1. Kondisi Tanah
Tanah yang gembur serta memiliki aerase dan drainase yang baik sangat dianjurkan
untuk media tanam cengkeh. Apabila diperlukan, dapat dibuat parit drainase untuk
mencegah kelebihan air ketika musim penghujan tiba. Jenis tanah seperti andosol,
latosol, dan regosol juga cocok untuk cengkeh. Kemudian, pH tanah yang diperlukan
berkisar antara 5,5-6,5 untuk mencapai hasil optimal. Jika tanah terlalu asam atau
terlalu basa, dapat menyebabkan tanaman cengkeh mudah terserang penyakit serta
kurang optimal penyerapan unsur haranya.
2. Iklim
Tanaman cengkeh umumnya tumbuh di daerah beriklim tropis. Daerah beriklim tropis
hanya memiliki 2 musim, yakni kemarau dan penghujan, sehingga cocok untuk
tanaman cengkeh yang mengharuskan adanya bulan kering dan bulan basah dalam
kalender waktu tumbuh dan perkembangannya.
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang tepat untuk budidaya cengkeh.
Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara adalah daerah penghasil cengkeh yang cukup
dikenal.
3. Suhu
Suhu yang dikehendaki tanaman cengkeh berkisar antara 22-30 derajat Celcius
dengan kelembaban udara antara 60-80%. Untuk mencapai suhu optimal, bisa
menggunakan bantuan tanaman penunjang atau tutupan lahan berupa pepohonan, agar
mencegah kenaikan suhu terlalu tinggi.
4. Curah Hujan
Tanaman cengkeh membutuhkan curah hujan cukup merata karena tanaman ini tidak
tahan terhadap kemarau panjang. Curah hujan rata-rata 1500-4500 mm/tahun.
Namun, perlu diperhatikan antara kesesuaian waktu tanam dengan kalender musim,
karena cengkeh tergolong tipe tanaman yang sensitif terhadap perubahan kondisi alam
yang terjadi.
5. Ketinggian Tempat
Beberapa ahli menyebutnya sebagai elevasi, atau derajat kemiringan geografis lahan
atau dataran. Tanaman cengkeh lebih produktif ditanam di dataran rendah, sekitar 0-
900 meter di atas permukaan laut. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya
budidaya cengkeh di dataran tinggi.
Selain itu, apabila lahan tanam berada dekat dengan laut, maka lebih dianjurkan untuk
menanam cengkeh dengan hamparan menghadap ke lautan, untuk memudahkan
sirkulasi udara (angin).
8. Media Tanam
Pengelolah lahan yang baik dan benar saat menanam tanaman ini, dimana anda bisa
mengetahui tentang cara-caranya terlebih dahulu. Tanaman ini juga mampu membuat
suasana yang lebih jauh berbeda dengan jenis-jenis tanaman lainnya.
9. Intensitas Penyinaran
Sinar matahari diperlukan cengkeh untuk proses fotosintesis, pertumbuhan dan
perkembangan organ tanaman. Waktu penyinaran minimal 8 jam per hari untuk
mencapai hasil optimal.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Angiospermae
(tanpa Eudikotils
takson):
(tanpa Rosids
takson):
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: S. aromaticum
A. Daun
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus),
helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina).Daunnya
berbentuk berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya.Termasuk daun
majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.
B. Batang
Batang dari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10 -15 m.Batang berbentuk
bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang
dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya.arah tumbuh batangnya
tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan
monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya.Lalu
arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens).Selain itu pohon cengkeh
dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun.Tangkainya kira-kira 1 - 2 ,5 cm (Steenis
1975).
C. Akar
Sistem akarnya tunggang,akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga)
yang kemudian bercabang-cabang.Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk
tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil.Akar kuat sehingga
bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun.Akarnya biasanya mampu masuk
cukup dalam ke tanah. Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi
bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut
berguna untuk menghisap makanan.
D. Biji
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun.Bijinya terdiri
dari kulit ( spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus
seminis).Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini
dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan.Hal ini dikarenakan kualitasnya telah
menurun dan tidak dapatdigunakan lagi untuk industri, misal rokok.
