Anda di halaman 1dari 20

DASAR DASAR AGRONOMI

LAPORAN HASIL BUDIDAYA KANGKUNG

Disusun Oleh:
Richi Setiawan
(1841027)

DOSEN PENGAMPUH
Firnawati Sakalena, S.P., M.Si

UNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS PERTANIAN
AGRO TEKNOLOGI
2018/2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 3
A. Latar belakang.................................................................................. 3
B. Tujuan.............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 3
A. Sistematika dan Morfologi Tanaman Kangkung…………………. 4
B. Teknik Budidaya kangkung………………………………………. 4
1. Syarat tumbuh………………………………………………… 4
2. Iklim………………………………………………………….. 5
BAB III Pelaksanaan Praktikum............................................................. 7
A. Tempat dan Waktu .......................................................................... 7
B. Bahan dan Alat ................................................................................ 7
C. Cara Kerja........................................................................................ 7
D. Pengamatan...................................................................................... 8
BAB 4. Hasil dan Pembahasan................................................................ 11
A. Hasil................................................................................................. 12
B. Pembahasan………………………………………………………. 12
BAB V PENUTUP………………………………………………………. 13
A. Kesimpulan……………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14
LAMPIRAN................................................................................................ 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kangkung merupakan salah satu tanaman holtikultura sayuran yang sangat di
gemari oleh masyarakat Indonesia, selain rasanya yang gurih, tanaman kangkung
mudah didapat di pasar tradisional dan cara mengolahnya mudah. Selain itu
tanaman kangkung juga cocok di tanam di daerah dataran rendah maupun dataran
tinggi.
Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.
Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia,
China Selatan, Australia dan bagian negara Afrika. Kangkung banyak ditanam di
Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di Kecamatan Muting
Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tanaman kangkung
darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual
ke pasar. Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan
pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Kangkung selain rasanya enak juga
memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin C
serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan
badan dan kesehatan. Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun
yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki
batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada
pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan
menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang
mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.

B. Tujuan Praktikum

3
Tujuan dari praktikum tentang praktikum ini adalah untuk mempelajari cara
budidaya kangkung darat dengan baik dan benar.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistematika dan Morfologi Tanaman Kangkung


Nama Ilmiah atau nama latin kangkung adalah Ipomea aquatic fors.
Klasifikasi tanaman kangkung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L
Spesies : Ipomoea aquatic Forsk

Morfologi tanaman kangkung


Berikut ciri-ciri khusus kangkung:
a. Morfologi akar kangkung
Sistem perakaran kangkung adalah perakaran tunggang dengan
cabang-cabangnya yang akan menyebar ke segala arah. Akar kangkung
mampu menembus tanah hingga kedalaman 60 cm – 100 cm, dan melebar
secara horizontal hingga radius 150 cm atau bahakan lebih, terutama untuk
jenis kangkung air.

5
b. Morfologi tanaman kangkung
Batang kangkung mempunyai bentuk yang membulat dan berlubang
dan banyak mengandung air. Batang ini berbuku-buku, dan dari buku-buku
ini sering kali muncul akar. Batang kangkng mempunyai system percabangan
yang banyak dan setelah tumbuh cukup lama, batangnya akan menjalar.

c. Morfologi daun kangkung


Kangkung mempunyai tangkai daun yang melekat pada buku-buku
batang. Di bagian ketiak daun kangkung terdapat mata tunas yang bias
tumbuh menjadi pecabangan baru. Bentuk daun kangkung umumnya
meruncing, meskipun ada yang tumpul. Permukaan daun bagian atas
berwarna hijau tua sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau
muda.

d. Organ repoduktif (Bunga, Buah, Biji)


Umummnya tanaman kangkung mempunyai bentuk bunga yang
menyerupai terompet. Daun mahkota bunga berwarna putih atau merah. Buah
kangkung berbentuk bulat oval yang berisi tiga butir biji di dalamnya, seolah-
olah buahnya melekat pada bijinya. Warna buah kangkung muda adalah hijau
dan akan menghitam jika sudah tua. Buah ini berukuran kecil, sekitar 10 mm
dan umumnya tidak lama. Biji kangkung berbentuk tegak bulat atau bersegi-
segi dan warnanya cokelat atau kehitam-hitaman. Biji kangkun termasuk biji
berkeping dua (dikotil). Pada jenis kangkung yang habitatnya di darat biji ini
berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.

