Anda di halaman 1dari 23

PENYAKIT PENTING PADA

TANAMAN KEDELE( Glycine max)


Pendahuluan
Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT)
• dapat merusak dan
• hama, mengganggu tumbuh
• bakteri, kembang tanaman
PENYAKIT
• jamur, • tanaman kedelai tersebut
• virus akan rusak, produksi dan
kualitasnya
• terancam gagal panen.
Pendahuluan
• Seberapa penting arti penyakit
pada tanaman kedele???
• masalah utama hama dan penyakit tanaman kedele dapat
menurunkan
• Ada lebih 100 patogen yang menyerang kedelai, tapi hanya 10-30
persen, uaqng dapat menyebabkan kerugian (Loekas,2022).
• Patogen tersebut ada yang berasal dari bakteri, virus, jamur atau
cendawan, bahkan nematoda.
• Penyakit lebih banyak karena kombinasi patogen. Bahkan selalu
muncul dalam setiap stadium kedelai, dari mulai stadium pertama,
munculnya bunga hingga menjelang panen.
• Konsekwensi dari penurunan produksi adalah terjadinya defisit
kedelai yang terus bertambah, karena konsumsi nasional
• Salah satu hambatan dalam peningkatan dan stabilisasi produksi
kedelai di Indonesia adalah serangan penyakit karat daun yang
disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi. Penyakit karat
telah tersebar luas di sentra produksi kedelai di dunia. Di Indonesia,
penyakit karat terdapat di sentra produksi kedelai di Sumatera, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi (Semangun.1991).
Beberapa penyakit pada tanaman kedelai
1) Penyakit Karat Daun. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phacopsora pachyrhizi
syd.
2) Penyakit Busuk Rhizoctonia.
3) Penyakit Busuk Batang.
4) Penyakit Bercak Daun Target Spot.
5) Penyakit Layu Bakteri.
6) Penyakit Kerdil.
7) Penyakit Antraknos
8) Penyakit, nematoda,
9) puru akar, bintik coklat,
10) busuk Phytophthora. C
Penyakit Karat Daun (Phakopspora
pachyrhizi )
• Phakopspora pachyrhizi merupakan salah satu penyakit penting pada
kedelai.
dapat menurunkan hasil karena daun-daun yang terserang akan
mengalami defoliasi lebih awal sehingga akan mengakibatkan
berkurangnya berat biji dan jumlah polong yang bervariasi antara 10-
90%, tergantung pada fase perkembangan tanaman, lingkungan dan
varietas kedelai (Sinclair dan Hartman. 1999).
Kehilangan hasil akibat penyakit karat di Indonesia mencapai 90%
(Sudjono et al 1985).Besarnya kehilangan hasil bergantung pada
berbagai faktor antara lain ketahanan tanaman
1.Penyakit Karat Daun

Gejala Penyakit
• Terdapat bintik-bintik kecil, kemudian berubah
menjadi bercak berwarna coklat pada bagian
bawah daun.
• Terjadi bercak-bercak daun kecil berwarna
coklat atau bercak sedikit demi sedikit menjadi
coklat tua.
• Bercak disudut, karena dibatasi oleh tulang-
tulang daun dekat daun yang terinfeksi.
• Daun akan menjadi kering dan rontok sebelum
waktunya.
• Serangan berat menyebabkan polong hampa
dan tanaman akan mati.
Penyebab
• cendawan P. pachyrhizi.  
• Spora cendawan dibentuk dalam uredium Klasifikasi dan ciri jamur
• Kingdom                : Fungi
dengan diameter 25-50 µm sampai 5-14 • Phylum                  : Basidiomycota
µm. • Class                      : Urediniomycetes
• Subclass               : Incerae sedis
• Uredospora berbentuk bulat telur, berwarna • Family                    : Phakopsoraceae

