Anda di halaman 1dari 12

Kegiatan Ke 5

Memahami Struktur Dasar Mencit (Mus musculus)

A. Tujuan kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi morfologi dan topografi alat visceral dari
mencit (Mus musculus)
2. Mahasiswa dapat belajar mengidentifikasi sistem digestoria pada mencit
(Mus musculus)
3. Mahasiswa dapat belajar mengidentifikasi sistem urogenitalia pada mencit
(Mus musculus)
4. Mahasiswa dapat belajar mengidentifikasi sistem respitoria mencit
(Mus musculus).
5. Mahasiswa dapat belajar mengidentifikasi sistem saraf mencit
(Mus musculus).

B. Kajian Pustaka
1. Morfologi
Makhluk yang merupakan mamalia pertama mungkin adalah therapsida
atau yang disebut dengan reptil mirip mamalia yang sudah berevolusi.
Hewan ini mulanya memiliki sisik, kemudian sebagian dari mereka berubah
dan berevolusi (Parker, 2014: 100).
Karakter khas yang menjadi sumber nama mamalia adalah kelenjar susu
(mammary gland) yang menghasilkan susu untuk anak. Semua induk betina
mamalia menyusu bayinya (Campbell, 2012: 294).
Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia hewan.
Termasuk di dalam kelas ini adalah tikus, kelelawar, kucing, kera, ikan
paus, kuda, kijang, manusia, dan lain lain. Hampir semua tubuhnya tertutup
dengan kulit yang berambut banyak atau sedikit dan berdarah panas
(homoiotherm). Sebutan mamalia berdasar adanya kelenjar mamae pada
hewan betina untuk menyusui anaknya yang masih muda. Pengasuhan
2

terhadap anaknya berkembang baik sekali dan puncaknya terdapat pada


manusia. Mamalia hidup di berbagai habitat mulai dari kutub sampai daerah
ekuator, dari dasar laut sampai hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang
hidup secara nokturnal dan banyak juga yang hidup secara diurnal. Species
tertentu sebagai hewan buas yang diburu, species lainnya jinak. Beberapa
pemakan daging (carnivora), beberapa sebagai sumber penyakit. Hewan
ternak mamalia adalah penting sekali bagi manusia sebagai bahan makanan,
bahan pakaian dan alat transport (Jasin, 1989: 137).
Karakteristik khas yang menjadi sumber nama mamalia adalah kelenjar
susu (mammary gland), yang menghasilkan susu untuk anak. Semua induk
betina mamalia menyusui bayinya. Rambut, karakteristik mamalia yang
lain, dan lapisan lemak di bawah kulit membantu tubuh mempertahankan
panas. Seperti burung, mamalia bersifat endotennatik, dan sebagian besar
memilki laju metabolik yang tinggi. Sistem pernapasan dan sirkulasi yang
efesien (termasuk jantung berbilik empat) mendukung metabolisme
mamalia (Campbell, 2008: 294-295).
Menurut Jasin (1999: 137), ciri-ciri khusus pada mamalia yaitu:
a. Tubuh biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodik.
Kulit banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat,
bau, dan susu
b. Cranium (tulang tempurung kepala) memiliki dua occipitale condyle;
vertebrae leher biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan
dapat digerak-gerakkan
c. Nasalis (bagian dari hidung) umumnya silindris; mulut yang tertanam
dalam kantung (alviola). Gigi itu terletak pada kedua belah rahang dan
berdeferensiasi sesuai dengan makanannya, lidah mudah digerak-
gerakkan memiliki pelupuk mata yang mudah digerakkan, alat
pendengar, memiliki daun telinga
d. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut
tidak memiliki kaki belakang); masing-masing kaki memiliki kurang
lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan
3

berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-


jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-
bantalan daging
e. Cor (jantung) sempurna terbagi atas empat ruangan (dua auri-cula, dua
ventricula), hanya arehus aorticus sinistrum masih ada, erythrocytnya
tidak berinti, biasanya bulat
f. Pernafasannya hanya dengan pulmo (paru-paru), larynx mempunyai tali
suara; memiliki musculus diaphragmaticus yang sempurna memisahkan
pulmo dan Cor dengan rongga abdo minalis. Memiliki vesica urinaria;
hasil ekskresi berupa cairan urine
g. Memiliki dua belas nervi cranialis; otak berkembang baik. Kedua
cerebrum dan cerebellum besar
h. Suhu tubuh tetap (homoiotherm)
i. Pada hewan jantan memiliki alat kopulasi berupa penis; testis umumnya
terdapat dalam scrotum yang terletak di luar abdomen. Fertilisasi terjadi
di dalam; telur biasanya kecil tanpa cangkok dan tinggal dalam uterus
untuk tumbuh selanjutnya; memiliki membrana embryonica (amnion,
chorion, dan alam thois); biasanya memiliki placenta yang
menghubungkan embrio dengan dinding uterus yang digunakan untuk
nutrisi dan respirasi; anaknya diasuh setelah lahir dan disusui.
Mamalia tergolong ke dalam sekelompok amniota yang dikenal sebagai
sinapsida (synapsid). Sinapsida nonmamalia awal tidak memilki rambut,
berjalan mengangkang dan bertelur. Karakteristik khas sinapsida adalah
sebuah temporal fenestra, lubang di belakang rongga mata pada kedua sisi
tengkorak. Manusia mempertahankan ciri ini; otot-otot rahang melewati
temporal fenestral dan tertambat di dahi. Bukti fosil menunjukkan bahwa
rahang dimodel-ulang saat ciri-ciri mamalia muncul secara bertahap pada
garis keturunan sinapsida awal yang mengikutinya. Selain itu, dua tulang
yang sebelumnya membentuk sendi rahang bergabung ke dalam telinga
tengah mamalia Sinapsida berevolusi menjadi herbivor dan karnivor yang
berukuran besar selama periode perm, dan untuk beberapa lama merekam
4

menjadi tetrapoda yang dominan. Akan tetapi, kepunahan Perm-Trias


memakan banyak korban dari tetrapoda, dan keanekaragamannya turun
selama Periode Trias. Sinapsida yang semakin mirip dengan mamalia
muncul pada pengujung Periode Trias 200 juta tahun yang lalu. Walaupun
bukan mamalia sejati, sinapsida-sinapsida ini telah memperoleh sejumlah
karakter turunan yang membedakan mamalia dari amniota lain (Campbell,
2008: 295).
Monotremata (monotreme) hanya ditemukan di Autralia dan Papua
Nugini, dan dipresentasikan oleh satu spesies platipus dan empat spesies
ekidna (pemakan semut berduri). Monotremata bertelur, suatu karakter
nenek moyang bagi amniota dan tetap dipertahankan pada sebagian besar
reptil. Seperti semua mamalia, monotremata memilki rambut dan
menghasilkan susu, namun mereka tidak memiliki puting. Susu disekresikan
oleh kelenjar-kelenjar di perut induk betina. Setelah menetas, bayi
menghisap susu dali rambut induknya (Campbell, 2008: 296).
Oposum, kangguru, dan koala adalah contoh marsupilia (marsupial).
Marsupilia maupun euteria dimilki oleh monotremata. Kedua kelompok
tersebut memiliki laju metabolik yang lebih tinggi dan puting yang
menyediakan susu, serta melahirkan anak. Embrio berkembang di dalam
uterus dari saluran reproduksi betina. Lapisan uterus dan membran-
membran ekstraembrionik yang muncul dari embrio membetuk plasenta
(placenta), struktur tempat nutrien berdifusi ke dalam embrio dari darah
induknya (Campbell, 2008: 296).
Euteria (eutherian) lazim disebut mamalia berplasenta karena
plasentanya jauh lebih kompleks daripada marsupialia. Euteria memilki
masa kehamilan yang lebih lama daripada marsupilia. Ordo mamalia
Primata mencakup lemur, tarsius, monyet, dan kera. Manusia adalah
anggota kelompok kera. Sebagian besar primata memilki tangan dan kaki
yang teradaptasi untuk memegang, dan jari-jarinya memiliki kuku yang
pipih, bukan cakar sempit seperti yang dimiliki oleh mamalia lain. Ada pula
ciri khas lain pada tangan dan kaki, misalnya bumbungan kulit pada jari
5

