TINJAUAN PUSTAKA
oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan
antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai
juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang,
pulaupulau lainnya. Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani,
yaitu Glycine soja dan Soja max. Namun pada tahun 1948 telah disepakati bahwa
nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L.)
Tanaman kedelai menghendaki tanah yang subur, gembur dan kaya akan
humus atau bahan organik. Nilai pH ideal bagi pertumbuhan kedelai dan bakteri
rhizobium adalah 6,0-6,8. Apabila pH diatas 7,0 tanaman kedelai akan mengalami
sangat peka terhadap perubahan faktor lingkungan tumbuh, khususnya tanah dan
iklim.Kebutuhan air sangat tergantung pada pola curah hujan yang turun selama
tanah yang optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30 ºC. Curah hujan
Akar tanaman kedelai terdiri atas akar tunggang, akar lateral dan akar
serabut. Pada tanah yang gembur, akar ini dapat menembus tanah sampai
kedalaman kurang lebih 1,5 m. Pada akar lateral terdapat bintil-bintil akar yang
merupakan kumpulan bakteri rhizobium pengikat nitrogen dari udara. Bintil akar
ini biasanya akan terbentuk 15-20 hari setelah tanam (Hanifiah, 2010).
varietas dan kondisi tanah, tetapi ada juga varietas kedelai yang tidak
kupu,berwarna ungu atau putih dan muncul diketiak daun (Fachrudin, 2009).
Polong dan biji kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah
munculnya bunga pertama. Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumlah polong
yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 1-10 buah
3
lebihdari 50, bahkan ratusan.Di dalam polong terdapat biji yang berjumlah 2-3
biji.Setiap biji kedelai mempunyai ukuran bervariasi, mulai dari kecil (sekitar 7-
9g/100 biji), sedang (10-13 g/100 biji), dan besar (>13 g/100 biji).Biji
kedelaiterbagi menjadi dua bagian utama, yaitu kulit biji dan janin (embrio)
(Irwan, 2009).
polong telah berubah menjadi kecoklatan atau keabu-abuan, warna batang tidak
hijau lagi dan kulit polong mudah dikupas. Pada masak fisiologis, bobot kering
telah mencapai bobot maksimum, namun polong masih berwarna hijau dan
daunbelum rontok.Dari stadia ini, benih masih berkadar air sekitar 50%, tetapi
Tanaman kedelai berdasarkan umur dapat dibedakan menjadi tiga varietas, yaitu
varietas genjah yang berumur 75-85 hari, varietas sedang berumur 86-95 hari dan
varietas dalam lebih dari 95 hari (Sumarno dan Harnoto, 1983). Varieatas Orba
umur panen 81 hari setelah tanam (HST) menghasilkan viabilitas benih yang
lebih baik dari pada 88 HST. Demikian juga benih yang dipanen pada umur panen
88 HST viabilitasnya lebih baik dari pada yang dipanen pada 95 HST
(Thelma, 2011).
terutama bagi para pengguna aspek produksi kedelai. Hal ini terkait dengan jenis
dengan tingkat produksi yang maksimal dari tanaman kedelai, misalnya waktu
dihitung dari jumlah buku yang terbentuk pada batang utama.Pada umumnya
Iklim
terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm 3 per bulan. Oleh karena itu, kedelai
kebanyakan ditanam didaerah yang terletak kurang dari 400 m diatas permukaan
laut dan jarang sekali ditanam didaerah yang terletak kurang dari 600 m diatas
permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik jika ditanam didaerah
adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi
pembungaan dan pertumbuhan biji. Pada suhu yang lebih tinggi dari 300 C,
Rata-rata curah hujan tiap tahun yang cocok bagi kedelai adalah kurang
dari 200 mm dengan jumlah bulan kering 3-6 bulan dan hari hujan berkisar antara
95-122 hari selama setahun (Ipteknet.com, 2008). Volume air yang terlalu banyak
curah hujan juga sangat mempengaruhi aktivitas bakteri tanah dalam menyediakan
suhu didalam dan permukaan tanah pada musim panas sekitar 350 C – 390 C.
