Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM DENDROLOGI TREMBESI(SAMANEA SAMAN)

NAMA : ZEM FRIEGAWAN REMPE N I M : M111 11325 KELOMPOK : IV ( EMPAT) ASISTEN :-SUHERWIN YUSUF -SANDRI LINGGI LABORATORIUM KSDH DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012 PEMBAHASAN A. KLASIFIKASI ILMIAH Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Upafamili : Mimosoideae Genus : Albizia Spesies : Albizsia Saman B. PENGERTIAN Pohon Trembesi (Albizia saman) disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan la ntaran air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air ta nah yang kuat. Di beberapa daerah di Indonesia tanaman pohon ini sering disebut sebagai Kayu Ambon (Melayu), Trembesi, Munggur, Punggur, Meh (Jawa), Ki Hujan (S unda). Dalam bahasa Inggris pohon ini mempunyai beberapa nama seperti, East Indian Waln ut, Rain Tree, Saman Tree, Acacia Preta, dan False Powder Puff. Di beberapa nega ra Pohon Trembesi ini disebut Pukul Lima (Malaysia), Jamjuree (Thailand), Cay Mu ra (Vietnam), Vilaiti Siris (India), Bhagaya Mara (Kanada), Algarrobo (Kuba), Ca mpano (Kolombia), Regenbaum (Jerman), Chorona (Portugis) Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari Meksiko, Peru dan Brazil namun sekarang t elah tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis termasuk ke Indonesia. C. HABITAT Trembesi dapat hidup di daerah dengan temperatur 20-300oC, maksimum temperatur 2 5-380oC, minimum 18-200oC, temperatur minimum yang dapat ditoleransi 80oC. Trembesi juga dapat bertahan 2-4 bulan atau lebih lama di daerah yang mempunyai curah hujan 40 mm/tahun (dry season) atau bahkan dapat hidup lebih lama tergantu ng usia, ukuran pohon, temperatur dan tanah.

D.

MORFOLOGI

a. Batang Albizia Saman dapat mencapai ketinggian rata-rata 30 - 40 m, lingkar pohon sekit ar 4,5 m dan mahkota pohon(tajuk) mencapai 40 - 60 m. Bentuk batangnya tidak ber aturan kadang bengkok, menggelembung besar. Daunnya majemuk mempunyai panjang ta ngkai sekitar 7-15 cm.[2]. Sedangkan pada pohon yang sudah tua berwarna kecokela tan dan permukaan kulit sangat kasar dan terkelupas. b. Daun Daunnya melipat pada cuaca hujan dan di malam hari, sehingga pohon ini juga di n amakan Pohon pukul 5. Kulit pohon hujan ini berwarna abu-abu kecokelatan pada po hon muda yang masih halus. Sedangkan lebar daunnya sekitar 4-5 cm berwarna hijau tua, pada permukaan daun bagian bawah memiliki beludru, kalau di pegang terasa lembut. c. Buah Buah pohon hujan bentuknya panjang lurus agak melengkung, mempunyai panjang seki tar 10-20 cm, mempunyai lebar 1,5 - 2 cm dan tebal sekitar 0,6 cm. Buahnya berwa rna cokelat kehitam-hitaman ketika buah tersebut masak. Bijinya tertanam dalam d aging berwarna cokelat kemerahan sangat lengket dan manis berisi sekitar 5 - 25 biji dengan panjang 1,3 cm.

d. Bunga Pohon hujan berbunga pada bulan Mei dan Juni. Bunga berwarna putih dan bercak me rah muda pada bagian bulu atasnya. Panjang bunga mencapai 10 cm dari pangkala bu nga hingga ujung bulu bunga. Tabung mahkota berukuran 3,7 cm dan memiliki kurang lebih 20-30 benang sari yang panjangnya sekitar 3-5 cm. Bunga menghasilkan nekt ar untuk menarik serangga guna berlangsungya penyerbukan. E. MANFAAT Pohon Trembesi (Albizia saman) banyak ditanam di pinggir jalan dan pekarangan ya ng luas sebagai pohon peneduh. Oleh Perum Perhutani, Pohon Trembesi banyak ditan am sebagai peneduh di Tempat Penimbunan Kayu (TPK). Tajuknya yang lebar dan daunnya yang lebat ditambah dengan jaringan akarnya yang luas sehingga mampu menyerap air dengan maksimal, pohon ini dipercaya mampu mem berikan kontribusi dalam menanggulangi pencemaran udara dan ancaman pemanasan gl obal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang Pohon Trembesi mampu me nyerap 28.442 kg karbondioksida (CO2) setiap tahunnya. Batang Trembesi dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bijinya yang biasa disebut Min dhik (Siter atau Godril) selain dapat dibuat makanan ringan (semacam kwaci) juga be rkhasiat sebagai obat pencuci perut dengan cara diseduh dengan air panas. Daunny apun ternyata mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit kulit. ayangnya pohon ini mempunyai jaringan akar yang besar dan luas sehingga sering k ali merusak bangunan di sekitarnya. Selain itu tajuknya yang lebar dan daunnya y ang rimbun sering kali menghambat pertumbuhan pepohonan lain yang berada di bawa hnya.

F.