B. Teknik Budidaya Kangkung


1. Syarat Tumbuh
Tanaman kangkung tidak memerlukan persyaratan tempat tumbuh
yang sulit. Salah satu syarat yang penting adalah air yang cukup. Bagi

6
kangkung darat apabila kekurangan air pertumbuhannya akan mengalami
hambatan, sehingga perlu dilakukan penyiraman. Kangkung dapat ditanam di
dataran tinggi maupun di dataran rendah. Pada dataran rendah, biasanya
kangkung ditanam di kolam atau rawa-rawa atau di atas timbunan bekas
sampah dan juga di tegalan. Waktu tanam yang baik adalah pada musim
hujan untuk kangkung darat. Pada musim hujan tanaman kangkung
pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekeliling tidak tanaman
pengganggu (gulma) disekitarnya. Dengan demikian, kangkung pada
umumnya bisa diantara rumput liar, akan tetapi pertumbuhannya tidak
makasimal. Sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput,
kebun/ladang yang agak rimbun. Pada tanaman kangkung air akan tumbuh
subur pada musim musim kemarau. Akan tetapi semua jenis kangkung ini
pada umumnya Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun.
Berikut syarat tumbuh tanaman kangkung:
 Kangkung sangat cocok di tanaman di iklim tropis
 Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman kangkung
berkisar antara 500-5000 mm/tahun.
 Tanaman kangkung membutuhkan sinar matahari yang cukup. Di
tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan
mengalami etiolasi (tumbuh memanjang dan kurus-kurus).
 Suhu udara yang cocok untuk ditanami kangkung yitu 25 – 30 oC.
 Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.
 Lahan kangkung darat harus memiliki drainase yang baik.
 Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya,
sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik.

7
 Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran
rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik
kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat
tumbuh dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi.
Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.

2. Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung
darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin.
Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara
500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya
sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar.
Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar,
sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak
rimbun (Kuswanto, 1997). Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang
terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung
(ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-
kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang
panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas
daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.Suhu udara dipengaruhi
oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur
udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu
panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukai
konsumen.

8
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu


Waktu pelaksanaan praktikum dimulai tanggal 14 November-12 Desember
2019 dan tempat pelaksanaan praktikum dilakukan di kebun percobaan Fakultas
Pertanian Universitas Baturaja, Jalan Kemling Kelurahan Tanjung Baru,
Kecamatan Baturaja Timur.

B. Bahan dan Alat


Bahan dan alat yang digunakan antara lain: cangkul, gembor, benih kangkung,
pupuk kandang, air, penggaris, pena, buku,

C. Cara Kerja
a. Penentuan Petak Percobaan dan pemberian pupuk kandang
 Menentukan petak percobaan berukuran 2 m x 2 m Pengolah
Tanah
 Tanah diolah dengan cara membersihkian lahan terlebih dari
gulma dan sisa tanaman kemudian dicangkul hingga gemburkan.
 Membuat siring sebagai batas petakan sedalam 30cm dan lebar 50
cm disekeliling petakan.
 Meratakan permukaan tanah pada petakkan sehingga tinggi
permukaan tanah sama.
 Setelahnya diberi pupuk kandang sebanyak 1 kg
b. Penanaman
Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00
sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung
mendapat udara kering sehingga benih cepat berkecambahBenih kangkung

9
darat dipilih sesuai dengan prosedur untuk ditanam. Jarak tanam di ukur
25 cm x 25 cm dengan menggunakan penggaris. Pada bedengan di buat
lubang sesuai jarak tanam yang di ukur. Tiap lubang tanam diisi 2 biji
kangkung darat.
c. Pemeliharaan
1. Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman
pengganggu). Gulma yang ada di cabut agar tidak mengganggu
tanaman kangkung. Penyiangan dilakukan setiap minggu.
2. Selama tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman
gunanya untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan.
Penyiraman dilakukan pada sore hari yaitu pada pukul 17.00 WIB.
Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung
membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.
3. Selama praktikum dilakukan pengamatan tinggi daun, jumlah daun,
Pengamatan ini dilakukan pada minggu 1-3 sebelum dipanen.
Kemudian hasil dari pengukuran tersebut dirata – rata kan.
4. Pemanenan dilakukan pada sore hari pada minggu ke 4 setelah
penanaman. Cara pemanenan dilakukan dengan cara dicabut sampai ke
akar tanaman kangkung darat tersebut. Setelah itu, ditimbang berat
tanaman sampel panjang akar tanaman, tinggi tanaman, dan jumlah
daun.

