari 4
ruas (restrum).
Selain itu pada kepik (0ara viriduc) juga terdapat stylet yang berIungsi untuk menembus
dinding sel jaringan tanaman. Didalam stylet terdapat dua buah saluran yaitu saluran luar dan
saluran makanan. Pada tipe alat mulut ini labrum sangat pendek dan berIungsi memperkuat
kedudukan stylet. epik merusak tanaman dengan cara mencucuk jaringan tanaman dengan
menggunakan stylet,. Gejela kerusakannya yaitu timbul oleh kepik hijau (0ara viriduc) yaitu
bercak-bercak pada daun. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi rusak. epik hijau (0ara
viriduc) akan mengeluarkan racun dari mulutnya. Hal dapat mentebabkan tanaman menjadi layu
dan mati. epik hijau (0ara viriduc) merusak tanaman biasanya pada buah padi atau bulir padi
yang muda. Akan di temukan terdapat titik putih yang kemudian menjadi coklat atau hitam.

3. Spesimen thrips

Tipe alat mulut pada thrips adalah pemarut-penghisap bagian yang dapat kita temukan
yaitu :
paruh konikal yang pendek dengan tiga buah alat pencucuk penghisap atau disebut dengan
stylet. Stylet berIungsi sebagai alat pemarut yang bergerak keluar masuk, memarut jaringan
tanaman yang diserangnya. Sehinggan akan kita temukan cairan. Sedangkan paruh konikal
berpungsih menghisap cairan yang timbul dari proses pemarutan. Akibat dari serangan ini,
awalnya jaringan akan berwarna putih atau belang yang kemudian akhirnya akan tampak seperti
seperti berwarna kuning.
Pada alat mulut seperti ini dilengkapi dengan paru konikal dan pada bagian ini terdapat alat
pencucuk-penghisap atau stylet. Stylet berasal dari modiIikasi mandibula kiri dan 1 pasang
maksila.
Gejala serangannya yaitu thrips lebih banyak menyerang daun yang masih mudadan contoh
tanamannya adalah daun beringin. Akan kita temukan pelukaan bintik-bintik hitam yang
disertai dangan munculnya warna putih. emudian daun akan menggulung dan thrips akan
tinggal di dalam gulungan daun beringin tersebut.
Adapun langkah pencegahannya yaitu :
1.Rotasi tanaman dengan inang yang tahan hama.
2.Pengaturan waktu tanam.
3.Penggunaan insecticida).
4.Sanitasi lahan
5.Secara mekanik dengan cara di bunuh.
6.usuh alami.

4. Specimen lalat rumah ( usa dom0stica

Pada tipe alat mulut pada lalat rumah ( usa dom0stica ) yaitu penjilat. Bagian-bagiannya
yaitu sepeti proboscis, mata Iacet, antenna, labium restrum, labellum, caput, dan hyphopharynx.
Probicisnya merupakan bentuk yang berdaging dan sebagian dari alat mulut ini disembunyikan
pada rongga dalami bawah bagian organ kepala. Dan dilengkapi dengan organ yang berwujud
seperti sponge, pada serangga ini, proses memakan terjadi dua tahap yaitu yang pertama
serangga ini mengeluarkan ludah untuk melunakkan makanannya sehingga menjadi cair yang
kedua, cairan makanan ini kemudian akan dihisap melalui probocis yang dilengkapi oleh organ
sponge.
Cara pengendaliannya :
1. Cara Iisik di bunuh dengan raket listrik
2. akanan yang harus di selamatkan dengan cara di tutup.
3. Cara kimia dengan racun.

