BIOSISTEMATIKA AVERTEBRATA
MODUL III
ARTHROPODA (INSECTA)
DISUSUN OLEH :
DESEMBER, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Insecta berasal dari bahasa yuani yaitu dari kata “in” yang artinya dalam dan
“sect” artinya potongan, yang artinya insecta adalah potongan tubuh atau
segmentasi. Insecta atau serangga merupakan anggota dari filum arthropoda yang
sangat banyak spesiesnya (Marwoto, 1992). Insecta secara morfologi memiliki
tubuh dari ruas-ruas (segmen) dan terbagi menjadi tiga daerah, yaitu kepala
(caput), dada (thoraks), dan perut (abdomen), memiliki tiga pasang kaki pada
bagian dada (thoraks) dan terdapat antena satu pasang pada bagian kepala (caput)
(Suheriyanto, 2008).
Insecta merupakan salah satu kelas yang jumlah spesiesnya lebih banyak
dibandingkan hewan lain dan masih beribu spesies yang belum ditemukan.
Insecta dapat dijumpai disemu daerah diatas permukaan bumi terurama didarat,
laut maupun udara (Kurniawati dan Imilyati, 2016).
Insecta merupakan salah satu kelas yang memiliki jumlah spesies terbesar di
muka bumi. Dengan jumlah spesies yang besar, maka Insecta memiliki peranan
penting dalam ekosistem. Adapun beberapa peran insecta dalam ekosistem yaitu
dapat membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan. Ketika Insecta
mengunjungi bunga maka serbuk sari akan menempel pada tubuh Insecta
tersebut, kemudian serbuk sari akan digosokkan dan dilepaskan saat Insecta
mengunjungi bunga lain. Insecta yang berperan dalam penyerbukan diantaranya
lalat, lebah, dan kumbang (Borror et al, 1996).
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal karakteristik filum arthropoda
dari kelas insceta serta mengenal cici kelas yang penting untuk diindentifikasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arthropoda berasal dari bahasa yunani yaitu “arthros” yang artinya sendi dan kaki,
yang merupakan hewan bilateral dengan selom tereduksi. Oleh karena ciri utama
hewan yang termaksud dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas.
Arthropoda merupakan filum yang memiliki spesies terbanyak yaitu sekitar 800,000
spesies (Hartati, 2009).
Insecta atau serangga merupakan hewan anggota dari filum arthopoda yang sangat
benyak anggota spesiesnya. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat
adaptasi yang sangat tinggi. Serangga mampu hidup dimanapun, bahkan ada
serangga yang mampu hidup tanpa oksigen sekali pun. Hal ini dikarenakan serangga
mampu beradaptasi dengan segala kondisi yang membuat variasi morfologi sesuai
dengan cara adaptasi mereka dengan lingkungannya (Marwoto, 1992). Insecta adalah
hewan yang memiliki sebaran habitat yang. Insecta dapat ditemukan pada berbagai
habitat mulai dari pegunungan, hutan, ladang pertanian, permungkiman penduduk
hingga daerah perkotaan (Dewi, et al. 2016).
Insecta pada umumnya memiliki peranan yang sangat kompleks bagi suatu ekosistem
tertentu, untuk itu serangga sangat baik sebagai suatu indikator lingkungan yang
baik. Peran serangga dalam ekosistem diantaranya adalah sebagai pollinator,
dekomposer, predator, bioindikator lingkungan, parasit dan predator (Koneri et al,
2010). Tetapi keberadaan insecta juga dalam menjadi ancaman bagi lingkungan,
beberapa serangga pemakan daun atau menjadi hama pengganggu disektor pertanian
(Syahmudin dan Kholid, 2007).
Coleoptera adalah salah satu ordo serangga yang dikenal dengan nama kumbang.
Kata coleoptera berasal dari bahasa yunani “coleos” yang artinya berlapis dan
“ptera” yang artinya sayap, yang bila digabungkan kedua kata tersebut artinya sayap
berlapis. Pasangan sayap bagian depan (elytra) mengeras dan menebal yang dapat
melindungi bagian belakang tubuh kumbang (Erniwati, 2001).
