Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH CENGKEH

(Syzygium aromaticum L.)

Disusun oleh:
Kelompok 7
A.Rexol
Nurhasanah
Rafli Adi Winanta
Tesa Jeva

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SATU NUSA
TAHUN AJARAN 2022/2023
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cengkeh adalah tanaman rempah-rempah purbakala yang telah di kenal dan

digunakan ribuan tahun sebelum masehi.Pohonnya sendiri merupakan tanaman

asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore),yang dahulu di kenal oleh para

penjelajah sebagai spice island.Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) ini

merupakan tanaman perkebunan tropis dengan famili Myrtaceae.Karena iklim

tropislah yang menjadi kebutuhan tanaman cengkeh,maka dari itu Indonesia dari

dulu hingga sekarang merupakan negara penghasil cengkeh terbesar di dunia dan

negara-negara eropa mengimpor cengkeh dari Indonesia (Lestari, 2017).

Cengkeh merupakan tumbuhan yang kaya akan manfaat.Cengkeh juga merupakan

rempah-rempah wajib dalam berbagai masakan diberbagai daerah di

nusantara.Manfaat lain dari cengkeh untuk kesehatan misalnya,untuk mengobati

sakit gigi,mencegah radang,anti bakteri dan jamur,meningkatkan kekebalan

tubuh,menagani infeksi pernafasan,membersihkan kuman,menyegarkan

mulut,melawan kanker,pengusir nyamuk,mengatasi mual dan muntah dll.

Budidaya cengkeh saat ini makin dilirik,khususnya oleh kalangan para

petani,karena nilai jual yang cukup tinggi kalau dibandingkan dengan rempah-

rempah yang lainya,meskipun begitu tidak semua harga cengkeh itu

sama.Cengkeh yang mempunyai kualitas bagus pastinya mempunyai nilai jual

yang bagus pula (LASTIANTI, 2015).Tapi untuk mendapatkan kualitas cengkeh

yang baik,kita harus memahami cara budidaya cengkeh yang baik.


Pada dasarnya langkah budidaya cengkeh tidak terlalu rumit ,tapi untuk hasil yang

petani harus memperhatikan beberapa hal agar produksi panen

maksimal.Berdasarkan latar belakang di atas maka saya akan mengangkat

makalah yang berjudul “BUDIDAYA TANAMAN CENGKEH”. Yang mudah-

mudahan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk budidaya cengkeh

yang dapat meningkatkan kesejahteraan para petani cengkeh(Roesli, Heri, &

Rahayu, 2017)
II TINJAUAN PUSTAKA

Cengkeh (Syzyngium aromaticum L Merr & Perry) termasuk dalam famili

Myrtaceae dan merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang berasal dari

kepulauan Maluku. Cengkeh dan berbagai jenis rempah Indonesia lainnya sudah

dikenal dunia sejak berabad-abad yang silam. Berikut adalah klasifikasi tanaman

cengkeh:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium aromaticum L Merr & Perry Cengkeh (Syzygium aromaticum

L.)

Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar

dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai

ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20 - 30 meter dan cabang-cabangnya

cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya

panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau

juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh
berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan

pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2 - 3 cm dan

panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 - 12,5 cm. Warna hijau muda atau coklat

muda saat masih muda dan hijau tua ketika tua.

2.1 Morfologi Tanaman Cengkeh

2.1.1 Daun

Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun

(petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun

(vagina).Daunnya berbentuk berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian

ujungnya.Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari

satu daun.

2.1.2 Batang

Batang dari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10 -15 m.Batang

berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-

cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya.arah

tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya

dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok

dan cabangnya.Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas

(patens).Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan

tahun.Tangkainya kira-kira 1 - 2,5 cm.


2.1.3 Akar

Sistem akarnya tunggang,akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar

lembaga) yang kemudian bercabang-cabang.Bentuk akar tunggangnya termasuk

berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil.Akar

kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun.Akarnya

biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah. Perakaran pohon cengkeh relatif

kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh

bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan.

