Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI PRODUKSI PADA TANAMAN HIAS

BUNGA MAWAR ( Rosa Spp.)

OLEH
HERICSON SITINGAYO KABANGA
19031108028

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Teknologi Produksi Pada Tanaman Hias Bunga Mawar (Rosa Spp.)
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, dan tidak jauh dari kekurangan. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, 28 April 2022


Hericson S. Kabanga’
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Jenis-Jenis Bunga Mawar........................................................................................2

C. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II ISI...........................................................................................................................3
A. Klasifikasi Bunga Mawar......................................................................................3

B. Syarat Tumbuh Bunga Mawar.............................................................................4

C. Teknik Budidaya Bunga Mawar...........................................................................5

D. Pemeliharaan Bunga Mawar.................................................................................6

E. Panen dan Pasca Panen Bunga Mawar................................................................8

F. Manfaat Bunga Mawar..........................................................................................8

BAB III PENUTUP............................................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri.
Mawar yang dikenal nama bunga ros atau Ratu Bunga merupakan simbol atau lambang
kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur
Tengah dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah
beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis).
Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga
yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar terdiri dari 100 spesies lebih, kebanyakan tumbuh
di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman
semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5
meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain
bisa mencapai 20 meter.
Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5–15 cm dengan
dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling
sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong,
pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada
batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar
spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia
Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
Bunganya terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang
hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Di antara warna yang dimiliki oleh mawar adalah
putih, merah muda, kuning dan biru pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah
daun mahkota dan daun kelopak.

1
B. Jenis-Jenis Bunga Mawar
 Wild roses (Mawar Liar) : asalnya tumbuh liar, bentuk bunga sederhana, sudah
dikenal manusia sejak zaman dulu. Beberapa spesies mawar terkemuka yang
disebut di atas dan beberapa hibrida yang dihasilkannya merupakan contoh mawar
liar.
 Old Garden Roses : tanaman hasil persilangan sebelum diperkenalkannya Hybrid
Tea pada tahun 1867. Bentuk bunga unik dan berbau harum.
 Climbing Roses (Mawar Memanjat) : kelompok yang suka merambat di pagar
atau bangunan kanopi, misalnya: Ayrshire, Climbing China, Laevigata,
Sempervirens, Noisette, Boursault, Climbing Tea, dan Climbing Bourbon.
 Shrub Roses (Mawar Semak) : kelompok dengan kebiasaan semi-memanjat,
merambat pada pagar dan bangunan kanopi. Bunga kecil sampai sedang, mekar
tahan lama.
 Modern Garden Roses (Mawar Modern Garden) : Keturunan dari mawar Old
Garden dan bentuknya beraneka ragam.

C. Tujuan

Untuk mengetahui seperti apa itu bunga mawar dan untuk mengetahui teknik budidaya
bunga mawar agar mendapatkan hasil yang efektif.

2
BAB II

ISI
A. Klasifikasi Bunga Mawar
Mawar merupakan salah satu jenis tanaman hias dengan bunga yang indah, tanaman
ini tergolong dalam Family Rocacea.

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Rosales

Famili: Rosaceae

Subfamili: Rosoideae

Genus: Rosa L.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi
sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di
tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi
dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan
akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari
erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak
tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan
tidak tajam.
Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan
penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang
menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung

3
Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam
yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan
Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies
Lepidoptera.
Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang
merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim
subtropis hingga daerah beriklim tropis.Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki
banyak manfaat, antara lain antidepresan, antiviral, antibakteri, antiperadangan, dan
sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan
penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat
dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai.

B. Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Mawar

Tanaman bunga Mawar bisa anda tanam, bahkan anda bisa menanam tanaman ini di
pekarangan rumah anda. Cara cara berikut adalah Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Mawar
untuk menanam tanaman bunga Mawar, agar tanaman bunga Mawar bisa tumbuh dengan
baik:

1. Curah Hujan

Air adalah faktor terpenting dalam setiap pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air
yang cukup dapat membuat pertumbuhan tanaman mawar menjadi baik.Curah hujan
yang ideal untuk tanaman mawar adalah sekitra 1.500 hingga 3.000 mm / tahun.
Namun jika terlalu basah, pertumbuhan tanaman mawar akan terganggu.

2. Suhu

Suhu memiliki peran dalam proses fisiologi tanaman. Suhu yang terlalu rendah
ataupun suhu yang terlalu tinggi akan membuat proses fisiologi tanaman seperti
fotosintesis atau respirasinya menjadi terhambat. Suhu udara yang optimal untuk

4
pertumbuhan tanaman mawar adalah 18 hingga 26 derajat celcius serta kelembabannya
70 hingga 80 persen.

3. Intensitas Cahaya

Tanaman mawar membutuhkan sinar matahari 5 hingga 6 jam per hari. Jika kamu
menanam mawar di daerah yang cukup sinar mataharinya, maka tanaman mawar akan
rajin dan lebih cepat berbunga serta memiliki batang yang kokoh. Sinar matahari di
pagi hari lebih baik daripada sinar matahari di sore hari yang dapat menyebabkan
tanaman kekeringan.

4. Media Tanam

Tanaman mawar dapat hidup dengan baik di tanah liat berpasir yang kandungan
liatnya 20 hingga 30 persen, tanah yang subur, gembur dan juga banyak mengandung
bahan organik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik. Derajat keasaman
tanahnya atau pH yang baik adalah sekitar 5,6 hingga 6,5. Lebih dianjurkan untuk
menanam pada tanah latosol dan andosol sebab kedua jenis tanah ini mempunyai sifat
fisik dan kesuburan tanah yang baik.

5. Ketinggian Tempat

Pada daerah tropis seperti di Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh serta
produktif menghasilkan bunga di dataran rendah maupun tinggi. Tanaman mawar
memang dikenal dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan. Ketinggian yang
umum untuk dapat membudidayakan tanaman mawar yaitu pada ketinggian 900 hingga
1.500 meter di atas permukaan laut.

C. Teknik budidaya bunga Mawar


1. Mempersiapkan bibit :
Bibit bunga mawar bisa didapat dengan berbagai cara diantaranya dengan
stek batang, okulasi, mencangkok, dan menanam biji. Untuk pemula yang baru
belajar dan ingin memperoleh hasil yang cepat tanpa menunggu lama dapat juga
membeli dari penjual bibit bunga mawar dalam polybag yang sudah berumur

5
setengah tahunan. Pemilihan bibit ini sangat menentukan mawar yang akan
dihasilkan kelak.
2. Mempersiapkan lahan dan media tanam :
Persiapan dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada lahan yang telah
disediakan, lubang yang dibuat memiliki diameter sekitar 15 cm dan memiliki
kedalaman sekitar 35 cm. Kemudian tanam bibit yang telah dipersiapkan pada
lahan. Selesai penanaman bibit, bibit yang yang baru ditanam tadi diberi air sampai
cukup basah.

Perawatan pada bunga mawar diantaranya:


1. Penyiangan dari rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar bunga mawar.
2. Pemupukan, untuk pemupukan dilakukan secara rutin 3-4 bulan sekali dengan dosis
sesuai kondisi tanaman. Pemupukan bisa dengan memberikan pupuk NPK
sebanyak 5 gram pupuk/tanaman.
3. Penyiraman, penyiraman ini sangat penting terutama pada saat fase pertumbuhan.
Penyiraman dilakukan sehari minimal 1 kali dan dilakukan paling baik di waktu
pagi dan sore hari saat suhu udara tidak terlalu panas sehingga penguapan air dari
tanah kecil.
4. Pemangkasan, ini dilakukan agar memperoleh batang yang kokoh, tanaman
menghasilkan tunas-tunas muda baru sehingga produktivitasnya meningkat,
peremajaan tanaman, dan menjaga tanaman selalu dalam kondisi sehat.

D. Pemeliharan Bunga Mawar


Pembentukan Tanaman Muda. Pembentukan tanaman bunga mawar dilakukan
dengan pemotongan/ pinching. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara tanaman agar
tetap muda, sehingga selalu menghasilkan tunas-tunas baru yang produktif berbunga.
Dari tunas-tunas baru yang muncul lima minggu setelah tanam akan muncul bakal
bunga yang kecil dan harus dipotong (di’pinching’). Soft pinch dilakukan pada tunas
yang masih muda, bertujuan untuk memaksimumkan pertumbuhan vegetatif. Bakal
batang baru dengan warna kemerah-merahan akan tumbuh keluar dari cabang bibit atau