PEMBUDIDAYAAN

Perkembangbiakan trembesi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pembibitan

(metode yang biasanya digunakan), pemotongan dahan, ranting, batang dengan cara pencangkokan. Proses pembibitan untuk skala besar dapat menggunakan biji trembes i dengan cara : Perkecambahan biji akan tumbuh dengan baik sekitar 36-50% tanpa perlakuan. Perke cambahan biji yang tidak diperlakuan akan tumbuh di tahun pertama penyimpanan bi ji (Seed Storage) Pembibitan biji dapat dilakukan dengan memberi perlakuan tertentu pada biji trem besi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat, yaitu dengan memas ukkan biji dalam air selama 1-2 menit dengan suhu 800C (1760F) dengan voluem air 5x lebih banyak dari volume biji, aduk biji kemudian keringkan. Rendam biji dal am air hangat dengan suhu 30-400 C (86-1040F )selama 24 jam. Metode ini akan mem bnatu perkecambahan biji 90-100%. (Craig and George, tanpa tahun). Skarifikasi b iji (pengelupasan biji) akan tampak 3-5 hari setelah perlekuan dengan menyimpann ya dalam tempat teduh dengan pemberian air yang konstan untuk membantu pertumbuh an biji. Biji sudah siap untuk ditanam setelah perkecambahan. Saat itu panjang kecambah 2 0-30 m. Bibit yang mempunyai diameter >10 mm dapat lebih bertahan dari air hujan . Perkiraan ukuran bibit saat penanaman yaitu ketika mempunyai tinggi sekitar 15 -30 cm (6-12 inci) dengan panjang akar sekitar 10 cm (4 inci) dan panjnag batang mencapai 20 cm (8 inci). Diameter batang dari bibit harus mencapai 5-30 mm. Pen anaman ini dapat dilakukan di pasir (tempat pembibitan) atau di tanam di polybag yang berukuran 10 20 cm dengan komposisi 3:1:1 (tanah : pasir : kompos). Perawatan bibit diperlukan untuk menjaga bibit agar bisa tumbuh besar terutama dari seran gan hama dan terpaan angin. Perawatan ini dilakukan sampai Rain Tree menjadi leb ih tinggi dan siap untuk melindungi. KESIMPULAN Samanea saman yang sering disebut dengan Trembesi (Rain tree) merupakan tanaman pelindung yang mempunyai banyak manfaat. Trembesi dapat bertahan 2-4 bulan atau lebih lama di daerah yang mempunyai curah hujan 40 mm/tahun (dry season) atau ba hkan dapat hidup lebih lama tergantung usia, ukuran pohon, temperatur dan tanah. Trembesi juga dapat hidup di daerah dengan temperatur 20-300oC, maksimum temper atur 25-380oC, minimum 18-200oC, temperatur minimum yang dapat ditoleransi 80oC. Tanaman peneduh hujan ini akan tumbuh 15-25 m (50-80 ft) di tempat terbuka deng an diameter kanopi (payung) lebih besar dari tingginya. Trembesi berbentuk melebar seperti payung (canopy), pohon yang masuk dalam sub f amili Mimosaceae dan famili Fabaceae ini biasa ditanam sebagai tumbuhan pembawa keteduhan. Uniknya, daun pohon saman bisa mengerut di saat-saat tertentu, yaitu 1,5 jam sebelum matahari terbenam dan akan kembali mekar saat esok paginya setel ah matahari terbit. Jika hujan datang, daun-daunnya kembali menguncup. Bentuk da hannya kecil kecil seperti dahan putri malu. Daun ini tumbuh melebar seperti poh on beringin, tetapi tidak simetris alias tidak seimbang. Bijinya mirip dengan bi ji kedelai, hanya warna cokelatnya lebih gelap. Bunganya menyerupai bulu-bulu ha lus yang ujungnya berwarna kuning, sementara pada dasar bunga berwarna merah. Bu ahnya memanjang, berwarna hitam kala masak dan biasa gugur ketika sehabis matang dalam keadaan terpecah. Setiap panjang tangkainya berukuran 7-10 sentimeter. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar di seluruh daer ah tropika. Di Indonesia, orang menjuluki tanaman ini dengan sebutan Ki Hujan at au trembesi, sementara dalam bahasa Inggris dinamai rain tree (pohon hujan), mon keypod atau saman. Asal muasalnya dari Hawaii, tetapi banyak tersebar di kepulau an Samoa, daratan Mikronesia, Guam, Fiji, Papua Nugini dan Indonesia.

REFERENSI http://muslimahsakura90.wordpress.com/2010/01/27/ki-hujan-samanea-samansebagai-pengisi-ruang-terbuka-hijau/ http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_hujan http://worldkids.wordpress.com/trembesi-samane-saman-tanaman-pelindung-y ang-terlupakan/ http://www.tunashijau.org/dayaserappohon.htm zipcodezoo, www.setneg.go.id Anonymous. Special profiles for pasific Island Agroforesty. www.traditio naltree.org Source : James A. Duke.1983. Handbook of Energy Crops. Unpublished. Sama nea saman (jacq.) Merr. Mimosaceae Rain tree. www.hort.purdue.edu W. Staples, George and R.E, Craig, Samanea saman (Rain Tree). Tanpa Tahu n. www.agroforesty.net

PENDAHULUAN

DAFTAR ISI PENDAHULUAN PEMBAHASAN A. KLASIFIKASI ILMIAH B. PENGERTIAN C. HABITAT D. MORFOLOGI a. Batang

b. Daun c. Buah d. Bunga E. MANFAAT F. PEMBUDIDAYAAN KESIMPULAN REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai