PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suhu udara sejuk 18-26 derajat C dan kelembaban 70-80 %. Di daerah tropis
seperti Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh dan produktif berbunga di dataran
rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl.
Mawar dapat berkembang biak secara generatif melalui biji yang biasanya
digunakan oleh pemulia tanaman dan perbanyakan secara vegetatif lebih banyak
dilakukan karena lebih mudah. Bunga mawar dapat diperbanyak melalui stek,
cangkok, grafting, okulasi ataupun modifikasi dari beberapa metode. Pemilihan
metode perbanyakan dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Pada
perbanyakan bunga mawar potong umumnya dilakukan secara okulasi. Sedangkan
untuk mawar pot dapat menggunakan stek atau yang sekarang banyak dilakukan
pengusaha bibit dengan menggunakan teknik stenting, yaitu teknik gabungangan
dari teknik stek dan penyambungan (grafting) yang dilakukan pada saat yang
bersamaan yang memiliki banyak keuntungan. Berikut akan dijelaskan beberapa
metode perbanyakan vegetatif buatan yang dapat dilakukan pada bunga mawar.
2. Dapat mengetahui prospek dari hulu ke hilir pada tanaman bunga mawar
C. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini juga dapat dijadikan sebagai modul pembelajaran yang
mungkin akan berguna bagi kegiatan belajar mengajar di masa-masa mendatang.
Makalah ini juga dapat dijadikan referensi yang mungkin berguna dalam mempelajari
materi budidaya tanaman mawar di tahun ajaran baru
BAB II
PEMBAHASAN
A. Syarat Petumbuhan
a. Iklim
2. Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000
mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar
matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar
matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang menyebabkan
pengeringan tanaman.
b. Media Tanam
2. Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang
cukup baik.
3. Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH
5,0) perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
1. Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C dan maksimum
28–30 derajat C.
2. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum 24–27
derajat C.
3. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C dan maksimum
19,5-22,6 derajat C.
Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh dan produktif
berbunga di dataran rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m.
B. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa damascene Mill. ,R.Multiflora Thunb. ,R.hybrida Hort. Dan lain-
lain
C. morfologi tanaman
Bunga mawar adalah jenis tanaman hias yang paling banyak peminatnya.
Bunga mawar sangat terkenal karena aroma dan keindahannya yang khas,
sehingga sering disebut dengan Queen of Flower. Disamping itu, bunga mawar juga
bermanfaat dalam bidang kesehatan karena memiliki banyak khasiat. Minyak bunga
mawar yang dihasilkan dari proses ekstraksi sudah sejak lama digunakan sebagai
bahan baku untuk produk pewangi, sabun, pelembab kulit, dan obat-obatan. Dalam
Klasifikasi bunga mawar diketahui bahwa bunga mawar terdiri dari berbagai jenis
yang dibedakan berdasarkan habitat tumbuhnya.
Selanjutnya, jenis mawar grandiflora, adalah gabungan antara sifat-sifat hybrid lea
dan floribunda, sehingga sering digunakan sebagai bunga potong atau tanaman
taman. Sedangkan jenis terakhir, yaitu climbing roseadalah bunga mawar rambat
dengan beragam bunga tunggal dan rangkap.
Dalam Klasifikasi bunga mawar disebutkan bahwa bunga ini merupakan jenis
tanaman perdu yang memiliki buah, berakar tunggang dengan banyak cabang akar,
memiliki batang yang berduri, tinggi tanaman antara 0,3 sampai 0,5 meter, serta
memilki beragam warna bunga (putih, ungu, merah, dan merah muda). Untuk dapat
tumbuh baik, tanaman mawar sangat membutuhkan sinar matahari penuh. Apabila
kurang mendapat sinar matahari, pertumbuhan tanaman mawar dapat menjadi
terhambat dan terkadang tidak menghasilkan bunga. Syarat pertumbuhan yang baik
lainnya adalah bunga mawar membutuhkan suhu optimum 30°C dan kelembaban
udara antara 60-80%. Sebelumnya, yang penting diperhatikan adalah bunga mawar
termasuk golongan bunga yang sangat mudah kehilangan air. Untuk itu sebaiknya
dalam pemanenan bunga mawar dilakukan pada pagi hari sekali (sebelum matahari
terbit).
Deskripsi Bunga: Majemuk, bulat, diujung batang atau cabang, panjang tangkai ±
2,5 cm, berwarna abu-abu, kelopak berbentuklonceng, benang sari bertangkai,
kepala sari berwarna kuning, memiliki putik bulat, panjang ± 0,5 cm, mahkota bunga
yang halus, berarna merah dan berbau harum. Tanaman bunga mawar juga
mengandung senyawa kimia flavonoid dan polifenol yang tinggi.
a. Setek
Batang bawah yang dipakai adalah dari rosa multic dan rosa multiflora. Kedua
varietas ini memiliki perakaran yang kuat. Pangkal setek dipotong membentuk sudut
45O, kemudian direndam kedalam larutan Rootone1gr/liter selama kurang lebih 15
menit. ZPT tersebut berguna untuk merangsang perakaran setek mawar. Rosa
multic lebih banyak digunakan karena dapat berakar setelah 3-4 bulan sedangkan
rosa multiflora berakar setelah 4-6 bulan.
b. Okulasi
d. Stenting
Penyerbukan pada tanaman bunga bisa berhasil bila ada perantara (Self
incomatible).
