Anda di halaman 1dari 5

Nama : FARUJA RIZKI WIRAWAN

Nim : 190301224
Kelas : AGR 2019
Mata kuliah : Produksi dan Teknologi Benih

Jamur Phytophtoracapcisi

Serangan Phytophthora pada tanaman cabai menyerang pada saat kondisi cuaca basah (lembab
dan hangat). Phytophthora selain menyerang bagian daun (busuk daun) dan batang (busuk
batang), juga menyerang bagian akar.

Gejala serangan

• Akar tanaman yang terserang Phytophthoraini, menunjukkan gejala busuk serta


bewarna coklat kehitaman.
• Serangan Phytophthorapada pangkal batang menyebabkan batang terlihat kehitaman
seperti tersiram air panas.

Penyebaran

• Melalui tanah (soil borne)


• Melalui aliran air (water borne)
• Melalui udara atau angin (air borne)
• dan melalui alat, tanah yang terbawa pada alat atau sentuhan tangan yang sebelumnya
berinteraksi dengan patogen tersebut.

Pengendalian

Pengendalian Phytophthora hampir sama dengan Fusarium karena sama-sama dari spesies
jamur, diantaranya;

• Menggunakan varietas yang resistenatau tahan, merupakan salah satu upaya


pengendalian yang paling mudah.
• Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai atau se-family seperti tomat,
kentang dan terung untuk memutus siklus Phytophthoradalam tanah tersebut.
• Sebelum tanam perlu dilakukan pengapuran sehingga pH tanah menjadi normal
sehingga menekan perkembangan Phytophthoradalam tanah.
• Melakukan sanitasi lahan (sterilisasi), dengan cara membersihkan lahan dari tanaman
yang telah terinfeksi.
• Melakukan eradikasi lahan, yaitu mencabut dan membuang jauh-jauh tanaman layu
agar sporanya tidak menyebar ke tanaman yang lain.
• Melakukan pengendalian dengan fungisida sistemik berbahan
aktif Dimetomorf, atau Metalaksil cara dikocorkan terutama saat usia menjelang
pembungaan sampai pembuahan.

Penyebaran

• Melalui tanah (soil borne)


• Melalui aliran air (water borne)
• Melalui udara atau angin (air borne)

dan melalui alat, tanah yang terbawa pada alat atau sentuhan tangan yang sebelumnya
berinteraksi dengan patogen tersebut.

Bakteri Ralstoniasolanacearum

Bakteri Ralstonia merupakan salah satu patogen tular tanah (soil borne) dimana tanah
menjadi media tumbuh dan berkembang biak. Bakteri Ralstonia bekerja dengan cara
mengeluarkan enzim penyebab busuk di wilayah sekitar perakaran sehingga menyebabkan
tanaman cabai layu.

Gejala Serangan

• Sebagian tanaman mengalami layu bagian daunnya pada siang hari, namun pada sore
hari akan segar kembali. Gejala ini akan berlanjut dimana tanaman akan benar-benar
layu, daun menguning dan rontok tidak hanya di siang hari, tetapi pada pagi dan sore
hari, pada akhirnya tanaman cabai mati.
• Kalau anda penasaran, untuk memastikan bahwa itu layu bakteri, cobalah mengambil
batang tanaman yang layu tersebut lalu belahlah kemudian anda masukkan dalam air.
Jika beberapa saat muncul cairan bewarna kuning kecoklatan maka bisa dipastikan itu
adalah gejala serangan bakteri Ralstonia.
• Gejala diatas adalah gejala khas pada penyakti layu yang disebabkan oleh bakteri saja,
tentu anda tidak akan menemukan pada tanaman cabai yang layu karena
jamur Fusarium, nematoda Meloidogyneatau karena faktor fisiologis (kekeringan).

Penyebaran

• Melalui tanah (soil borne)


• Melalui aliran air (water borne)
• Melalui benih (seed borne)
• dan melalui alat, tanah yang terbawa pada alat atau sentuhan tangan yang sebelumnya
berinteraksi dengan patogen tersebut.

Pengendalian

• Menghindari timbulnya perlukaan pada bagian tanaman terutama akar karena akan
menyebabkan infeksi bakteri.
• Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai atau se-familyseperti tomat,
kentang dan terung dalam waktu yang lama, untuk memutus siklus bakteri, sampai
keberadaan, pertumbuhan dan perkembangannya dipastikan hilang.
• Pengaturan sistem drainase yang baik, hindari adanya genangan air lahan penanaman
untuk menghindari potensi perkembangan bakteri.
• Aplikasi agen hayati Trichodermasp yang berfungsi sebagai biopesticide, fungisida dan
bakterisida alami. Trichoderma sp bersifat parasit terhadap jenis jamur, bakteri dan
patogen lain, dan bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan penyebaran
patogen tular tanah.
• Aplikasi kimia dengan bakterisida yang berbahan
aktif StreptomisinSulfat dan Dazomet (Basamid GR).

Jamur Fusarium sp

Fusarium menyerang jaringan pembuluh kayu (xylem) yang menyebabkan transportasi air
terganggu sehingga tanaman menjadi layu. Fusarium masuk ke dalam jaringan tanaman
melalui akar yang terluka. Jika dibelah pembuluh di dalam batang bewarna coklat.
Populasi patogen Fusarium sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah sebagai media tumbuh dan
berkembang. Populasi Fusarium biasanya ada pada tanah yang ber pH rendah (asam) yaitu
pada kisaran 4,5-6,0. Pada suhu optimum 28 derajat celcius.

Gejala Serangan

• Tulang daun mengalami pemucatan di bagian atasnya, kemudian menyebar ke seluruh


bagian tanaman hingga layu dan mati.
• Berbeda dengan layu akibat bakteri, pada layu Fusarium tidak akan didapati cairan
lendir hanya di jaringan pembuluh batangnya saja bewarna coklat.

Penyebaran

• Melalui tanah (soil borne)


• Melalui aliran air (water borne)
• Melalui udara atau angin (air borne)
• dan melalui alat, tanah yang terbawa pada alat atau sentuhan tangan yang sebelumnya
berinteraksi dengan patogen tersebut.

Pengendalian

• Perbaikan sistem pengairan, antara lain pemberian air secara rutin sehingga tanah dapat
dikondisikan pada struktur yang normal (tidak pecah-pecahan atau tergenang).
Pemberian air secara tiba-tiba dengan sistem leb juga beresiko menyebabkan layu,
karena bulu-bulu akar akan patah sehingga menyebabkan patogen tular tanah masuk
dan menginfeksi tanaman. Kondisikan agar di lahan tidak ada genangan karena selain
memicu perkembangan Fusarium juga mengundang jamur Downey mildewpenyebab
Kresek.
• Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai atau se-family seperti tomat,
kentang dan terung untuk memutus siklus Fusariumdalam tanah tersebut.
• Melakukan eradikasi lahan, yaitu mencabut dan membuang jauh-jauh tanaman layu
agar sporanya tidak menyebar ke tanaman yang lain.
• Sebelum tanam perlu dilakukan pengapuransehingga pH tanah menjadi normal dan
tidak sesuai dengan pH yang Fusarium kehendaki untuk berkembang optimum.
• Aplikasi agen hayati Trichodermasp yang berfungsi sebagai
biopesticide. Trichoderma sp bersifat parasit terhadap jenis jamur lain,
seperti Fusarium dan Rhizoctonia dan bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan
dan penyebaran patogen tular tanah.
• Melakukan pengendalian dengan fungisida berbahan aktif Benomil,
atau TembagaHidroksida dengan cara dikocorkan terutama saat usia menjelang

Nematoda Meloidogyne

Meloidogyne adalah nematoda perusak akar tanaman cabai dan


tanaman Solanaceae lainnya. Ukurannya hanya 0,4-0,5 mm.

Gejala serangan

• Tanaman cabai yang terserang menunjukkan gejala pertumbuhannya kerdil, dan


pucuk daun menguning.
• Lalu pada akarnya menampakkan gejala bintil akar.

Penyebaran

• Melalui tanah (soil borne)

Pengendalian

• Melakukan olah tanah yang baik, sehingga sumber patogen nematoda ini mati. Lahan
yang sebelumnya pernah ditemukan nematoda ini perlu di genangi beberapa minggu
sebelum diolah tanah agar nematoda dan patogen lain dalam tanah tersebut mati.
• Penanaman varietas yang resisten, atau tahan terhadap serangan nematoda
• Penggunaan nematisida ke dalam tanah yang berbahan
aktif Karbofuran dan Dazomet (Basamid GR).

Anda mungkin juga menyukai