Anda di halaman 1dari 16

Tanaman yang dibudidayakan di sendang

1. Jahe
2. Kunyit
3. Temu hitam
4. Temulawak
5. Sambiroto

Konsep pembuatan buku saku toga


Kata pengantar
Daftar isi
Pengertian tanaman toga
Media tanam
Contoh tanaman toga
A. Jahe (pengertian, cara budidaya, manfaat)
B. Kunyit
C. Temu hitam
D. Temulawak
E. Sambiloto
COVER
BUKU SAKU TOGA
Kata Pengantar
Daftar isi
TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
A. Pengertian
B. Media tanam
C. Manfaat
CONTOH BUDIDAYA TANAMAN TOGA
A. JAHE
1. Syarat tumbuh
Lingkungan tumbuh tanaman jahe merah
mempengaruhi produktivitas dan mutu rimpang,
karena pembentukan rimpang ditentukan
terutama oleh kandungan air, oksigen tanah dan
intensitas cahaya.  Tipe iklim (curah hujan),
tinggi tempat dan jenis tanah merupakan faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih
daerah/lahan yang cocok untuk menanam jahe
merah.
2. Pembibitan
Jahe merah diperbanyak dengan
menggunakan stek rimpang. Untuk
mendapatkan benih yang baik rimpang perlu
diseleksi. Benih yang akan digunakan harus
jelas asal usulnya, sehat dan tidak tercampur
dengan varietas lain. Yang dimaksud, benih
yang sehat adalah berasal dari pertanaman yang
sehat dan tidak terserang penyakit.
3. Persiapan Lahan
Pengolahan tanah dilakukan sebelum
tanam. Tanah diolah sedemikian rupa agar
gembur dan dibersihkan dari gulma. Pengolahan
tanah dilakukan dengan cara menggarpu dan
mencangkul tanah sedalam 30 cm, dibersihkan
dari ranting-ranting dan sisa-sisa tanaman yang
sukar lapuk. Untuk tanah dengan lapisan olah
tipis, pengolahan tanahnya harus hati-hati
disesuaikan dengan lapisan tanah dan jangan
dicangkul atau digarpu terlalu dalam sehingga
tercampur antara lapisan olah dengan lapisan
tanah bawah. Hal ini dapat mengakibatkan
pertumbuhan tanaman kurang subur. Setelah
tanah diolah dan digemburkan, dibuat bedengan
searah lereng (untuk tanah yang miring), sistim
guludan atau dengan sistim pris (parit). Pada
bedengan atau guludan kemudian dibuat lubang
tanam.

4. Penanaman
Ketersediaan air sangat penting pada saat
penanaman. Bila jahe merah hendak ditanam di
tanah tegalan sebaiknya dilakukan pada awal
musim hujan. Namun apabila akan ditanam di
daerah dengan curah hujan tinggi maka
penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun.
Pengaturan jarak tanam perlu diperhatikan
karena merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan hasil rimpang per satuan luas.
Semakin subur tanah, jarak tanam makin
diperjarang agar rimpang bisa tumbuh maksimal
dan leluasa Bibit jahe merah ditanam sedalam 5
- 7 cm dengan tunas menghadap ke atas.
Peletakan bibit jangan sampai terbalik, karena
dapat menghambat pertumbuhan. Jarak tanam
yang digunakan untuk penanaman jahe merah
yaitu 60 x 40 cm.
5. Pemupukan
Tiap tanaman membutuhkan nutrisi untuk
hidup. Pemberian nutrisi dapat dilakukan
dengan kegiatan pemupukan. Budidaya jahe
merah memerlukan pupuk untuk bisa
berkembang dan menghasilkan rimpang sehat
dan subur. Proses pemupukan memberikan
manfaat pada pertumbuhan jahe merah,
diantaranya yaitu :
a) Mempercepat pertumbuhan tanaman
Tanaman selalu butuh nutrisi untuk
tumbuh. Dengan pemberian dosis pupuk
yang sesuai, maka jahe merah akan tumbuh
dengan baik dan cepat. Namun, dalam
beberapa kejadian pupuk malah bisa
menjadi ancaman. Pemberian dosis yang
tak pas, dan menggunakan pupuk yang tak
cocok bahkan bisa merusak tanah maupun
tanaman.
b) Mempercepat dan meningkatkan hasil
produksi
Pengolahan tanah secara terus menerus
perlahan membuat tanah kehilangan unsur
hara. Jadi, dengan pemberian pupuk
diharapkan dapat menyediakan kekurangan
unsur yang dibutuhkan oleh tanaman.
c) Menyingkirkan penyakit dan hama pada
tanaman budidaya
Selain dapat meningkatkan hasil
produksi dan mengoptimalkan
pertumbuhan, pupuk ternyata bisa
meningkatkan kesehatan tanaman. Menjaga
kesehatan tanaman sangat penting. Sebab,
apabila tanaman tumbuh tak sehat, maka
tanaman itu akan mudah terserang penyakit
dan hama.