. Specimen kupu-kupu

upu-kupu memiliki tipe alat mulut pengisap. memiliki cirri khusus yaitu dilengkapi
dengan probocis. Probocis ini berasal dari modiIikasi dari maxilla yakni pada bagian galiannya
yang menjadi sebuah tabung memanjang dan menggulung. Dan berIungsi dari probocis digulung
apabila sedang dalam keadaan pasiI dan memanjang apabila dalam keadaan makan. Umumnya
serangga ini menghisap cairan nectar pada bunga tanaman. Serangga yang termasuk kedalam
tipe alat mulut ini. erusak tanaman pada Iase generatiI yaitu pada saat tanaman sedang dalam
masa pembungaan.dan bagian yang diserang pada umumnya organ bunga. Serangga ini akan
menghisap cairan nectar pada bunga melalui probocis, dengan cara mencucukan mulutnya pada
bagian tajuk bunga tanaman yang biasa diserang yaitu tanaman hias, buah-buahan dan tanaman
pangan.
Adapun gejalah kerusakannya yaitu bunga pada masa generatiI lebih cepat rontok dan gugur
Pengendalin yang di lakukan yaitu :
1.Cara hayati (Biologi)
enggunakan organisme hidup sperti pasil,predator, patogen (mikrobia) sebagai musuh hama.
3.Cara kimia
Dengan menggunakan insektisida.
4.Cara Iisis dengan di beri peranggap.
5.Cara mekanis dengan cara menghancurkan telur kupu-kupu dan membunuh lara yang baru
menetas.
6.Cara biotik dengan cara menggunakan Iromone (sex Ieromone) yang dapat mengganggu
prilaku serangga hama, yaitu memiliki lawan jenis dari serangga dengan menggunakan Ieromon
dan membunuhnya.
. Specimen Lebah kayu ( Xylocopa

Pada tipe alat mulut kumbang kayu ( Xylocopa ) yaitu pengunyah penjilat. ,mandibula
Iungsinya masih jelas, sedangkan maksila dan labium telah bermodiIikasi menjadi organ penjilat
yang tipis untuk mengambil cairan pada bunga.Gejala kerusakan yang timbul yaitu kerusakan
secara mekanik pada batang tanaman yang berupa lubang. Organisme hama contoh kumbang
kayu (xylocopa).
7. Spesimen ulat
Ulat memiliki tipe mulut pengigit pengunyah. Ulat memiliki organ organ seperti mata
majemuk yang terletak di atas kepalanya sejumlah 2 buah. Antena sebagai penerima rangsang.
Dan terdapat mandible.
Gejala kerusakan yang di akibatkan dari ulat yaitu timbul gigitan gigitan bergerigi biasanya
bercumpuk-cumpuk. Sehingga daun akan bolong-bolong dan ulat memakan daun-daun dari
mana saja.
Pengendaliannya dengan menggunakan :
1.enggunakan insektisida
2.enggunakan musuh alami dengan tanaman yang berduri.
3.Tanamannya yang harus tahan terhadap hama ulat.












BAB V
KESIMPULAN

O Insekta atau serangga mempunyai ciri khas tubuh yang jelas yaitu : Caput
(kepala), torax, dan abdomen, sepasang antena, kaki 3 pasang pada torax,
sehingga disebut hexapoda.
O Alat mulut serangga terdiri atas 4 bagian yaitu labrum, mandubula, maxilla dan
labium. Dimana macam-macam jenis serangga tersebut disesuaikan dengan cara
memperoleh makanannya.
O Alat mulut lebah kerap disebut probocis.
O Pada lebah kayu terdapat mandibula yang terlihat dengan jelas yang mana
berperan sebagai pengunyah.








DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Serangan utu Putih pada Tanaman.
http://Ip.uns.ac.id/~hamasains/dasarperlintan-2.htm. Diakses pada tanggal 21 oktober 2011.
, 2009. Tanaman Hortikultura. http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id. Diakses pada tanggal 21
oktober 2011.
, 2009. Jenis-jenis Hama dan Penyakit. http://rumahkuhijau.com. Diakses pada tanggal 21 oktober
2011.
Hildayani, 2009. Hama dan Penyakit Tanaman Setahun. http://hildyani.scribd.com. Diakses pada
tanggal 21 oktober 2011.
Lena, 2009. Pengantar Perlindungan Tanaman. http://l3na.blogspot.com. Diakses pada tanggal 12
Desember 2009.
Purnomo, bambang. Dan priyati ningsih 2006. mat0ri kuliah dasar-dasar p0rlindungan tanaman.
Universitas Bengkulu : Bengkulu .
Triharso.1994. Dasar Dasar P0rlindungan Tanaman. Gadjah ada Universyty press : jogyakarta.
Wigena, Santana.1994.Dasar-Dasar P0rlindungan Tanaman. Universitas terbuka Jakarta.
www.google.com/materi perlindungan tanaman/

Anda mungkin juga menyukai