E. Bunga
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai
pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga).Bunga
cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya selalu
ditutup bunga.Bunga terdiri dari tangkai ( pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan
dasar bunga (repectaculum).Bunga cengkeh adalah bunga tunggal (unisexualis) jadi
masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos
femineus).Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (
andoginofor ).
F. Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah
mekar berwarna merah.Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang
ikut ambil bagian dalam pembentukan buah. Buah cengkeh memiliki tangkai buah
yang pada masa awal berwarna hijau dan sudah mekar berwarna merah.Buahnya
secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah anatara lain
epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium.Selain itu ada septum dan ovarium
2. Persiapan Lahan
1. Dalam mempersiapkan lahan, yang harus dilakukan adalah:
2. Pembersihan lahan (bekas tunggak atau akar kayu yang dapat menyebabkan
rayap atau jamur akar) yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah.
3. Pembuatan lubang tanam yang biasanya disiapkan sejak bulan Juli sampai
dengan September dan ditutup pada bulan Oktober, tujuannya agar lubang dan
tanah galiannya terkena panas yang cukup lama.Ukuran (panjang,lebar dan
kedalaman) yang biasa digunakan dalam pembuatan lubang tanam yaitu : (i)
60x60x60 cm, (ii) 80x80x80 cm, dan ( iii) 1x1x1 m.
4. Pada 2 minggu sampai 1 bulan sebelum tanam, tanah diberi pupuk kandang
yang telah menjadi tanah atau kompos sebanyak 5 – 10 kg/pohon.
5. Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yang cukup.
3. Penanaman
2 . Pengaturan Naungan
Pada stadia awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan naungan yang
cukup.Ada dua
naungan yang digunakan, yaitu:
1. Naungan buatan / sementara
Dapat menggunakan daun nyiur yang dianyam, atau kepang dari bamboo hingga umur
2 tahun.
2. Naungan alami
Sekitar tanaman di kanan / kiri dan di belakang sebaiknya ditanami dengan pupuk
hijau.Maksudnya untuk menahan teriknya sinar matahari, menahan angin dan
mematahkan jatuhnya hujan yang lebat.Pohon peneduh yang ditanam biasanya
Theoprocia, Flumingia,
Congesta, yang bukan merupakan saingan akar
1. Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah
penanaman.
2. Bila naungan alami (pohon peneduh) sudah terlihat gelap harus segera dipangkas,
pangkasan dimasukkan ke dalam rorak (sebagai humus). Jangan memangkas pada
musimkemarau karena akan merugikan.
3. Setelah tanaman cengkeh mencapai umur 5 tahun naungan alami (pohon peneduh)
sama sekali
6 . Penyulaman
1. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk
menghindari kematian tanaman karena kekurangan air
2. Bibit sulaman yang digunakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh
berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.
7 . Penyiraman
1. Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab,
sehingga pada musim kemarau perlu adanya penyiraman.Setidak – tidaknya
penyiraman dilakukan 2 – 3 kali sehari.Penyiraman dilakukan pada sore hari setelah
pukul 15.00 karena saat sore hari keadaannya sejuk dan tidak akan terjadi penguapan
yang banyak sehingga air dapat diserap oleh akar dalam jumlah yang banyak
2. Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi
iklim ekstrim
8. Pemasangan Mulsa
Pemasangan Mulsa dilakukan menjelang musim kemarau.Tujuannya untuk menjaga
kelembaban tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi yang lebih baik bagi
pertumbuhan akar.
9 . Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan meningkatkan
produksi cengkeh setelah panen.Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan
pupuk pada tanaman cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam
tajuk(Ali, 2015).
Pemupukan diberikan 2 kali dalam setahun, yaitu saat awal musim hujan (akhir
musim kemarau) dan saat awal musim kemarau (akhir musim hujan).Jenis pupuk
yang diberikan dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk
anorganik, baik tunggal maupun berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran
maupun tablet.
Pupuk organic berbentuk butiran (UREA, TSP/SP-36, KCI, Kieserit) diberikan pada
proyeksi tajuk 2/3 bagian dan 1/3 bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan
dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir musim hujan.Pupuk anorganik berbentuk
tablet, diberikan dalam 8 lubang tugal (4 lubang di bawah proyeksi tajuk daun 4
lubang dibawah tajuk bagian dalam) sedalam 10 -15 cm, pupuk tablet hanya setahun
sekali, yaitu pada awal musim hujan.
