Latar Belakang
Salah satu faktor luar penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi laju fotosintesis pada tanaman
memiliki kualitas yang baik. Pengaturan intensitas cahaya dapat dilakukan dengan
pemberian naungan sehingga dapat melindungi bibit dari cahaya matahari dan
suhu yang berlebihan. Naungan juga diperlukan untuk mengurangi evaporasi dan
adalah penaungan yang diakibatkan oleh tanaman pokok. Tanaman kedelai yang
cekaman naungan 50% menyebabkan hasil per hektar tanaman kedelai menurun
10-40%. Sejalan dengan permasalahan tersebut, penanaman kedelai toleran
naungan sebagai tanaman sela dianggap sebagai salah satu upaya yang dapat
Hal ini berkaitan langsung dengan intensitas,kualitas dan lama penyinaran cahaya
yang seharusnya. Suhu, ketersediaan CO2, dan cahaya merupakan unsur dalam
melakukan fotosintesis pada suhu 5°C, maka meskipun sinar ada, CO 2 terpenuhi
kegiatan fotosintesis akan terhambat dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
Botani Tanaman
Sistem perakaran kedelai terdiri dari 2 macam, yaitu akar tunggang dan
akar sekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang. Selain itu, kedelai juga
seringkali membentuk akar adventif yang tumbuh dari bagian bawah hipokotil.
determinate di tunjukkan dengan yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman
batang tanaman masih bisa tumbuh daun walaupun tanaman sudah mulai
sekalimempunyai empat atau lima jari daun. Bentuk daun tanaman kedelai
tiap kuntum bunga terdapat alat kelamin betina (Putik) dan kelamin jantan
(benang sari). Bunga pada tanaman kedelai muncul/tumbuh pada ketiak daun,
yakni setelah buku kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada
cabang tanaman yang mempunyai daun. Hal ini karena sifat morfologi cabang
tanaman kedelai serupa atau sama dengan morfologi batang utama (Sorga, 2013).
Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumlah polong yang terbentuk pada
setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 1—10 buah dalam setiap
kelompok. Pada setiap tanaman, jumlah polong dapat mencapai lebih dari 50,
semakin cepat setelah proses pembentukan bunga berhenti. Ukuran dan bentuk
polong menjadi maksimal pada saat awal periode pemasakan biji. Hal ini
kemudian diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau menjadi kuning
Biji kedelai berkeping dua yang terbungkus oleh kulit biji. Embrio
terletak diantara keping biji. Warna kulit biji bermacam-macam ada yang kuning,
hitam, hijau dan coklat. Bentuk biji kedelai pada umumnya bulat lonjong, ada
yang bundar atau bulat agak pipih. Besar biji bervariasi tergantung varietas.
Syarat Tumbuh
Iklim
12 - 20º C adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan
biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 meter diatas
permukaan laut. Namun demikian, diatas batas itu kedelai masih bisa
- tempat yang terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm 3 \per bulan. Oleh
karena itu, kedelai kebanyakan ditanam didaerah yang terletak kurang dari 400 m
di atas permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik, jika ditanam
Tanah
basah, tetapiair tetap tersedia. Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang
khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang
kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal
dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi
Kedelai dapat tumbuh di tanah yang agak masam akan tetapi pada pH
yang terlalu rendah bisa menimbulkan keracunan Al. Nilai pH tanah yang
cocok berkisar antara 5,8 – 7,0. Pada pH dibawah 5,0 pertumbuhan bakteri bintil
Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5,8–7, namun
pada tanah dengan pH 4,5 pun kedelai masih dapat tumbuh baik. Tanah – tanah
yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah –
tanah podzolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa,
pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik
atau kompos dalam jumlah yang cukup (Andrianto dan Indarto, 2004).
BAHAN DAN METODE
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah polybag sebagai tempat
media perkecambahan, cup aqua sebagai tempat untuk merendam benih, label
tanaman, rol untuk mengukur tinggi perkecambahan dan jumlah akar, cangkul
untuk mengolah tanah dilahan, plang untuk menandai lahan perkelompok, parang
sebagai alat pembersih gulma, pacak untuk menandakan ukuran plot, gembor
untuk menyiram tanaman pangan, alat tulis digunakan untuk menulis data, kamera
membuat plank, spidol untuk menulis nama kelompok pada plank, jas lab sebagai
(Glycine max (L.) Merrvarieatas Anjamoro sebagai tanaman indikator, tanah, top
soil, pasir sebagai media tanam tanaman indikator, batu bata digunakan untuk
pondasi untuk meletakan polybag, pupuk KCl, NPK Mutiara dan TSP sebagai
Prosedur Percobaan
- Diambil data tinggi tanaman dan jumlah daun pada MST 2 pada masing
perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, T.T dan N. Indarto, 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani :
Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Cetakan Pertama. Absolut,
Yogyakarta.
Fauzi, R., Meiriani., dan Barus, A. 2016. Pengaruh Persentase Naungan Terhadap
Pertumbuhan Bibit Mucuna bracteata D.C. Asal Setek dengan
Konsentrasi IAA yang Berbeda. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Handriawan, A., Respatie, D.W., dan Tohari. 2016. Pengaruh Intensitas Naungan
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Kultivar Kedelai (Glycine max
(L.) Merrill) di Lahan Pasir Pantai Bugel, Kulon Progo. Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.
Wulandari, I., Haryanti, S., dan Izzati, M. 2016. Pengaruh Naungan Menggunakan
Paranet Terhadap Pertumbuhan Serta Kandungan Klorofil Dan Β
Karoten Pada Kangkung Darat(Ipomoea reptans Poir). Univesitas
Diponegoro. Semarang.