Caranya adalah dengan mengambil benang sari pada bunga yang akan
disilangkan lalu ditempelkan pada putik adenium jenis lain yang memiliki genetik
yang berbeda dengan menggunakan alat (cutten bud) . Untuk melakukannya perlu
ketelitian agar berhasil, jika penyerbukan berhasil maka dalam waktu kurang lebih 2
minggu akan tumbuh sepasang buah yang berbentuk tanduk dan berwarna hijau.
Setelah buah matang, yang ditandai dengan pecahnya buah, segera ambil biji
di dalam buah sebelum hilang tertiup angin. Jemur biji hingga 2-3 jam atau sampai
biji kering. Selanjutnya semai biji pada media tanam (sekam bakar di campur
dengan pasir dengan komposisi).Bila dapat tumbuh (mulai bertunas) setelah lebih
dari 2 minggu. Dengan tumbuhnya tunas ini berarti proses perbanyakan berhasil.
Bila akan menyilangkan tanaman hias bunga, pilihlah bunga yang telah
berumur antara 2-5 hari untuk bunga betinanya , dan 3-7 hari untuk bunga
jantaannya. Hal ini agar sel-sel produksinya cukup kuat untuk melakukan
penyerbukan. Ciri-ciri sel jantan yang cukup umur adalahserbuk pada benang sari
sudah kering dan sudah menggumpal.
Agar mudah memperoleh benang sari dan menempelkannya pada putik, buka
daun hingga terlihat dasar bunganya. Setelah itu ambil benang sari menggunakan
pinset stau kuas yang halus. Tempelkan benang sari itu pada putik lalu bungkus
bunga yang menjadi bunga betinanya agar proses penyerbukan bersih dan steril.
1. Diperoleh hasil anakan yang banyak karena jumlah biji di dalam buah banyak,
sehingga mudah di semai.
2. Sifat anaknya merupakan gabungan sifat unggul yang sesuai dengan sifat
masing– masing bunga induknya.
3. Cocok untuk mendapatkan varietas adenium baru atau disebut dengan nama
adenium hibrida.
3. Pelaksanaannya rumit.
pupuk yang dianjurkan untuk tanaman mawar adalah pupuk NPK (5-10-5)
sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat dipupuk NPK pada
perbandingan 10:10:5, bila tangkainya lemah perbandingan pupuk NPK 5:15:5.
Pemberian pupuk sebaiknya pada saat sebelum berbunga, sedang berbunga, dan
setelah kuntum bunga layu. Cara pemberian pupuk dengan ditabur dalam paritparit
kecil dan dangkal diantara barisan tanaman atau di sekeliling tajuk tanaman,
kemudian ditutup dengan tanah tipis dan segera disiram hingga cukup basah.
Pengairan dan Penyiraman
a. Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan
secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi
atau tergantung keadaan cuaca dan jenis tanah (media).
b. Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari, saat suhu udara dan
penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi.
c. Cara pengairan adalah dengan disiram secara merata menggunakan alat bantu
ember (gembor).
- Penyiangan
- Pemupukan
Jenis dan dosis (takaran) pupuk yang dianjurkan untuk tanaman mawar
adalah pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas
lambat dipupuk NPK pada perbandingan 10:10:5, bila tangkainya lemah
perbandingan pupuk NPK 5:15:5.
Jenis dan dosis pupuk lain adalah campuran pupuk yang terdiri atas: 90–135 kg N
ditambah 400 kg P2O5 ditambah 120 kg K2O/ha/tahun atau setara dengan 200–
300 kg Urea ditambah 840 kg TSP ditambah 250 kg KCL/ha/tahun. Berdasarkan
hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tanaman mawar perlu dipupuk
pupuk NPK 5 gram/pohon pada saat tanam atau 7–15 hari setelah tanam.
b. Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan
secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi
atau tergantung keadaan cuaca dan jenis tanah (media).
c. Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari, saat suhu udara dan
penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi.
d. Cara pengairan adalah dengan disiram secara merata menggunakan alat bantu
emrat (gembor).
Hama
Kutu daun, kecil, panjang ±0,6 mm, berwarna hijau, kadang-kadang tidak
bersayap. Menyerang pucuk, sering menempel pada ranting dan kuncup bunga.
b. Kumbang
c. Siput berbulu
Gejala pada stadium larva, menyerang tanaman dengan cara memakan daun
sebelah bawah yang menyebabkan daun berlubang tinggal tulang daun.
