Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GALENIKA

“TAHAPAN SIMPLISIA TANAMAN CENGKEH”

Dosen Pengampu : Ade Sukma Hamdani, S.Farm, M.Si, Apt

DISUSUN OLEH :

NAMA : IKA NABILA APRILIANI

NIM : 1908060019

PRODI : S1 FARMASI

SEMESTER : 4

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM FARMASI


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kemudahan
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongaNya kita tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda tercinta kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Terimakasih kami ucapkan kepada bapak dosen yang telah memberikan


tugas yang dapat menambah pengetahuan tentang mata kuliah Galenika mengenai
Tahapan Simplisia Tanaman Cengkeh.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan. Namun


terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Mataram, 04 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..4

A. Latar Belakang……………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………5
C. Tujuan………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..….6

A. Pengertian Tanaman Cengkeh…………………………………..……6


B. Cara Pemetikan Tanaman Cengkeh…………………………………..6
C. Tahapan Pasca panen tanaman cengeh……………………………….8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..11

A. Kesimpulan…………………………………………………………..11
B. Saran…………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cengkeh merupakan tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal
dengan nama lain Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman
asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanaman Mytaceae pada ordo
Mylates. Sampai saat ini, sebagaian besar kebutuhan cengkeh dunia (80%)
dipasok oleh Indonesia. Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang
memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan
hidup puulujan bahkan ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter
dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh
tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang
mudah patah. Mahkotanya atau lazim disebut tanjuk pohon cengkeh berbentuk
kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang
dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran
lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm.
bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai
pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna
keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan
berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan, bunga
cengkeh kering berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas, sebab
mengandung minyak atsiri.
Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan
cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar
matahari langsung. Di Indonesia, cengkeh cocok ditanam baik di daerah
dataran rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter
di atas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, bibit perlu
diseleksi. Beberapa kriteria yang digunakan untuk seleksi bibit cengkeh
adalah : tinggi bibit minimal 60 cm (umur 1 tahun) dan 90 cm (umur 2 tahun),
sehat (tidak terserang hama penyakit dan kekurangan hara), mempunyai akar
tunggang yang lurus dan sehat dengan panjang ⁺˗ 45 cm serta akar cabang 30-
35 buah, mempunyai batang tunggal, jumlah rata-rata percabangan 7 pasang,
jumlah daun 63 pasang dan warna daun dewasa hijau tua.
B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari tanaman cengkeh?
b. Bagaimana cara pemetikan dari tanaman cengkeh?
c. Bagaimana proses dari tahapan-tahapan pasca panen dari tanaman
cengkeh?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari tanaman cengkeh
b. Untuk mengetahui cara pemetikan dari tanaman cengkeh
c. Untuk dapat mengetahui tahapan-tahapan pasca panen dari tanaman
cengkeh
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Cengkeh merupakan tumbuhan asli


Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama lain Syzygium aromaticum
atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam
keluarga tanaman Mytaceae pada ordo Mylates. Sampai saat ini, sebagaian besar
kebutuhan cengkeh dunia (80%) dipasok oleh Indonesia
Cengkeh merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang memiliki banyak
manfaat. Bagian yang sering dimanfaatkan dari tanaman cengkeh adalah bagian
kuncup bunganya. Biasanya akan melalui proses pengeringan terlebih dahulu
sebelum akhirnya dikonsumsi atau digunakan. Kuncup bunga dari tanaman inilah
yang seringkali disebut oleh masyarakat sebagai cengkeh.
B. Cara pemetikan
Bunga cengkeh yang sudah tua atau masak untuk dipungut jang dibiarkan
sampai mekar. Sebelum dilakukan pemetikan, dibawah tajuk pohon harus
dibersihkan terlebih dahulu, maksudnya jika ada beberapa bunga yang jatuh
diwaktu pemetikan mudah dipungut. Adapun cara pemetikannya tergantung
keadaan tanaman itu sendiri :
1. Apabila tanaman belum tinggi, pemetikan dapat dilakukan cukup dengan
berdiri mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya, jika pohon
agak tinggi dapat menggunakan kait agar lebih mudah.
2. Jika tanaman sudah cukup besar dan tinggi, lebih baik menggunakan
tangga yang berkaki tiga, tangga itu mudah dipindah-pidahkan.
3. Pada pohon yang sangat besar, yang umumnyq lebih dari 25 tahun
pemetikannyan dilakukan dengan memanjat pohon dengan menggunakan
kait sebab rantingnya dapat ditarik dengan kait trsebut, sehingga
memudahkan pemetikannya.

Alat yang diperlukan dalam panen cengkeh antara lain yaitu karung
berukuran kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila sudah tinggi dan
tidak dapat untuk dijankau dengan tangan, maka diperlukan tangga segitiga
berkaki empat. Pemetikan yang lazim dilakukan yaitu dengan jalan mematahkan
eumpun bunga pada bukunya sehingga sepasang daun akan ikut terpetik. Tetapi
cara tersebut kurang baik, sebaiknya yang dipetik hanya tandannya saja, sepasang
daun pada tandan tidak usah diikut sertakan. Maksudnya, untuk memperbanyak
jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak. Bunga cengkeh dipetik
pertandan tepat diatas buku daun berakhir dengan menggunakan kuku jari atau
pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak
boleh ikut dipetik agar tidak menganggu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila
daun ikut terpetik, dapat mengurangi jumlah tunas hingga 1/3-1/2 bagian.

Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung


kecil yang sudah disediakan dan dibawa mengikuti geraknya arak pemetikan.
Setelah penuh, cengkeh dipindahkan ke karung besar kemudian dibawa ke suatu
tempat pemerosesan selanjutnya. Rata-rata satu hari kerja seseorang dapat
memperoleh 20-30 kg cengkeh segar. Hal ini sangat tergantung pada banyaknya
cengkeh yang bisa dipetik. Satu pohon cengkeh biasanya dipetik 3-4 kali bahkan
ada yang sampai 6 kali dengan jarak 5-7 hari. Hal ini tergantung pada umur dan
besarnya pohon. Untuk suatu kebun luas yang terdapat ribuan pohon dengan jenis
yang berlainan, pemetikannya bisa memakan waktu 3-4 bulan.

C. Pasca panen
Pada umumnya cengkeh berbunga di indinesia satu tahun sekali, demikian pula
waktu panennya. Walaupun waktu panen memakan waktu minimal tiga bulan,
lebih-lebih jika luar areanya luar panennya tidak cukup 3-4 bulan. Tanaman yang
normal setelah umur 15-2- tahun bisa menghasilkan sekitar 3 kg per pohon.
Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen tepatnya waktu pemetikan
dan teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasil yang berbeda pula.
Sedangkan, di daerah penghasil cengkeh yng musim kemraunya bersamaan, tetapi
berlainan lokasinya, maka musim panennya juga berbeda. Juga pengaruh pola
hujan, temperatur, dan tinggi tempat pertanaman akan membawa pengaruh yang
berbeda pula. Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada tingkat kemsakan
yang tepat yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang sebelumnya berwarna
hijau,kemudian menguning akhirnya keunguan muda dan merah tua. Saat yang
paling bagus adalah pada saat kepala buah yang terdiri dari mahkota bunga yang
masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat. Apabila bunga
warnanya menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan membuka.
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh
kering yang keriput, berat rendamannya sangat kurnag, kadar minyak kurang
sehungga harganya pun rendah. Sedangkan, jika pemetikannya terlambat misalnya
bunga banyak mekar akan menghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala
sehingga ruas dan aromanya sangat berkurang. Oleh sebab itu, maka pemetikan
cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pemetikan biasanya dilakukan
setelah ada beberapa bunga yang membuka dalam pohon, misalnya 2-3 yang
sudah mebuka.
Untuk menghasilkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu
untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengeh dilakukan dengan
melalui beberapa tahapan yaitu sortasi basah, perendaman, pengeringan, sortasi
kering dan penyimpanan.
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cngkeh tiba di tempat pengolahan.
Sortasi dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan
menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh
perlu dipisahkan kerena mempunyai harga dan mutu yang berbeda. Sortasi
ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga
tercampur maka akan menurunkan mutu.
2. Perendaman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan ke
dalam karung atau peti untuk selanjutnya sirendam selama 24 jam. Selain
itu, untuk mempersingkat waktu pengeringan, perendaman juga dapat
memperbaiki warna cengkeh menjadi coklat mengkilap.
3. Pengeringan
Setelah perendaman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan
kadar air cengkeh turun hingga 12%-14%. Bila kadar air lebih dari 14%
cengkeh mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan,
jika kadar air dibawah 12% cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya
rendah.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami. Pengeringan dengan cara alami
dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di bawah terik sinar matahari
dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bambu, pengeringan
secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada
umumnya cengkeh di panen pada musim kemarau. Apabila tidak ada
mendung, cengkeh sudah kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa
cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12%-14% adalah mudah
patah bila ditekan.
Di perkebunana pesar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air.
Pengeringan dengan cara buatan diakukan dengan mesin pengering dengan
menggunakan bahan bakar minyak atau kayu. Namun, mesin hanya boleh
digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25%. Dengan
demikian, perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik
matahari hingga kadar air mencapai 12%-14%. Pengeringan dengan mesin
tidak boleh mencapai kadar air 14% dan suhu lebih dari 56ᵒ celcius, karena
dapat menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya
cengkeh. Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki
beberapa keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari),
aroma cengkeh lebih tajak serta warna lebih seragam dan mengkilap.

4. Sortasi kering dan pengemasan


Pada tahap sortasi kering, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan
cara di tampi menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih
dimasukkan ke dalam karung kecil berkapasitas 30-40 kg atau karung
berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit zig zag. Cengkeh yang sudah di
kemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau disimpan utuk beberapa
waktu. Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak lembab, mempunyai
banyak ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat para-para dari
balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut
cengkehnya di susun di atsnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cengkeh dikenal dengan nama lain Syzygium aromaticum atau Eugenia
aromaticum. Bagian yang sering dimanfaatkan dari tanaman cengkeh adalah
bagian kuncup bunganya. Kuncup bunga dari tanaman inilah yang seringkali
disebut oleh masyarakat sebagai cengkeh. Adapun cara pemetikannya tergantung
keadaan tanaman itu sendiri :
1. Apabila tanaman belum tinggi, pemetikan dapat dilakukan cukup dengan
berdiri mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya, jika pohon
agak tinggi dapat menggunakan kait agar lebih mudah.
2. Jika tanaman sudah cukup besar dan tinggi, lebih baik menggunakan
tangga yang berkaki tiga, tangga itu mudah dipindah-pidahkan.
3. Pada pohon yang sangat besar, yang umumnyq lebih dari 25 tahun
pemetikannyan dilakukan dengan memanjat pohon dengan menggunakan
kait sebab rantingnya dapat ditarik dengan kait trsebut, sehingga
memudahkan pemetikannya.

Untuk menghasilkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu
untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengeh dilakukan dengan
melalui beberapa tahapan yaitu sortasi basah, perendaman, pengeringan, sortasi
kering dan penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/280350958/makalah-cengkeh-3-docx
https://dedidoank.wordpress,com/2013/04/12/panen-dan-pascapanen-
cengkeh/

Anda mungkin juga menyukai