kuning keemasan sampai coklat muda • Genus                    : Phakopsora


• Spesies                   : P. pachyrizi
dengan diameter 18-34 µm sampai 15-24 Cendawan P. pachyrhizi merupakan parasit
µm. obligat. Jika di lapangan tidak terdapat
• Permukaan uredospora bergerigi. tanaman kedelai, spora hidup pada tanaman
inang lain.
• Uredospora akan berkembang menjadi Spora hanya bertahan 2 jam pada tanaman
teliospora yang dibentuk dalam telia. bukan inang.spora tidak dapat bertahan pada
• Telia berbentuk bulat panjang dan berisi 2- kondisi kering, jaringan mati atau tanah.
7 teliospora. Teliospora berwarna coklat tua, Jika tidak ada tanaman kedelai, gulma yang
berukuran 15-26 µm sampai 6-12 µm. termasuk ke dalam family Leguminosae dapat
menjadi tanaman inang alternatif.
Stadium teliospora jarang ditemukan di
lapangan dan tidak berperan sebagai
Siklus Penyakit Karat
• Penyakit karat daun biasanya mulai menyerang tanaman kedelai pada umur 3-
4 minggu.
• Daun yang diserang biasanya adalah daun yang agak tua.
• Gejala awal penyakit karat daun terdapat bintik-bintik kecil di bawah
permukaan daun.
• Bintik tersebut berisi uredia (badan buah yang memproduksi spora).
Perubahan yang terjadi pada daun yang terserang adalah dengan berubahnya
warna daun dari hijau menjadi cokelat, lalu mengering dan rontok.
• Jika penyakit ini menyerang biji tanaman kedelai, biji tersebut akan menjadi
kosong.
Mekanisme Infeksi P. pachyrhizi
• Cara mengidentifikasi dapat diketahui melalui proses infeksi dimulai dengan
perkecambahan uredospora membentuk tabung kecambah tunggal yang
menembus permukaan daun 5–400 µm melalui bagian tengah sel
epidermis, sampai terbentuk apresorium (hifa infeksi).
• Berbeda dengan cendawan karat yang lain, pada cendawan ini penetrasi
apresorium ke sel-sel epidermis daun langsung melalui kutikula, jarang
melalui stomata. Jika melalui stomata, umumnya apresorium masuk melalui
sel penjaga, bukan melalui sel pembuka. Proses penetrasi pada cendawan urediospora secara mikroskopis
ini bersifat unik, cendawan mampu melakukan penetrasi secara langsung.
Proses penetrasi tersebut memudahkan P. pachyrhizi mendapatkan inang
yang luas. Uredium akan berkembang 5-8 hari setelah proses infeksi.
• Uredospora baru terbentuk 9 hari setelah infeksi, dan pembentukan dapat
berlanjut sampai 3 minggu, sedangkan uredium berkembang sampai 4
minggu. Uredium generasi kedua akan tumbuh pada bagian pinggir dari
tempat infeksi pertama, dan hal ini dapat berlangsung terus-menerus
sampai 8 minggu Uredospora berkembang sangat cepat dan dapat dibentuk
dalam jumlah yang sangat banyak.
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan
penyakit
Keberadaan tanaman inang selain kedelai berperan penting dalam penyebaran penyakit dari
satu musim tanam ke musim tanam berikutnya pada saat tanaman kedelai tidak terdapat di lapangan.
Beberapa jenisgulma dari famili Leguminosae dapat menjadi tanaman inang penyakit karat
Tanaman inang jamur tersebut antara lain tanaman bengkuang, kacang krotok, kacang polong, kacang
kapri, kacang panjang, dan kacang asu.
 Jamur tersebut biasanya mulai menyerang pada saat tanaman berumur 3 – 4 minggu setelah tanam.
Perkecambahan spora dan penetrasi spora membutuhkan air bebas dan terjadi pada suhu 8 – 280 oC.
Uredia muncul 9 – 10 hari setelah infeksi, dan urediospora diproduksi setelah 3 minggu.
 Kondisi lembab yang panjang dan periode dingin dibutuhkan untuk menginfeksi daun-daun dan
sporulasi.
Penyebaran urediniospora dibantu oleh hembusan angin pada waktu hujan
Pengendalian Penyakit karat
Pengendalian penyakit karat daun dapat dilakukan dengan cara :
• Penggunaan varietas yang toleran terhadap penyakit karat daun.
• Perendaman benih dalam larutan fungisida.
• Mengatur jarak tanam. Jarak tanam yang terlalu dekat dapat meningkatkan
kelembaban.
• penggunaan fungisida nabati minyak cengkih, bakteri antagonis Bacillus sp.,
dan cendawan antagonis Verticillium sp
• Pengendalian secara kimia atau penyemprotan dengan fungisida sesuai aturan.
• Menanam secara serampak.
• Sanitasi dan menjaga kebersihan area tanaman.
2. Penyakit Busuk Rhizoctonia.