6
dari cabang tunas pertama. Tunas ini dibiarkan tumbuh panjang sampai dewasa dan
setelah bakal bunganya berwarna maka harus segera dibuang (pinching yang dilakukan
pada tunas yang sudah tua ini dikenal dengan istilah hard pinch).
Perundukan tanaman (bending) dilakukan apabila cabang bibit sudah tua. Tempat
pelekukan tunas/batang yang harus dibending sekitar 5-10 cm dari pangkal batang.
Untuk membantu perundukan agar tunas tidak kembali tegak maka tunas tersebut dapat
dijepit dengan sepotong belahan bambu yang ditancapkan ke tanah. Dari tunas yang
dibending ini kadang-kadang tumbuh tunas kecil baru dan bila dari tunas kecil ini
keluar bunga maka bunga ini harus dibuang dan daun dipotong sebanyak dua daun
sejati (lima daun) agar tanaman mempunyai banyak daun.
Pembentukan Tanaman Muda. Pembentukan tanaman bunga mawar dilakukan
dengan pemotongan/ pinching. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara tanaman agar
tetap muda, sehingga selalu menghasilkan tunas-tunas baru yang produktif berbunga.
Dari tunas-tunas baru yang muncul lima minggu setelah tanam akan muncul bakal
bunga yang kecil dan harus dipotong (di’pinching’). Soft pinch dilakukan pada tunas
yang masih muda, bertujuan untuk memaksimumkan pertumbuhan vegetatif. Bakal
batang baru dengan warna kemerah-merahan akan tumbuh keluar dari cabang bibit atau
dari cabang tunas pertama. Tunas ini dibiarkan tumbuh panjang sampai dewasa dan
setelah bakal bunganya berwarna maka harus segera dibuang (pinching yang dilakukan
pada tunas yang sudah tua ini dikenal dengan istilah hard pinch).
Perundukan tanaman (bending) dilakukan apabila cabang bibit sudah tua. Tempat
pelekukan tunas/batang yang harus dibending sekitar 5-10 cm dari pangkal batang.
Untuk membantu perundukan agar tunas tidak kembali tegak maka tunas tersebut dapat
dijepit dengan sepotong belahan bambu yang ditancapkan ke tanah. Dari tunas yang
dibending ini kadang-kadang tumbuh tunas kecil baru dan bila dari tunas kecil ini
keluar bunga maka bunga ini harus dibuang dan daun dipotong sebanyak dua daun
sejati (lima daun) agar tanaman mempunyai banyak daun.

7
E. Panen dan Pasca Panen Bunga Mawar
Tanaman bunga mawar dapat dipanen setelah 4-5 bulan tergantung dari varietas dan
tingkat pertumbuhannya. Tanaman ini bila dipelihara secara benar akan dapat tumbuh
dan diambil hasilnya sampai umur 6 tahun. Bunga bunga mawar dapat dipanen bila
seluruh kelopak bunga (sepal) telah membuka dan satu atau dua mahkota (petal) telah
membuka. Pemanenan awal ini dilakukan apabila bunga bunga mawar akan disimpan
untuk waktu yang cukup lama, tetapi mekarnya bunga akan kurang sempurna,
sedangkan panen pada tingkat yang lebih mekar, vase life yang diperoleh lebih pendek.
Panen bunga mawar dapat dilakukan pada pagi dan sore hari tergantung suhu udara
dan tingkat kematangan bunga panen, dilakukan dengan cara under cut, knuckle cut dan
normal cut dengan menyisakan satu atau dua daun sejati. Tanaman yang telah dipanen
akan bertunas lagi dan bunganya dapat dipanen kembali setelah 40 sampai 50 hari. Dari
1 m2 tanaman rata-rata dapat dipanen 120-160 tangkai per tahun.

F. Manfaat Bunga Mawar


1. Mempercantik Taman
Manfaat yang paling jelas dari menanam bunga mawar di taman rumah
adalah mempercantik taman dan mengubah lingkungan taman yang tampak biasa
menjadi istimewa. Jika taman memiliki dinding atau jalan masuk yang tampak
kusam, tanam beberapa semak mawar. Tanaman mawar akan mengubah area segera
setelah mulai mekar.
2. Antioksidan
Siapa sangka, bunga mawar memiliki kandungan vitami dan mineral yang
dibutuhkan tubuh. Kandungan Vitamin E dan C pada bunga mawar dapat menjadi
antioksidan yang berguna menangkal radikal bebas. Hal tersebut juga dicerminkan
mawar dimanfaatkan dalam dunia kecantikan.
3. Antiseptik
Mawar sebenarnya dapat dijadikan sebagai antiseptik untuk membersihkan
luka. Hal tersebut dapat dilakukan karena mawar dipercaya dapat membantu