Hasil observasi ini menunjukkan bahwa pengaruh curah hujan, temperatur dan
ketinggian 0,5 - 300 m dpl. Sedangkan varietas kedelai berbiji besar cocok
tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 hingga 600 m dpl. Tanaman
kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis.Iklim
dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400
mampu tumbuh baik pada intensitas cahay agak redup dibandingkan jika hari
terang penuh. Ukuran daun dan pemanjangan batang sejumlah tanaman akan
maksimal pada intensitas cahaya rendah sedangkan berat kering total tanaman
akan meningkat mengikuti peningkatan intensitas cahaya. Segi energi radiasi yang
Tanah
Tanaman ini pada umumnya dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis
tanah dan menyukai tanah yang bertekstur ringan hingga sedang, dan berdrainase
Kedelai membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik.
Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga
merupakan sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan
kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air tetap tersedia.Kedelai tidak
menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan
pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh
dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar.
Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi
Aerasi tanah yang kurang biasanya disebabkan oleh drainase air yang
kurang baik sehingga tanah menempati pori-pori besar yang jika tidak demikian
Dalam situasi-situasi selain daripada kejenuhan total, pertumbuhan akar kapas dan
jam untuk kapas, dan 5 jam, untuk kedelai, mematikan ujung-ujung akar
(Goldsworthy, 2012).
7
5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5
(Prihatman, 2010).
lebih besar pada fase vegetatif dibandingkan dengan fase generatif. Apabila
tanaman ditanam pada tempat yang dijenuhi oleh air (tergenang) maka dalam
karena pada kondisi yang jenuh air, maka kandungan O2 sedikit dan CO2
berpengaruh pada proses pengisapan air dan unsur hara (Islami dan Utomo, 2015)
merupakan hama yang polifag yang dapat menyerang tanaman pangan, buah-
buahan, tanaman hias, sayuran dan bahkan beberapa jenis gulma (Prayogo, 2013).
Kepik hijau mulai ada pada tanaman kedelai pada umur kurang lebih 35 hari
setelah tanam (HST), pada waktu tersebut kepik hijau meletakkan telur pada
Kepik hijau memiliki bentuk tubuh segilima seperti perisai, panjang tubuh
sekitar 1-1.5 cm. Di punggungnya terdapat 3 bintik berwarna hijau (Ronald et al.,
2007).Kepik hijau memiliki sayap dua pasang (beberapa ada yang tidak bersayap).
Sayap depan menebal pada bagian pangkal. Bentuk tubuh pipih, memiliki kaki
yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Pada bagian
kepala dijumpai adanya sepasang antena, mata facet, dan oceli, mempunyai alat
mulut menusuk dan menghisap yang muncul dari depan kepala dan dinamakan
Kepik hijau betina dewasa bertelur pada permukaan bawah daun rata-rata
70-75 butir (Ronald et al., 2007). Setelah telur menetas, akan masuk pada fase
instar satu dengan warna coklat kemerahan. Warna tersebut akan mulai berubah
pada bagian kepala dan protorak yang berwarna kuning kehijauan pada fase instar
3 dan instar 4. Warna seluruhnya akan berubah menjadi hijau merata pada fase
sampai dewasa lebih kurang 4-8 minggu. Jumlah daur hidupnya lebih kurang 60-
9
80 hari, bahkan ada yang bisa mencapai setengah tahun.Warna nimfa cerah
(Pracaya, 2010).
70 hari. Kepik hijau diketahui memiliki hingga empat generasi per tahun di iklim
hangat kepik hijau selama musim dingin berupa imago (dewasa) dan bersembunyi
di kulit pohon, serasah daun, atau lokasi lain untuk mendapatkan perlindungan
dari cuaca. Pada saat memasuki musim semi, kepik hijau bergerak keluar dari
Telur diletakkan pada daun, polong, batang atau pada rumput secara
berkelompok antara 10-118 butir. Bentuk telur seperti cangkir, berwarna kuning
dan tiga hari sebelum menetas berubah menjadi merah bata (Rukmana dan
Sugandi, 2017).
