DI JAWAB OLEH :
1. Pada saat terjadi pembelahan sel, diikuti pembagian plasma yang disebut ...
Jawaban : SITOKINESIS
Pembahasan :
Proses sitokinesis adalah pembagian sitoplasma yang termasuk dalam bagian
proses fase pembelahan telofase.
Pada telofase selain terjadi sitokinesis juga terjadi proses kariokinesis yaitu
pembagian materi inti. Pembelahan sel memiliki beberapa fase yaitu profase,
metafase, anafase dan telofase.
Jawaban : A. 1, 2, dan 3
Pembahasan :
Jawaban : B. Ovum
Pembahasan :
1. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan.
Terjadi di dalam kepala sari. Di dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk
sari yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora)
yang diploid.
Adapun tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap
adalah sebagai berikut:
a. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan
sepasang sel haploid.
b. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad).
c. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari)
dan inti generatif.
d. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti
sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.
2. Megasporogenesis
Megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina.
Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium, terdapat bakal
biji (ovulum) yang mengandung sel induk megaspora.
Tahapan megasporogenesis lengkap pada tumbuhan berbiji meliputi:
a. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami
pembelahan meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
b. Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan meiosis II sehingga
menghasilkan 4 megaspora haploid.
c. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
d. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti
kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga
muda) dan 8 inti haploid.
e. 8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga sekunder, 3 antipoda, 2
sel sinergid, dan 1 ovum. Sel sinergid dan ovum terletak di dekat liang
bakal biji (mikrofil). kandung lembaga sekunder terletak di tengah.
adapaun 3 sel antipoda terletak di bagian yang berhadapan dengan
mikrofil (kalaza).
Jawaban : B. Interfase
Pembahasan :
Setelah tahap telofase berakhir, dan terbentuk 2 sel anak. Maka sel sel anak
tersebut akan mengalami masa istirahat / interfase. Meskipun istilah istirahat di
sini kurang tepat, karena pada interfase sel tersebut akan mengalami berbagai
aktifitas pertumbuhan baik pertumbuhan / pembentukan organel-organel sel,
pengumpulan energi, proses sintesis untuk mempersiapkan pembelahan mitosis
berikutnya.
Jawaban : A. Profase I
Pembahasan :
Profase I merupakan fase terpanjang pada meiosis I. Fase ini terdiri atas lima
subfase sebagai berikut.
a. Leptoten/leptonema
Pada subfase ini, benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom.
b. Zigoten/zigonema
Pada subfase ini, terjadi hal-hal berikut.
Sentromer membelah menjadi dua, kemudian menuju kutub-kutub
yang berlawanan.
Kromosom homolog yang berasal dari gamet kedua induk saling
mendekat dan berpasangan. Proses ini disebut sinapsis. Pasangan
kromosom yang membentuk sinapsis ini disebut bivalen.
c. Pakiten/pakinema
Pada subfase ini, setiap kromosom berduplikasi membentuk dua kromatid
dengan sentromer yang masih menyatu. Keadaan ini disebut tetrad.
d. Diploten/diplonema
Pada subfase ini, terjadi hal-hal berikut.
Kromosom homolog saling menjauh. Akan tetapi, pada beberapa
bagian,terjadi perlekatan atau persilangan seperti huruf x membentuk
kiasma (jamak = kiasmata).
Pada kiasma, terjadi pindah silang (crossing over) yang mendorong
terjadinya kombinasi gen baru (rekombinan). Pindah silang dapat
menyebabkan terjadinya variasi individu dalam satu keturunan.
e. Diakinesis
Pada subfase ini, terjadi hal-hal berikut.
Nukleolus dan membran inti mulai menghilang.
Terbentuk benang-benang spindel di antara kedua sentrosom yang
terpisah.
