Anda di halaman 1dari 19

Pengendalian dengan cara

bercocok tanam
Minggu ke sepuluh
Seleksi dan persiapan bahan tanam
• Tehnik ini salah satu cara untuk mengurangi sumber penyakit
• Keputusan yang tepat adalah pemilihan varietas yang akan ditanam: tahan
dan rentan terhadap penyakit
• Pemakaian tanaman resisten dapat memberikan dampak yang signifikan.
Masalahnya, program pemulian tanaman harus terus dilakukan untuk
mengatasi munculnya ras baru pathogen
• Penggunaan varietas campuran atau kultivar multigalur dapat mengurangi
munculnya ras baru pathogen dan membatasi penyebarannya
• Patogen dapat ditularkan melalui benih atau bibit. Oleh karena itu
disarankan untuk menggunakan benih bersertifikat
Penghancuran sisa sisa tanaman
• Sisa sisa tanaman merupakan substrat yang baik sebagai sumber
inoculum
• Mengubur, membakar, dan mengomposkan sisa sisa tanaman paska
panen merupakan tehnik budidaya yang penting yang dilakukan pada
periode pertanaman
• Bila sisa tanaman dikubur, sejumlah pathogen yang potensial bisa
terbunuh atau terhambat perkembangannya. Cara ini efektif untuk
mengendalikan Sclerotium rolfsii, patogen penyebab hawar kacang
tanah, karena pathogen memerlukan nutrisi di dekat permukaan
tanah
Penghancuran sisa sisa tanaman (lanjutan)
• Pembakaran tunggul tunggul tanaman serelia yang dipanen
merupkan cara yang umum di seluruh dunia. Tunggul padi di bakar di
banyak negara negara Asia dapat mengurangi inokulum Sclerotium
oryzae (busuk batang), Curvularia lunata (kapang hitam) dan
Corticium sasaki (hawar pelepah).
• Pengumposan sisa sisa tanam merupakan cara untuk mensiklusnya
menjadi sumber nutrisi bagi tanaman. Pengomposan kulit kakao
mengurangi sumber inokulum Phytophthora palmivora.
Eliminasi tanaman yang membawa pathogen
• Tanaman dari sisa pertanaman sebelumnya dan tanaman inang di lahan
kosong di sekitar pertanaman ketika kondisi cuaca cocok dapat
memberikan sumber inokulum pada tanaman bagi tanaman yang sedang
dikelola. Tanaman yang tidak diinginkan ini harus dihancurkan dengan
pengolahan atau penyemprotan herbisida.
• Gulma dapat menjadi inang alternatif pathogen. Contoh rumput Hordeum
leporinum adalah inang untuk cendawan fungus Gaeumannomyces
graminis. Gulma dikotiledon dissukai Meloidogyne spp. dan nematoda
lainya.
• Menghilangkan tanaman atau bagian tanaman sakit untuk mengurangi
sumber inoculum. Contoh cabang kakao yang terinfeksi kanker
Lasiodiplodia dipangkas dan ranting terserang penyakit VSD
Rotasi tanaman
• Rotasi tanaman, pertanaman berlanjut dengan tanaman berbeda
pada lahan yang sama merupkan cara lama dan merupkan tehnik
budidaya yang banyak digunakan.
• Mencakup juga satu periode kosong dimana lahan diistirahatkan dari
kultivasi
• Rotasi tanaman juga memperbaiki fertilitas, kelembaban dan tekstur
tanah.
• Rotasi yang paling berhasil adalah menggunakan interval antara
tanaman rentan yang lebih lama dari periode kelangsungan hidup
patogen yang diketahui
Famili Solanaceae

• Rentan terhadap Phytophthora capsici


• Tomat
• Cabe
• Terung
• Tembakau
Famili: Cucurbitaceae
• Sensitif terhadap Phytophthora capsici
• Labu
• Mentimun
• Labu besar
• Melon
Famili tanaman tidak sensitif terhadap
Phytophthora capsici
Famili: Brassicaceae (Cruciferae)