10. PEMANENAN
Produk utama cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar
antara 60 – 70 %.Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6
bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandannya
mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga
masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan
tangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantong kain atau keranjang yang telah
disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bamboo, serta tidak merusak
daun disekitarnya saat pemetikan.waktu panen sangat berpengaruh terhadap rendemen
dan mutu bunga cengkeh serta minyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar
tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda
(sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh yang kering yang keriput,
kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak).Sedangkan apabila
pemetikannya lambat 9 bunga sudah mekar setelah dikeringkan akan diperoleh mutu
yang rendah, tanpa kepala serta rendemennya rendah(Ali, 2017).
1. PASCA PANEN
Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkai atau gagang dan
dikeringkan secara terpisah.Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh
yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh
dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar
matahari langsung atau menggunakan pengering buatan.Bunga cengkeh yang akan
dijemur dihamparkan pada alas tikar,anyaman bamboo gribig, atau plastik, atau pada
lantai jemur yang diberi alas plastic.Selama proses pengeringan, cengkeh dibolak
balik agar keringnya merata.proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga
cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan,mengkilat, mudah dipatahkan
dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %.Lamanya waktu
penjemuran dibawah sinar mataharisekitar 3 – 4 hari.Cengkeh yang telah kering kalau
disimpan tidak akan susut beratnya dan tahan lama asalkan tidak terkena air.
Kualitas cengkeh dapat dibedakan dan dinilai menurut:
1. Kekeringannya
2. Persentase kotoran (tangkai bunga dan daun-daun)
3. Persentase yang tidak berkepala (sudah banyak yang mekar)
4. Persentase yang muda
5. Warnanya
Manfaat Cengkeh
Selain daun, bunga, dan buahnya, minyak cengkeh juga sering dimanfaatkan sebagai
aromaterapi dan obat oles untuk meredakan sakit gigi.
Kandungan Nutrisi di Dalam Cengkeh
Dalam 100 gram cengkeh, terkandung berbagai nutrisi, seperti:
Energi: 274 kilokalori
Protein: 5,97 gram
Lemak: 13 gram
Karbohidrat: 65,5 gram
Serat: 33,9 gram
Gula: 2,38 gram
Kalsium: 632 miligram
Zat besi: 11,8 miligram
Magnesium: 259 miligram
Fosfor: 104 miligram
Kalium: 1.0202 miligram
Sodium: 277 miligram
Mangan: 60,1 miligram
Niacin: 1,56 miligram
Folat: 25 mikrogram
Kolin: 37,4 miligram
Vitamin E: 8,82 miligram
Vitamin K: 142 mikrogram
Dengan kandungan berbagai nutrisi tersebut, tak heran jika cengkeh kerap
dimanfaatkan untuk pengobatan bagi berbagai kondisi medis.
1. Mengurangi sakit gigi
Minyak cengkeh dipercaya bisa mengatasi nyeri akibat sakit gigi. Hal ini karena
kandungan senyawa eugenol di dalam cengkeh mampu mengurangi bengkak dan
iritasi di sekitar gigi dan gusi. Cengkeh juga terlihat memiliki efek antioksidan,
antikuman, dan antijamur.
Meski demikian, belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung efektivitas manfaat
cengkeh dalam meredakan sakit gigi.
Maluku adalah tempat asal pohon cengkeh, sekaligus menjadi wilayah penghasil
cengkih terbesar di dunia. Rempah bernilai ekonomis tinggi ini tak hanya bermanfaat
untuk bumbu kuliner, cengkeh juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit serta menjadi campuran rokok kretek khas Indonesia.
Belum ada sumber yang bisa memastikan mengenai asal tumbuhan cengkeh, akan
tetapi negara yang memiliki kemungkinan paling besar menjadi asal pohon ini adalah
Indonesia. Salah satu alasan kuatnya adalah ditemukannya pohon cengkeh tertua di
dunia di wilayah Kepulauan Maluku. Selain Indonesia, salah satu negara yang
disebut-sebut sebagai asal pohon cengkeh adalah Filipina. Sementara itu, beberapa
wilayah lain di Indonesia yang juga diduga menjadi asal cengkih selain Kepulaun
Maluku adalah Maluku Utara dan Papua.