Jawaban : B. Ovarium
Pembahasan :
Oogenesis adalah proses pembentukan sel ovum atau sel telur atau sel gamet
betina. Proses ini terjadi di dalam organ ovarium dan saluran telur (oviduk).
Didalam pembuluh serbuk sari tersebut terdapat 2(dua) inti generatif serta
juga 1 inti vegetatif yang berasal dari adanya pembelahan inti serbuk sari.
11. Pembentukan spora (n) pada tumbuhan lumut berlangsung di bagian ...
Jawaban : B. Sporogonium
Pembahasan :
Pada talus bagian atas lumut yang sudah dewasa akan terbentuk badan
penghasil spora yang dinamakan sporogonium. Sporogonium merupakan
perkembangan dari zigot, hasil peleburan spermatozoid yang dibentuk oleh
anteridium dan ovum yang dibentuk oleh arkegonium. Spora dibentuk secara
meiosis dalam kotak spora (sporogonium). Jika kotak spora telah masak, dengan
gerak higroskopik kotak spora pecah dan spora-spora terlempar keluar. Kemudian
spora menyebar pada areal yang luas dengan bantuan angin. Jika spora jatuh di
tempat lembab akan berkecambah menjadi protonema yang menyerupai benang
dan tumbuh menjadi lumut baru. Jadi, dalam daur hidupnya lumut mengalami
metagenesis atau pergantian keturunan antara generasi gametofit dan generasi
sporofit.
12. Perhatikan gambar berikut!
Zigot yang merupakan hasil pembuahan akan mempunyai komposisi inti ...
Jawaban : B. AE
Pembahasan :
Komposisi inti zigot ditandai oleh bagian A (serbuk sari) dan E (sel telur).
(1) Telofase
(2) Profase
(3) Metafase
(4) Anafase
14. Perhatikan gambar spermatogenesis!
Jawaban: B. 2
Pembahasan:
1. Spermatogonium
Merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh
testis. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2n kromatid.
2. Spermatosit primer
Merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi
pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4n
kromatid.
3. Spermatosit sekunder
Merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23
kromosom dan 1n kromatid.
4. Spermatid
Merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23
kromosom dan 1n kromatid.
5. Sperma
Merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini
terjadi diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1n kromatid dan
merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
Dari gambar spermatogenesis diatas dapat diketahui keterangan
gambar sebagai berikut:
1 = spermatogonium
2 = spermatosit primer
3 = spermatosit sekunder
4 = spermatid
5 = sperma/spermatozoa
15. Tiga buah inti yang menempati arah berlawanan dengan mikrofil dari hasil
makrosporosit yang mengalami makrosporogenesis adalah...
Jawaban: E
Pembahasan :
Tiga inti yang menuju ke arah mikrofil, yang tengah menjadi sel telur (ovum),
sedangkan dua inti yang mendampingi menjadi sinergid. Tiga inti yang bergerak
ke arah yang berlawanan dengan mikrofil menjadi antipoda.
Jawaban: E
Pembahasan:
Profase I
Tahap profase I pada pembelahan meiosis memiliki waktu yang lebih lama
dan lebih kompleks dibandingkan dengan tahap profase pada pembelahan mitosis.
Tahapan profase I terdiri dari beberapa tahap yaitu:
Leptoten
Zigoten
Pakiten
Diploten
Diakinesis
17. Pada pembelahan mitosis
1. Jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk
2. Terjadi peristiwa kariokinesis
3. Terjadi peristiwa sitokinesis
4. Terdapat 5 tahapan/fase
Jawaban: A
Pembahasan:
Pada pembelahan mitosis jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk,
terjadi peristiwa kariokinesis, terjadi peristiwa sitokinesis dan terdapat 4
fase/tahapan.
Jawaban: D
Pembahasan:
Fase S (disingkat dari fase "sintesis") adalah tahap pada siklus sel, yang
berlangsung antara fase G1 dan fase G2. Setelah melewati fase G1, sel memasuki
tahap S, saat sintesis DNA (replikasi) berlangsung. Pada awal fase S, setiap
kromosom terdiri dari satu molekul DNA heliks ganda, yang disebut kromatid.