8
mengurangi pendarahan pada luka sobekan. Mawar juga dapat mencegah infeksi
yang mungkin terjadi pada luka.
4. Melancarkan Menstruasi
Mawar juga dipercaya dapat merangsang hormon untuk memicu menstruasi.
Selain itu, bunga ini juga diyakini dapat meredakan mual, kram, dan kelelahan saat
menstruasi dan juga sindrom pasca-menopause.
5. Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
Mawar bisa dipilih sebagai solusi untuk seseorang yang dalam kondisi
infeksi saluran kemih. Mawar mengandug sifat antibakterial yang dapat mengatasi
masalah tersebut.
6. Meningkatkan Sistem Imun
Mawar merupakan bunga yang antioksidannya tinggi.Antioksidan menbantu
mencegah infeksi. Dikutip dari situs DokteSehat, mawar secara tidak langsung
membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
7. Mengatasi Masalah pada Kulit
Mawar memiliki sifat anti peradangan. Hal tersebut dapat dimanfaatkan
dalamduniakecantikan. Dengan sifat tersebut, mawar dapat dimanfaatkan oleh
orang yangmemiliki masalah pada kulit, baik yang memiliki jenis kulit berjewarat
atau sensitif.

9
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat ini bunga potong merupakan bunga yang paling banyak digunakan untuk
rangkaian bunga di berbagai acara seperti acara-acara pernikahan, keagamaan, kelahiran,
ucapan selamat sampai acara kematian. Hal tersebut menjadikan bisnis bunga potong
merupakan salah satu bisnis yang mempunyai peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Perkembangan luas panen dan produksi tanaman hias bunga potong yang cenderung
meningkat dipicu oleh berkembangnya bisnis-bisnis jasa seperti dekorator ruangan.
Peningkatan kebutuhan permintaan bunga dikarenakan hotel seringkali menjadi tempat
dilakukannya resepsi pernikahan serta seminar. Maka dapat dikatakan bahwa hotel
berbintang merupakan konsumen bunga dan tanaman hias yang potensial (Nurmalinda,
2004). Bunga Mawar (Rosa Spp.) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang memiliki
beragam jenis dan warna yang menawan.
Keindahan bunga mawar dianggap bisa menjadi perlambang dari rasa cinta serta
kasih sayang dari orang yang memberikannya. Oleh sebab itu, bunga ini sering diberikan
kepada orang tersayang. Mawar merupakan salah satu jenis tanaman hias unggulan, hal ini
dikarenakan mawar dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam acara. Bunga mawar juga
mempunyai berbagai macam warna tergantung jenisnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Novita L. 2008. Induksi perakaran pada tanaman mawar (Rosa hybrida) secara in vitro.
[terhubung berkala]. http://digilib.biologi.lipi.go.id/view.html?idm=38597[30[pranala
nonaktif permanen] Nov 2009].

http://www.rosediana.com/umum/bunga-bunga-bermakna-1/ (diakses 28 April 2022)

https://www.pustakadunia.com/teknik-budidaya-bunga-mawar/ (diakses 28 April 2022)

http://p2k.utn.ac.id/en3/2-3069-2966/Mawar_24467_p2k-utn.html (diakses 28 April 2022)

Pati, PK, SP Rath, M Sharma,A Sood, PS Ahuja. 2006. in vitro propagation of rose: a
review. Biotechnol. Adv. 24: 94-114.

Razavizadeh R, Ehsanpour AA. 2008. Optimization of in vitro propagation of Rosa


hybrida L. Cultivar black red. American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci. 3 (1): 96-
99.

Altman A. 2000. Micropropagation of plants, principles and practice. In: SPIER,


R.E.Encyclopedia of Cell Technology. New York:JohnWilley&Sons, pp. 916-929.

Hameed N, Shabbir A, Ali A, Bajwa R. 2006. In vitro micropropagation of disease free


rose (Rosa indica L.). Mycopath 4 (2): 35-38.

Easy and Elegant Rose Design, E. S. Platt, photographs by A. Detrick. Fulcrum Publishing,
ISBN 1-55591-476-4

11

Anda mungkin juga menyukai