Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Budidaya
Nanas
Oleh :

1. ATIN SETIA ASIH

2. NUKE ERAWATI
SMA NEGERI 1 LALAN
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Budidaya Nanas.

Penulis mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan


makalah ini.

Bandar Agung, Maret 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN NANAS.................................................. 1
A. Klasifikasi dan morfologi........................................................................ 2
1. Tanaman nanas................................................................................. 2
2. Batang.............................................................................................. 2
3. Daun................................................................................................. 2
4. Bunga............................................................................................... 3
5. Buah................................................................................................. 3
Syarat Tumbuh................................................................................. 4
B. Tempat, waktu dan nama petani nanas.................................................... 6
C. Teknik Budidaya...................................................................................... 6
D. Hama dan Penyakit.................................................................................. 9
Daftar Pustaka................................................................................................... 10
Lampiran .......................................................................................................... 11

3
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN NANAS

Indonesia sebagai negara tropis dengan memiliki wilayah yang luas dan
agroklimat yang beragam mampu menghasilkan berbagai jenis buah-buahan
termasuk nenas. Indonesia saat ini merupakan negara ekportir nenas keempat
terbesar di dunia setelah Thailnad, Costa Rica dan Philipina. Sentra produksi nenas
tersebar mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Barat, Jawa
Timur, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Sebagai salah satu sentra nenas
Provinsi Kalimantan Barat masih memiliki peluang untuk dikembangkan mengingat
potensi lahan yang dimiliki masih cukup luas yaitu sekitar 1,6 juta ha lahan gambut
yang sangat cocok untuk pengembangan nenas. Pengembangan nenas di lahan
gambut sebagai upaya membantu daerah dalam memanfaatkan potensi lahan yang
belum dimanfaatkan dan sekaligus dapat berperan dalam memberdayakan petani
terutama dalam mengurangi Kabut Asap. Selama ini lahan gambut tersebut lebih
merupakan lahan tidur yang tidak tergarap dan sering dituding sebagai salah satu
penyebab terjadinya kabut asap di saat musim kemarau. Dengan demikian
pemanfaatan lahan gambut melalui pengembangan nenas selain untuk mengurangi
pencemaran lingkungan oleh asap akibat pembakaran lahan gambut, yang utama
dapat menjadi salah satu upaya penting dalam neningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani/masyarakat.
Di Kabupaten Kubu Raya telah dibangun pabrik pengolahan nanas menjadi
konsentrat PT. Agro Industri Saribumi Kalbar yang perlu pasokan bahan baku buah
nanas segar sekitar 300 ton per hari. Untuk memenuhi pasokan bahan baku tersebut
perlu areal kebun nanas yang cukup luas yang melibatkan petani nanas di sekitar
pabrik. Pengembangan nanas di Provinsi Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten
Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya yang sebagian untuk memasok bahan baku
industri pengolahan nanas mejadi konsentrat PT. Agro Industri Saribumi Kalbar,
merupakan terobosan dalam memanfaatkan potensi pasar dunia yang besar yang
permintaannya terus meningkat, disamping akan mengukuhkan peran Indonesia
sebagai negara pengekspor nanas yang saat ini menempati urutan keempat terbesar
di dunia

4
A. Klasifikasi dan morfologi
Klasifikasi tanaman Nanas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.

Adapun morfologi tanaman nanas adalah sebagai berikut :


1. Tanaman nanas
Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan
(perennial). Tanaman nanas terdiri dari akar, batang, daun, batang, bunga, buah
dan tunas-tunas. Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar
samping, dengan sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal
batang dan termasuk berakar serabut (monocotyledonae). Kedalaman perakaran
pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah biasa
jarang mencapai kedalaman 30 cm .

2. Batang
Batang tanaman nanas berukuran cukup panjang 20-25 cm atau lebih, tebal
dengan diameter 2,0 -3,5 cm, beruas-ruas (buku-buku) pendek. Batang sebagai
tempat melekat akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang
tersebut tidak nampak karenadisekelilingnya tertutup oleh daun. Tangkai bunga
atau buah merupakan perpanjangan batang.

3. Daun
Daun nanas panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun utama. Pada
daunnya ada yang tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak berduri. Tetapi ada
pula yang durinya hanya ada di ujung daun. Duri nanas tersusun rapi menuju ke
satu arah menghadap ujung daun, daun nanas tumbuh memanjang sekitar 130-
150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, permukaan daun sebelah atas halus
mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau coklat kemerah-

5
merahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna keputih-putihan
atau keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang tanaman sangat bervariasi antara
70-80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu mengelilingi batang mulai dari
bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri .

4. Bunga
Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya.
Bunga bersifat hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing
berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari,
berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar
menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari menanam sampai
terbentuk bunga sekitar 6-16 bulan. Pada umumnya pada sebuah tanaman atau
sebuah tangkai buah hanya tumbuh satu buah saja. Akan tetapi, karena pengaruh
lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu buah pada satu tangkai yang
disebut multiple fruit ( buah ganda). Pada ujung buah biasanya tumbuh tunas
mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa
disebut multiple crown (mahkota ganda).