• Kedelai pada seluruh fase pertumbuhannya


mulai dari kecambah hingga masak panen,
dapat terinfeksi oleh R. solani.
• Infeksinya seringkali dimulai dari kecambah
yang baru tumbuh, hipokotil, dan perakaran.
• Namun pada kondisi lingkungan yang
kondusif seperti suhu dan kelembaban tinggi,
infeksi akan berkembang semakin parah
sehingga seluruh tajuk tanaman menjadi
busuk dan menurunkan hasil panen.
Siklus Penyakit
Faktor yang mempengaruhi perkembanhan
Penyakit
1. Lingkungan lahan dengan drainase yang buruk, pernah tergenang oleh air
hujan dan air pasang,
2. Kanopi tanaman yang rimbun,
3. Adanya sumber inokulum jamur di lahan setempat, dan
4. Varietas kedelai tidak tahan penyakit.
• Dalam proses infeksi, R. solani mengeluarkan ensim ekstraseluler yang
bersifat toksin merusak dinding sel tanaman sehingga muncul gejala busuk.
R. solani dapat mengeluarkan beberapa jenis senyawa metabolit yaitu fenol
17,40%, asam karboksilat 12,79%, karbohidrat 6,08%, asam lemak 3,78%,
dan asam amino 3,47% yang toksis atau merusak sel tanaman inang
4. BERCAK DAUN
• Bercak Daun
Penyakit bercak daun kedelai yang disebabkan oleh Cercospora sojina ini menginfeksi
pada semua stadia umur tanaman kedelai, tetapi sangat membahayakan jika terjadi
pada waktu pembungaan (Westphal et al., 2009).
• Gejala awal pada daun berupa bercak kecil berwarna
kuning yang akan berkembang menjadi abu-abu terang. Serangan yang parah
menyebabkan daun berlubang atau sobek dan gugur sebelum waktunya.
• Patogen juga dapat menginfeksi batang, polong, dan biji, dengan gejala awal berupa
noda berwarna gelap dan tampak kebasahan.
• Infeksi pada batang muda mengakibatkan batang berwarna coklat kemerahan
dengan tepi sempit berwarna gelap. Biji yang terinfeksi dicirikan oleh noda berwarna
abu-abu terang hingga gelap pada kulit biji (Inayati & Yusnawan, 2017).
5. BERCAK UNGU
• Penyakit bercak biji ungu disebabkan oleh jamur Cercospora kikuchii.
Gejala khas
terlihat pada biji, yaitu terdapat noda warna merah muda hingga
ungu. Infeksi yang parah
menyebabkan hampir keseluruhan permukaan biji kedelai berwarna
ungu (Inayati &
Yusnawan, 2017)
Nematoda Kista (Heterodera glisin)
Nematoda kista kedelai adalah patogen kedelai yang paling merusak di Amerika Utara dan dapat menyebabkan
kehilangan hasil yang substansial jika tidak dikelola.

Nematoda juga dapat memperburuk penyakit kedelai lainnya.


Analisis sampel tanah adalah satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi keberadaan nematoda.
 Gejala
Nematoda kista kedelai dapat menyebabkan kehilangan hasil sebesar 30% tanpa gejala visual
. Jika ada, gejala muncul pada bercak-bercak di seluruh lahan dan termasuk menguning, kerdil, dan berkurangnya
penutupan tajuk.
Nematoda betina kecil, putih hingga kuning berbentuk lemon dapat diamati dengan mata telanjang pada akar enam
minggu setelah tanam.
Pengelolaan Nematoda Kista Kedelai
 Resistensi Genetik:
 Kultivar tahan
 Rotasi tanaman ke tanaman non-inang (jagung, sorgum biji-bijian, alfalfa, atau biji-bijian kecil) membantu
memperlambat peningkatan populasi.
 Pengendalian Gulma: Nematoda kista kedelai dapat menginfeksi beberapa gulma tahunan seperti henbit, deadnettle
ungu, dan selada sawah. Pengelolaan spesies gulma ini dapat membantu memperlambat reproduksi nematoda.
 Nematisida: Beberapa nematisida perawatan benih dan dapat membantu melindungi bibit dari infeksi nematoda selama
beberapa minggu pertama. Nematoda dapat terus meningkat kemudian di musim tanam.
DAFTAR PUSTAKA
• http://www.litbang.pertanian.go.id
• https://plantix.net/en/library/plant-diseases/100169/hawar-daun-
rhizoctonia/
• Narváez, D. (Tanpa tahun). Soybean Rust Life Cycle, Spore Germination
and Survival. NFREC-IFAS - University of Florida. 44 hlm.

Anda mungkin juga menyukai