Merujuk pada kemungkinan terbesar pohon cengkeh berasal dari Kepulauan Maluku,
maka sebaran tanaman ini juga bermula dari kawasan tersebut. Berdasarkan sejarah,
bibit tanaman cengkeh mulai disebarkan keluar wilayah Maluku pada sekitar tahun
1769.
Maluku merupakan produsen cengkeh terbesar di dunia. Pada tahun 1769, seorang
kapten berkebangsaan Perancis menyelundupkan bibit cengkeh dari Maluku ke
Rumania. Setelah itu penyebaran terus berlanjut ke kawasan Madagaskar dan
Zanzibar.
Penyebaran cengkeh di kawasan Indonesia diperkirakan sekitar seratus tahun setelah
itu, lebih tepatnya pada tahun 1870. Beberapa wilayah yang juga ditanami varietas
cengkeh asal Maluku antara lain Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Saat ini tanaman
cengkeh telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia.
Pada saluran ini, petani menjual cengkeh ke PPD yang berada di Desa,
kemudian PPD menjual ke PPK yang berada di Kecamatan . Petani yang
menggunakan saluran ini sebanyak 60 orang. Keadaan ini didukung oleh
keberadaan PPD yang tinggal dilokasi atau Desa dimana petani berada
sehingga memudahkan petani menjual hasil cengkeh tersebut, karena tidak
perlu mengeluarkan biaya transportasi terlalu besar. Alasan lain petani
menjual cengkeh pada PPD karena untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
yang mendesak.
2. Saluran II
Pada saluran ini, petani menjual cengkeh ke PPK yang berada di Kecamatan.
Petani yang menggunakan saluran ini sebanyak 15 0rang. Keadaan ini dipengaruhi
oleh harga cengkeh ditingkat PPK sebesar Rp.100.000.00,- per kg dengan selisi
harga jual ditingkat PPD sebesar Rp.10.000,- sehingga petani lebih memilih
menjual ke PPK. Alasan lain yang menyebabkan petani menjual cengkeh ke PPK
karena produksi yang dihasilkan cukup banyak dan karena adanya ketidakpusan
petani terhadap harga yang ditawarkan oleh PPD.
Ketumbar (Coriandrum sativum)
Ketumbar
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Coriandrum
Spesies: C. sativum
Nama binomial
Coriandrum sativum
L.
Batang, Tanaman ketumbar memiliki batang yang tidak berkayu tapi beralur
dan penampangnya berlubang. Percabangan pada batang ketumbar adalah
dikotom dan akan berbau wangi ketika batang tersebut kondisinya memar.
Daun berwarna hijau.
Persiapan Bibit
Bibit ketumbar bisa diperoleh dari biji yang sudah cukup umur dan sehat. Kemudian
sebelum ditanam biji dipilih terlebih dahulu.
Biji direndam dahulu dengan air hangat selama 2-12 jam. Siapka polybag dnengan
media campuran tanah yang gembur dan pupuk kandang/kompos pada kedalaman 1-2
cm dan biji akan tumbuh pada waktu 7-10 hari.
Penanaman
Bersihkan lahan dari gulma dan buatlah lubang dengan kedalam 30cm sebanyak 2
kali dengan jeda 5-7 hari. Setelah permukaan laha diratakan buatlah lubang tanam
yang berjarak 10-15 cm
Dengan kedalaman 3-5 cm dengan jarak alur 35-50 cm. Lakukan penanaman pada
saat sore hari supaya tanaman bisa beradaptasi dengan baik. Jangan lupa menyiram
lahan untuk meningkatkan kelembaban udaranya.
Perawatan Tanaman
Pemupukan
Berilah pupuk nitrogen larut dalam air setelah tanaman yang mempunyai tinggi
sekitar 2 inchi. Dosis yang diberikan sekitar ¼ cangkir untuk 7,6 meter area
tanam.
Penyiraman
Jika tanaman sudah tumbuh dengan kuat jangan berlebihan dalam melakukan
penyiraman, karena tanaman ketumbar sendiri merupakan salah satu tumbuhan
dari daerah yang beriklim kering. Pastikan agar tanah selalu dalam kondisi
lembab, tapi tidak berair.
Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada tanaman ketumbar yang telah tumbuh tinggi
sekitar 2-3 inchi. Jangan lupa untuk mencabut tanaman yang tumbuh kecil-
kecil dan membiarkan tumbuhan besar yang tumbuh dengan jarak masing–
masing sekitar 8-10 inchi.
Penanganan Hama dan Penyakit
Hama tanaman seperti Stegobium paniuceum yang mengakibatkan biji
ketumbar menjadi bolong dan memakan isi dari ketumbar sehingga menjadi
bubuk biji. Penanganannya dengan menaruh predator alami untuk hama ini ,
dan juga menggunakan pestisida sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.
Penyakit Bintik daun bakteria dengan gejala daun akan berubah menjadi hitam
dan buruk. Untuk penanganannya memetik dan membuang daun yang telah
rusak, lakukan pemangkasan tanaman dimusim dingin hingga awal musim
semi dan lakukan penyemprotan pestisida.
Panen
Tanaman ketumbar sudah dapat dipanen apabila sudah memasuki usia 3-3,5 bulan
dari waktu tanam. Memiliki warna coklat kuning, tanaman sudah mencapai tinggi 4
hingga 6 inchi.
Panen dikerjakan dengan cara memotong atau mencabut tanaman lalu tanaman di ikat
dan dijemur selama seminggu atau lebih. Biji dilepaskan dari buah dan dijemur lagi
sampai kering.
Jenis Ketumbar
sativum var sativum (buah bulat besar)
sativum var micocarpum (buah bulat kecil)
sativum var indicum (buah lonjong)
Melati (Jasminum)
Dalam bahasa Inggris, bunga melati disebut dengan istilah jasmine. Istilah diambil
dari nama latinnya, yaitu Jaminum. Selain itu juga diambil dari kata dalam bahasa
Persia, yasmin. Arti “yasmin” adalah hadiah dari Tuhan. Sehingga dapat disimpulkan
jika melati mempunyai makna positif sebagai bunga anugerah dari Tuhan.
1) Curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai
iklim dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah.
2) Suhu udara siang hari 28-36 derajat C dan suhu udara malam hari 24-30 derajat C,
3) Kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %.
4) Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup
mendapat sinar matahari.
2. Media Tanam
1) Tanaman melati umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning
(PMK), latosol dan andosol.
2) Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan
drainase baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki.
3) Derajat keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah pH=5–7.
3. Ketinggian tempat
Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai
dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. Meskipun demikian, tiap jenis melati
mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih
(J,sambac) ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan
melati Star Jasmine (J.multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian
1.600 m dpl. Di sentrum produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan
Pemalang (Jawa Tengah), melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai
dataran menengah (0-700 m dpl).
1. KLASIFIKASI TANAMAN MELATI
Jasminum officinale
Tumbuhan
Taksonomi
Divisi Tracheophyta
Subdivisi Spermatophytes
Klad Angiosperms
Klad mesangiosperms
Klad eudicots
Klad asterids
Klad lamiids
Ordo Lamiales
Famili Oleaceae
Genus Jasminum
Linnaeus, 1753
Tata nama
Mogorium Jus
Sinonim
s.
takson
Noldeanthus
Knobl.
Nyctanthos St.
-Lag
1. Batang
Batang melati berbentuk bulat dan teksturnya berkayu. Tingginya tanaman mulai dari
30 cm hingga 3 meter. Batangnya memiliki cabang-cabang dan berwarna cokelat.
2. Akar
Akar melati merupakan akar tunggang. Akarnya sulit dipatahkan karena ulet atau
lentur dan tidak memiliki serat. Pada beberapa jenis melati memiliki akar berbuku-
buku, namun ada juga yang tidak.
3. Daun
Bunga melati yang umum tumbuh di Indonesia adalah spesies Jasminum sambac atau
melati putih. Daun melati putih termasuk jenis daun tunggal. Tangkai daunnya
pendek, yaitu sekitar 5 mm dan letaknya berhadapan.
Helai daun berbentuk bulat telur dan agak lonjong. Bagian ujungnya meruncing
dengan bagian pangkal agak bulat dan bagian tepi daun rata. Tulang daun berbentuk
menyirip, serta ukuran daunnya sekitar 5-10 cm x 4-6 cm.
4. Bunga
Melati menghasilkan bunga berjenis majemuk dengan pertumbuhan bunga di bagian
ketiak daun. Dalam satu pangkal bunga akan ditumbuhi 3 bunga sekaligus, sehingga
akan terlihat padat.