2.1.4 Biji

Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun.Bijinya

terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus

seminis).Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini

dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan.Hal ini dikarenakan kualitasnya telah

menurun dan tidak dapatdigunakan lagi untuk industri, misal rokok.

2.1.5 Bunga

Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai

pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai

bunga).Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu

tangkainya selalu ditutup bunga.Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu

tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum).Bunga cengkeh adalah

bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan

(flos masculus) dan betina (flos femineus).Dasar bunganya (repectaculum)


menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor) Buah Cengkeh memiliki

tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna

merah.Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil

bagian dalam pembentukan buah. Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada

masa awal berwarna hijau dan sudah mekar berwarna merah.Buahnya secara

umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah anatara lain

epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium, selain itu ada septum dan ovarium

2.2 Syarat Tumbuh

Tanaman cengkeh sebaiknya ditanam di wilayah tropis, lembab, dan jenis tanah

liat. Akan tetapi perlu diperhatikan jika cengkih tidak terlalu tahan terhadap

musim kering berkepanjangan. Lahan tanam pohon cengkeh wajib memiliki

drainase yang baik. Idealnya, cengkih ditanam pada ketinggian 1500 meter di atas

permukaan laut.

2.3 Perbanyakan cengkeh

Cengkeh dapat diperbanyak dengan cara :

• Dengan cara generatif

• Dengan cara vegetatif, Perbanyakan vegetatif tanaman cengkeh dapat

dilakukan melalui setek, grafting dan cangkok


2.4 Penanaman

Pilih bibit yang berkualitas dan unggul

• bibit usia 1 tahun tingginya minimal 60 cm

• bibit usia 2 tahun tingginya minimal 90 cm

• Pastikan bibit tidak berpenyakit, memiliki batang tunggal dengan

percabangan sekitar 7 pasang. Jumlah daun juga perlu diperhatikan, yakni

sekitar 63 pasang dengan daun muda berwarna hijau segar dan daun tua

berwarna hijau tua.

• Upayakan tanah tidak mengandung pasir, kadar keasaman tanah tidak

boleh kurang dari 5.

• Buatlah lubang tanam berukuran 75 x 75 x 75 cm dan beri pupuk kandang

secukupnya untuk setiap lubang. Jarak tanam yang baik sekitar 6 x 7 m.

Biarkan lubang tersebut selama 1 bulan agar kandungan pupuk meresap

kedalam tanah.

• Setelah lahan siap, maka tahap penanaman dapat dilakukan. Sebaiknya

waktu tanam cengkeh adalah awal musim penghujan agar kebutuhan air

tanaman dapat tercukupi.

2.5 Perawatan

Setelah bibit ditanam, dilanjutkan dengan perawatan secara rutin. Tanaman

cengkeh harus dirawat dengan baik terutama umur 1 hingga 5 tahun pertama agar

menghasilkan panen melimpah dan berumur panjang. Contohnya adalah cengkeh

Afo di Ternate yang berusia 250 tahun dan masih tetap produktif.
• Penyiraman

Penyiraman deprlukan agar tanaman muda tidak mati karena kekurangan air dan

untuk menjaga kelembaban tanah

• Pemupukan

Pupuk diberikan untuk merangsang pertumbuhan pohon lebih cepat dan

menghasilkan bunga cengkeh yang melimpah. Pemberian pupuk dapat dilakukan

6 bulan sekali

• Hama Penyakit

Penyakit tanaman cengkeh yang sering menyerang adalah Die back (mati ranting),

bakteri pembuluh kayu, cacar daun dan embun jelaga. Untuk mengendalikannya,

kita dapat menggunakan fungisida dan insektisida.

• Penyulaman

Penyulaman adalah tahap mengganti tanaman cengkeh yang mati dengan bibit

unggul yang baru. Bibit pengganti sebaiknya berusia sama dengan bibit yang akan

dibuang. Periode penyulaman yang baik adalah awal musim penghujan.

