KELOMPOK 25
i
2021
LAPORAN LENGKAP BUDIDAYA TANAMAN
JAGUNG PULUT (Zea mays ceratina)
Oleh
KELOMPOK 25
MUSLIMIN MAHDA
E28119226
ii
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Kelas : AGT 2
Mengetahui,
Disahkan Oleh:
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Semester Genap 2020/2021
iii
RINGKASAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Lengkap Budidaya Tanaman Jagung Pulut (Zea mays ceratina). Laporan ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Budidaya
Tanaman.
Budidaya Tanaman.
ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Olehnya itu
dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang
pembacanya. Amin.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
RINGKASAN.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
4.1 Hasil.................................................................................................. 14
4.1.1 Tinggi Tanaman...................................................................... 14
4.1.2 Jumlah Daun........................................................................... 14
4.2 Pembahasan...................................................................................... 15
vi
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 18
5.2 Saran.................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan yang luas sehingga
memilki potensi yang besar dalam bidang pertanian salah satunya yaitu budidaya
jagung pulut. Jagung pulut atau ketan memiliki karakter pulen atau lengket
Jagung pulut merupakan jagung lokal khas Sulawesi Selatan yang telah banyak
dikembangkan. Jagung pulut yang biasanya berwarna putih saat in terdapat jagung
pulut berwarna ungu. Sebagai produk pertanian jagung pulut mempunyai potensi
produksi yang besar dan prospek penggunaannya juga baik sebagai bahan makanan
Jagung (Zea mays L) sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua
setelah padi karena Jagung merupakan salah satu komoditi serealia yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi. Peranan jagung selain sebagai pangan (food) dan pakan (feed),
sekarang banyak digunakan sebagai bahan baku energi (fuel) serta bahan baku
Indonesia memiliki beragam plasma nutfah jagung lokal. Menurut Yusran dan
Maemunah (2011), pulau Sulawesi Tengah memiliki jenis jagung ketan lokal yang
beragam. Jagung ketan memiliki keunggulan karena memiliki pati dalam bentuk
amilopektin yang besar, memiliki rasa manis, pulen, penampilan menarik, dan aroma
1
khas yang tidak dimiliki jagung lain sehingga banyak digemari oleh masyarakat.
Kekhawatiran punahnya beberapa kultivar jagung ketan lokal akan terjadi jika hal ini
Jagung pulut (Zea mays Ceratina) mengandung pati berupa amilopektin. Jagung
pulut belum banyak di kenal oleh masyarakat, karena budidaya jagung yang
berkembang di masyarakat yatu jagung manis, sedangkan jenis pulut belum banyak di
ketahui oleh petani. Salah satu jenis jagung pulut yang begitu jarang ditemui di
sangatlah berpengaruh pada produksi tanaman termasuk pada jagung. Jagung pulut
pemberian pupuk yang tepat untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang lebih
baik. Jagung pulut membutuhkan unsur N dan P sama seperti jagung pada biasanya,
sedangkan unsur K lebih banyak dari kebutuhan jagung pada umumnya. Pupuk N
60-75% pada fase pembungaan. Kekurangan Unsur K akan terlihat dari pinggiran dan
pembentukan biji serta berguna untuk mempercepat pemasakan buah dan menstimulir
2
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan paktikum ini yaitu agar mahasiswa mengetahui cara budidaya tanaman
jagung pulut dengan baik dan bagaimana pertumbuhan dan produksi tanaman jagung
pulut berdasarkan pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk NPK serta mahasiswa
dapat melihat dan mengetahui penampilan tanaman akibat antara tanaman dalam
Manfaat dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui cara budidaya tanaman
jagung pulut, dan mengetahui pengaplikasian pupuk NPK serta dapat mengetahui
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Tanaman Jagung atau jagung pulut (Zea mays Ceratina) adalah
sebagai berikut:
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonenae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Subfamilia : Ponicoidae
Genus : Zea
Jagung varietas Pulut (waxy corn) merupakan jagung varietas lokal. Memiliki
kelebihan yaitu rasanya yang enak dan gurih sehingga bisa digunakan sebagai bahan
makanan. Adanya gen resesif wx yang mempengaruhi komposisi kimia pati yang
terdapat pada jagung pulut sehingga yang menghasilkan rasa yang enak dan gurih.