D. Pengamatan
1. Pengamatan minggu ke-1
Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun
No
A B C D E F A B C D E F
1 6,4 5 4,5 5,4 6,3 3,5 6 7 6 5 6 4
2 2,8 4,9 5,7 4 4,4 3 5 6 7 5 7 4
3 7,5 5,6 5,5 3 1,4 6 7 7 7 6 4 6

10
4 6,1 5,9 4 5,5 6,9 6,2 8 6 5 6 6 8
5 4,2 5,2 7 2,2 4,5 5,2 7 6 6 3 6 7
6 5,4 4,5 7,5 4 8,4 9 7 6 6 6 6 7
7 4 4,7 5 5 5,3 3,5 6 7 7 7 6 5
8 5,7 7 6 7 3,5 7 7 7 8 6 4 6
Jumlah 42,1 42,8 45,2 36,1 40,7 43,4 53 52 52 44 45 47
Rata-
5,21 6,10
Rata

2. Pengamatan minggu ke-2


Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun
No
A B C D E F A B C D E F
1 17,5 11,5 10,5 15,4 14,4 15 19 21 27 21 19 18
2 17,6 17,5 14,9 11,2 12,4 13 17 20 26 25 18 17
3 12,4 12,6 14,3 12 13,2 15,3 18 18 22 16 23 20
4 14 12,7 10,5 12 19 14,7 20 16 21 19 24 21
5 15 16,5 19,4 10,3 14 17 22 17 28 18 26 24
6 16,3 15,3 21,9 17,4 22 14,6 28 19 25 26 21 18
7 16,2 14,7 17,4 19,7 13,5 15 27 18 24 16 27 28
8 14,5 16,4 16,8 16,3 14,9 17 25 16 23 19 19 16
123, 123, 121,
Jumlah 117,2 125,7 114,3 176 145 196 160 177 162
5 4 6
Rata-
15,11 21,16
Rata

3. Pengamatan Minggu ke-3


Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun
No
A B C D E F A B C D E F
1 38,4 30 28 33,2 31 20 25 25 24 29 26 20
2 36,2 32 33,5 32,5 42,2 19,5 30 28 20 27 28 22
3 30,8 26,3 27,3 28 31 30,7 24 31 24 25 29 29

11
4 30 26,4 40 38,8 34,7 33 15 30 35 26 26 28
5 30,1 23 39,5 32,5 31,9 30 20 27 33 24 29 31
6 30 25 30 31 41,5 35,5 28 29 19 28 35 32
7 31,2 33 32,4 31,5 28,5 33,9 29 34 27 30 21 31
8 28 32,5 29 28 30,2 24,5 30 30 31 27 29 23
254, 21 21
Jumlah 228,2 259,7 252,5 271 227,1 201 234 216 223
7 3 6
Rata-
31,10 27,14
Rata

4. Tabel pengamatan minggu ke-4


Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun
No
A B C D E F A B C D E F
1 44,4 38 30 37,2 38 27 54 55 54 49 56 30
2 40,2 36 37,5 35,5 49,2 28,5 40 48 40 47 58 32
3 37,8 37,3 36,3 35 35 39,7 44 51 54 55 49 39
4 39 40,4 43 45,8 39,7 37 44 60 55 56 46 38
5 38,1 35 44,5 39,5 39,9 36 40 57 53 54 59 41
6 39 37 34 34 48,5 39,5 48 49 49 48 45 42
7 35,2 39 35,4 33,5 37,5 36,9 49 44 57 40 31 41
8 37 48,5 34 34 36,2 30,5 50 50 51 47 39 43
310, 41 30
Jumlah 311,2 294,7 294,5 323,4 275,1 369 414 396 383
7 3 6
Rata-
37,7 47,52
Rata

Panjang Akar (cm)


No
A B C D E F
1 14,2 18 10 27,2 18 23
2 15 16 17,5 25,5 19,2 22,5
3 13,8 27,3 26,3 15 15 21,7

12
4 20 20,4 13 15,8 19,7 20
5 20,1 25 14,5 19,5 19,9 25
6 25 17 24 14 28,5 26,5
7 19,2 19 25,4 13,5 27,5 12,9
8 17 18,5 14 24 26,2 11,5

Jumlah 144,3 161,2 144,7 154,5 174 163,1

Rata-rata 19.62

Berat Basah Tanaman (g)


