MAKALAH
“PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN KACANG PANJANG”
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt atas rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Panen dan Pasca Panen Tanaman Kacang
Panjang”.
Penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini, karena tanpa dorongan pihak-pihak yang terlibat, penulis mungkin akan
kesulitan dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujan penulis menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
bidang studi Dasar Budidaya Tanaman. Penulis juga menyusun makalah ini untuk menambah
ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis juga berharap pembaca dapat memberikan kritikan dan saran kepada penulis agar
kedepannya dapat menyusun makalah yang lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................1
3. Tujuan............................................................................................................1
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................8
1. Kesimpulan....................................................................................................8
2. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seperti sifat sayuran pada umumnya, kacang panjang merupakan komoditi yang
tidak tahan lama, mudah busuk dan cepat menurun kualitasnya. Untuk melindungi hasil
panen dari kerusakan dan mempertahankan kualitas produk agar dapat diterima
konsumen dalam keadaan segar maka perlu dilakukan penanganan panen dan pasca
panen. Penanganan panen dan pascapanen sebaiknya dilakukan secara cermat dan hati-
hati agar diperoleh hasil yang baik (Winarno, 1981).
Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan
atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas
berada di tangan konsumen. Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman
tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk da pat segera dikonsumsi atau untuk
bahan baku pengolahan (Winarno, 1981).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana ciri-ciri panen tanaman kacang panjang?
2. Bagaiaman cara panen tanaman kacang panjang?
3. Bagaimana penanganan pasca panen tanaman kacang panjang?
3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan tujuan sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui ciri-ciri panen tanaman kacang panjang.
2. Dapat mengetahui cara panen tanaman kacang panjang.
3. Dapat mengetahui penanganan pasca panen tanaman kacang panjang.
iii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a) Pembibitan
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai
berikut:penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak
rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih
untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
Benih tidak usah disemaikan secarakhusus, tetapi benih langsung
tanampada lubang tanam yang sudah disiapkan.
b) Pengolahan Media Tanam
Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah
menjadi gembur
Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30
cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar
dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cmdan jarak antara
guludan 30-40 cm
Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit
sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada
kedalaman 30 cm
Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas
bedengan dengan dosis A+ 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan
air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus
jika menggunakan Super Nasa, cara penggunaannya sebagai berikut:
Alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air
dijadikanlarutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan
induk tadi untuk menyiram bedengan.
iv
Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan
Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.
b) Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggusetelah tanam,
tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut
rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
c) Pemangkasan / Perempelan
Kacang panjang yang terlalu rimbunperlu diadakan pemangkasan daun maupun
ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan
bunga.
d) Pemupukan
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam.
Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu,
dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC
NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih
bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC
NASA +1 tutup Hormonik/tangki). Pada saattanaman berbunga tidak dilakukan
penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan
dosis + 2 tutup/10 liter air ).
v
e) Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanamanmuda, penyiraman dilakukan
rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
vi
ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas
virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
h) Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat
pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk aEssapuaEt. Penyakit ditularkan
kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
i) Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum ). Gejala: tanaman mendadak layu
danserangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi
tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan
Natural GLIO pada awal tanam.
vii
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha,
tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar
2,1 ton/ha. Dan produksi kacang panjang tipe tegak berkisar antara 2,0-5,0 ton biji
kering (Winarno, 1981).
viii
b) Penyortiran
Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar
ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat
ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau
dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit
polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya (Winarno, 1981).
c) Penyimpanan
Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum
dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin,
sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang
kering dan sirkulasi udara baik(Winarno, 1981).
ix
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanenan kacang
panjang dapat dibenakan menjadi dua yaitu panen polong muda dan polong tua atau
biji-bijinya. cara pemanenan kacang panjang masih menggunakan pisau tajam yaitu
dengan cara memotong tangkai buah untuk kacang panjangtipe merambat sedangkan
untuk kacang panjang tipe tegak dengan cara mencabut atau memotong pangkal batang
tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah. Penanganan pasca panen dapat
dilakukan melalui 4 tahap yaitu pengumpulan, penyortiran, penyimpanan, serta
pengemasan dan pengangkutan.
2. Saran
Berdasarkan makalah yang telah penulis susun, masyarakat atau petani agar tidak
ragu untuk bertanam kacang panjang karena panen dan pasca panen panen kacang
panjang cukup mudah untuk dilakukan dan dapat dilakukan pada saat polong muda
maupun polong sudah tua. Penulis juga berharap pembaca dapat menambah ilmu
tentang cara panen dan penanganan pasca panen kacang panjang setelah membaca
makalah ini.
x
DAFTAR PUSTAKA
xi