Kandungan amilopektin pada endosperm jagung varietas pulut sangat tinggi, hampir
4
mencapai 100%. Endosperm jagung biasa terdiri atas campuran 72% amilopektin dan
28% amilosa. Amilopektin merupakan bentuk pati yang terdiri dari sub-unit glukosa
Jagung pulut (Waxy corn) yang dimana sebagian besar patinya terdiri dari
amilopektin yang dalam pemasakan menjadi lengket dan pulen sehingga jagung ketan
banyak digemari untuk dikonsumsi, baik dalam bentuk segar maupun produk
Jagung pulut berumur genjah, yaitu 60-65 hari tongkol muda dapat dipanen.
Keunggulan spesifik jagung pulut adalah toleran terhadap kekeringan dan umur
genjah 85 hari masak fisiologis. Kelemahan jagung pulut adalah hasil rendah (2,0-2,5
t/ha) dan rentan terhadap penyakit bulai. Perbaikan jagung pulut melalui pemuliaan di
amilopektin 90,0%. Bahwa jagung pulut memiliki gen allel “wx” pada locus salah
Komposisi amilosa dan amilopektin biji jagung terkendali secara genetik. Biji
jagung tipe gigi kuda (dent) dan mutiara (flint) mengandung amilosa 25-30% dan
akar yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Pertumbuhan akar ini
melambat setelah plumula muncul kepermukaan tanah. Akar adventif adalah akar
5
yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, selanjutnya berkembang dari
tiap buku secara berurutan ke atas hingga 7 sampai dengan 10 buku yang terdapat di
bawah permukaan tanah. Akar adventif berperan dalam pengambilan air dan unsur
hara. Akar udara adalah akar yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah yang berfungsi sebagai penyangga supaya tanaman jagung tidak mudah rebah.
Akar tersebut juga membantu penyerapan unsur hara dan air (Riwandi et al., 2014).
Tinggi batang jagung berkisar antara 150 sampai dengan 250 cm yang
terbungkus oleh pelepah daun yang berselang-seling berasal dari setiap buku. Ruas-
ruas bagian atas berbentuk silindris, sedangkan bagian bawah agak bulat pipih. Tunas
(batang liar) pada jagung umumnya terbentuk pada pangkal batang. Batang liar
adalah batang sekunder yang berkembang pada ketiak daun terbawah dekat
Jumlah daun jagung bervariasi antara 8 helai sampai dengan 15 helai, berwarna
hijau berbentuk pita tanpa tangkai daun. Daun jagung terdiri atas kelopak daun, lidah
daun (ligula) dan helai daun yang memanjang seperti pita dengan ujung meruncing.
Pelepah daun berfungsi untuk membungkus batang dan melindungi buah. Tanaman
jagung di daerah tempat tropis mempunyai jumlah daun relatif lebih banyak di
bandingkan dengan tanaman jagung yang tumbuh di daerah tempat beriklim sedang.
6
Tanaman jagung disebut juga tanaman berumah satu, karena bunga jantan dan betina
terdapat dalam satu tanaman, tetapi letaknya terpisah. Bunga jantan dalam bentuk
malai terletak di pucuk tanaman, sedangkan bunga betina pada tongkol yang terletak
23–270 C. Curah hujan yang ideal untuk tanaman jagung pada umumnya antara 200
sampai dengan 300 mm per bulan atau yang memiliki curah hujan tahunan antara 800
sampai dengan 1200 mm. Tingkat kemasaman tanah (pH) tanah yang optimal untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung berkisar antara 5,6 sampai dengan
6,2. Saat tanam jagung tidak tergantung pada musim, namun juga tergantung pada
ketersediaan air yang cukup. Kalau pengairannya cukup, penanaman jagung pada
musim kemarau akan memberikan pertumbuhan jagung yang lebih baik dan
dapat tumbuh pada hamper semua jenis tanah mulai tanah dengan tekstur berpasir
7
hingga tanah liat, akan tetapi jagung akan tumbuh baik pada tanah yang gembur dan
kaya akan humus dengan kedalaman air tanah 50-200 cm dari permukaan tanah dan
tambahan unsur hara pada tanah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan
pada jagung. Jagung pulut produksinya masih sedikit sehingga perlu untuk dilakukan
dan hasil yang lebih baik. Jagung pulut membutuhkan unsur N dan P sama seperti
jagung pada biasanya, sedangkan unsur K lebih banyak dari kebutuhan jagung pada
8
Kekurangan Unsur K akan terlihat dari pinggiran dan ujung daun yang menguning
hingga kering. P diperlukan tanaman untuk pembentukan biji serta berguna untuk
Pupuk NPK mampu menyediakan kebutuhan tanaman akan ketiga unsur makro
pupuk jenis NPK juga dilengkapi dengan kandungan unsur lain, baik itu unsur makro
maupun unsur mikro. Seperti misalnya pupuk Phonska, selain mengandung unsur
sehingga pupuk ini sangat disukai oleh sebagian besar petani (Iriani et al, (2005).