Kepik hijau pada stadium imago berwarna hijau polos, hijau dengan
kehijauandengan tiga bintik hijau, dan kuning polos.Umur imago berkisar antara
5-47 hari (Rukmana dan Sugandi, 1997).Kepik hijau terdapat diseluruh daerah
Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting
pengisappolong pada pertanaman kedelai, padi, dan kacang panjang. Hama kepik
benih.Hama ini dapat menurunkan hasil panen baik secara kuantitas maupun
lainlain (Polifag). Gejala serangan yang ditimbulkan oleh kepik hijau yaitu biji
polong emps dan gugur dan daun bintik-bintik. Pada tanaman kacang kedelai nilai
ambang ekonomi hama ini yaitu 3 ekor/5 tanaman sampel umur 45 hari
(Rukmana, 2017).
menyebabkan polong tersebut menjadi kempis. Serangan pada saat pengisian biji
(Harahap, 2014).
mulut yang seperti paruh panjang disebut mimbar. Cairan ludah dipompa ke
bawah saluran air liur dan cairan pada tanaman dihisap seperti makanan kanal.
perkembangan buah lebih disukai. Gejala pada tunas biasanya layu, atau dalam
kasus yang ekstrim bisa mati. Kerusakan pada buah dari tusukan yaitu bintik-
bintik kecoklatan atau hitam. Tusukan ini mempengaruhi kualitas buah yang
dapat dimakan dan jelas menurunkan nilai pasarnya. Pertumbuhan buah muda
AGENSIA HAYATI
pengganggu tumbuhan (OPT) oleh musuh alami atau agensia pengendali hayati.
Namun dapat juga disebut mengendalikan penyakit dan hama tanaman dengan
secara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh alami. Dalam hal ini
serangga, bakteri, cendawan, virus serta organisme lainnya yang dalam tahap
12
Hayati
tanaman. Agensia pengendali hayati pada perakaran tanaman sangat unik karena
bagi agensia pengendali hayati dalam bentuk eksudat akar, yang sangat diperlukan
sangat jelas yaitu menekan daya tahan dan pertumbuhan patogen. Penekanan ini
13
itu biotik maupun abiotik sangat berperan dalam kelangsungan hidup agensia
pengendali hayati. Agensia hayati sangat dipengaruhi oleh iklim terutama iklim
(Fachrudin, 2010).
sasaran. Karena musuh alami biasanya adalah khas inang. Meskipun pernah
dilaporkan kasus terjadinya ketahanan suatu jenis hama terhadap musuh alami
antara lain dengan membentuk kapsul dalam tubuh inang, namun kejadian
berhasil petani tidak memerlukan lagi tambahan biaya khusus untuk pengendalian
pengendalian hayati adalah modal investasi permulaan yang besar yang harus
yang menyangkut berbagai aspek dasar baik untuk hama, musuh alami maupun
tanaman. Aspek dasar dapat meliputi taksonomi, ekologi, biologi, siklus hidup,
dinamika populasi, genetika, fisiologi, dll. Identifikasi yang tepat baik untuk jenis
penting. Apabila identifikasi kurang benar kita akan memperoleh kesulitan dalam
14
daya manusia terutama para peneliti yang berkualitas dan berpendidikan khusus
beberapa ahli yang berpendapat bahwa untuk pengendalian hayati yang penting
adalah adanya tenaga peneliti yang berpengalaman dan berdedikasi tinggi serta
cukup memiliki rasa seni dan intuisi, namun bagaimanapun untuk keberhasilan
pengendalian hayati dalam kerangka PHT diperlukan juga dasar pengetahuan dan
Kisaran suhu antara titik hibernasi dan titik aestivasi disebut "suhu efektif"
masing. Suhu optimal bagi kebanyakan serangga adalah 26°C. Situasi hibernasi
umumnya dimulai pada suhu 15°C, dan aestivasi pada suhu 38°C-45°C. Pada
suhu optimum, kemampuan hama untuk melahirkan keturunan amat besar, dan
efektifnya 26°C-29°C.Bila lebih dari 35°C, kumbang tersebut tidak bisa bertelur.