Bunga melati memiliki 2 benang sari dengan filamen yang sangat pendek. Kelopak
bunga biasanya berjumlah 4 hingga 9 buah. Bunga ini juga memiliki 4 ovula dan 2
kantong sari atau lokulus.
1.Pemilihan Lahan. Lahan dibajak dan dibentuk guludan dengan ukuran lebar 100 –
120 cm panjang sesuai kebutuhan.dan jarak antar bedengan 40 – 60 cm.
2. Lubang tanam dibuat ukuran 30x30x30 cm dengan jarak antar lubang 100 cm.
3. Pupuk kandang dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg.
4. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau atau 1-2 bulan sebelum
musim hujan.
5. Kemudian bibit yang sudah siap tanampada lahan yang sudah disiapkan.
7. Memberikan pupuk NPK dengan dosis 10 gr/tanaman pada umur 1 bulan setelah
tanam dan diulang 3 bulan sekali.
8.Pengairan dilakukan 2 kali sebulan pada pagi atau sore hari atau tergantung dari
kondisi dilahan
10. Pengendalian hama dan penyakit ini dilakukan secara berkala yang disusuaikan
dengan kondisi dilahan.
11. Menentukan saat pemetikan bunga terbaik sesuai permintaan pasar / konsumen.
1. Mengatasi Insomnia
Manfaat melati yang pertama, dapat membantu untuk mengatasi insomnia. Dikutip
dari Journal of Health Research, dengan mengonsumsi teh bunga melati ataupun
menggunakan minyak bunga melati mampu memberikan efek sedatif yang membantu
merilekskan saraf yang tegang. Karena senyawa sedatif yang terkandung di dalam
bunga melati ini dapat membantu mengatasi insomnia, serta dapat menyenyakkan
tidur seseorang.
Manfaat melati memiliki khasiat dalam menjaga kesehatan juga kecantikan kulit.
Bunga melati sendiri memang sudah terkenal manfaatnya untuk kesehatan dan
kecantikan kulit manusia.
Kandungan antioksidan di dalam bunga melati juga membantu menjaga kelembapan
kulit. Mengutip dari Merdeka.com, bunga melati dapat membantu untuk membuka
pori-pori kulit yang tertutup serta melembapkan.
Manfaat melati untuk kesehatan tubuh, salah satunya dapat melancarkan sistem
pencernaan. Mengutip dari Indigo Herbs, khasiat antioksidan yang dimiliki oleh
bunga melati dapat memberikan berbagai manfaat. Antioksidan dalam bunga melati
serta enzim-enzim pencernaan juga membantu dalam meningkatkan penyerapan
nutrisi serta menjaga kesehatan usus.
Selain itu, bunga melati juga bisa membantu perkembangan bakteri baik dalam
pencernaan dan juga ditemukan dapat membantu membunuh bakteri-bakteri yang
berbahaya bagi tubuh.
Manfaat melati sangat baik untuk mengurangi depresi juga stres pada seseorang.
Bunga melati terkenal akan aromanya yang harum, dan bisa membantu seseorang
untuk mengurangi rasa stres dan depresi serta memperbaiki mood seseorang.
Mengutip dari sebuah penelitian yang terbit dalam Journal of Health Research, bunga
melati memang memberikan efek pada perasaan dan aktivitas otak seseorang.
Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa penggunaan minyak bunga melati
dalam pijat aromaterapi dapat membantu meningkatkan laju pernapasan, saturasi
oksigen dalam darah, dan tekanan darah, yang membuat para peserta penelitian
merasa lebih waspada.
8. Obati Jerawat
Salah satu manfaat melati, dapat mengobati Jerawat. Jerawat merupakan masalah
yang sangat umum terjadi pada semua orang. jerawat yang muncul juga dapat
menurunkan tingkat kepercayaan diri. Manfaat melati untuk atasi jerawat sebetulnya
mudah untuk diaplikasikan, karena hanya dengan membuatnya menjadi masker
wajah.