d) Memperbaiki tanah dan merekayasa area


tanam
Kadang petani mendapati lahan yang
mereka tempati tak subur. Pada lahan yang
kurang subur, pupuk akan membantu
menyediakan nutrisi bagi tanaman. Artinya,
pupuk dapat merekayasa area tanam yang
semula tak cukup subur menjadi subur dan
baik untuk tanaman.
e) Merangsang pertumbuhan akar dan
rimpang
Bagi tanaman jahe merah, pemberian
pupuk dapat merangsang dan mempercepat
pembesaran rimpang. Makin besar
rimpang, makin besar pula keuntungan
yang akan diperoleh oleh petani jahe
merah.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan agar tanaman
dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Pemeliharan jahe merah dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Penyiangan gulma
Petumbuhan gulma biasanya banyak
muncul saat tanaman berumur 6 - 7 bulan,
sehingga penyiangan perlu dilakukan
secara intensif secara bersih. Penyiangan
setelah umur 4 bulan perlu dilakukan
secara hati-hati agar tidak merusak
perakaran yang dapat menyebabkan
masuknya bibit penyakit. Untuk
mengurangi intensitas penyiangan bisa
digunakan mulsa tebal dari jerami atau
sekam.
b. Penyulaman
Menyulam tanaman yang tidak
tumbuh dilakukan pada umur 1 – 1,5
bulan setelah tanam dengan memakai
bibit cadangan yang sudah diseleksi dan
disemaikan.
c. Pembumbunan
Pembumbunan menjadi bagian
penting dalam budidaya jahe merah.
Pembumbunan merupakan upaya
menaikkan kembali tanah yang telah
longsor akibat erosi, abrasi atau gerusan
hujan. Tujuannya tentu saja agar pangkal
batang tanaman kembali tertutup tanah dan
membantu perkembangan tunas rimpang
agar tumbuh lebih banyak dan luas serta
struktur tanah supaya lebih kuat.
Pembumbunan mulai dilakukan pada saat
telah terbentuk rumpun dengan 4 - 5
anakan, agar rimpang selalu tertutup tanah.
Selain itu, dengan dilakukan
pembumbunan, drainase akan selalu
terpelihara.
d. Pengendalian Organisme Pengganggu
Tanaman
Pengendalian hama penyakit
dilakukan sesuai dengan keperluan.
Penyakit utama pada jahe adalah busuk
rimpang yang disebabkan oleh serangan
bakteri layu (Ralstonia solanacearum).
Sampai saat ini belum ada metode
pengendalian yang memadai, kecuali
dengan menerapkan tindakan-tindakan
untuk mencegah masuknya bibit penyakit,
seperti penggunaan lahan sehat,
penggunaan benih sehat, perlakuan benih
sehat (antibiotik), menghindari perlukaan
(penggunaan abu sekam), pergiliran
tanaman, pembersihan sisa tanaman dan
gulma, pembuatan saluran irigasi supaya
tidak ada air menggenang dan aliran air
tidak melalui petak sehat (sanitasi),
inspeksi kebun secara rutin. Tanaman yang
terserang layu bakteri segera dicabut dan
dibakar untuk menghindari meluasnya
serangan OPT. Hama yang cukup
signifikan adalah lalat rimpang
Mimergralla coeruleifrons dan Eumerus
figurans, kutu perisai (Aspidiella hartii)
yang menyerang rimpang mulai dari
pertanaman dan menyebabkan penampilan
rimpang kurang baik serta bercak daun
yang disebabkan oleh cendawan
(Phyllosticta sp.). Serangan penyakit ini
apabila terjadi pada tanaman muda
(sebelum 6 bulan) akan menyebabkan
penurunan produksi yang cukup signifikan.
Tindakan mencegah perluasan penyakit ini
dengan menyemprotkan fungisida segera
setelah terlihat ada serangan (diulang setiap
minggu sekali), sanitasi tanaman sakit, dan
inspeksi secara rutin
7. Panen
Pemanenan dilakukan tergantung dari
penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan
untuk bumbu penyedap masakan, maka
tanaman jahe sudah bisa dipanen pada umur
kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan
sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan sampai
tua. Apabila jahe untuk dipasarkan maka jahe
dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman jahe
yang sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan,
dengan ciri-ciri warna daun berubah dari hijau
menjadi kuning dan batang semua mengering.
Cara panen dilakukan dengan membongkar
seluruh rimpang menggunakan garpu, cangkul,
kemudian tanah yang menempel dibersihkan.

8. Pascapanen
Tahapan pengolahan jahe merah meliputi
penyortiran, pencucian, pengirisan,
pengeringan, pengemasan dan penyimpanan.
Setelah panen, rimpang harus secepatnya
dibersihkan untuk menghindari kotoran yang
berlebihan serta mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Rimpang dibersihkan dengan
disemprot air yang bertekanan tinggi, atau
dicuci dengan tangan. Setelah pencucian,
rimpang diangin-anginkan untuk mengeringkan
air pencucian. Untuk penjualan segar, jahe
merah dapat langsung dikemas. Tetapi bila
diinginkan dalam bentuk kering atau simplisia,
maka perlu dilakukan pengirisan rimpang
setebal 1 – 4 mm.

Anda mungkin juga menyukai