1. Jahe
2. Kunyit
3. Temu hitam
4. Temulawak
5. Sambiroto
4. Penanaman
Ketersediaan air sangat penting pada saat
penanaman. Bila jahe merah hendak ditanam di
tanah tegalan sebaiknya dilakukan pada awal
musim hujan. Namun apabila akan ditanam di
daerah dengan curah hujan tinggi maka
penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun.
Pengaturan jarak tanam perlu diperhatikan
karena merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan hasil rimpang per satuan luas.
Semakin subur tanah, jarak tanam makin
diperjarang agar rimpang bisa tumbuh maksimal
dan leluasa Bibit jahe merah ditanam sedalam 5
- 7 cm dengan tunas menghadap ke atas.
Peletakan bibit jangan sampai terbalik, karena
dapat menghambat pertumbuhan. Jarak tanam
yang digunakan untuk penanaman jahe merah
yaitu 60 x 40 cm.
5. Pemupukan
Tiap tanaman membutuhkan nutrisi untuk
hidup. Pemberian nutrisi dapat dilakukan
dengan kegiatan pemupukan. Budidaya jahe
merah memerlukan pupuk untuk bisa
berkembang dan menghasilkan rimpang sehat
dan subur. Proses pemupukan memberikan
manfaat pada pertumbuhan jahe merah,
diantaranya yaitu :
a) Mempercepat pertumbuhan tanaman
Tanaman selalu butuh nutrisi untuk
tumbuh. Dengan pemberian dosis pupuk
yang sesuai, maka jahe merah akan tumbuh
dengan baik dan cepat. Namun, dalam
beberapa kejadian pupuk malah bisa
menjadi ancaman. Pemberian dosis yang
tak pas, dan menggunakan pupuk yang tak
cocok bahkan bisa merusak tanah maupun
tanaman.
b) Mempercepat dan meningkatkan hasil
produksi
Pengolahan tanah secara terus menerus
perlahan membuat tanah kehilangan unsur
hara. Jadi, dengan pemberian pupuk
diharapkan dapat menyediakan kekurangan
unsur yang dibutuhkan oleh tanaman.
c) Menyingkirkan penyakit dan hama pada
tanaman budidaya
Selain dapat meningkatkan hasil
produksi dan mengoptimalkan
pertumbuhan, pupuk ternyata bisa
meningkatkan kesehatan tanaman. Menjaga
kesehatan tanaman sangat penting. Sebab,
apabila tanaman tumbuh tak sehat, maka
tanaman itu akan mudah terserang penyakit
dan hama.
8. Pascapanen
Tahapan pengolahan jahe merah meliputi
penyortiran, pencucian, pengirisan,
pengeringan, pengemasan dan penyimpanan.
Setelah panen, rimpang harus secepatnya
dibersihkan untuk menghindari kotoran yang
berlebihan serta mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Rimpang dibersihkan dengan
disemprot air yang bertekanan tinggi, atau
dicuci dengan tangan. Setelah pencucian,
rimpang diangin-anginkan untuk mengeringkan
air pencucian. Untuk penjualan segar, jahe
merah dapat langsung dikemas. Tetapi bila
diinginkan dalam bentuk kering atau simplisia,
maka perlu dilakukan pengirisan rimpang
setebal 1 – 4 mm.