panjang tentunya akan mengakibatkan adanya degradasi tanah dan unsur hara tidak
sepenuhnya dapat digunakan oleh tanaman. Selain itu, pemberian pupuk anorganik
secara berlebihan dalam jangka panjang akan menaikkan keasaman tanah yang
(Yusnaini, 2009).
Pupuk NPK Mutiara merupakan salah satu pupuk majemuk yang mengandung
unsur hara makro dan mikro. Pupuk NPK ini berbentuk granular (butiran) berwarna
biru langit. Pupuk ini bersifat higroskopis, atau mudah larut, sehingga mudah diserap
oleh tanaman dan bersifat netral (tidak mengasamkan tanah) (Armawan, 2018).
9
Tanaman memerlukan unsur hara terutama N, P, K saat fase vegetatif dan
jangka panjang. Pertumbuhan tanaman dapat optimal apablia unsur hara yang
10
BAB III. METODE PENELITIAN
Pada setiap hari sabtu, Tanggal 3 April - 22 Mei 2021 pukul 07:30 Wita sampai
selesai.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul dan sekop
digunakan untuk mengukur, tali rafia digunakan untuk membuat petak jarak tanam,
jagung jenis pulut, Air digunakan untuk pengairan agar tanaman tidak layu, pupuk
NPK untuk memberikan nutrisi pada tanaman agar tumbuh dan berkembang dengan
11
3.3 Prosedur Kerja
Kemudian di buat jarak tanam dengan jarak 75x20 cm dengan ukuran bedegan 300
cm x 180 cm. Pembuatan jarak tanam sesuai kode perlakuan dan setiap jarak tanam
diberi patok untuk lubang tanam benih jagung. Hasil yang diperoleh dari jarak tanam
tersebut terdapat 36 lubang tanam. Setelah itu di pasang tali rafia agar petakan
jaraknya terlihat.
3.3.2 Penanaman
menjadi lembab atau basah. Setelah bedengan lembab atau basah selanjutnya mebuat
lubang tanam dengan kedalaman 3-4 cm dan setiap lubang terdapat 1 benih. Lubang
tanam dapat dilakukan dengan menggunakan jari atau dapat juga di tugal. Setelah
setiap lubang terisi dengan benih maka langkah selanjutnya di lakukan penutupan
yang telah di tentukan. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak
12
3.3.4 Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada tanaman jagung pulut yaitu pertama- tama
menentukan tanaman sampel yang akan di ukur. Setelah itu mengukur berapa tinggi
tanaman dan juga menghitung berapa jumlah daun tanaman tersebut. Kemudian catat
hasil pengukuran.
3.3.5 Pemeliharaan
pemeliharaan dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari.
13
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
14
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami menggunakan beberapa kode perlakuan jarak tanam
dan beberapa perlakuan jumlah dosis pupuk majemuk NPK. Kode perlakuan jarak
tanaman yang di gunakan ada 2 yaitu A1 (75x20 cm) dan A2 (60x20 cm) sedangkan
kode perlakuan jumlah pupuk majemuk NPK ada 4 yaitu B0 (tanpa pupuk),
B1 (100 kg/ha), B2 (200 kg/ha), B3 (300 kg/ha), dan B4 (400 kg/ha). Pupuk majemuk
yang digunakan yaitu jenis pupuk NPK mutiara. Untuk pengukuran tinggi dan jumlah
tanaman jagung pulut dilakukan sebanyak 5 kali dengan jumlah sampel tanaman yang
akan diukur sebanyak 6 sampel. Beradasarkan hasil data yang di peroleh rata-rata
tanaman dan jumlah daun tanaman pada semua kode perlakuan memiliki hasil
berbeda-beda.
Populasi tanaman (jarak tanam) merupakan salah satu faktor yang dapat
pengaturan kerapatan tanam hingga mencapai populasi optimal. Jarak tanam yang
terlalu rapat akan menghambat pertumbuhan tanaman, tetapi jika terlalu jarang akan
15
Pengaturan jarak tanam mempengaruhi lingkungan fisik secara tidak langsung
maupun secara langsung melalui kompetisi antara tanaman dalam memanfaatkan air,
unsur hara dan cahaya. Unsur-unsur lingkungan fisik, satu sama lain saling berkaitan.
Cahaya dapat dianggap sebagai unsur lingkungan fisik yang utama, tinggi rendahnya
suhu terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya matahari sebagai sumber
utama energi panas. Kelembaban udara tergantung kepada keadaan suhu selain
Tanaman jagung dapat tumbuh dan berproduksi dengan maksimal jika faktor-
dengan dosis atau takaran yang tepat perlu dilakukan untuk menyeimbangakan hara
dalam tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
(Haris K, 2008).
demikian akar akan mudah menyerap hara pada tanah. Mencegah tanaman agar tidak
tanaman mengalami kerontokan bunga dan juga buah, sehingga dapat meningkatkan
gula, tepung dan protein lebih meningkat. Serta meningkatkan produksi buah
(Lele, 2018).
16
Keunggulan pupuk NPK Mutiara ini sangatlah banyak,diantaranya adalah
sebagai berikut untuk menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada
tanah, mengandung banyak unsur hara NPK serta unsur hara mikro seperti CaO dan
MgO yang jelas sangat dibutuhkan tanaman, serta sangat mudah dalam
tanaman jagung pulut diduga karena faktor genetis lebih dominan berperan, sehingga
pupuk tidak terlihat berperan, serta pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi lebih
seragam. Pemberian berbagai jenis dosis pupuk tersebut memberikan respon yang
sama. Pada kasus ini biasanya dipengaruhi oleh sifat genetis tanaman
17
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut yaitu:
1. Dapat dilihat rata-rata tinggi pertumbuhan jagung pulut pada setiap kode
tanaman. Sedangkan pada rata-rata jumlah daun tanaman jagung pulut juga
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan agar kedepannya praktikum mata kuliah
budidaya tanaman dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu serta para praktikan
praktikum, agar mahasiswa dapat mengerti tujuan dan kegunaan praktikum tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
Edhie, S.J.S. Bahasjah, M.H. Bintaro dan Sutarwi, S. (2007). Pengaruh Pengaturan
Jarak Tanam Terhadap Lingkungan Fisik Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Jagung (Zea mays L). Buletin Agronomi x (1).
Hermanto DW, Sadikin E, Hikmat (2009). Deskripsi varietas unggul palawija 1918 -
2009. Puslitbangtan Pangan. Balitbang Pertanian.
Iriani, R.N., M. Yasin H.G, dan A. Takdir M., 2005. Asal, sejarah, evolusi, dan
taksonomi tanaman jagung. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Lele. 2018. Inilah Fungsi dan Kandungan Pupuk NPK Mutiara (Pupuk Biru)
Lengkap. https ://www. lele. co. id /inilah- fungsi- dan-kandungan-pupuk-
npk mutiara-pupuk-birulengkap/. Diakses pada Minggu, 07 April 2019.
Mulyani SM. 2008. Pupuk dan cara pemupukan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
19
Riwandi. 2014. Teknik Budidaya Jagung dengan Sistem Organik di Lahan Marjinal.
UNIB Press. Bengkulu.
Suarni dan S. Widowati. 2007. Struktur, komposisi, dan nutrisi jagung. Dalam
Jagung. Pusat Penelitian Tanaman Pangan, Bogor. hlm. 410-426.
Yulisma. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai
Jarak Tanam.Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Vol.3 No.2. 201
20
LAMPIRAN
21
22