• Penggemburan dan Penyiangan

Sekitar 6 bulan sekali, lakukan penggemburan lahan sekaligus penyiangan.

Penyiangan adalah pembersihan kebun dari tanaman liar dan gulma yang

mengambil nutri yang seharusnya ditujukan untuk tanaman cengkeh.


III PENGOLAHAN CENGKEH

Pohon cengkeh mulai menghasil ketika berumur 5 hingga 7 tahun. Bagian yang

dipanen adalah bunga yang mekar tidak utuh. Cara panen cengkeh adalah dengan

memetik langsung menggunakan tangan agar daun dan tangkainya tidak rusak.

Karena pohonnya yang tinggi, pemetikan dilakukan dengan bantuan tangga kayu.

Masukkan cengkeh yang terkumpul pada kain atau keranjang. Cengkeh dapat

dijual dalam bentuk basah maupun kering. Cengkih kering memiliki harga lebih

mahal, namun diperlukan pemisahan dari tangka agar terlihat seperti biji-biji

tunggal.Setelah panen tahap pertama, lakukan perawatan pada pohon cengke agar

tetap menghasilkan di masa panen berikutnya. Sebagai informasi, harga cengkeh

selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pada umumnya cengkeh berbunga itu di Indonesia itu satu tahun sekali, demikian

pula waktu panennya. Walaupun waktu panen itu makan waktu minimal tiga

bulan, lebih-lebih bila luas arealnya luas, panennya tidak cukup 3-4 bulan.

Tanaman yang normal setelah umur 15-20 tahun bisa menghasilkan sekitar 3 kg

per pohon. Ini adalah merupakan suatu perhitungan yang normal. Memang sering

dialami ada pohon yang menghasilkan lebih dari 5 kg cengkeh kering tiap pohon,

tetapi pada suatu ketika ada pohon yang sama sekali tidak berbuah sesuai dengan

siklusnya. Jadi perhitungan secara normal adalah diambil rata-ratanya saja.

Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen, tepatnya waktu pemetikan dan

teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasil yang berbeda pula.
Sedang di daerah penghasil cengkeh yang musim kemaraunya bersamaan, tetapi

berlainan lokasinya, maka musim panennya juga berbeda. Juga pengaruh pola

hujan, temperature dan tinggi tempat pertanaman akan membawa pengaruh yang

berbeda pula. Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada tingkat kemasakan

yang tepat yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang sebelumnya itu berwarna

hijau, kemudian menguning akhirnya keunguan muda dan merah tua. Saat yang

paling bagus adalah pada saat kepala buah yang terdiri dari mahkota bunga masih

tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat. Apabila bunga itu warnanya

menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan membuka.

Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh kering

yang keriput, berat rendemennya sangat kurang, kadar minyak kurang sehingga

harganya pun rendah. Sedangkan jika pemetikannya terlambat misalnya bunga

banyak yang mekar akan meghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala

sehingga ruas dan aromanya sangat berkurang. Itulah sebabnya, maka pemetikan

cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat . pemetikan biasanya dilakukan

setelah ada beberapa bunga yang membuka dalam pohon itu, misalnya ada 2-3

yang sudah membuka.

3.1 Cara Pemetikan:

-Apabila tanaman itu belum tinggi, pemetikan dapat dilakukan cukup dengan

berdiri mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya kalau pohon agak

tinggi dapat menggunakan kait supaya lebih mudah.


-Pada pohon yang sangat besar, yang umumnya lebih dari 25 tahun pemetikannya

bisa dilakukan dengan memanjat pohon dengan menggunakan kait sebab

rantingnya dapat ditarik dengan kait itu sehingga memudahkan pemetikannya.

-Alat yang diperlukan untuk panen cengkeh antara lain karung berukuran kecil

atau keranjang bambu dan karung besar.