5. Buah
Buah nanas berbentuk bulat dengan permukaan kulit bersisik dan memiliki
mahkota pada bagian atas buah, buah nanas yang masih muda berwarna
kemerahan hingga biru kehitaman, sedangkan yang telah masak berwarna
kekuningan.
Berdasarkan habitat tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4
jenis golongan nanas, yaitu : Cayenne (daun halus, tidak berduri, buah besar),
Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut),
Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat
dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau
seperti piramida). Varietas kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia
adalah golonganCayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di
kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi
banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/kultivar nanas yang
dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang.

6
Syarat Tumbuh
Daerah penyebaran nanas ialah 300 LU dan 300 LS dari khatulistiwa.
Tanaman nanas memerlukan beberapa persyaratan iklim yang harus dipenuhi
agar dapat tumbuh baik. Faktor iklim ini mencakup curah hujan, ketinggian,
kelembapan, suhu dan cahaya matahari. Pada umumnya tanaman nanas ini
toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas
sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap
hujan salju karena rendahnya suhu. 0C. Nanas tumbuh pada daerah dataran
rendah dengan ketinggian 100-200 m di atas permukaan laut. Di daerah
dataran tinggi, tanaman ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 m dpl.
Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl. Kelembapan
tanah yang berlebihan pada awal pembungaan dapat menghambat
pertumbuhan buah dan menghasilkan daun yang berlebihan. Sedangkan
kelembapan yang berlebihan pada saat pembungaan akan menurunkan mutu.
Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 29-32 0C, tetapi juga
dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10. Tanaman nanas dapat tumbuh
dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari kelangsungan
maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.
Kesuburan Tanah
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk
pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada
jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung
bahan organik serta kandungan kapur rendah. Kesuburan tanah dapat
meningkatkan produktivitas, oleh karenanya tanah yang digunakan untuk
menanam nanas sebaiknya memenuhi kriteria tanah subur. Tanah yang subur
terdiri atas hawa (udara) 25%, air 25 %, mineral 45%, dan bahan organic 5 %.
Atas dasar tersebut, maka kesuburan tanah dinilai atas dasar tinggi rendahnya
kadar mineral (unsur hara essensia makro dan mikro) dan mudah sukarnya
mineral diserap tanaman. Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-
6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan
tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau
lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang,
Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.

7
Syarat tumbuh
1) Iklim
Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun
kering. Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta
memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan
tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya
suhu. Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari
rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan
rata-rata 2000 jam. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah
23-32 derajat C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10
derajat C
2) Media Tanam
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk
pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok
pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah. Derajat
keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak
mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi
kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah)
mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium,
Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
3) Ketinggian Tempat
Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan
optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl.

8
B. Tempat, waktu dan nama petani nanas
Survei di lakukan pada hari sabtu 16 maret 2013, pukul 14.30 yang bertempat
di lahan Bapak Ramli beralamat di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.

C. Teknik Budidaya
1) Jenis tanaman
Budidaya nanas yang dilakukan oleh petani pada umumnya masih
bersifat tradisional dengan nanas yang dikembangkan Queen dan Cayenne,
belum menerapkan teknologi maju. Populasi per hektar rendah yaitu antara
10.000 20.000 rumpun sehingga hasil perhektarnya hanya 7 15 ton.
Budidaya nanas dilakukan dilahan gambut, memerlukan pengaturan
permukaan air yang baik melalui pembuatan jaringan drainase. Di lapang
baru sebagian petani yang membuat jaringan drainase mengakibatkan
rendahnya produktivitas. Sebagian besar petani belum menerapkan teknologi
pengaturan pembungaan (penggunaan ethrel atau karbit), sehingga
produksinya berfluktuasi sesuai dengan musim. Hal ini berakibat pada musim
panen raya pasokan nanas melimpah namun pada waktu yang lain buah
sedikit. Pengaturan pembungaan mulai dilakukan oleh petani yang bermitra
dengan PT. Agro Industri Saribumi Kalbar.
2) Perbenihan
Untuk penanaman nanas, petani menggunakan benih asalan (tidak
berlabel) yang sebagian kecil berasal dari tunas anakan, sedangkan sebagian
besar menggunakan benih yang berasal dari tunas batang, tunas tangkai,
tunas buah bahkan tunas mahkota. Tunas batang menghasilkan buah pada
umur 15 18 bulan dari saat penanaman, sedangkan bila dari tunas mahkota
menghasilkan buah pada umur 22 24 bulan setelah tanam. Sehingga bila
menggunakan benih yang berasal dari tunas batang, tunas tangkai, tunas buah
atau mahkota memerlukan waktu panen yang lebih lama dibandingkan bila
menggunakan anakan (root sucker). Dengan benih asalan, pertanaman nenas
pertumbuhannya tidak seragam yang menyebabkan pemeliharaan menjadi
sulit dan pemanenan menjadi mahal karena harus memilih sehingga untuk
memanen satu areal dilakukan pemanenan berulang kali.