Gejala menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman, pada bagian
daun/pucuk, sehingga menyebabkan titik-titik merah berwarna kuning/abu-abu
kecoklat-coklatan.
e. Thrips
Gejala merusak/mengisap cairan sel tanaman, terutama bunga, daun, dan cabang.
Menyenangi mawar bunga berwarna kuning/terang lainnya.
Pengendalian pemangkasan bagian tanaman yang terserang berat dan disemprot
dengan insektisida Mesurol 50 WP, Tokuthion 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5
EC dan lain-lain pada konsentrasi yang dianjurkan.
Nematoda akar ukurannya sangat kecil (hanya dapat dilihat dengan mikroskop).
Penyakit
1. Bercak hitam
Penyebab: cendawan (jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot†).
Gejala: daun bercak hitam-pekat yang tepinya bergerigi. Lambat laun bercak-bercak
berdiameter ± 1 cm menyatu, sehingga jaringan daun di sekitarnya menjadi kuning.
Dapat pula terjadi pada tangkai daun, batang, dasar bunga, kelopak dan tajuk
bunga. Daun yang terserang akan mudah berguguran. Pengendalian non kimiawi:
memangkas bagian tanaman yang sakit dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
2. Karat daun
Gejala: bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun, pada sisi
daun atas terdapat bercak bersudut warna kemerah - merahan. Daun yang
terserang berat akan mudah gugur (rontok). Pengendalian non kimiawi:
pemotongan/pemangkasan daun sakit kemudian dimusnahkan.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Zineb atau Maneb
pada konsentrasi yang dianjurkan.
3. Tepung mildew
Gejala: terdapat tepung/lapisan putih pada permukaan daun sebelah bawah dan
atas. Daun/bagian tanaman yang terserang akan berubah warna dari hijau menjadi
kemerah-merahan, lambat laun kekuningkuningan dan akhirnya daun-daun cepat
rontok (gugur).
Pengendalian non kimiawi: memetik daun yang terserang untuk dimusnahkan dan
menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian non kimiawi: mencabut tanaman yang sakit untuk dimusnahkan dan
sewaktu pemeliharaan tanaman (pemangkasan) menggunakan gunting pangkas
yang bersih dan steril.
5. Mosaik (belang-belang)
6. Bercak daun
Penyebab: dua patogen, yaitu cendawan Cercospora rosicola Pass. dan Alternaria
sp.
7. Jamur upas
Gejala: terdapat lapisan kerak berwarna merah pada batang, dan lambat laun
batang akan membusuk serta mati.
8. Busuk bunga
Gejala: kuntum bunga yang telah membuka membusuk berwarna coklat, dan
berbintil-bintil hitam.
9. Penyakit Fisiologis
Panen
Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong :
kuntum bunganya belum mekar penuh dan berukuran normal.
Untuk tujuan bunga tabur pemetikan bunga pada stadium setelah mekar penuh.
Waktu panen yang ideal adalah pagi atau sore hari (saat suhu udara dan penguapan
air tidak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga potong melakukan
pemetikan bunga mawar pada malam hari.
Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian
dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat pemotong
bunga mawar dapat berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih dan
steril.
3. Periode Panen
Tanaman mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen
pada umur 4-5 bulan setelah tanam atau tergantung varietas dan kesuburan
pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.
4. Prakiraan Produksi
Tanaman mawar yang dipelihara secara intensif dari jenis/varietas unggul dapat
menghasilkan 120.000–280.000 kuntum/hektar/tahun. Tingkat produksi ini
tergantung pada varietas mawar, kesuburan tanah, jarak dan tingkat perawatan
tanaman selama di kebun.
Pasca Panen
1. Pengumpulan
a) Kumpulkan bunga segera seusai panen dan masukkan ke dalam wadah (ember)
yang berisi air bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.
Kumpulkan kuntum bunga mawar yang baru dipetik ke dalam suatu wadah
(keranjang plastik, tampah/ember berisi air bersih).
a. Sortir bunga yang rusak, layu dan busuk pisahkan secara tersendiri.
Prospek budidaya tanaman bunga mawar (ROSA Sp) dari hulu kehilir yaitu dimana
tanamanbunga selain dapat di jadikan tanaman hias tanaman mawar juga dapat
dijadikan parfum dan bahan kosmetik seperti bedak dimana akan meningkatkan
hasil ekonomi masyarakat budidaya tanaman bunga mawar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri.
Mawar yang dikenal nama bunga ros atau "Ratu Bunga" merupakan simbol atau
lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran
Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di
daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis).
B. Saran
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak
sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogs.unpad.ac.id/trisnamonica/2010/06/08/budidaya-mawar/
http://yukitamari.blogspot.com/2011/12/budidaya-bunga-mawar.html
http://leniblogs.blogspot.com/2012/12/taksonomi-bunga-mawar_8.html
http://www.pustakasekolah.com/klasifikasi-bunga-mawar.html#ixzz3HqKlcKnM