Kata Lepidoptera berasal dari bahasa Yunani, yaitu “lepidos” yang artinya sisik dan
“ptera” sayap, yang bila digabungkan artinya sayap serangga yang bersisik. Ukuran
serangga ini ada yang kecil dan ada yang besar. Jumlah sayapnya ada empat buah
dan tertutup dengan sisik. Antenanya ada yang seperti sikat dan ada yang seperti
benang. Bagian mulutnya saling berhubungan membentuk tabung. Bagian mulutnya
dilengkapi alat untuk mengigit. Selain itu, serangga ini memiliki alat penghisap yang
berbentuk spiral (Pracaya, 2008).
Famili Saturniidae merupakan salah satu famili dari ordo Lepidoptera, famili yang
mencakup spesies ngengat yang berukuran besar, sayap lebar dan pada sayapnya
mempunyai bercak (spot) berbentuk mata, warna sayapnya abu-abu, orange, coklat
kemerahan. Antennanya berbulu, ukuran tubuh jantan lebih besar dari betina.
Larvanya besar sampai 15 cm dengan duri-duri atau rambut-rambut contohnya
Attacus atlas (kupu-kupu gajah) (Hadi et al, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 27 November 2021 pada pukul 09.00
WITA sampai dengan selasai, yang dilakukan di laboratorium Biosistematika
Hewan dan Evolusi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum antara lain bak preparat, jarum
pentul, pinset, dan killing bottlr.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ether, alkohol 70%, sampel
insecta.
Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Diamati
morfologi spesies serangga dari filum Arthropoda family saturniidae dan family
cerambycidae dan digambarkan bagian-bagiannya meliputi caput, toraks dan
abdomen.
BAB IV
.1 Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1. Mulut (Prostomium)
2
2.
3.
4.
5
5.
6.
7
4.2 Pembahasan
Pengamatan pada bagian kepala (caput), terdapat alat sensorik (antena), mata
yang terbagi 2 yaitu mata tunggal dan mata majemuk, pipi (gena), topi (clypeus)
yang membentuk wajah sekaligus membatasi margin bawah dengan bibir atas
(labrum), terdapat labium atau bibir bawah, rahang bawah (mandibula) dan
bagian dari kapsul kepala (frons). Tipe mulut pada kumbang yang telah diamati
adalah tipe menggigit.
Pengamatan pada bagian kepala (caput) terdapat mata majemuk (facet) dan mata
tunggal (ocelli), alat sensorik (antena), bibir atas (labrum), bibir bawah (labial
palp) yang berfungsi membedakan jenis makanan, dan belalai (proboscis) yang
digunakan untuk menghisap dan menyalurkan makanan. Tipe mulut ngegat yang
diamati adalah tipe penghisap.
Pengamatan pada sisi ventral terdapat dada (thoraks) yang terbagi 3 bagian yaitu
dada baguan atas (protoraks), dada bagian tengah (mesotoraks) dan dada bagian
bawah (metatoraks). Terdapat perut (abdomen), paha (femur), betis (tibia), duri
(spina) dan cakar (claw).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah pada spesies kumbang
(Batocera celebiana) terdiri dari tiga bagian yaitu kepala (caput), dada (thoraks)
dan perut (abdomen) dengan tipe sayap perisai dan tipe kaki psedotetramerous
tarsus, dan pada spesies ngegat terdiri dari tiga bagian yaitu kepala (caput), dada
(thoraks) dan perut (abdomen) dengan tipe mulut menghisap.
5.2 Saran
Dewi B., Hamidah A., Siburian J. (2016). Keanekaragaman dan kelimpahan jenis
kupu-kupu (lepidoptera; rhopalocera) di sekitar Kampus Pinang Masak
Universitas Jambi. Biospecies 9(2):32-38.
Hadi, H.M., Udi, T., Rully, R. (2009). Biologi Insecta Entomologi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Syahmudin, dan Kholid. (2007). Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar
Swadaya.
LEMBAR ASISTENSI
1.
2.
3.