DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini berjudul “PERKEMBANGAN KACANG PANJANG”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................
B. Tujuan ..........................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
A. Latar belakang
Tumbuhan semusim atau tanaman semusim merupakan istilahagrobotani bagi
tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satumusim tanam. Dalam
pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang
menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun. Istilah dalam
bahasa Inggris,annual plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "satu musim"
adalah satu tahap dalam setahun. Bagi pertanian di daerah beriklim sedang
seringkali yang dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud
tidak perlu mengalami musim dingin bagi pembungaannya (vernalisasi).
Sejumlah tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau tumbuhan gurun memiliki
perilaku musiman yang sangat ekstrem. Mereka menyelesaikan seluruh siklus
hidupnya dalam waktu sangat singkat (4 hingga 8 minggu). Tumbuhan seperti
narsisus, yang dikenal sebagai spring plants (tumbuhan musim semi),
mengeluarkan daun di akhir musim dingin (musim salju) lalu berbunga dan
kemudian layu kembali hanya dalam waktu sekitar 3 bulan, untuk kemudian
kembali beristirahat dalam bentuk umbi.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari dipilihnya tanaman semusim adalah sebagai berikut :
1) Karana dalam membudidayakannya tidak memerlukan waktu yang lama.
2) Karena bisa melakukan penanaman secara terus menerus.
3) Karena tidak dibatasin oleh musim atau tidak ada musim untuk berbuah.
4) Karena dalam perawatannya lebih mudah kerena rata-rata tanaman
semusim tidak terlalu tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metodelogi Tumbuhan
1) Lokasi
Kegiatan Penelitian dilakukan dihalaman SMK Ma’arif Sudimoro
2) Waktu Penelitian
Senin, 18 September 2017 sampai dengan Senin, 01 Oktober 2017
3) Alat dan Bahan
a) 2 Buah Polybag
b) 3 Biji Kacang Panjang
c) Tanah
d) Pupuk
e) Air
4) Cara Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan
b) Campur tanah dengan pupuk
c) Masukkan campuran tanah dan pupuk ke dalam polybag
d) Lalu masukkan biji kacang panjang kemudian tutup kembali dengan tanah
e) Terakhir siram dengan air dua hari sekali secukupnya
5) Hasil Penelitian
Hari Pertumbuhan kacang panjang yang
Hari / Tanggal
Ke disiram 2 hari sekali
1 Senin, 18 September 2017 Penanaman 3 biji kacang
3 Rabu, 20 September 2017 Tumbuh 0,3 cm
5 Jum’at, 22 September 2017 Tumbuh 1 cm & daun mulai tumbuh
7 Mingug, 24 September 2017 Tumbuh 5,9 cm
9 Selasa, 26 September 2017 Tumbuh 11,2
11 Kamis, 28 September 2017 Tumbuh 17 cm
13 Sabtu, 30 September 2017 Tumbuh 22,8
15 Senin, 01 Oktober 2017 Tumbuh 30,1
42 Sabtu, 28 Oktober 2017 Tumbuh
B. Morfologi Tumbuhan
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semakyang hidupnya
menjalar dan tanaman kacang panjang ini merupakan tanaman semusim yang
dengan tinggi kurang lebih 2,5 mpada bagian batang tanaman kacang panjang
ini umumnya tumbuhnya tegak, silindris, lunak dan berwarna hijau dengan
permukaan licin kemudian daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8
cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan
menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.
Kemudian bunga tanaman kacang panjang ini terdapat pada ketiak daun,
majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-
putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari
bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik
bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu.
Kemudian buah tanaman kacang panjang ini berbentuk polong, berwarna hijau,
dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya
tunggang berwarna coklat muda (Hutapea et al., 1994).
C. Syarat pertumbuhan
Tanaman kacang panjang ini tumbuh baik pada jenistanah Latosol /
lempung berpasir, subur, gembur, banyakmengandung bahan organik dan
drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius,
iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian tempat
optimum kurang dari 800 m dpl.
D. Pembibitan
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut:
1) penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak
atau cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih
untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
2) Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam
pada lubang tanam yang sudah di siapkan.
F. Teknik penanaman
1) Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x
40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
2) Waktu tanam yang baik pada tanaman kacang panjang adalah awal musim
kemarau/awal musim penghujan akan tetapi dapat juga ditanam disepanjang
musim asal air tanahnya memadai untuk pembudidayaan tanaman kacang
panjang.
3) Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
hingga benih benar kering.
4) Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam yang sudah dibuat sebanyak 2 biji
kemudian ditutup dengan tanah tipis atau dengan abu dapur dan usahakan
lubang tanamnya jangan terlalu dalam karena hal ini dapat memperlambat
tumbuhnya tanaman kacang panjang sampai dengan muncul kepermukaan
tanah.
G. Pemeliharaan
Pemaliharaan tanaman kacang panjang meliputi beberapa faktor diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Penyulaman : Benih tanaman kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah
tanam dan benih yang tidak tumbuh maka segerah harus disulam kembali
secepatnya agar nanti dalam pemenennya dapat dipanen secara bersamaan.
