Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KANGKUNG

NAMA : Juanda Amri


NPM : 2004290026

I  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu hortus (kebun)
dan culture (bercocok tanam). Hortikultura memiliki makna seluk beluk kegiatan atau seni bercocok
tanam sayur-sayuran, buah – buahan atau tanaman hias. Tanaman Hortikurtura memiliki beberapa
fungsi yakni: sebagai Sumber bahan makanan, Hiasan/keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura
terbagi atas 4 bagian yaitu: Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman Hias, dan tanaman obat. Ilmu
hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik budidaya tanaman,
mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan sebagainya. Pada umumnya budidaya hortikultura
diusahakan lebih intensif dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Hasil yang diperoleh dari
budidaya holtikultura ini per unit areanya juga biasanya lebih tinggi. Lebih lanjut dikatakan tanaman
holtikultura memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia. Misalnya tanaman hias berfungsi untuk
member keindahan (aestetika), buah – buahan sebagai makanan, dan lain-lain.

Dalam hortikultura ada beberapa teknologi perbanyakan tanaman diantaranya yaitu secara generati dan
secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif yaitu perbanyakan tanaman melalui biji. Dalam laporan
ini membahas tentang perbanyakan tanaman secara generatif (biji) pada tanaman kangkung.

Kangkung termasuk sayuran yang populer dan digemari masyarakat Indonesia. Tanaman kangkung
berasal dari India sekitar 500 SM, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan,
Australia dan Afrika. Nama latin kangkung adalah Ipomoea reptans. Di Cina, sayuran ini dikenal dengan
nama Weng Cai, sedangkan di Eropa kangkung disebut Swamp Cabbage. Di Indonesia kangkung memiliki
beberapa nama daerah, yaitu Kangkueng (Sumatera), Kangko (Sulawesi) dan Utangko (Maluku).

Kangkung bergizi tinggi dan lengkap dengan kandungan yang ada pada kangkung seperti kalori, protein,
lemak, karbohidrat, serat, kalsium, posfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin B, vitamin C,
karoten, hentriakontan, dan sitosterol. Senyawa kimia yang dikandung adalah saponin, flavonoid, dan
poliferol.

Kangkung merupakan tanaman yang bermanfaat. Kangkung mempunyai senyawa yang dapat digunakan
untuk pengobatan bagi penderita susah tidur. Serat pada kangkung sangat baik untuk mencegah
konstipasi sehingga dapat menghalangi terjadinya kanker perut. Karetenoid dalam tubuh akan diubah
menjadi vitamin A serta klorofil tinggi.Kedua senyawa ini berperan sebagai antioksidan yang berguna
untuk mencegah penuaan dan menghalangi mutasi genetik penyebab kanker.

Ada beberapa macam tipe kangkung seperti yaitu Kangkung darat (Ipomea reptans) dan Kangkung air
(Ipomea aquatica). Kangkung darat memiliki ciri seperti corak warna yang hijau cerah, bunga yang putih
dan batang dahang ujung pohonnya yang meruncing kecil, daunnya yang tipis dan kecil-kecil. Dalam
laporan membahas tentang Kangkung darat (Ipomea reptans).

B. Tujuan

      1.   Untuk mengetahui cara budidaya tanaman kangkung

II.                TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi tanaman kangkung

Tanaman kangkung darat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantea  ( tumbuhan )

Subkingdom : Tracheobionta  ( berpembuluh )

Superdivisio : Spermatophyta  ( menghasilkan biji )

Divisio : Magnoliophyta  ( berbunga )

Kelas : Magnoliapsida  ( berkeping dua / dikotil )

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Familia : Convolvulaceae  ( suku kankung – kangkungan )

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea reptans  Poir

2.1 Morfologi Tanaman Kangkung


       Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung
memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat
menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150
cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku,
banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki
percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan menjalar.

Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata
tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul,
permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau
muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama
jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota
bunga berwarna putih atau merah lembayung.

       Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung
seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung
berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi
atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis
kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.

2.2 Syarat Tumbuh

1. Iklim

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat (Ipomea reptans) dapat
tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah curah hujan yang baik untuk
pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung
pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan
demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di
padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.

Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di
tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-
kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di
tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen. Suhu
udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara
turun 1 derajat C.