Pada akhir fase S, kromosom memiliki dua molekul DNA heliks ganda yang
identik dan disebut dua kromatid sister. Sentrosom juga ikut digandakan pada fase
S. Kedua proses tersebut tidak berkaitan, walaupun membutuhkan banyak faktor
yang sama. Hasil akhir dari proses di fase S adalah penggandaan materi genetik
dalam sel, yang pada akhirnya dibagi dua.
Jawaban: A
Pembahasan:
Sel telur yang bersifat haploid (n) akan dibuahi inti generatif 1 yang bersifat
haploid (n) sehingga akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n). Inti
kandung lembaga sekunder akan dibuahi oleh inti generatif 2 sehingga terbentuk
endosperma. Endosperma bersifat triploid (3n) karena merupakan penyatuan 2 inti
kandung lembaga sekunder dan inti generative
Jawaban: B
Pembahasan:
Jawaban : A
Pembahasan :
Jawaban : B
Pembahasan :
Briophyta bereproduksi secara aseksual dan secara seksual secara bergantian
(metagenesis). Reproduksi secara aseksual (sporofit) terjadi melalui pembentukan
spora. Spora ini dihasilkan dari sporangium (kotak spora). Spora yang dihasilkan
adalah spora haploid (n). Spora ini kemudian akan tumbuh menjadi protonema.
Pada lumut terjadi reproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif
terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora di
dalam sporangium (kotak spora). Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi
gametofit.
Jawaban : A
Pembahasan :
Jawaban : B
Pembahasan :
Fase G 2 adalah periode pertumbuhan sel yang cepat dan sintesis protein di
mana sel mempersiapkan diri untuk mitosis. Anehnya, fase G 2 bukan bagian
penting dari siklus sel, karena beberapa tipe sel (terutama embrio Xenopus muda
[1]
dan beberapa kanker [2] ) melanjutkan langsung dari replikasi DNA ke mitosis.
Meskipun banyak yang diketahui tentang jaringan genetik yang mengatur fase G2
dan selanjutnya masuk ke dalam mitosis, masih banyak yang harus ditemukan
mengenai signifikansi dan pengaturannya, terutama dalam hal kanker. Satu
hipotesis adalah bahwa pertumbuhan fase G2 diatur sebagai metode kontrol
ukuran sel. Ragi fisi ( Schizosaccharomyces pombe ) sebelumnya telah terbukti
menggunakan mekanisme seperti itu, melalui regulasi tata ruang Wee1 yang
dimediasi oleh Cdr2 . [3] Meskipun Wee1 adalah regulator negatif yang cukup
dilestarikan dari entri mitosis, belum ada mekanisme umum kontrol ukuran sel
dalam G2 yang telah dijelaskan.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel
somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi
sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses
yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki
nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Di samping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu: 1). Pembelahan I (meiosis I)
dan 2). Pembelahan II (meiosis II). Pada proses Meiosis I pada tahap Pofase I DNA
dikemas dalam kromosom. Pada akhir Profase I terbentuk kromosom homolog
yang berpasangan membentuk tetrad.
Hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan mitosis dan meiosis adalah sel
anakan akan mempunyai DNA hasil dari pembelahan dimana terdapat informasi
genetik induk baik yang sama persis atau gabungan dari sifat kedua induk. Sifat
induk diwariskan kepada keturunannya melalui penggandaan kromosom saat sel
membelah sehingga terjadi pembagian gen dari induk nya. Baik pembelahan
mitosis maupun meiosis, pembelahannya melibatkan nukleus yang didalamnya
terdapat DNA sehingga mempunyai peran dalam reproduksi makhluk hidup. Yang
berarti pembelahan sel memiliki peran dalam pewarisan sifat makhluk hidup.