No
A B C D E F
1 64,1 35.5 44,7 59,6 56,6 50
2 60,4 48,8 40,2 57,8 58,9 62,5
3 74,7 41,1 54,1 55,1 49,3 79,1
4 54,2 60,4 35 56,3 46 68
5 50 57,5 53,9 54,5 59 61
6 58,1 59,1 49 58 45 52,3
7 89,4 64,2 57 50,8 41,2 51,2
8 60 70,8 51 57,9 49,1 53
Jumlah 510,6 437,4 385,6 450 405,1 477,1

Rata-rata 55,53

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
No Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Rata-
Rata
1 Tinggi 5,21 15,11 31,10 37,7 22,28
Tanaman
(cm)
2 Jumlah 6,10 21,16 27,14 47,52 25,48
daun
3 Panjang 19,62 19,62
Akar
(cm)
4 Berat 55,53 55,53
Basah(g)

B. Pembahasan
Kangkung (Ipomeae sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran
tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam
famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan
merupakan sumber vitamin pro vitamin. Pupuk memegang peranan yang penting
di dalam budidaya tanaman. Tanaman membutuhkan pupuk yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Terdapat beberapa jenis pupuk yaitu pupuk buatan pabrik (anorganik) dan
pupuk kandang atau kompos (organik). Pupuk buatan pabrik (anorganik)

14
merupakan pupuk hasil buatan pabrik. Sedangkan pupuk kandang atau kompos
adalah pupuk yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Pupuk organik
mempunyai kandungan hara yang rendah dan dipergunakan untuk kesuburan
fisik tanah agar strukturnya menjadi lebih baik. Bokasi termasuk pupuk organik
yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
Pada praktikum budidaya tanaman kangkung ini, penanaman jenis kangkung
darat ditanam di lahan kering. Sebelum kangkung ditanam, 2 minggu
sebelumnya dilakukan pengolahan lahan. Pada praktikum kali ini, penanaman
jenis kangkung darat ditanam di lahan lahan kering. Sebelum menanam
kangkung, tiga minggu sebedan perberian pupuk kandang denagn mencampur
secara merata. Tanah di campur dengan pupuk kandang sesuai yang telah di
tentukan yaitu 1 kg terhadap bedengan yang telah diolah.
Dari hasil pengamatan, pada tanaman kangkung dengan pemberian pupuk
kandang sebanyak 1kg tinggi tanaman rata-rata 22,28 cm dan jumlah daun 25
helai. Panjang akar rata rata pada pemberian pupuk kandang 1 kg adalah 19,62
cm dan Berat tanaman rata-rata yang diperoleh dari tanaman kangkung dengan
pemberian pupuk kandang sebanyak 1 kg yaitu 55,53 g.
Pengaruh pemberian pupuk kandang pada pembudidayaan tanaman kangkung
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Untuk
pembudidayaan tanaman kangkung sebaiknya menggunakan pupuk kandang
karena lebih ramah lingkungan.
Adapun jenis hama yang meyerang tanaman kangkung darat seperti ulat, kutu
putih dan wereng. Dengan penyerangan hama ini dapat menurunkan kualitas
produksi tanaman karena serangan dari ulat ini menyebabkan daun-daun
kangkung perlubang dan habis dimakannya. kutuh putih merusak daun
kangkung mengakibatkan daun kuning. Sedangkan hama wereng menyebabkan
tanaman menjadi layu.

15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengamatan di lapangan dan diperoleh hasil serta
pembahasan diperoleh, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :Untuk pembudidayaan
tanaman kangkung sebaiknya menggunakan pupuk kandang karena lebih ramah
dan didalam pupuk kandang tersbut terdapat unsur – unsur penting yang
dibutuhkan tamanan selama pertumbuhannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Klasifikasi Dan Ciri-Ciri Morfologi Kangkung.


https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-kangkung/.
Diakses tanggal 31 Desember 2019.

Nurmaidamalau. 2013. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar BelakangKangkung

https://nurmaidamalau.wordpress.com/2013/06/17/bab-ipendahuluan1-1-latar-
belakangkangkung-merupakan-salah-satu-tanaman/. Diakses tanggal 31 Desember
2019

17
LAMPIRAN

Pengolahan Tanah dan Pupuk kandang

Kondisi Tanaman pada Minggu ke-2

18
Menghitung tinggi tanaman dan jumlah daun

Menghitung panjang akar, tinggi tanaman, dan jumlah daun

19
Menimbang berat basah tanaman

Hasil panen

20

Anda mungkin juga menyukai