-Pemetikan yang lazim dilakukan yaitu dengan dipetik hanya tandannya saja,

sepasang daun pada tandan tidak usah diikut sertakan. Maksudnya untuk

memperbanyak jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak.

-Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat di atas buku daun berakhir dengan

menggunakan kuku jari atau pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang

berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut dipetik agar tidak menggangu

pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila daun ikut terpetik, dapat mengurangi

jumlah tunas hingga 1/3 -1/2 bagian.

3.2 Pasca Panen

Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu

untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan

melalui beberapa tahap yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi

kering dan penyimpanan.

3.2.1 Sortasi basah

Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi

ini dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan menempatkannya

pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena
mempunyai harga da mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah penting untuk

diperhatikan karena jika tangkai dan bunga tercampur maka akan menurunkan

mutu.

3.2.2 Pemeraman

Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan kedalam

karung atau peti untuk selanjutnya diperam selama 24 jam. Selain untuk

mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna

cengkeh menjadi cokelat mengkilap.

3.2.3 Pengeringan

-Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan kadar

air cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh

mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di

bawah 12 % cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.

-Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan cara

alami. Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh

di bawah terik matahari .Apabila tidak ada mendung, cengkeh sudah dapat kering

dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa cengkeh sudah kering adalah mudah patah

bila ditekan.

-Pengeringan dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan

menggunakan bahan bakar minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh

digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan


demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik matahari

hingga kadar air mencapai 12-14 %.

-Pengeringan dengan mesin tidak boleh mencapai kadar air 14% dan suhu lebih

dari 56 derajat Celcius karena dapat menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa

cengkeh atau hancurnya cengkeh.

-Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki beberapa

keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh

lebih tajam serta warna lebih seragam dan mengkilap.

3.2.4. Sortasi kering dan Pengemasan

Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara ditampi

menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung

kecil berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit

zig zag. Cengkeh yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau

disimpan untuk bebrapa waktu.

Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak lembab, mempunyai banyak

ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat para-para dari balok kayu yang

kuat setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut cengkehnya disusun di atasnya.

Standar perdagangan internasional:

Kriteria Batasan

Kadar air, % (basis basah) <8

Benda asing, % (basis berat) <1

Bunga berjamur, % <1


3.3 Manfaat

Penggunaan cengkeh yang utama adalah:

1. Untuk memberi aroma dan citarasa pedas pada rokok kretek khas Indonesia.

2. Untuk memberi aroma dan citarasa khusus pada makanan dan minuman.

3. Untuk memproduksi minyak esensial yang banyak digunakan dalam farmasi

dan kesehatan.

3.4 Manfaat lain dari cengkeh:

1. Kuliner

Manfaat utama cengkeh ditujukan untuk bumbu kuliner. Cengkih dapat

dimanfaatkan dalam bentuk utuh maupun bubuk.

2. Pengobatan

Tidak hanya sebagai rempah, mengonsumsi cengkeh ternyata juga memberi

khasiat baik untuk tubuh. Buah cengkeh mengandung antioksidan eugenol yang

dapat membantu melawan radikal bebas di dalam tubuh.

3.5 Hasil Pengolahan

1. Rokok Kresek
2. Balsam

3. Minyak Atsiri

4. Pasta Gigi
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, V. N. S. (2017). Pentingnya Motivasi Dalam Upaya Meningkatkan

Produktivitas Karyawan.

Lastianti, S. D. D. (2015). Kajian Manajemen Risiko Sebagai Upaya Untuk

Mencapai Keberhasilan Pada Proyek Konstruksi Baja Dan Sipil Di Pt

Supra Surya Indonesia. Universitas Airlangga.

Roesli, M., Heri, A., & Rahayu, S. (2017). Authority Of Land Procurement

Committee In The Implementation Of Compensation For Land

Acquisition. YURISDIKSI: Jurnal Wacana Hukum Dan Sains, 10(2), 46–

59

Anda mungkin juga menyukai