9. Haluskan Kulit
Manfaat melati untuk kecantikan, dapat membuat kulit menjadi lebih halus. Kulit
halus juga sehat sangat menunjang penampilan sehari-hari. Di era sekarang, tersedia
berbagai perawatan kulit kecantikan yang menggunakan bunga melati. Bunga melati
sendiri juga dapat mampu menghaluskan kulit tubuh. Cukup mengolahnya menjadi
lulur, hanya perlu menghaluskan bunga melati dan dicampur dengan minyak zaitun.
Manfaat melati juga berperan baik untuk kesehatan reproduksi. Mengutip dari situs
Indigo Herbs, minyak dari bunga melati telah lama digunakan untuk membantu
perempuan melewati kehidupan reproduksi mereka.
Bunga melati memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan hormon yang terbukti
meredakan gejala-gejala PMS serta menopause. Selain itu, minyak ini juga dapat
membantu untuk mengatur siklus menstruasi dan meredakan rasa sakit yang diderita
selama masa menstruasi. Minyak bunga melati juga digunakan untuk membantu
memperlancar proses persalinan.
Manfaat melati dapat menjaga kelembapan kulit kepala. Masalah kulit kepala seperti
ketombe dan lainnya akan mudah hinggap di kulit kepala jika kita tidak menjaga agar
tetap lembap. Ekstrak melati dapat menjaga kelembapan di kulit kepala, selain itu
ekstrak melati juga dapat menjaga kulit kepala tetap terhidrasi sekaligus mencegah
rambut rontok dan ketombe.
Selain sebagai bahan baku produk di industry, melati juga banyak dijadikan sebagai
tanaman hias. Walaupun banyaknya pilihan bunga hias rumah yang beredar (seperti
bunga mawar, bunga anggrek, bunga matahari, dll,) tetapi bunga melati ini punya
penggemar sendiri.
Nah tentu potensi tersebut tidak bisa disia-siakan begitu saja. Permintaan bunga
melati sebagai tanaman hias ini juga tidak sedikit. Bahkan beberapa pengusaha bibit
melati bisa meraup omset sebesar 10 juta -20 juta dalam sebulan tanpa promosi yang
banyak.
Bagaimana tidak, bibit melati berukuran 15-20 cm dihargai Rp.2500, dan bibit yang
lebih besar lagi tentu lebih mahal. Usaha bunga melati bibit dan tanaman hias ini
sangat cocok bagi anda yang tidak memiliki modal usaha besar.
Jangan pernah menganggap remeh permintaan bunga tabor, tadi diawal sudah saya
jelaskan bahwa permintaan bunga tabur melati saja dari Indonesia setiap harinya
mencapai 1 ton. Jika anda berhasil menjadi penyedia bunga melati yang banyak, tentu
keuntungan bisnis yang akan anda peroleh ini sangat besar.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh pusat Riset dan Pengembangan
Hortikultura di daerah setra produksi Bunga Melati di Tegal, Jawa Tengah
memperlihatkan bahwa usaha budidaya tanaman bunga melati sangat profitabel dan
layak untuk dikembangkan ke skala yang lebih besar lagi.
7. Jenis Melati
Setidaknya ada 200 jenis melati yang telah ditemukan oleh para ahli botani. Dari
sekian banyak spesies, hanya sekitar 9 jenis melati yang umum ditanam atau
dibudidayakan, serta potensial untuk dijadikan tanaman hias.
Di luar jumlah tersebut, sebagian besar melati tumbuh liar di kawasan hutan dan
belum didapatkan potensi ekonomis dan sosialnya. Berikut ini adalah jenis melati
yang populer untuk kita ketahui, antara lain:
Jasminum elongatum (Berg.) Willd. atau disebut melati hutan dan gambir
Jasminum mensyi atau Jasminum primulinum yang disebut melati primrose
Jasminum multiflorum (Burm.f.) Andr. (Star Jasmine, syn. J. pubescens Willd.)
Jasminum officinale atau disebut melati casablanca atau Spanish Jasmine,
yaitu tanaman perdu dengan ketinggian 1,5 meter
Jasminum parkeri Dunn. atau disebut melati pot
Jasminum revolutum Sims. atau disebut melati italia
Jasminum rex atau disebut melati raja atau King Jasmine
Jasminum sambac (L.) Aiton atau disebut melati putih sebagai puspa bangsa
Jasminum simplicifolium atau disebut melati australia atau J. volibile atau
melati bintang. Jenis ini adalah melati hibrida dengan bunga berwarna merah