2) Penyiangan: Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu
setelah tanam atau tergantung pertumbuhan rumput di kebun jika dalam
waktu seminggu rumput sudah tumbuh banyak maka penyianagan dilakukan
setiap minggu dan penyiangan dilakukan dengan cara mencabut rumput liar
atau membersihkannya dengan alat kored sampai benar-benar bersih
penyiangan ini dimaksudkan agar tanaman kacang panjang tidak berebut
unsur hara dengan rumput.
3) Pemangkasan : Tanaman kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan
pemangkasan daun maupun ujung batang hal ini ditunjukan karena tanaman
kacang panjang yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga
sehingga tanaman lama untuk berbuah.
4) Pemupukan : Dosis pupuk makro sebagai berikut:
Waktu Dosis Pupuk Makro (per ha)
Urea (kg) SP-36 (kg) KCl (kg)
Dasar 50 75 25
Umur 45 hari 50 25 75
TOTAL 100 100 100
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang
tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman kacang panjang
tergantung dari jarak tanamPOC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak
tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC
NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untukpemeliharaan 1-2 botol per
1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA
ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutupHormonik/tangki).
Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan,karena dapat
mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter
air).
H. Pengolahan hama dan penyakit
1) Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan
tanaman kacang panjang yang terserang lalat kacang pertumbuhannya akan
terhambat dan daun tanaman kacang panjang akan berwarna kekuningan
dengan pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
Pengendalian lalat kacang dapat dilakukan dengan cara pergiliran tanaman
yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan
PESTONA.
2) Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan tanaman kacang panjang dapat terlambat karena
hama kutu daun ini mengisap cairan sel tanaman kacang panjang dan
penurunan hasil pemanenan. Kutu daun ini biasanya hidup bergerombol di
pucuk tanaman kacang panjang dan berperan sebagai vektor virus.
Pengendalian kutu daun dapat dilakukan dengan cara rotasi tanaman
kacang panjang dengan tanaman yang bukan famili kacang-kacangan dan
dengan penyemprotan Natural BVR
3) Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun tanaman kacang panjang yang terserang ulat gerayak akan
berlubang-lubang dengan ukuran yang tidak pasti,biasanya serangan berat
ulat gerayak ini terjadi pada musim kemarau selain itu ulat gerayak ini juga
menyerang polong buah tanaman kacang panjang.
Pengendalian ulat gerayak ini bisa dilakukan dengan cara kultur teknis,
rotasi tanaman kacang panjang dengan tanaman yangbukan famili kacang-
kacangan dan dapat juga dilakukan dengan penanaman serempak natural
VITURA.
4) Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji tanaman kacang panjang yang terserang penggerek batang akan
rusak berlubang-lubang dan akan hancur sampai 90%.
Pengendalian penggerek biji ini dapat dilakukan dengan caramembersihkan
dan memusnahkan sisa-sisa tanaman kacang panjang karena sisa-sisa
tanaman kacang panjang dapat dijadikan tempat persembunyian hama
penggerek biji ini atau dapat juga dilakukan yaitu benih kacang panjang
diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
5) Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: bunga tanaman kacang panjang yang terserang ulat bunga biasanya
larva ulat bunga yang menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian
larva ulat bunga ini memakan polong.
Pengendalian ulat bunga ini dapat dilakukan dengan rotasi tanaman dan
menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman dan dengan disemprot
larutan PESTONA.
6) Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah,
semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
Pengendalian penyakit antraknose dapat dilakukan dengan rotasi
tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC
NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
7) Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya
tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
Pengendalian penyakit mozaik dapat menggunakan benih sehat dan
bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yangtersersang dicabut
dan dibakar.
8) Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang
sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit
ditularkan kutu daun. Pengendalian penyakit ini sama dengan pengendalian
penyakit mosaik.
9) Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan
tanaman mati. Pengendalian layu bakteri ini dapat dilakukandengan rotasi
tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan
Natural GLIO pada awal tanam.
A. Kesimpulan
Melihat dari cara pembudidayaan tanaman kacang panjang tidak terlalu sulit
dalam membudidayakan maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembudidayaan
tanaman kacang panjang sangat menguntungkan dan harus dibudidayakan
secara besar-besaran karena tanaman kacang panjang dalam pemanenanya
tidak hanya satu kali panen saja bahkan bisa sampai dua atau tiga kali panen
selain itu tanaman kacang panjang juga memiliki beberapa khasiat untuk
manusia.
B. Saran
Melihat dari cara pembudidayaanya dapat disarankan bahwa dalam
pembudidayaan tanaman kacang panjang harus siap dalam mengatasi hama
dan penyakit yang akan menyerang tanaman kacang panjang tersebut oleh
karena penangan demi penangan terus dilaksanakan dan dikembangkan agar
tanaman-tanaman kacang panjang dapat tumbuh dengan baik selain itu dapat
disarankan agar dalam penggunaan pestisida untuk menangani hama harus
menggunakan pestisida organik karena agar tidak membahayakan banyak
kehidupan baik manusia, hewan bahkan tumbuhan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://duniacarablogger.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tentang-tanaman-kacang-
panjang.html
Penelitian di SMK Ma’arif Sudimoro