Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Padi merupakan komoditas tanaman pangan penghasil beras yang

memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi Indonesia. Yaitu beras

sebagai makanan pokok sangat sulit digantikan oleh bahan pokok lainnya.

Diantaranya jagung, umbiumbian, sagu dan sumber karbohidrat lainnya. Sehingga

keberadaan beras menjadi prioritas utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

asupan karbohidrat yang dapat mengenyangkan dan merupakan sumber

karbohidrat utama yang mudah diubah menjadi energi. Padi sebagai tanaman

pangan dikonsumsi kurang lebih 90% dari keseluruhan penduduk Indonesia untuk

makanan pokok sehar i-hari (Saragih,2011)

Kebutuhan beras sebagai salah satu sumber pangan utama masyarakat

indonesia akan terus meningkat, hal ini dikarenakan jumlah penduduk terus

bertambah dengan laju peningkatan sekitar 1,3 persen per tahun dan adanya

perubahan pola konsumsi dari non beras ke beras. Disamping itu itu terjadi

penciutan lahan sawah akibat konversi lahan untuk kepentingan non pertanian

(Mulyani et al ., 2011).

Di Indonesia sendiri, provinsi dengan jumlah produksi padi tertinggi

adalah Jawa Barat, kemudian diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah. Provinsi

lainnya dengan jumlah produksi padi diatas satu juta ton per tahun adalah

Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, NAD, NTB, Banten, Kalimantan Selatan. Pada

volume konsumsi beras, Indonesia juga berada pada peringkat tiga konsumen

beras terbesar di dunia setelah Cina dan India, yaitu berkisar antara 110-139 kg

per tahun (Zulmi dan Arianti, 2011).


2

Konversi lahan sawah di pulau Jawa secara perlahan-lahan telah

mengancam ketahanan pangan nasional. Swasembada beras dapat dipertahankan

hingga tahun 2025 apabila laju konversi lahan dapat dihambat menjadi sekitar

75.000 ha/th dan ada penambahan lahan sawah melaui percetakan sawah baru

sekitar 100.000 ha/tahun (Agus dan Mulyani, 2016).

Kendala yang sering menjadi faktor pembatas usahatani lahan kering

adalah rendahnya kesuburan lahan yang disebabkan oleh rendahnya kandungan

bahan organik tanah . Padi Gogo merupakan jenis padi yang toleran terhadap

kekeringan dan mempunyai potensi hasil yang tinggi. Introduksi varietas unggul

baru Jatiluhur dan Cirata dan perbaikan dosis pupuk dapat mencapai produktivitas

masingmasing 5,51 dan 5,36 ton/ha, sedangkan varietas lokal sebagai pembanding

hanya mencapai 2,89 ton/ha. Perlakuan sistem tanam legowo 2:1 yang

dikombinasikan dengan dosis pupuk kandang 4 ton/ha dapat menghasilkan 4,52

t/ha (Barus, 2012).

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa.L).

Kegunaan Penulisan

Adapun Kegunaan Penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

memenuhi komponen penilaian di laboratorium Budidaya Tanaman Pangan ; A

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara,Medan dan Sebagai sumber informasi bagi pihak yang mebutuhkan.


3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim yang

mampu beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan. Tanaman ini masuk

kedalam golongan Graminae atau rumput-rumputan. Klasifikasi tanaman padi

secara lengkap sebagagai berikut: Berdasarkan literature( Grist, 2016), padi dalam

sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam Divisio: Spermatophyta Sub

division :Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae, Ordo: Poales, Famili :

Graminae , Genus : Oryza Linn , Species: Oryza sativa L.

Suatu malai terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi (spikelet) yang

timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu

utama dari malai, sedangkan butir-butir nya terdapat pada cabang- cabang pertama

maupun cabang-cabang kedua. Pada waktu berbunga, malai berdiri tegak

kemudian terkulai bila butir telah terisi dan menjadi buah (Sanur, 2012).

Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.

Berkelamin dua dengan bakal buah yang di atas. Jumlah benang sari ada 6 buah,

tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai kandungan

serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang

berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu. Malai padi terdiri

dari tangkai bunga, dua sekam kelopak yang terletak pada dasar tangkai bunga

dan beberapa bunga. Masing-masing bunga mempunyai dua sekam mahkota, yang

terbawah disebut lemma sedang lainnya disebut palea, dua lodicula yang terletak

pada dasar bunga sebenarnya adalah dua daun mahkota yang sudah berubah

bentuknya( Sanur, 2012 ).