2. Media Tanam

Kangkung darat (Ipomea reptans) menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan
organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang
tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang
selalu tergenang air. Tanaman kangkung (Ipomea reptans) membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan
kandungan air secara baik.
III.             BAHAN DAN METODE

3.1  Waktu dan Tempat

Waktu pelaksnaan penanaman dimulai tanggal 15 april 2021

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum : cangkul, gambor, benih kangkung, polibag, rol, pupuk
kandang.

3.2 Kegiatan Pratikum

1. Pengolahan lahan

Sebelum melakukan budidaya kangkung terlebih dahulu melakukan pengisian polybag dengan tanah.

2. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan sistem berkelompok kedalaman lubang 2-3 cm. Setiap lubang.

4. Pemeliharaan
a)      Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari pagi dan sore harinya, agar ketersediaan air untuk tanaman
tersedia sehingga tidak menghambat dalam pertumbuhannya. Namun penyiraman juga tergantung
cuaca jika hujan tidak dilakukan penyiraman.

b)            Penyiangan

Penyiangan dilakukan apabila ada tanaman penganggu yang tumbuh disekitar tanaman kangkung.
Penyiangan dilakukan tergantung pada pertumbuhan tanaman penganggu yang ada disekitar tanaman.

Penyiangan ini bertujuan agar tidak terjadinya kompetisi antara tanaman kangkung dan gulma baik
dalam penyerapan unsur hara, air dan cahaya matahari.

5. Pemanenan

Panen dilakukan setelah tanaman berumur ±30 hari, panen ini dilakukan sekali saja, setelah kangkung
tinggi,sehat dan layak dipanen

IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil

Dalam pratikum budidaya kangkung ini didapat hasil pengamatan atau pengukuran tanaman sebagai
berikut :

Tanggal Rata-rata tinggi Rata-tata jumlah Panjang akar Produksi

Pengamatan Tanaman Daun

minggu, 18/04/2021 2 cm Mulai tumbuh batang - -

Senin, 20/04/2021 5   cm 4  helai - -

Rabu, 23/04/2021 7 cm 6 helai - -

Rabu, 04/05/2016 12 cm 20 helai  6 cm

Rabu,10/06/2016 - - - -

(panen)

4.3 Pembahasan

1. Pertama proses pembuatan lahan

Pengisian poliba dengan tanah yang sudah di campur pupuk kompos


Penyiraman pada lahan tersebut, tidak terjadi hanya seminggu sekali. Namun penyiraman pada lahan
kami lakukan setiap hari. Walaupun tanah sama sekali belum ditumbuhi bibit.

2. penyebaran bibit serta tidak lupa juga penyiraman agar bibit cepat tumbuh. Penyebaran bibit ini
kami lakukan melebar mengikuti alur pada lahan.

3. Setelah beberapa hari kemudian, kangkung pun mulai tumbuh, ini lah fase fase pertumbuhan
kangkung tsb.

Kangkung darat merupakan tanaman yang sangat memerlukan air untuk membantu pertumbuhannya.
Jika tanaman kangkung kekurangan air maka pertumbuhannya akan lambat dan batangnya akan keras.
Jadi untuk mendapatkan hasil produksi yang baik perlunya perawatan tanaman seperti penyiraman
sehingga ketersediaan air untuk tanaman kangkung cukup dan pertumbuhannya akan lebih bagus.

Adapun jenis hama yang meyerang tanaman kangkung darat seperti ulat, wereng, bakteri (kutu),
kumbang. Dengan penyerangan hama ini dapat menurunkan kualitas produksi tanaman karena
serangan dari ulat ini menyebabkan daun-daun kangkung perlubang dan habis dimakannya. Sedangkan
hama wereng menyebabkan tanaman menjadi layu.

V.                PENUTUP

5.1            Kesimpulan

Dari hasil pratikum dapat diambil kesimpulan yaitu dalam membudidaya tanaman kangkung darat
perlunya ketersediaan air karena kangkung merupakan tanaman yang sangat memerlukan air. Jika
tanaman kekurangan air akan menyebabkan penurunan kualitas hasil panen karena batangnya yang
keras dan banyak mengandung getah.

Adapun dalam penggunaan pupuk kandang 1 kg dalam satu petakan mengahasilkan tanaman kangkung
yang lebih bagus dibandingkan dengan penggunaan pupuk kandang 0.5 kg.

5.2             Saran

Untuk membudidaya tanaman perlunya ketersediaan air, karena air sangat berperan penting dalam
membantu pertumbuahan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai