Anda di halaman 1dari 10

RESUME BUDIDAYA

TANAMAN OBAT KELUARGA

Dosen Pengampu :
Salmah, S.Pd, M.Kes
Disusun Oleh:
Nama : Nathania Lovia Aurellia Br. Ginting
Nim : PO71390210098
Kelas : IB

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLITENIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
“ TANAMAN OBAT KELUARGA “
Tanaman obat keluarga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.
Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun
ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Adapun beberapa contoh tanaman yang berkhasiat obat
yaitu :

1. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Familia : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi L
Deskripsi
Belimbing adalah pohon buah yang tingginya mencapai 5 m. Batangnya tak begitu besar, bergaris
tengah 30 cm. Ia kasar dan berbenjol-benjol, percabangannya sedikit, dan condong ke atas. Cabang
mudanya berambut halus, seperti beledu dan berwarna cokelat muda. Daunnya tersusun dalam
bentuk ganda. Bentuknya kecil, berbentuk telur, dan jumlahnya 21–45 cm. Daunnya termasuk
majemuk, menyirip, dan ganjil. Buahnya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong bersegi,
panjangnya 4-6,5 cm, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika sudah masak dan rasanya asam.
Bentuk biji bulat telur, gepeng.
Syarat tumbuh
 Dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 0-500 mdpl.
 Gunakan tanah yang subur dan gembur.
 pH tanah harus berada di angka 5-6,5.
 Lahan dilengkapi sistem drainase yang baik.
 Kedalaman air tanah lebih dari 60 cm.

Cara budidaya

1. Proses Penyiapan Bibit


Dalam melakukan budidaya bibit tanaman belimbing wuluh dapat dilakukan dengan cara
menempel ataupun dengan melakukan okulasi. Bibit baik ditanam pada waktu awal musim
hujan, hal ini bertujuan agar pada saat akhir musim bibit tanaman akan sudah kuat dan tahan
dalam menghadapi kekeringan pada musim kemarau.
2. Proses Persiapan Lahan
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan lahan tanam pada budidaya tanaman
belimbing wukuh, yaitu:
a. Pilihlah lokasi lahan yang memiliki suhu dan kelembaban yang tepat serta yang memiliki
struktur tanah yang gembur untuk budidaya tanaman belimbing wuluh.
b. Lakukan penggemburan tanah sebelum digunakan untuk budidaya tanaman serta berilah
pupuk kandang atau pupuk kompos.
c. Buatlah lubanng tanam yang berukuran 31 cm x 31 cm yang memiliki ukuran kedalaman
sekitar 50 cm dengan jarang antar lubang tanam sekitar 6,5 meter.
d. Biarkan lubang tanam dengan kurun waktu sekitar 3 minggu
3. Proses Penanaman .
Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam proses penanaman tanaman belimbing
wuluh adalah sebagai berikut:
a. Bibit belimbing wuluh dimasukkan pada lubang tanam dengan posisi pada bagian tengah
lubang tanam.
b. Lalu timbunlah tanah dengan cara ditekan menggunakan tangan atau juga dapat dilakukan
dengan menginjak – injak tanah timbunan tersebut, hal ini dilakukan agar bibit tanaman
tersebut lebih kuat dan tidak mudah roboh jika terkena siraman air.
4. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan dalam budidaya tanaman belimbing wuluh dapat dilakukan denga cara:
pemberian naungan, penyiraman, penyiangan serta pemupukan. Pemberian naungan dapat
dilakukan dengan menggunakan atap rumbia atau dapat juga menggunakan daun kelapa.
Penyiraman dapat dilakukan dengan memberikan air secukupnya sesuai kondisi tanaman.
Penyiangan dilakukan dengan menyingkirkan gulma atau tanaman liar yang ada disekitar
tanaman. Sedangkan pemupukan dapat dilakuakn sejak tanaman berumur sekitar 1 tahun sampai
dengan 10 tahun pertama.
5. Panen
pada tahapan akhir yaitu proses panen tanaman. Proses pemanenan tanaman belimbing wuluh
dapat dilakukan ketika tanaman belimbing wuluh berumur sekitar 3 sampai dengan 4 tahun.
Manfaat
1. Obat batuk
2. Obat darah tinggi
3. Menurunkan kadar kolestrol
4. Sebagai antibiotic
5. Membantu proses diet

2. Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)


Klasifikasi
Kerajaan: : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma zanthorrhiza
Deskripsi
Temulawak batang semu merupakan bagian dari pelepah daun yang tegak dan saling bertumpang
tindih, warnanya hijau atau coklat gelap. Rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat,
berukuran besar, bercabang-cabang, dan berwarna cokelat kemerahan, kuning tua atau berwarna
hijau gelap. Tiap tunas dari rimpang membentuk daun 2 – 9 helai dengan bentuk bundar memanjang
sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31
– 84 cm dan lebar 10 – 18 cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 – 80 cm, pada setiap
helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun agak panjang. Bunganya berwarna kuning
tua, berbentuk unik dan bergerombol yakni perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk
garis, panjang tangkai 9 – 23 cm dan lebar 4 – 6 cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya
melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8 –
13 mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5 cm, helaian bunga
berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah,
panjang 1,25 – 2cm dan lebar satu cm, sedangkan daging rimpangnya berwarna jingga tua atau
kecokelatan, beraroma tajam yang menyengat dan rasanya pahit.
Syarat tumbuh
 Iklim, iklim tropis dengan intensitas curah hujan sekitar 1000 sampai 4.000 mm setiap tahunnya.
 Suhu.
 Kelembaban, Daerah yang teduh dan tidak terlalu mendapatkan cahaya matahari akan menjadi
lokasi yang sangat tepat untuk menanam.
 Media tanam, hidup di tanah yang subur, seperti tanah gembur, tapi bisa juga hidup di tanah
berpasir, tanah liat, bahkan tanah berpasir.
Cara budidaya
1. Proses Penyiapan Bibit
Rimpang induk merupakan rimpang cadang yang digunakan berumur 10-12 bulan. Rimpang
yang dibuat menjadi bibit dibelah menjadi 4 bagian dan dijemur 4-6 hari dengan waktu 3-4 jam/
harinya. Diamkan ditempat lebab selam 1-2 bulan hingga tumbuh tunas dan siap untuk ditanam
2. Proses Persiapan Lahan
Lahan yang dipersiapkan 30 hari seblum penanaman dengan pupuk kandang. Buatlah dengan
jarak tanam 30×40 cm dan kedalaman lubang 60 cm dan benih akan siap dimasukkan dalam
lobang.
3. Proses Penanaman .
Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam proses penanaman temulawak adalah
sebagai berikut:
1. Lakukan penanaman ini pada awal musim penghujan.
2. Ambil bibit temulawak kuning yang sudah tumbuh tunas dan didiamkan.
3. Buat lubang sesuai dengan ukutan bibit.
4. Tancapkan tunas temulawak dengan mata tunas menghadap ke atas.
4. Pemeliharaan
1. Penyiraman dilakukan 1 kali sehari pada pagi atau sore hari
2.
Pemupukan dilakukan setelah penanaman menggunakan pupuk SP36 dan KCL dosis yang
telah ditentukan agak tanaman tetap ternutrisi.
3. Penyulaman dilakukan ketika tanaman ada yang mati
4. Penyiangan dilakukan 2-4 bulan untuk menghindari pertumbuhan gulma disekitar tanaman
5. Pengendalian hama dan penyakit menggunakan insteksida dan fungisida sesuai dengan
dosis yang dibutuhkan tanaman
5. Panen
Pemanenan dilakukan setelah berumur 9 – 10 bulan setelah penanaman. Ciri-ciri temulawak yang
siap panen yaitu rimpangnya besar berwarna kuning kecoklatan dan daunnya menguning serta
kering.
Manfaat
1. Mengatasi Gangguan Pencernaan
2. Menambah Nafsu Makan
3. Mencegah Kanker
4. Meningkatkan Daya Tahan
5. Mencegah dan Menyembuhkan Jerawat