• Kol kembang
• Lobak
• Broccoli
• Kubis
• Radish
Famili tanaman tidak sensitif terhadap
Phytophthora capsici
Famili:Apiaceae (Umbelliferae)
• Wortel
• Seledri
• Peterseli
• Ketumbar
Famili tanaman tidak sensitif terhadap
Phytophthora capsici
Family: Chenopodiaceae
• Bayam
• Swiss Chard
• Beet
Teknik budidaya yang mengurangi
penyebaran penyakit
• Dalam banyak hal Teknik budidaya diarahkan pada perbaikan kondisi
tumbuh tanaman dengan memberikan nutrisi, kelembaban, cahaya,
dan tidak ada kompetisi dengan lain
• Ini juga ditujukan untuk menciptakan kondisi yang tidak
menguntungkan untuk perkembangan pathogen
• Hal ini dilakukan dengan cara penggolahan tanah, praktek menanam
dan memanen, mengatur kerapatan tanaman, intercropping, mulsa
dan amedmen tanah, penggenangan, irigasi, roguing, aplikasi pupuk
dan nutrisi, strip farming, tanaman perangkap dan umpan
Pengolahan tanah
• Pengolahan tanah mengurangi sisa sisa permukaan dengan
membenamkannya sehingga dapat menghilangkan sumber inokulum
untuk kontak dengan inang
• Mengubur sisa tanaman juga akan mempercepat dekomposisi sisa
tanaman dan dengan demikian mengurangi bertahannya patogen
• Serangan penyakit daun jagung akan lebih besar bila sisa sisa
tanamam dibiarkan di permukaan.
Pengolahan tanah

- Mengurangi sisa sisa permukaan yang merupa


kan sumber inokulum
Menanam dan memanen
• Banyak tanaman cenderung lebih rentan terhadap serangan pathogen
pada fase perkembangan tanaman tertentu.
• Wereng hijau yang merupakan vector penyakit tungro pada padi,
populasi optimumnya terjadi pada bulan Maret-April, oleh karena itu
hindari keberadaan tanaman muda pada saat itu.
• Kerapatan tanaman dapat mempengaruhi perkembangan penyakit.
Biasanya kerapatan yang meningkat akan meningkatkan insidensi
penyakit
Menanam padi dengan system legowo akan
mengurangi intensitas penyakit
Tumpang sari
• Menanam satu tanaman berdampingan dengan tanaman dalam
bentuk baris
• Tumpang sari tanaman ubi kayu, jagung, melon, dan tanaman lainnya
mengurangi jipratan air ke ubi kayu sehingga mengurangi serangan
hawar bakteri Xanthomonas campestris pv manihotis.
• Insidensi penyakit umumnya lebih sedikit pada tanaman campuran
bila dibandingkan dengan monokultur karena jarak antara tanaman
yang sama lebih jauh sehingga penyebaran penyakit dibatasi.
Mulsa dan amendmen tanah
• Mulsa, aplikasi lapisan penutup bahan pada permukaan tanah umum
digunakan dalam cara bercocok tanam. Bahan alami yang banyak
digunakan untuk mulsa adalah jerami, sisa sisa tanaman, daun,
serbuk gergaji, dan rumput.
• Dengan mulsa ini penyebaran penyakit berkurang karena mulsa
menjadi pembatas untuk terjadi jipratan air, missal yang membawa
Phytophthora palmivora ke bagian atas tanaman kakao.
• Penyakit busuk pangkal umbi bawang yang disebabkan Fusarium
oxysporum berkurang dengan aplikasi mulsa
Amendmen bahan organik
• Amendmen bahan organik yang diinkorporasikan pada tanah dapat
menekan pathogen dengan meningkatnya tingkat aktivitas aktifitas
mikroorganisme yang mengurangi pertumbuhan pathogen
• Patogen tanah seperti Phytophthora, Fusarium, Sclerotium, dan
Verticillium tertekan dengan penambahan bahan organik
• Selain itu penambahan bahan organic ke tanah ini bisa mengurangi
pathogen yang menginfeksi bagian tanaman di atas permukaan tanah
seperti Colletotrichum (antraknosa), Phytophthora (busuk Buah), dan
Ceratobasidium theobromae (mati ranting).

Anda mungkin juga menyukai