Umur hama pun dipengaruhi suhu lingkungan. Wereng cokelat betina dewasa
(Nilaparvata lugens) pada suhu 25°C dapat mencapai umur 42 hari, pada suhu
15
29°C mencapai 30 hari, dan pada suhu 33°C hanya mampu mencapai 9 hari
(Prayogo, 2012).
cenderung tahan terhadap suhu-suhu ekstrim. Pada suhu 18°C dengan kelembapan
dewasa membutuhkan waktu 110 hari. Sedangkan, pada suhu 18°C tetapi
hari. Aktivitas penyerangan pun dipengaruhi kelembapan. Hama gudang baru bisa
menyerang apabila kadar air beras atau jagung di atas 14%. Hama thrips akan
et al., 2018).
makhluk hidup. Begitu pula bagi hama tanaman pertanian. Bila air berlebihan,
organisme hama. Banjir dan hujan deras bisa menimbulkan kematian kupu-kupu
tanaman. Beberapa hama, seperti ulat daun kubis (Plutella xylostella) dan tungau,
tidak tahan terhadap curah hujan yang besar sehingga pada keadaan demikian
kumbang beras (Sitophillus oryzae) tertarik cahaya lampu pada malam hari. Ada
beberapa hama yang aktif pada saat tidak ada cahaya atau malam hari (nokturnal),
misalnya ulat grayak (Spodoptera litura), tikus (Rattus-rattus sp.), ulat tanah
(Agrotis ipsilon), dan jenis kalong (Pteropus sp.). Banyak pula hama yang aktif
pada siang hari (diurnal), seperti waiang sangit, wereng cokelat, dan belalang
Tanaman inang adalah tanaman yang menjadi makanan dan tempat tinggal
organisme hama. Bila tanaman yang disukai terdapat dalam jumlah banyak,
populasi hama cepat meningkat. Sebaliknya, bila makanan kurang, populasi hama
akan turun. Struktur dan kelembapan tanah berpengaruh besar terhadap kehidupan
hama. Tanah berstruktur gembur, dengan kandungan bahan organik tinggi, dan
Dosis aplikasi minimum akan lebih baik daripada dosis aplikasi tinggi dalam
patogen tidak aktif bahkan dapat membunuh patogen dalam waktu yang relatif
Pelarut dianjurkan memiliki derajat kemasaman yang normal (pH 7). Kondisi
terpenoid pada tanaman kapas. Senyawa alkaloid, tomatin dari tanaman tomat
Asam klorogenik pada tanaman tomat dapat mengurangi efektifitas NPV dari
dipadukan dengan agens pengendalian yang lain sehingga daya bunuhnya lebih
efektif dan hasilnya akan lebih memuaskan. Spesies serangga tertentu yang rentan
yang digunakan secara terus menerus, sehingga hama kebal terhadap insektsida
kimia tersebut dan berkembang pesat (Tillman, 2006 dalam Prayogo, 2012).
Selain itu, dapat terjadi kasus resurjensi hama akibat penggunaan insektisida
kimia yang berlebihan menyebabkan musuh alami dari hama tersebut punah dan
dengan memanfaatkan musuh alami sebagai agensia pengendali hama. Salah satu
pada konsentrasi 2 g/l sebesar 23,31%. Kematian serangga hama tersebut terjadi
KESIMPULAN
hayati.
3. Agensia hayati sangat dipengaruhi oleh iklim terutama iklim mikro (suhu,
umumnya dimulai suhu 15°C, dan aestivasi suhu 38°C-45°C. Pada suhu
6. Salah satu agensia hayati yang potensial sebagai pengendali hama adalah