3. Seledri (Apium graveolens L)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophytes
Class : Magnoliopsisa
Ordo : Apicedes
Familia : Apiceae
Genus : Apium
Spesies : A.graveolens
Deskripsi
Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun gemuk dengan tangkai pendek.
Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah dari
emaknya. Batangnya biasanya sangat bantet. Pada kelompok budidaya tertentu membesar
membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang. Buahnya kecil-
kecil berwarna coklat gelap.
Syarat tumbuh
 Tanaman seledri dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan iklim subtropis pada ketinggian
1.000 – 1.200 mdpl. Tanaman ini juga membutuhkan suhu udara antara 16 – 21 oC dengan
kelembaban udara 80 – 90 %.
 Seledri membutuhkan curah hujan sebanyak 60 – 100 mm/bulan. Selain itu, tanaman sayur ini
juga membutuhkan penyinaran matahari yang cukup untuk pertumbuhannya.
 Tanaman seledri membutuhkan pH tanah 5,8-6,7 dan drainase yang baik. Bahkan, dianjurkan
untuk menyirami seledri dengan sistem tetes agar tanah tetap lembab.
Cara budidaya
1. Proses Penyiapan Bibit
Ambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman seledri yang telah ada. Kemudian
pindahkan ke pot atau polybag baru. Selanjutnya tanaman bisa diperbanyak dari rumpun seledri
yang tumbuh. Setelah bibit siap dipindahkan, siapkan pot atau polybag ukuran sedang.
2. Proses Persiapan Lahan
Tanah dicangkul sampai gembur kemudian dibuat lubang-lubang tanam dengan jarak tanam 50-
70 cm (antar barisan) x 12-20 cm (dalam barisan).
3. Proses Penanaman .
Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam proses penanaman seledri adalah
sebagai berikut:
1.Sebelum biji disemai, rendam terlebih dahulu dalam air hangat kuku (50-60 derajat celcius)
selama 1 jam.
2.Siapkan tempat persemaian berupa bedengan atau baki semai. Media semai terdiri dari
campuran tanah dan kompos yang telah diayak dengan perbandingan 2:1. 
3.Berikan naungan dengan plastik bening pada bedengan semai untuk menlindungi tanaman
dari kucuran air hujan langsung dan terik matahari.
4.Buat alur garitan di atas bedengan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm.
Tebarkan benih ke dalam alur tersebut dan tutup tipis dengan tanah lalu siram untuk
mempertahankan kelembabannya.
5.Siram dengan air secukupnya setiap pagi atau sore untuk mempertahankan kelembaban media
persemaian. Media jangan terlalu basah dan jangan pula sampai kekeringan.
6.Bibit siap dipindahkan ke pot atau polybag setelah 1 bulan atau setelah tumbuh 3-4 helai
daun.
4. Pemeliharaan
Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hingga tanaman berumur satu minggu. Setelah itu
frekuensi penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu. Tergantung pada kondisi
cuaca, usahakan media tidak terlalu becek atau kering.
5. Panen
Tanaman seledri siap dipanen ketika telah berumur 45 - 60 hari. Cara memanen tanaman seledri
adalah dengan mencabut tanaman hingga akarnya yang selanjutnya dilakukan proses
pembersihan atau pencucian di lakukan pada air yang mengalir atau disemprotkan kemudian
tiriskan di rak – rak.
Manfaat
1. Menurunkan tekanan darah
2. Memelihara kesehatan jantung
3. Memperlancar menstruasi
4. Kangkung (Ipomoea aquatica)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptans Poir.
Deskripsi
Kangkung merupakan tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai bahan
makanan. Ada dua jenis penanaman diusahak an: kering dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar
bahan organik (kompos) dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Kangkung
sangat mudah dibudidayakan sehingga budidaya tanaman kangkung banyak terdapat di beberapa
daerah.
Syarat tumbuh
 Kangkung sangat cocok di tanaman di iklim tropis
 Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman kangkung berkisar antara 500-5000
mm/tahun.
 Tanaman kangkung membutuhkan sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung
(ternaungi) tanaman kangkung akan mengalami etiolasi (tumbuh memanjang dan kurus-kurus).
 Suhu udara yang cocok untuk ditanami kangkung yitu 25 – 30 oC.
 Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan
tidak dipengaruhi keasaman tanah.
 Lahan kangkung darat harus memiliki drainase yang baik.
Cara budidaya
1. Proses Penyiapan Bibit
Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara generatif yakni dari biji
maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat bisa diperbanyak
dengan biji. Varietas yang disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah
menyesuaikan. Penanaman benih kangkung: jarak lubang tanam 20 x 20 cm, sedalam 5 cm.
Setiap lubang ditanam 1-2 benih.
2. Proses Persiapan Lahan
Tanah terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian di buat bedengan .
Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 0,8–1,2 m, panjang 3–5 m, tinggi 15 – 20 cm, dan
jarak antar bedeng 50 cm. Tanah diolah dan dicampur pupuk kompos/ kandang sebanyak 1 kg/1
m2 dan pupuk anorganik 0,1 kg/1 m2.
3. Proses Penanaman .
Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam proses penanaman seledri adalah sebagai
berikut:
1. Pilih benih kangkung yang berkualitas.
2. Siapkan media tanam.
3. Berikan pupuk secukupnya.
4. Buat lubang-lubang untuk menanam.
5. Tanam benih dan beri campuran pupuk dengan tanah.
6. Lakukan penyiraman rutin.
7. Pangkas bagian kangkung yang rusak.
8. Rawat dengan rutin dan kangkung siap panen.
4. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan secara teratur 2 kali sehari terutama saat kemarau. Pemeliharaan lain yaitu
pengendalian gulma saat tanaman muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta
penyakit. Tanaman disiangi setiap minggu dua kali.
5. Panen
Kangkung siap panen setelah berumur 27 hari. Panen dilakukan dengan cara memotong harus
menyisakan 2-3 buku paling bawah. Panen dapat dilakukan 2-3 minggu sekali. Banyaknya panen
5–11 kali.
Manfaat
1. Anti radang
2. Mengatasi anemia
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