9
3) Penyiapan media tanam
Penyiapan media tanam yang di lakukan petani di kecamatan rasau jaya
tidak menggunakan bedengan, akan tetapi menggunakan sistem tugal, cara
penanaman yang di lakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma,
kemudian pembuatan lubang tanam, pada lubang tanam di beri pupuk
kotoran ayam sekitar kg perlubang tanam, kemudian di biarkan selama 1
2 minggu sebelum dilakukan penanaman.
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-
langkah yang dilakukan :
Mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang
tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam,
Tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak
mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah,
Dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah,
Penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal
batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
4) Penentu pola tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis
tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik
penanaman nanas yang dilakukan adalah dengan menggunakan sistem baris
tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun
antar barisan, 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan
adalah 90 cm.
5) Pemupukan
Kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan selain pemupukan
pada saat pembuatan lubang tanam, itu di karekan ketidaksesuaian antara
biaya perawatan tanaman dengan harga hasil produksi yang sangat murah dan
hanya mengharapkan konsumsi masyarakat di sekitar kota pontianak, dan
belum ada nya industri pengolahan hasil tanaman nanas.

10
6) Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan petani pada umumnya hanya
penyiangan gulma yang dilakukan dua kali selama masa pertumbuhan nanas,
dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dengan
menggunakan cangkul atau koret, penjarangan anakan masih jarang
dilakukan. Dalam satu areal pemanenan dilakuan berulang kali karena
pertanaman yang tidak seragam
7) Penentu pola tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis
tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik
penanaman nanas yang dilakukan adalah dengan menggunakan sistem baris
tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun
antar barisan, 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan
adalah 90 cm.
8) Pemupukan
Kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan selain pemupukan
pada saat pembuatan lubang tanam, itu di karekan ketidaksesuaian antara
biaya perawatan tanaman dengan harga hasil produksi yang sangat murah dan
hanya mengharapkan konsumsi masyarakat di sekitar kota pontianak, dan
belum ada nya industri pengolahan hasil tanaman nanas.
9) Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan petani pada umumnya hanya
penyiangan gulma yang dilakukan dua kali selama masa pertumbuhan nanas,
denagn cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dengan
menggunakan cangkul atau koret, penjarangan anakan masih jarang
dilakukan. Dalam satu areal pemanenan dilakuan berulang kali karena
pertanaman yang tidak seragam.
10) Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 12 24 bulan,
pemanenan di lakukan secara bertahap dan di pilih buah yang telah
memenuhi syarat untuk di panen seperti Mahkota buah terbuka, Tangkai ubah
mengkerut, Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat, Warna
bagian dasar buah kuning, Timbul aroma nanas yang harum dan khas.
pemanenan di lakukan dengan cara memotong tangkai buah sekitar 3 - 4 cm

11
dari buah, akan tetapi masih ada petani yang melakukan pemanenan dengan
mematahkan tangkai buah, hal ini menyebabkan daya tahan dan daya simpan
buah menjadi rendah, disamping itu perlakuan buah ketika panen kurang
hati-hati yang menyebabkan tingkat kerusakan tinggi.

D. Hama dan Penyakit


1) Hama
Hama yang paling utama menyerang tanaman nanas di kecamatan rasau
jaya adalah tikus dan musang, hama ini menyerang bonggol batang dan
merusak pada buah dengan cara melubangi buah, baik buah yang masih muda
maupun buah yang telah masak, kerusakan akibat hama ini menyebabkan
hasil tanaman tidak dapat di panen lagi, pengendalian yang di lakukan oleh
petani adalah dengan menggunakan jebakan maupun racun tikus dengan cara
mengoleskan racun pada buah yang telah di lubangi oleh hama ini.
2) Penyakit
Penyakit yang banyak menyeranag adalah penyakit busuk pangkal,
Penyebabnya adalah cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau
Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot.
Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis
pada tanaman, angin, hujan dan tanah. Gejala penyakit ini adalah pada bagian
pangkal batang, daun, buah dan bibit menampakkan gejala busuk lunak
berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak putih kekuning-
kuningan. Pengendalian yang biasa dilakuakan dengan cara non kimiawi
dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka
cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, dan menghindari luka-luka
mekanis, kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.

12
E. Pemasaran Hasil dan Harga Komoditas
Produksi nanas yang dihasilkan oleh petani di sentra produksi selama ini
dipasarkan terutama untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ada di sekitar Kota
Pontianak. Hal ini menyebabkan terbatasnya serapan pasar karena jumlah pasar yang
sedikit sehingga jaringan pasar untuk pemasaran nanas tidak berkembang. Faktor
lain yang menyebabkan rendahnya serapan pasar adalah belum berkembangnya
secara optimal industri olahan seperti industri rumah tangga. Harga nanas biasanya
berkisar antar Rp. 1000,00,- Rp. 1500,00,-/buah, sedangkan pada saat musim panen
raya harga nanas sangat rendah hingga sekitar Rp. 400,00,- sampai Rp.
500,00,-/buah, bahkan di beberapa daerah yang akses jalannya sulit dijangkau
harganya lebih rendah lagi. Tigkat harga yang murah tersebut tidak dapat menutupi
biaya produksi

13

Anda mungkin juga menyukai