4

Buah padi atau sering disebut gabah, merupakan ovary yang telah masak.

Gabah merupakan hasil dari penyerbukan dan pembuahan yang terdiri atas

embrio, endosperm, dan bekatul. Berdasarkan bentuk gabahnya, bulir padi dapat

dibedakan menjadi empat kelompok, yakni: ramping, panjang, sedang dan gemuk.

Tanda padi telah masak dapat dilihat dari perubahan warna kulit padi menguning

kecoklatan dan gabah sudah berisi atau keras (Bakhtiar et al.,2011)

Permukaan helai daun kasar dan pada bagian ujung meruncing. Panjang

helai daun sangat bervariasi, umumnya antara 50-100 cm. Daun padi berwarna

hijau tua dan akan berubah kuning keemasan setelah memassuki masa panen.

Bunga padi secara keseluruhan disebut malai yang merupakan bunga majemuk.

Malai terdiri atas dasar malai dan tangkai malai yang menghasilkan bunga.

Sebelum muncul bunga, malai dibalut oleh seludang atau pelepah daun terakhir.

Umumnya, varietas padi hanya menghasilkan satu malai atau satu anakan tetapi

ada beberapa varietas padi lokal yang mampu menghasilkan malai lebih dari satu,

namun pertumbuhan malainya tidak sempurna (Utama, 2015).

Batang padi tersusun atas ruas-ruas berrongga yang ditutupi oleh buku,

berbentuk silindris, agak pipih, dan berambut. Batang padi akan muncul pada

ketiak daun berwarna hijau tua dan ketika memasuki fase generatif warna batang

berubah menjadi warna kuning. Tinggi tanaman padi liar dapat mencapai tinggi

melebihi orang dewasa yaitu sekitar 2-6 meter. Anakan tanaman padi tumbuh

pada dasar batang dan daun sekunder. Anakan akan muncul setelah 10 HST dan

maksimum pada umur 50-60 setelah tanam berjumlah antara 19-54 anakan

tergantung pada masingmasing varietas dan proses budidaya. Tanaman padi


5

memiliki daun tunggal, terdiri atas helai daun, lidah daun dan pelepah daun.

(Utama, 2015)

Akar tanaman padi keluar kira-kira 5-6 hari setelah berkecambah, dari

batang yang masih pendek itu keluar akar-akar serabut yang pertama dan sejak itu

perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada saat tanaman berumur 15

hari akar serabut berkembang dengan pesat. Dengan semakin banyaknya akar-

akar serabut ini maka akar tunggang yang berasal dari akar kecambah tidak

kelihatan lagi. Letak susunan akar kira-kira pada kedalaman 20-30 cm, karena itu

akar banyak mengambil zat-zat makanan dari bagian tanah yang di atas. Akar

tunggang dan akar serabut mempunyai bagian akar lagi yang disebut akar samping

dan yang keluar dari akar serabut disebut akar rambut ( Bambang et al, 2014).

Syarat Tumbuh

Iklim

Padi dapat tumbuh dalam iklim yang beragam, tumbuh di daerah tropis

dan subtropis pada 45o LU dan 45o LS dengan cuaca panas dan kelembaban

tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200

mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam dimusim kemarau atau

hujan. Pada musim kemarau produksi meningakat asalkan irigasi selalu tersedia.

Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun karena

penyerbukan kurang intesif.. Proses penyerbukan dan pembuahan padi pada

musim kemarau tidak akan terganggu oleh hujan sehingga padi yang dihasilkan

menjadi lebih banyak. Akan tetapi, apabila padi ditanam pada musim hujan,

proses penyerbukan dan pembuahan menjadi terganggu oleh hujan. Akibatnya,

banyak biji padi yang hampa (Hanum,2018)


6

Tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan.

Sinar matahari diperlukan padi untuk melangsungkan proses fotosintesis, terutama

pada pembungaan dan pemasakan buah akan tergantung terhadap intensitas sinar

matahari. Angin juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi yaitu

dalam penyerbukan tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan tanaman

(Herawati, 2012).

Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji padi. Temperatur yang

rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan akan mengganggu

proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadi

akibat tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang rendah pada waktu bunting

dapat menyebabkan rusaknya pollen dan menunda pembukaan tepung sari.

Temperatur yang tepat untuk dataran rendah pada ketinggian 0-650 m dpl

temperatur 22-27oC sedangkan didataran tinggi 650-1500 m dpl dengan

temperatur 19-23oC (Hanum, 2018)

Tanah

Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang

kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan

diperlukan air dalam jumlah yang cukup.Tanah yang sesuai untuk tanaman padi,

secara fisik mempunyai tekstur lempung hingga lempung liat berpasir, strukturnya

ringan, memiliki pori-pori mikro yang cukup dengan komposisi 20%. Secara

kimia, mengandung bahan organik 1 – 1,5%, cukup mengandung KTK 10 – 20

me/100 g, hara tersedia POlsen 5 – 10 ppm, Kdd 0,15 – 0,30 me/100 g, serta pH

tanah berkisar antara 5 – 7 . Berdasarkan kajian Pusat Penelitian Tanah dan

Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, bahwa tanah yang


7

cocok untuk tanaman padi lebih ditentukan oleh pengelolaannya dibandingkan

kondisi iklim dan tanahnya. Reaksi tanah (pH) yang masih dapat ditoleransi

tanaman padi adalah berkisar antara 4,5 – 8.(Departemen Pertanian, 2008).

Tektur tanah mempengaruhi nilai kelembaban tanah melebihi sifat yang

lainnya, terkecuali topografi. Tektur tanah merupakan hal yang penting di areal

pengembangan padi gogo yang tidak punya pengikat untuk menahan

kelembaban. Profil tektur tidak saja di lapisan atas, tetapi juga di lapisan bagian

bawah. Jika bagian bawah tanah mempunyai cukup liat, maka fungsi tektur

lapisan atas tanah menjadi berkurang.

Pupuk NPK

Penggunakan pupuk majemuk NPK Mutiara dengan komposisi yang sama

yaitu 16-16-16. Kandungan pupuk NPK Mutiara yaitu kandungan hara yang

terkandung lebih lengkap, pengaplikasiannya lebih efisien dari segi tenaga kerja,

sifatnya tidak terlalu higroskopis sehingga tanah disimpan dan tidak cepat

menggumpal (Ariani, 2019).

Pupuk NPK mengandung berbagai unsur hara yaitu nitrogen, fosfor,

kalium dan sulfur. Nitrogen dimanfaatkan tanaman untuk merangsang

pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan merangsang pertumbuhan vegetatif

seperti daun, fosfor digunakan tanaman untuk pengangkutan energi hasil

metabolisme dalam tanaman dan merangsang pembungaan dan pembuahan,

kalium berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim

dan mineral termasuk air, dan sulfur yang berfungsi sebagai pembentukan asam

amino dan pertumbuhan tunas (Shinta, 2014).


8

Pupuk NPK merupakan tiga unsur hara utama yang diperlukan tanaman

sedap malam untuk mendukung pertumbuhannya. Keunggulan dari pupuk NPK

Mutiara (16 : 16 : 16) yaitu memiliki sifat yang tidak mudah larut sehingga dapat

mengurangi kehilangan unsur hara tanaman sedap malam. Pupuk NPK Mutiara

(16:16:16) mengandung 16% nitrogen, 16% fosfor, 16% kalium dan mengandung

0,5% magnesium, 6% kalsium. Kandungan masing-masing dari unsur hara

tersebut dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif

tanaman (Pratama, 2011).

Unsur nitrogen berpengaruh terhadap aktivator enzim untuk pembentukan

asam amino dan protein berguna untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif serta

mendorong pertumbuhan meristem ujung batang.Nitrogen adalah unsur essensial

untuk pertumbuhan tanaman. Peran nitrogen bagi tanaman yaitu untuk

merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang

, daun dan anakan padi serta berperan penting dalam pembentukan hijau daun

yang berguna dalam proses fotosintesis (Lingga, 2012).

Unsur fosfor (P) dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar selain N dan K.

Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion orthofosfat

primer (H2PO4). Apabila tanaman kekurangan unsur P antara lain menyebabkan

tanaman tumbuh dengan lambat, tanaman menjadi kerdil, perkembangan akar

terhambat, tepi daun, cabang dan batang berwarna keunguan atau merah yang

kemudian mengering dan menjadi kering (Endah, 2018).