5. Lidah buaya (Aloevera)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheobionta
Class : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Familia : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L
Deskripsi
Aloe vera adalah tumbuhan tanpa batang atau berbatang pendek, dengan tinggi hingga 60–100 cm
dan dapat berkembang biak dengan tunas.Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau atau hijau
keabuan, dan sebagian varietas memiliki bintik putih pada permukaan batangnya.Pinggir daunnya
berbentuk serrata (seperti gergaji) dengan gerigi putih kecil. Bunga-bunganya tumbuh pada musim
panas di sebuah tangkai setinggi hingga 90 cm. Setiap bunga tersebut berposisi menggantung, dan
mahkotanya berbentuk tabung sepanjang 2–3 cm.Seperti spesies-spesies Aloe lainnya, Aloe vera
membentuk simbiosis mikoriza arbuskula bersama jamur, sehingga meningkatkan ketersediaan
mineral dari tanah.
Syarat tumbuh
 Tanaman ini dapat tumbuh di daerah kering-basah dengan curah hujan 1000-3000mm/tahun.
 Rentang suhu yang dibutuhkan 16-330C
 Ditanam ditanah yang subur,gembur,kaya akan bahan organic dan sedikit pasir.
Cara budidaya
1. Proses Penyiapan Bibit
Tanaman lidah buaya ditanam dari anakannya. Anak lidah buaya dipisahkan dari induknya,
kemudian bisa ditanam langsung atau di bibitkan/didederkan dulu.
2. Proses Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari rumput dan tanaman yang ada. Kemudian dilakukan pencangkulan,
sampai tanah menjadi struktur gembur. Tanah yang gembur ini akan menjadikan aerasi dan
draenasi tanah lebih baik, sehingga tanaman dapat menyerap unsur hara dengan lancar
3. Proses Penanaman
Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam proses penanaman seledri adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan pot dan media tanam yang sesuai
2. Tanam bibit lidah buaya
3. Siram lidah buaya sekali saja setiap 2-3 minggu
4. Pastikan lidah buaya mendapatkan cukup sinar matahari
5. Berikan pupuk setahun sekali saja.
4. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan secara teratur 1-2 kali sehari (pagi/sore hari),penyiangan gulma harus
dilakukan secara rutin,pengendalian hama dan penyakit,pemupukan.
5. Panen
Panen dapat dilakukan setelah berumur 1 tahun yaitu saat tanaman muai berbunga. Daun yang
dipanen adalah daun yang tumbuh di bagian bawah pertumbuhannya sudah maksimal.
Manfaat
1. Melembabkan kulit
2. Mengurangi stretch mark
3. Mengurangi ketombe

Anda mungkin juga menyukai