DISUSUN OLEH :
NIM : 1908060019
PRODI : S1 FARMASI
SEMESTER : 4
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..4
A. Latar Belakang……………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………5
C. Tujuan………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..….6
A. Kesimpulan…………………………………………………………..11
B. Saran…………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cengkeh merupakan tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal
dengan nama lain Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman
asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanaman Mytaceae pada ordo
Mylates. Sampai saat ini, sebagaian besar kebutuhan cengkeh dunia (80%)
dipasok oleh Indonesia. Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang
memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan
hidup puulujan bahkan ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter
dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh
tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang
mudah patah. Mahkotanya atau lazim disebut tanjuk pohon cengkeh berbentuk
kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang
dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran
lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm.
bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai
pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna
keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan
berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan, bunga
cengkeh kering berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas, sebab
mengandung minyak atsiri.
Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan
cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar
matahari langsung. Di Indonesia, cengkeh cocok ditanam baik di daerah
dataran rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter
di atas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, bibit perlu
diseleksi. Beberapa kriteria yang digunakan untuk seleksi bibit cengkeh
adalah : tinggi bibit minimal 60 cm (umur 1 tahun) dan 90 cm (umur 2 tahun),
sehat (tidak terserang hama penyakit dan kekurangan hara), mempunyai akar
tunggang yang lurus dan sehat dengan panjang ⁺˗ 45 cm serta akar cabang 30-
35 buah, mempunyai batang tunggal, jumlah rata-rata percabangan 7 pasang,
jumlah daun 63 pasang dan warna daun dewasa hijau tua.
B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari tanaman cengkeh?
b. Bagaimana cara pemetikan dari tanaman cengkeh?
c. Bagaimana proses dari tahapan-tahapan pasca panen dari tanaman
cengkeh?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari tanaman cengkeh
b. Untuk mengetahui cara pemetikan dari tanaman cengkeh
c. Untuk dapat mengetahui tahapan-tahapan pasca panen dari tanaman
cengkeh
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alat yang diperlukan dalam panen cengkeh antara lain yaitu karung
berukuran kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila sudah tinggi dan
tidak dapat untuk dijankau dengan tangan, maka diperlukan tangga segitiga
berkaki empat. Pemetikan yang lazim dilakukan yaitu dengan jalan mematahkan
eumpun bunga pada bukunya sehingga sepasang daun akan ikut terpetik. Tetapi
cara tersebut kurang baik, sebaiknya yang dipetik hanya tandannya saja, sepasang
daun pada tandan tidak usah diikut sertakan. Maksudnya, untuk memperbanyak
jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak. Bunga cengkeh dipetik
pertandan tepat diatas buku daun berakhir dengan menggunakan kuku jari atau
pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak
boleh ikut dipetik agar tidak menganggu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila
daun ikut terpetik, dapat mengurangi jumlah tunas hingga 1/3-1/2 bagian.
C. Pasca panen
Pada umumnya cengkeh berbunga di indinesia satu tahun sekali, demikian pula
waktu panennya. Walaupun waktu panen memakan waktu minimal tiga bulan,
lebih-lebih jika luar areanya luar panennya tidak cukup 3-4 bulan. Tanaman yang
normal setelah umur 15-2- tahun bisa menghasilkan sekitar 3 kg per pohon.
Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen tepatnya waktu pemetikan
dan teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasil yang berbeda pula.
Sedangkan, di daerah penghasil cengkeh yng musim kemraunya bersamaan, tetapi
berlainan lokasinya, maka musim panennya juga berbeda. Juga pengaruh pola
hujan, temperatur, dan tinggi tempat pertanaman akan membawa pengaruh yang
berbeda pula. Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada tingkat kemsakan
yang tepat yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang sebelumnya berwarna
hijau,kemudian menguning akhirnya keunguan muda dan merah tua. Saat yang
paling bagus adalah pada saat kepala buah yang terdiri dari mahkota bunga yang
masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat. Apabila bunga
warnanya menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan membuka.
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh
kering yang keriput, berat rendamannya sangat kurnag, kadar minyak kurang
sehungga harganya pun rendah. Sedangkan, jika pemetikannya terlambat misalnya
bunga banyak mekar akan menghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala
sehingga ruas dan aromanya sangat berkurang. Oleh sebab itu, maka pemetikan
cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pemetikan biasanya dilakukan
setelah ada beberapa bunga yang membuka dalam pohon, misalnya 2-3 yang
sudah mebuka.
Untuk menghasilkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu
untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengeh dilakukan dengan
melalui beberapa tahapan yaitu sortasi basah, perendaman, pengeringan, sortasi
kering dan penyimpanan.
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cngkeh tiba di tempat pengolahan.
Sortasi dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan
menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh
perlu dipisahkan kerena mempunyai harga dan mutu yang berbeda. Sortasi
ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga
tercampur maka akan menurunkan mutu.
2. Perendaman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan ke
dalam karung atau peti untuk selanjutnya sirendam selama 24 jam. Selain
itu, untuk mempersingkat waktu pengeringan, perendaman juga dapat
memperbaiki warna cengkeh menjadi coklat mengkilap.
3. Pengeringan
Setelah perendaman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan
kadar air cengkeh turun hingga 12%-14%. Bila kadar air lebih dari 14%
cengkeh mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan,
jika kadar air dibawah 12% cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya
rendah.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami. Pengeringan dengan cara alami
dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di bawah terik sinar matahari
dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bambu, pengeringan
secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada
umumnya cengkeh di panen pada musim kemarau. Apabila tidak ada
mendung, cengkeh sudah kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa
cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12%-14% adalah mudah
patah bila ditekan.
Di perkebunana pesar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air.
Pengeringan dengan cara buatan diakukan dengan mesin pengering dengan
menggunakan bahan bakar minyak atau kayu. Namun, mesin hanya boleh
digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25%. Dengan
demikian, perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik
matahari hingga kadar air mencapai 12%-14%. Pengeringan dengan mesin
tidak boleh mencapai kadar air 14% dan suhu lebih dari 56ᵒ celcius, karena
dapat menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya
cengkeh. Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki
beberapa keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari),
aroma cengkeh lebih tajak serta warna lebih seragam dan mengkilap.
Untuk menghasilkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu
untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengeh dilakukan dengan
melalui beberapa tahapan yaitu sortasi basah, perendaman, pengeringan, sortasi
kering dan penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/280350958/makalah-cengkeh-3-docx
https://dedidoank.wordpress,com/2013/04/12/panen-dan-pascapanen-
cengkeh/