Pupuk majemuk NPK merupakan pupuk campuran yang mengandung

lebih dari satu macam unsur hara tanaman (makro maupun mikro) terutama N, P,

dan K. Dengan satu kali pemberian pupuk majemuk dapat mencakup beberapa
9

unsur sehingga lebih efisien dalam penggunaan bila dibandingkan dengan pupuk

tunggal. Pupuk majemuk NPK mempunyai komposisi yang berbeda-beda.

Penelitian ini unsur kalium (K) berperan selama pertumbuhan tanaman yaitu tahan

terhadap penyakit. Tanaman yang cukup akan unsur kalium menyebabkan

tanaman lebih tegar, sehingga proses fotosintesis dan proses metabolisme berjalan

dengan baik. Kalium berperan dalam proses membuka dan menutupnya stomata,

menunjang proses pembentukan akar, memperkuat daun, bunga dan buah

sehingga tidak mudah layu dan gugur (Endah, 2018).


BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah dirumah masing-

masing praktikkan. Untuk pelaksanaan praktikum yang dilakkan oleh penulis

berada di rumah penulis yang berada di Jalan Amaliun Gg Raja Batu No 249 F

Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian 25 mdpl, pada hari

Rabu, pukul 12.40 sampai dengan selesai.

Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah polybag ukuran 5

kg sebagai tempat media tanam, sprayer sebagai alat penyemprot pestisida, sendok

teh untuk takaran pupuk, mangkok untuk tempat air siraman tanaman, penggaris

untuk mengukur tinggi tanaman (cm), jangka sorong untuk mengukur diameter

batang (mm), Handphone untuk dokumentasi gambar kegiatan, laptop untuk

membuat logbook, paper, dan laporan, buku dan pulpen untuk mencatat data.

Adapun bahan yang digunakan dalam paraktikum ini adalah benih kedelai

varietas wilis, benih padi gogo varietas kembiri, serta bibit ubi kayu sebagai objek

pengamatan, air untuk menyiram tanaman, Pupuk NPK sebagai nutrisi/unsur hara

tanaman, dan tanah hitam/top soil yang sudah diayak sebagai media tanam.

Prosedur Praktikum

1. Disiapkan benih padi gogo varietas kembiri, kedelai varietas wilis,dan bibit

ubi kayu.

2. Diayak dan dicampur hingga homogen tanah top soil sebagai media tanam.

3. Dimasukkan media tanam ke polybag ukuran 5 kg dengan volume sampai

setinggi 5 cm dari bibir polybag.


11

4. Ditanam benih ke polybag ukuran 5 kg yang telah diisi media tanam pada

tanggal 04 Maret 2021dengan jumlah:

- Benih padi gogo varietas kembiri masing – masing 3 benih per polybag

- Benih kedelai varietas wilis masing – masing 2 benih per polybag

- Bibit ubi kayu masing – masing 1 per polybag

5. Diberi label untuk mengetahui perlakuan yang diberi sesuai dengan dosis

pupuk pada komoditi. Disiram secara rutin 2 kali sehari pada pagi hari dan

sore hari.

6. Dipindah tanamkan jika tanaman yang tumbuh pada setiap polybag lebih dari
satu.

7. Diukur beberapa parameter mulai dari 0 MST-10 MST

8. Diberi pupuk NPK pada 10 HST.

9. Dilakukan penyiangan gulma secara rutin

10. Dilakukan penyemprotan pestisida jika terserang OPT.

11. Dilakukan pengambilan dokumentasi pada setiap MST.

12. Diinput data dan logbook

13. Dibuat laporan praktikum.


12

PELAKSANAAN PERCOBAAN

Persiapan Media Taman

Persiapan media tanam adalah salah satu kegiatan persiapan media tanam

sebelum penanaman yang bertujuan untuk menciptakan kondisi media tanam yang

sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan cara pengoalahan tanah kemudian

dimasukkan ke polybag. Pengolahan tanah ditujukan untuk memperbaiki daerah

perakaran tanaman, kelembaban dan aerasi tanah, memperbesar kapasitas infiltrasi

serta mengendalikan tumbuhan pengganggu.

Persiapan Benih

Persiapan benih dilakukan guna mempercepat perkecambahan dengan

proses imbibisi. Persiapan benih dilakukan dengan merendam biji padi gogo

(Oryza sativa L.) selama 60 menit.

Penanaman

Penanaman dilakukan setelah persiapan benih.Penanaman dilakukan

dengan memasukkan benih yang telah direndam kedalam setiap lubang tanam

dengan jumlah benih yang diberikan sebanyak 5 benih setiap lubang tanam.

Pemeliharaan

Pemupukan

Pemupukan dengan menggunakan NPK Mutiara dilakukan pada 1 MST

dan 4 MST dan pemupukan menggunakan POC dilakukan pada 6 MST.

Penyiraman

Penyiraman dilakukan guna memenuhi kebutuhan tanaman dan menunjang

pertumbuhan serta perkembangan tanaman.

Penyulaman
13

Penyulaman dilakukan bila dari lubang tanam terdapat bibit padi yang

tidak tumbuh ataupun rusak lalu diganti dengan bibit padi lainnya yang telah

tumbuh. Dilakukan saat umur tanaman 2 MST

Penyiangan

Dilakukan secara mekanis dengan cangkul kecil, sabit atau dengan tangan

waktu tanaman berumur 3-4 minggu dan 8 minggu.Pembumbunan dilakukan

bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama tanaman padi gogo (Oryza sativa L.)

1) Hama Lalat Bibit

Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan penanaman padi

gogo pada awal musim hujan. Penggunaan varietas yang tahan seperti

Arias, Seratus Malam Danau atas juga dapat dilakukan. Pengendalian

secara kimiawi dapat dilakukan dengan seed treatment menggunakan

Larvin 75 WP atau Marshall 25 ST. Sedangkan setelah tanaman berumur 7

hari dapat dilakukan penyemprotan dengan Dekasulfan 350 EC.

2) Hama lundi (Phillophaga helleri)

Pengendalian hama lundi secara kultur teknis dapat dilakukan dengan

penundaan pengolahan tanah sampai kumbang dewasa selesai bertelur,

yaitu kira-kira terjadi setelah 3 minggu turun hujan. Dengan pengolahan

tanah yang dalam, telur dan larva akan terangkat ke permukaan tanah

sehingga dapat dirusak oleh sinar matahari atau musuh alaminya.

Insektisida yang efektif untuk hama lundi adalah Furadan atau Dharmafur
14

3 G yang diberikan dekat alur tanaman pada saat tanam dengan dosis 10

kg/ha.

3) Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens)

Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan

wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan

lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan

kumbang lebah; (2) penerapan pola tanam, jangan menanam padi lebih

dari 2 kali musim tanam pertahun (3) pembajakan sisa-sisa panen dengan

segera (4) pemberian pupuk nitrogen secara bertahap. Pengendalian secara

kimiawi dapat dilakukan dengan penyemportan insektisida Applaud 10

WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100 EC dengan dosis sesuai petunjuk

pada label.

4) Walang sangit (Leptocoriza acuta)

Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatan kebersihan,

mengumpulkan dan memunahkan telur, melepas musuh alami seperti

jangkrik; (2) menyemprotkan insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas 500

EC, Dharmacin 50 WP, Kiltop 50 EC.

5) Hama tikus (Rattus argentiventer)

Pengendalian: pergiliran tanaman, sanitasi, gropyokan, melepas musuh

alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan pestisida dengan tepat,

intensif dan teratur, memberikan umpan beracun seperti seng fosfat yang

dicampur dengan jagung atau beras.

Penyakit tanaman padi gogo (Oryza sativa L.)

1) Bercak daun coklat


15

Pengendalian: (1) merendam benih di dalam air panas, pemupukan

berimbang, menanam padi tahan penyakit ini, menaburkan serbuk air raksa

dan bubuk kapur (2:15); (2) dengan insektisida Rabcide 50 WP.

2) Blast

Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam

varietas unggul yang tahan (laut tawar, IR 43, danau atas, dll); (2)

pemberian pupuk berimbang, khusuasya antara nitrogen dan fosfat di saaat

pertengahan fase vegetative dan fase pembentukan bulir; (3) pergiliran

varietas (4) menyemprotkan insektisida Fujiwan 400 EC, Fongorene 50

WP, Kasumin 20 AS atau Rabcide 50 WP.