(yang menjadi sidik jari manusia). Jika dibandingkan dengan mamalia yang
lain, primata memiliki otak yang besar dan rahang yang pendek, sehingga
mereka berwajah pipih. Matanya menghadap kedepan terletak berdekatan di
bagian depan wajah. Primata juga menunjukkan pengasuhan anak yang
berkembang cukup baik dan perilaku sosial yang kompleks) (Campbell,
2008: 297).
Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Fosil
tertua yang diyakini merupakan mamalia berumur 220 juta tahun, kembali
ke masa Trias. Leluhur mamalia merupakan salah satu diantara hewan
terapsida, yang merupakan bagian dari cabang sinapsida dari filogeni
reptilia. Terapsida menghilang saat dinosaurus berlimpah, tetapi mamalia
yang berasal dari terapsida hidup berdampingan dengan dinosaurus selama
zaman Mesozoikum. Sebagian besar mamalia zaman mesozoikum
berukuran sangat kecil kurang lebih sebesar shrew dan sebagian besar
mugkin merupakan pemakan serangga. Beragam bukti, seperti ukuran
lubang mata, menyiratkan bahwa mamalia kecil ini adalah hewan nokturnal
(aktif dimalam hari) (Campbell, 2003: 272).
Menurut Kimball (1983: 942), berlawanan dengan reptilia, gigi
mamalia mengalami spesialisasi untuk memotong (gigi seri), menyobek
(gigi taring), dan menggilingi (geraham) makananya. Bahan kelabu
selebrum, yang ditutupi oleh bahan puti pada reptilia, tumbuh keluar diatas
permukaan otak, modifikasi ini mempunyai akibat yang jauh. Evolusi
mamalia yang paling awal berlangsung mulai beberapa jalur yang berbeda.
Dari kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup yaitu:
a. Monotremata, mamalia yang bertelur (Subkelas Prototheria)
b. Marsupialia,mamalia berkantung (Subkelas Metatheria)
c. Mamalia berplasenta (Subkelas Eutheria).
Menurut Brotowidjoyo (1989: 233-240), mamalia dibagi kedalam
beberapa subkelas yaitu:
a. Subkelas Protoatheri, merupakan mamalia bertelur dan terdapat di
Australia. Ordo Monotremata contohnya adalah Omithorhynchus
6

anatinus, platypus mempunyai tulang korakoid dan prekorakoid, tidak


mempunyai pinna. Gigi hanya pada hewan muda, mempunyai kloaka,
penis hanya untuk jalan sperma, oviduk bermuara di kloaka. Tidak
mempunyai uterus, vagina, dan puting susu. Jari-jari dengan membran
kulit, ekor pipih, pada jantan mempunyai taji (berhubungan dengan
kelenjar racun). Makanannya vertebrata air. Subkelas Allatheria telah
punah
b. Subkelas Theria, terdiri dari beberapa ordo yaitu: ordo Insectivora yaitu
telapak kaki muka lebar dengan cakar-cakar besar, makanannya insekta,
cacing, tunas dan biji-bijian. Contoh: Scalopus sp, Scapanus latimanus,
dan Echinosorex albus
c. Ordo Dermoptera, keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk
patagium (parasut berbulu). Contoh: Gakopithecus sp. Makanannya daun
dan buah-buahan. Terdapat di Indonesia dan Asia Tenggara
d. Ordo Chiroptera (kelelawar), mamalia terbang dengan kaki depan yang
panjang (jari ke 2-5 panjang). Sayap berupa membran interdigital dan
mencakup jari-jari kaki depan dan belakang, kadang-kadang juga ekor.
Gigi tajam, nokturnal, dan pandai terbang. Contoh: kalong Jawa
(Pteropus edulis) yang makanannya buah-buahan. Vampir (Desmodus
sp) dengan taring besar dan menghisap darah kuda, sapi, kadang-kadang
manusia
e. Ordo Primata, tangan dan kaki besar dengan lima jari yang berkuku
untuk memanjat. Contoh: Lemur sp. (hidup di pohon, nokturnal, makan
tumbuhan dan hewan kecil). Ordo Edentata, kukang (Bradypus sp.),
berbulu panjang, gigi tidak dilapisi dengan email makan daun, buah,
burung
f. Ordo Rodentia mencakup tikus, tupai, bever, landak,dan hamster. Kaki
dengan lima jari dan bercakat. Tidak mempunyai taring. Hidup pada
segala macam habitat. Contoh: tupai (Sciurus sp.), mencit (Mus
musculus), landak (Erethyzon sp.). Ordo Lagomorpha meliputi kelinci
atau terwelu, pika. Jari kaki dengan cakar, ekor pendek, kuat dapat
7

digerakkan. Gerakan rahang hanya lateral pemakan tumbuhan contoh:


pika (Ochotona sp.), segala macam kelinci (Oryctologus cuniculus). Ordo
Carnivora meliputi kucing, anjing, rakun, beruang dan anjing laut. Berjari
4-5, semua dengan cakar, kaki dapat digerak-gerakkan. Radius, ulna,
tibia, dan tibia terpisah. Gigi seri kecil, bertaring, uterus bertanduk dua,
plasenta tipe zonaria
g. Ordo cetacea ikan paus, ikan lumba-lumba. Kepala panjang, ada yang
dengan kaki depan seperti pendayung, tidak mempunyai cakar dan kaki
belakang. Ekor panjang dan berakhir sebagai daun daging, tidak
mempunyai lapisan email, lubang hidung kecil dibagian atas kepala.
Kulit lunak tidak berambut, tidak mempunyai kelenjar kulit, tetapi
mempunyai kelenjar susu, kelenjar air mata dan lapisan lemak dibawah
kulit serta lambung majemuk. Penutup tubuh berupa kulit lunak dan tipis
kecuali bagian tertentu mengalami penebalan dan cornifikasi, misalnya
telapak kaki hewan tertentu. Pada umumnya seluruh kulit diliputi oleh
rambut. Pada tiap-tiap rambut dari papil dan dasarnya terdapat pada suatu
kantung yang disebut foliculus yang tertanam di dalam kulit dan dibatasi
oleh epidermis, masing-masing foliculus berhubungan dengan kelenjar
sebacious yang menghasilkan sekresi (sebun) untuk meminyaki rambut.
Foliculus terletak miring dalam kulit dan padanya terdapat musculus
erector yang menyebabkan bulu berdiri jika hewan itu kedinginan atau
marah (Jasin, 1999: 140).
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada
permukaan sambungan-sambungan, dan pada bagian tertentu. Di samping
tulang rawan terdapat tulang membran dan kadang-kadang terdapat tendon
yang berisi sel-sel tulang yang terkenal sebagai ossmoidus. Sebagai contoh
yang terkenal adalah patella (tulang tempurung lutut) tulang mata kaki
(kemiri). Tulang tempurung kepala keras dan merupakan suatu kotak yang
tersusun atas bagian tulang yang bersenyawa pada bagian sutura. Bagian
fasial terdapat nostril di sebelah dorsal dan sepasang orbita,sebagai tempat
biji mata dan di sebelah ventral terdapat plat dengan tepi tulang rahang atas
8

yang mengandung gigi. Rahang bawah yang mengandung gigi terdiri atas
sebuah tulang yang bersendi dengan tulang squamosa pada cranium (Jasin,
1999: 140-142).
Menurut Jasin (1999: 143-144), bila dibandingkan dengan vertebrata
rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih
sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala,
leher, dan ekstremitas berkembang baik. Anggota tubuh terproyeksi ke arah
ventral tidak seperti Amphibia dan Reptilia (ke arah lateral). Di antara
musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah:
a. Musculus Masetteri kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang
bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah
b. Musculus sterno cephalica, kanan kiri leher memanjang menggandeng
kepala dan sternum menounvah
c. Musculus pectoralis berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus
terdiri atas dua bagian
d. Musculus rectus abdominal, di tengah-tengah perut, ineng. Hubungkan
pelvicus dengan sternum. Menutup ruangperti pada ventral (bawah)
e. Musculus obliqus abdominalis terdiri atas dua bagian yaitu : musculus
oblicus externa dan musculus obluqus interna Musculus tersebut
menutup perut bagian samping
f. Musculus transversus abdominalis, terletak di bawah musculus obliqus
interna
g. Musculus intercostalis terdiri atas dua bagian yaitu musculus intercostalis
interna dan musculus intercostalis eksterna terdapat di antara costae.
h. Musculus latissimus dorsal, terdapat di atas punggung, membujur dari
leher hingga tulang pelvicus
i. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan
posterior menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya
j. Salah satu ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas dua bagian oleh
otot daging melintang diaphragma yang diliputi oleh peritonium. Coelom
(rongga tubuh) yang terbagi itu adalah cavum thoracalis, (bagian
9

anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominal (bagian
posterior) yang berisi vicera lainnya.
Sirkulasi darah dalam tubuh mamalia adalah tertutup dengan melalui
pembuluh-pembuluh darah dengan cor sebagai pusatnya. Darah terdiri atas
plasma darah dan butir darah (corpuscula) yang berupa sel darah merah, sel
darah putih dan keping keping darah. Sel darah merah tidak seperti sel darah
merah pada vertebrata rendah berbentuk bulat pipih biconcave, tidak
bernukleus. Cor terletak dalam cavumi thoracalis, terbungkus oleh kantung
pericardium yang terdiri atas dua lembaran yakni lamina panistalis sebelah
luar dan lamina viceralis yang menempel pada dinding cor sendiri. Di antara
kedua lembar itu terbentuk cauunl peri cardii yang berisi liquor pericardii.
Cor terbagi atas 4 ruang yakni atrium sinistrum dan dextruin ventriculum,
extrum dan sinistrum (Jasin, 1999: 152).
2. Sistem digestoria
Pada mammalia alat pencernaan terdiri atas saluran pencernaan (tractus
digestivus) dan kelenjar pembantu (glandulae accerssoria). Saluran
pencernaan mulai dari bibir (labia) dan berakhir pada dubur (anus), terdiri
dari : mulut, tekak (pharynx), kerongkongan (oesofagus), lambung
(ventriculus), usus halus (intestinum tenue) dan usus tebal (intestinum
crassum) (Siswanto, 2017: 9).
3. Sistem urogenitalia
Secara umum sistem reproduksi betina terdiri atas ovarium dan sistem
duktus. Sistem tersebut tidak hanya menerima telur yang diovulasikan dan
membawa ke tempat implantasi di uterus, tetapi juga menerima sperma dan
membawanya ke tempat fertilisasi yaitu oviduk. Sistem reproduksi pada
jantan terdiri atas sepasang testis yang terdapat dalam skrotum, sepasang
kelenjar asesori dan organ kopulasi (Akbar, 2010: 7, 15). Memiliki vesical
urinaria, hasil ekskresi berupa cairan urine (Jasin, 1992: 138).
4. Sistem respitoria
Sistem respitoria. Udara ke nares anterior (nostril) terus melalui ca nasi
yang dipisahkan oleh septum nasi menjadi rongga. Kanan kiri rongga itu
10

dinding sebelah dalam dilapisi oleh sel epitel bermukosa guna pembersihan
dan pemanasan udara. Di belakang rongga yang lunak itu melalui dua celah
naresposterior (choane) masuk rongga simpangan pharyng ke dalam glottis
masuk laryng (kotak suara) yang tersusun atas beberapa tulang rawan dan
berisi tali suara. Dengan tali suara itu mamalia dapat mengeluarkan suara.
Dari laring udara lewat ke bawah dalam saluran udara yang di sebut trachea
terus bercabang menjadi dua bronchi yang berada dalam cavmn thoracalis.
Tiap bronchi bercabang lagi dalam pulmo menjadi bronchioli dan berakhir.
Pulmo adalah berstruktur spons yang elastis, masing-masing bagian (kanan
dan kiri) terdiri atas tiga lobi. Sebelah luar masing-masing pulmo terdapat
selaput pleura dan antara pulmo dan selaput pleura terdapat rongga pleura
(Jasin, 1999: 151-152).
5. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri atas dua bagian yaitu saraf pusat dan saraf tepi.
Sebagai saraf pusat atau central nervous system mencakup otak dan tali
pusat longitudinal atau sumsum tulang belakang (spinal cord) (Ningsih,
2018: 17).
11

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Diseccting set l set
b. Papan parafin l buah
2. Bahan
Mencit atau tikus putih (Mus musculus)

D. Cara Kerja
l. Mencit (Mus musculus) dibunuh denganmenggunakan dislokasi leher
2. Leher hewan dipegang dengan posisi di antara ibu jari dan jari telunjuk
3. Ekor atau tubuh bagian bawah ditarik seketika,disertai dengan tekanan pada
bagian leher bawah dan dilakukan dengan cepat
4. Bagian ventral Mencit(Mus musculus) dibasahi dengan air sejajar dengan
rambut
5. Mencit (Musmusculus) dibedah dari arah caudal menuju cranial (tanpa
merusak organ dalam)
6. Diamati topografi organ dan letak organ, kemudian digambar.
12

Daftar Rujukan

Akbar, Budhi. 2010. Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif Yang


Berpotensi Sebagai Bahan Antifertilitas. Jakarta: Adabia Press

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1990. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga

Campbell, Neil A. Reece dan Mitchell. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2.
Jakarta: Erlangga

Campbell, Neil A. Reece dan Jane B. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2.
Jakarta: Erlangga

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya:


Sinar Wijaya

Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Ningsih, Heny Utami. 2018. EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BUAH KURMA


AJWA (Phoenix dactylifera L.) TERHADAP JUMLAH NEURON EMBRIO
MENCIT (Mus musculus). Tersedia pada http://digilib.uinsby.ac.id/
26046/1/Heny%2520Utami%2420Ningsih_H71214016.pdf

Siswanto. 2017. Diktat Fisiologi Veteriner II PENCERNAAN. Tersedia pada


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/9bad0fb1e692ff10
4cb59f583804d79a.pdf

Anda mungkin juga menyukai