3) Penyakit garis coklat daun (Narrow brown leaf spot)

Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit ini seperti Citarum,

mencelupkan benih ke dalam larutan merkuri; (2) menyemprotkan

fungisida Benlate T 20/20 WP atau Delsene MX 200.

4) Busuk pelepah daun

Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit ini; (2) menyemprotkan

fungisida pada saat pembentukan anakan seperti Monceren 25 WP dan

Validacin 3 AS.

5) Penyakit fusarium

Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih pada

larutan merkuri.

6) Penyakit noda/api palsu

Pengendalian: memusnahkan malai yang sakit, menyemprotkan fungisida

pada malai sakit.


16

Panen

Umur panen padi gogo bervariasi tergantung varietas dan lingkungan

tumbuh. Panen sebaiknya dilakukan pada fase masak panen yang dicirikan dengan

kenampakkan >90% gabah sudah menguning (33-36 hari setelah berbunga),

bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau dan kadar air gabah 21-26

%. Panen yang dilakukan pada fase masak lewat panen, yaitu pada saat jerami

mulai mengering, pangkal mulai patah, dapat mengakibatkan banyak gabah yang

rontok saat dipanen.

Parameter Pengamatan

Jumlah Anakan Padi

Dihitung jumlah anakan padi yang tumbuh setiap harinya dari MST 1

sampai MST 10.

Tinggi Tanaman (cm)

Diukur dari patok standar sampai daun tertinggi pada umur 2 MST,

dengan inteval 1 minggu sekali.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Data Persentase Pertumbuhan


Komoditi : Padi (Oryza sativa.L )
Tanggal Tanam : Rabu, 10 Maret 2021
Jumlah yang ditanam : 3
Jumlah yang Hidup : 3
% Tanman yang tumbuh :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ


= 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛

3
= 𝑥 100%
3

= 100

Tabel 1 Tinggi Tanaman Padi

Tabel 2 Jumlah Anakan Padi


18

Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , ditemukan bahwa pada

parameter tinggi tanaman 10 mst tinggi tanmantertinggi ada pada perlakuan D2

dengan tinggi tanaman 77,1cm dan yang terendah adalaha pada perlakuan D0

dengan tinggi tanaman 69,1cm, Hal ini sesuai dengan literatur Shinta (2014) yang

menyatakan bahwa Pupuk NPK mengandung berbagai unsur hara yaitu nitrogen,

fosfor, kalium dan sulfur. Nitrogen dimanfaatkan tanaman untuk merangsang

pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan merangsang pertumbuhan vegetatif

seperti daun, fosfor digunakan tanaman untuk pengangkutan energi hasil

metabolisme dalam tanaman dan merangsang pembungaan dan pembuahan,

kalium berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim

dan mineral termasuk air, dan sulfur yang berfungsi sebagai pembentukan asam

amino dan pertumbuhan tunas .

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , dapat ditemukan bahwa

pada parameter jumlah anakan padi yag terbanyak adalah pada perlakuan D2

dengan jumlah anakan padi 4buah dan yang paling sedikit adalah pada perlakuan

D0 dengan jumlah anakan padi 3 buah .Hal ini sesuai dengan literatur Lingga

(2012) yang menyatkan bahwa unsur nitrogen berpengaruh terhadap aktivator

enzim untuk pembentukan asam amino dan protein berguna untuk meningkatkan

pertumbuhan vegetatif serta mendorong pertumbuhan meristem ujung

batang.Nitrogen adalah unsur essensial untuk pertumbuhan tanaman. Peran

nitrogen bagi tanaman yaitu untuk 15 merangsang pertumbuhan tanaman secara

keseluruhan, khususnya batang, cabang , daun dan anakan padi serta berperan

penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna dalam proses fotosintesis .
19

Pertumbuhan padi dapat tumbuh secara maksimal apabila faktor

pendukung seperti unsur hara tersedia , kondisi tanah yang subur dan penyianaran

matahari yang cukup . Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa

Herawati (2012). Tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa

naungan. Sinar matahari diperlukan padi untuk melangsungkan proses

fotosintesis, terutama pada pembungaan dan pemasakan buah akan tergantung

terhadap intensitas sinar matahari. Angin juga berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman padi yaitu dalam penyerbukan tetapi jika terlalu kencang akan

merobohkan tanaman .
KESIMPULAN

Kesimpulan

1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , ditemukan bahwa pada

parameter tinggi tanaman 10 mst tinggi tanmantertinggi ada pada perlakuan

D2 dengan tinggi tanaman 77,1cm dan yang terendah adalaha pada perlakuan

D0 dengan tinggi tanaman 69,1cm,

2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , dapat ditemukan bahwa pada

parameter jumlah anakan padi yag terbanyak adalah pada perlakuan D2

dengan jumlah anakan padi 4buah dan yang paling sedikit adalah pada

perlakuan D0 dengan jumlah anakan padi 3 buah .

3. Pemberian pupuk dengan dosis tertinggi menujukan bahwa pertumbuhan

tinggi tanaman lebih cepat .


DAFTAR PUSTAKA

Agus, F. and A. Mulyani. 2016. Judicious use of land resources for sustaining
Indonesian rice self-sufficiency. In Rice Industry, Culture and
Environment. Proceedings of International Rice Conference. Book 1.
Indonesian Agency for Agricultural Research and Development, Jakarta.
Ariani, E. 2019.Uji Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dan Berbagai Jenis Mulsa
Terhadap Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) J. Sagu 8 (1):5-9
Bakhtiar, Kesumawati E, Hidayat T, Rahmawati M. 2011. Karakterisasi plasma
nutfah padi lokal aceh untuk perakitan varietas adaptif pada tanah masam.
Jurnal Agrista. 15(3): 79–86.
Barus, B. 2012, Model Pemetaan Sawah dan Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (Model
of Rice Field Mapping and It’s Protection using Remote Sensing and GIS),
Seminar dan Ekspose: Pengembangan Metodologi Penelitian Bidang
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, IPB ICC, Bogor
Departemen Pertanian. 2008. Kebijakan Teknis Program Ketahanan
Pangan.Jakarta : Departemen Pertanian.

Grist D.H., 2016. Rice. Formerly Agricultural Economist, Colonial Agricultural


Service, Malaya. Longmans, Green and Co Ltd. London.
Hanum, C. 2018. Teknik Budidaya Tanaman jilid 2. Direktorat Pembinaaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. 280 hal.
Herawati, H dan M. Kamal. 2012. Efektivitas Pemupukan N dan K untuk
Meningkatkan Hasil Padi Gogo Pada Kondisi Ternaungi. Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan, 9 (2): 79-85.
Lingga, P. dan Marsono. 2012. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Balai Penelitian
Tanah. Bogor.
Mulyani, A., N. Suharta, D. Kuncoro dan Z. Abidin. 2011. Identifikasi
Karakteristik Potensi Lahan Sawah untuk Peningkatan dan Pengembangan
IP-400 di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darusalam, skala
1:100.000. Program Insentif Riset Terapan. No.:
01/RISTEK/BBSDLP/2011. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan,
Bogor.
Pratama, A. 2011. Pengaruh Penambahan Pupuk Hayati (Biofertiliser) Dari
Bakteri Rhizobium Sp Yang Diinokulasikan Ke Dalam Dolomit Sebagai
Carrier Terhadap Produksi Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L). Skripsi.
Universitas Sumatera Utara. Medan. 48 hlm.
Sanur, 2012, Budidaya Tanaman, Morfologi Tanaman Padi, http://hirupbagja.
blogspot.com /2009/09/morfologi-tanaman-padi.html ( Diakses 05-02
2012 )
22

Saragih, B. (2011). Suara dari Bogor : Membangun Sistem Agribisnis. Bogor:


Yayasan USESE bekerjasama dengan Sucofindo.
Shinta, K. W. A. 2014. Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan
dan Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal
Sains Dan Seni Pomits. 2(1) : 2337-3520.
Utama, M.Zulman Harja. 2015.Budidaya Padi Lahan Marjinal Kiat
Meningkatkan Produksi Padi.Yogyakarta:Andi.
Zulmi Rizal dan Arianti Fitrie. 2011. Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja,
Penggunaan Benih dan Pupuk Terhadap Produksi Padi Di Jawa Tengah
Tahun 1994-2008. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro. Semarang.
LAMPIRAN
Tabel 1 Tinggi Tanaman Padi

Tabel 2 Jumlah Anakan Padi

Foto Tanaman Akhir

Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai