Anda di halaman 1dari 17

BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH DI DESA

PEMATANG SUKATANI KECAMATAN MESUJI MAKMUR


KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

OLEH :

AMELIA HERMAYANI
DHEA NOFITASARI
GIGA ALFAIZ
MELIA SARI
PUTRI RANI ZAKIYA
SABILILAH IRDO
WISNU ENGGAR PERMANA

KELAS:XII IPA 5

GURU PEMBIMBING:ADE ERVANI MALELA S.Si

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BELITANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH DI DESA PEMATANG
SUKATANI KECAMATAN MESUJI MAKMUR KABUPATEN OGAN

KOMERING ILIR” ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran
Prakarya Dan Kewirausahaan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini,dan kami selalu berharap agar makalah
ini dapat memberikan mafaat bagi kita semua.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini.Semoga Allah SWT meridhai
segala usaha kita.Amin

Belitang, 5 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………........... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………............ ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….............
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………...................
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Budidaya Tanaman Cabe Merah…………………............................................
2.2 Hasil Survei Dan Wawancara Budidaya Tanaman Cabai Merah Pada Salah
Satu Petani di Desa Pematang Sukatani Kecamatan Mesuji Makmur
Kabupaten Ogan Komering Ilir……………………………………………….
2.3 Inovasi Olahan Cabai Merah………………………………………………….
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...........
3.2 Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan pertanian khususnya di bidang hortikultura (tanaman bunga,
buah, dan sayuran) banyak menarik perhatian berbagai kalangan.
Disamping dapat menyalurkan hobi, kegiatan ini juga dapat dijadikan mata
pencaharian yang dapat menghasilkan keuntungan. Komoditas hortikultura
terutama sayur seperti kol, kentang, tomat, dan cabai sejak lama telah
dibudidayakan oleh petani karena produk ini dibutuhkan hampir oleh
setiap lapisan masyarakat seperti menu hidangan sehari-hari.

Cabai atau Lombok merupakan tanaman sayuran buah semusim, yang


diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai sayuran rempah atau
Indonesia. Kian hari kebutuhan akan komoditas ini semakin meningkat
sejalan dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang
memanfaatkan produk-produk ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana budidaya tanaman cabai merah
2. Bagaimana hasil survei dan wawancara budidaya tanaman cabai
merah pada salah satu petani di Desa Pematang Sukatani
Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir ?
3. Bagaimana inovasi olahan dari cabai merah?

1.3. Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut,tujuan dari makalah ini
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cabai merah
2. Untuk mengetahui hasil survei budidaya tanaman cabai merah pada
salah satu petai di desa Pematang Sukatani Kecamatan Mesuji
Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir
3. Untuk mengetahui inovasi olahan dari cabai merah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Budidaya Tanaman Cabe Merah


1. Pembibitan
Biji cabe merah harus disemaikan lebih dulu sebelum ditanam.
Untuk mempercepat pertumbuhannya , biji cabe sebaiknya direndam
dahulu dalam air panas 70-80 dalam satu malam kemudian di bungkus
dalam kain lembab [kain handuk] 1-2 hari sampai berbentuk
kecambah.kemudian siapin tresemai . Perlu diperhatikan bahwa biji cabe
yang baik adalah biji yang betul-betul masak dan kering. Cara menyemai
biji cabe bermacam-macam , ada yang menggunakan kotak pesemaian,
pesemaian di lapangan, kantung plastik atau kantung dari daun
kelapa,atau pisang dll. Tanah yang digunakan untuk pesemaian
menggunakan tanah yang subur dan bebas dari gangguan hama dan
penyakit. Pesemaian sebaiknya menggunakan atap dari daun rebu, daun
kelapa maupun daunan lainnya agar suasana menjadi lebih lembab dan
tanaman tidak terkena sinar matahari langsung. Atap dapat dibuka atau
ditutup menurut keperluan. Kalau pagi sampai jam 10.00 atap dibuka,
kemudian sesudah panas lebih dari jam 10.00 atap ditutup kembali .
Kalau persemaian dibuat dalam kotak kecil dapat dimasukkan dalam
rumah.
2. Pengolahan Tanah
Tanah harus dibajak dan dicangkul cukup dalam. Maksud
pencangkulan tanah adalah untuk membalik tanah dan menggemburkan
tanah. Tanah liat walaupun sudah dicangkul atau dibajak menjadi gembur
cangkul lebih dalam (30-40 cm) dan diberi pupuk organis, misalnya
kompos atau pupuk kandang dan dapat ditambahkan pasir. Bila pupuk
organis jumlahnya terbatas, maka pemberiannya cukup pada jarak 60 x
60 cm. Pupuk organik, pasir dan tanah dicampur merata. Pupuk organik
selain menggemburkan tanah juga dapat menambah unsur hara . Pupuk
organik yang diberikan sebaiknya sudah matang atau sudah menjadi
tanah. Pupuk yang mentah biasanya masih panas sehingga dapat
menyebabkan tanaman cabe menjadi layu dan mati.

3. Pembuatan Bedengan
Bedengan dapat dibuat dengan ukuran lebar sekitar 90, 100 atau
125 cm dengan melihat kondisi tanah. Tinggi bedengan sekitar 20-30
cm , tergantung keadaan lahan , kalau lahan sering tergenang air pada
waktu musim hujan maka bedengan dipertinggi. Jarak antar bedengan
sekitar 40-5- cm atau dapat dipersempit menjadi 30-35 cm.

4. Pemupukan Dasar
Pada waktu menanam cabe , tanah harus tersedia unsur hara yang
cukup, maka bedengan yang telah dipersiapkan dapat diberi pupuk
organik berupa pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk tersebut dapat
disebarkan ke seluruh permukaan bedengan atau hanya ditempat tanaman
cabe akan ditanam. Selain itu dapat ditambahkan pula pupuk SP 36 100
kg perhektar untuk menambah unsur P sedangkan pupuk lainnya dapat
diberikan

5. Penanaman
Bibit cabe dapat dipindahkan setelah tumbuh setinggi kira-kira 15
cm di pesemaian. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 60 x 90 cm.
Pada saat pengambilan semai di lapangan atau semai kotak dapat
menggunakan solet yang ditusukan dengan cara miring dan diangkat
keatas sehingga semai akan terangkat ke atas. Tempat yang akan
ditanami semai dibuat lubang sedalam akar tunggang. Setelah ditanam
segera disiram dan diberi penutup pelepah pisang atau daun-daunan
supaya tidak layu. Bila semai berasal dari kantung plastik, maka kantong
plastik harus disobek lebih dulu pelan-pelan sehingga media tanahnya
tidak pecah. Kalau media tanam pecah ada kemungkinan tanaman akan
menjadi layu. Bila plastik tidak disobek lebih dulu , di kemudian hari
akar akan melingkar tidak dapat berkembang(Hariyadi, Ali, & Nurlina,
2017). Setelah bibit cabe ditanam sebaiknya segera disiram air untuk
menjaga kelembaban dalam tanah dan kelembaban tanaman.

6. Penyiraman
Drainase dan Mulsa Tanaman cabe sebaiknya sering disiram
terutama pada saat musim kemarau karena tanahnya cepat kering.
Tanaman yang terlalu lama kekeringan maka pertumbuhannya akan
kerdil . Untuk menghindari kekeringan dapat menggunakan mulsa dari
dedaunan maupun dari jerami padi, Mulsa dari daun lama kelamaan akan
menjadi pupuk organik sehingga menambah kesuburan tanah. Jika
menanam cabe pada musim hujan diusahakan jangan sampai tergenang
air. Bila tanaman cabe terlalu lama tergenang air, akar-akarnya dapat
menjadi busuk, daun mudah rontok dan akhirnya tanaman mati.
7. Penyiangan
Bila di lahan banyak gulma maka harus segera disiangi agar tidak
menjadi pesaing bagi tanaman cabai untuk mendapatkan unsur hara. Jika
dalam jangka waktu lama gulma tidak segera disiang, tanaman cabe akan
menjadi kurus dan kerdil. Namun pencabutan gulma perlu dilakukan
hati-hati agar tidak merusak tanaman cabenya. Untuk mengurangi
munculnya gulma dapat juga menggunakan herbisida sebelum bibit cabe
ditanam.

8. Penggemburan
Tanah yang terlalu padat harus digemburkan dengan cara
dicangkul (didangir) Tanah yang gembur peredaran udaranya menjadi
lebih baik, sehingga perakaran menjadi lebih sehat. Pada waktu
menggemburkan tanah harus hati-hati, jangan terlalu dalam sebab jika
terlalu dalam dapat merusak perakaran. Akar yang luka tau putus juga
mudah terkena infeksi sehingga tanaman menjadi sakit dan mati.

9. Pemupukan
Tanaman cabe yang telah ditanam sekitar satu minggu dapat segera
dipupuk dengan pupuk N, K atau campuran urea dan KCl sebanyak 2
gram setiap tanaman. Pupuk SP 36 tidak perlu diberikan lagi karena
sudah diberikan sebelum penanaman sebagai pupuk dasar. Pada waktu
melakukan pemupukan tidak boleh mengenai batang karena akan
merusak batang. Pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu dipupuk lagi
sebanyak 5 gram per pohon. Penggunaan pupuk daun maupun zat
perangsang tumbuhan dapat diberikan sesuai dosis anjuran dalam label
kemasan.

10. Pengendalian Hama dan Penyakit


Tanaman cabe banyak diserang hama seperti thrips, kutu daun,
lalat buah dan lainnya , serta penyakit seperti antraknosa, layu bakteri,
layu fusarium, bercak daun cercospora, busuk buah , daun keriting.
Adapun bberapa gejala dan pengendaliannya sebagai berikut :
1) Kutu daun Aphis gossypii
Kutu daun terdapat dimana-mana dan makan segala macam
tanaman. Kutu daun menyerang daun yang masih muda dan tunas
muda. Daun muda yang dihisap , pertumbuhan tidak normal, kerdil
berkerut dan keriting. . Kutu apis ini dapat menularkan penyakit virus
daun menjadi kerinting . Pengendalian secara mekanik dapat
dilakukan bila jumlah tanaman terserang sedikit yaitu dengan memijit
menggunakan tangan. Sedangkan secara kimia dapat menggunakan
insektisida dengan dosis sesuai anjuran. Atau dapat juga dilakukan
pengendalian biologi dengan menggunakan predator seperti kumbang
macan . Dapat pula menggunakan kertas aluminium yang dapat
memantulkan sinar matahari ke balik (bawah ) daun tempat hama
bersembunyi.

2) Thrips tabacci
Thrips menyerang hampir semua tanaman misal cabe, tomat,
sayuran daun, kentang , tembakau dll. Thrips menghisap cairan pada
permukaan daun dan bekasnya berwarna putih seperti perak. Bila
serangan hebat akan terdapat banyak bercak dan warna daun menjadi
putih. Daun yang diserang hama ini akan menggulung, bentuknya
tidak normal dan menjadi keriting. Karena thrips menjadi vektor virus,
maka seringkali kelihatan ada mosaik pada daun yang diserang hingga
pertumbuhan menjadi kerdil, daun sempit mengecil dan keriting.
Thrips pada umumnya bersembunyi dibalik daun sambil menghisap
cairan. Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan bila jumlah
tanaman terserang sedikit yaitu dengan memijit menggunakan tangan.
Sedangkan secara kimia dapat menggunakan insektisida dengan dosis
sesuai anjuran. Atau dapat juga dilakukan pengendalian biologi
dengan menggunakan predator seperti kumbang macan . Dapat pula
menggunakan kertas aluminium yang dapat memantulkan sinar
matahari ke balik (bawah ) daun tempat hama bersembunyi.

3) Lalat buah Dacus dorsalis


Buah cabe yang diserang lalat ini bentuknya menjadi kurang
menarik dan ada benjolan. Buah cabe akhirnya terkena cendawan
sehingga menjadi busuk . Buah cabe yang terserang sering dikira
terserang penyakit. Untuk membuktikannya sebaiknya buah dibelah
dan bila terdapat larva kecil putih berarti diserang lalat buah.
Pengendalian dengan menggunakan sex pheromon seperti metil
eugenol untuk memikat lalat jantan. Kalau lalat jantan berkurang
maka keturunannya juga akan berkurang.

4) Antraknosa
Penyebabnya adalah cendawan Colletotrichum capsicci yang
tersebar dimana ada pertanaman cabe. Penyakit ini bisa timbul di
lapangan atau pada buah yang sudah dipanen. Mula –mula pada buah
yang sudah masak terdapat bercak kecil cekung kebasahan yang
berkembang sangat cepat dan terdapat jaringan cendawan berwarna
hitam. Buah berubah menjadi busuk lunak, berwarna merah kemudian
menjadi coklat muda seperti jerami. Pengendalian dapat dilakukan
dengan cara biji didesinfiksi menggunakan thiram 0,2 %(Benlate), dan
jangan menanam biji dari buah yang sakit serta dapat menggunakan
fungisida berbahan aktif mankozeb, propineb dan zineb.

5) Daun keriting chilli


Daun cabe yang terserang menjadi keriting dan warnanya
menguning, bila serangan hebat pertumbuhan menjadi kerdil.
Tanaman cabe yang terserang ruas-ruasnya menjadi pendek, daun
menjadi kecil dan tepi daun melengkung ke atas. Penyakit ini banyak
menyerang di musim kemarau.Cabe yang telah terserang tanaman ini
harus dicabut dan dibakar, gulma harus dibersihkan dan dapat
diberikan insektisida sistemik secara rutin dengan dosis anjuran
sebelum tanaman terserang.

6) Pasca Panen
Tanaman cabe merah dapat dipanen setelah berumur 70 hari
tergantung datarannya semakin tinggi maka semakin lama. Panenan
berikutnya dapat dilakukan 1-2 minggu tergantung dari kesehatan dan
kesuburan tanaman. Untuk tanaman cabe merah bila dirawat dengan
baik dapat mencapai umur 1-2 tahun, apabila selalu diadakan
pemangkasan dan pemupukan kembali setelah tanaman dipanen.
Pemupukan kembali dapat memberikan pupuk Cabe yang disimpan
dengan suhu sekitar 4 o C dengan kelembaban 95-98 % dapat tahan
sekitar 4 minggu dan pada 10 o C masih dalam keadaan baik sampai
16 hari. 10

2.2. Hasil Survei Dan Wawancara Budidaya Tanaman Cabai


Merah Pada Salah Satu Petani di Desa Pematang Sukatani
Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir

PROFIL PETANI
Nama : Rudi Herwanto
TTL : Binakarsa, 7 Juli 1993
Alamat : Desa Pematang Sukatani
Pendidikan terakhir : SMA
Jumlah anak :1
No hp : 082280328688
Alasan bertani cabe : Panennya lebih cepat dan tidak membutuhkan
lahan lebar
1. Bagaimana cara penanaman cabai merah yang benar?
a. Menyiapkan media tanam seperti polybag berukuran kecil untuk tempat
penyemaian biji cabai, kemudian tanah yang sudah dicampur dengan
pupuk kandang.
b. Siapkan lahan yang sudah diberikan mulsa untuk memindahkan bibit
cabai yang sudah tumbuh.
c. Pembibitan dilakukan di polybag berukuran kecil supaya tanaman cabai
bisa cepat tumbuh.

2. Berapa kali tanaman cabai diberikan pupuk?


Tanaman cabai yang sudah tumbuh dan dipindahkan ke lahan
diberi pupuk setiap 10 hari sekali dengan cara pupuk tidak boleh terkena
langsung dengan tanaman.

3. Pupuk apa yang biasa digunakan?


Pupuk kandang dan pupuk kimia

4. Hama apa yang sering muncul dan bagaimana cara mengatasinya?


Yang paling sering muncul adalah hama kutu kebul, lalat buah.
Cara mengatasinya dengan disemprot pestisida.

5. Hambatan apa yang sering dialami saat menanam cabai?


a. Kesulitan menanam cabai pada tanah dan iklim yang seringkali berubah
ubah. Terkadang musim hujan dan musim panas yang berkepanjangan.
b. Mahalnya pupuk untuk cabai yang bisa sampai 200 ribu.

6. Berapa kg yang diperoleh setiap bapak melakukan panen cabai?


Bapak pertama panen 120kg dan bisa sampai 800kg .

7. Apa bapak sering mengalami kerugian?


Saat menanam cabai memang terkadang mengalami kerugian, tapi
tidak sampai mengalami kerugian yang besar.
8. Kemana bapak menjual hasil panen cabai?
Bapak menjuak ke Pasar Tugumulyo dan Gumawang

9. Berapa luas lahan bapak?

150-100 meter

10. Berapa rupiah bapak menjual cabai rawitnya?

Jika penanaman cabai banyak yang gagal harganya bisa sampai 23


ribu per kilogram. Tapi jika penanaman cabai bagus bisa sampai 85 ribu
per kilogram.

11. Cabai dalam 1 tahun berapa kali penanaman?

Satu kali setahun, karena cabai rawit sesudah ada tunas dipotong,
kemudian diberikan pupuk supaya tunas cabai tumbuh dan berbuah lagi.

12. Suka duka yang dialami bapak sebagai petani?

Jiika melihat tanaman yang ditanam menjadi subur banyak


buahnya bapak senang melihatnya. Dukanya bapak ketika jadi petani
yaitu seringkali harga pupuk naik, terkadang gagal panen, dan banyak
hama

13.Jenia hama yang susah dihadapi?

Lalat buah (bisa berkurang tapi belum sampai tunta)


Trip (yang membuat tumbuhan kriting )

14.Jenia cabe apa yang bapak minati?

Cabe CMK
2.3. Inovasi Olahan Cabai Merah
Inovasi olahan cabai kini semakin banyak, tak hanya melulu
diolah menjadi sambal. Sebab cabai juga bisa diolah menjadi banyak
macamnya yang menawarkan rasa pedas yang menggugah selera.
Meskipun pedas, tapi cabai diminati karena juga punya banyak manfaat.
Cabai merupakan bahan makanan dibawah genus Capsicum yang masuk
dalam kategori buah, bukan sayuran. Meski punya rasa pedas, tapi cabai
punya banyak manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena
cabai memiliki kandungan vitamin dan mineral yang banyak. Serta kaya
kandungan karbohidrat, protein dan sedikit lemak.Oleh karena itu kali ini
kami mencoba untuk membuat Manisan Chilli.Adapun bahan dan langkah
langkah pembuatannya yaitu sebagai berikut:

Manisan Chilli

1. Bahan-bahan
 Cabe Merah
 Gula Pasir
 Garam
 Jeruk Nipis
 Jambu Air (sesuai selera diganti buah lain tidak apa-apa)
2. Alat
 Panci
 Sendok
 Mangkok
 Pisau

3. Langkah Langkah
 Pertama Cuci cabe merah sampai bersih lalu belah menjadi dua dan
keluarkan biji bijinya.
 Setelah bersih dan sedikit tipis kulitnya dicuci kembali
 Kemudian iris lagi cabe menjadi panjang
 Lalu rebuslah dulu air menggunakan panci,setelah mendidih masukkan
gula 4 setengah sendok makan dan juga 1 sendok garam kasar
 Setelah larut dan mendidih matikan kompor dan peras jeruk nipis sekitar
satu biji kecil
 Setelah air sudah mulai dingin masukkan kedalam irisan cabe di wadah
mangkok dan tambahi irisan jambu air tipis-tipis sesuai selera

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi
yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi
kesehatan. Cabai (Capsicumannum L) merupakan salah satu komoditas
sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki
harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan. Budi daya
cabai merah bukanlah yang mudah dilakukan jika kita menginginkan hasil
yang lebih maksimal. Dalam budidaya cabai merah banyak hal yang harus
diperhatikan supaya hasil panen yang kita peroleh lebih baik, mulai dari
pemilihan lahan sampai cara panen.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini, kiranya dapat menambah pengetahuan kita
dalam pembudidayaan cabai, bukan hanya asal tanam, akan tetapi bagaimana
agar kita bisa memperoleh hasil panen yang lebih maksimal. Selanjutnya
dengan pengetahuan yang kita miliki, hendaknya kita bisa berbagi
pengetahuan kepada masyarakat kita terutama mereka yang membudidayakan
cabe, dengan harapan mereka bisa memperoleh hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87747/TEHNIK-
BUDIDAYA-TANAMAN-CABAI/
http://pertanian.magelangkota.go.id/informasi/artikel-pertanian/
404-teknis-budidaya-cabai-rawit
https://resep.madreview.net/

Anda mungkin juga menyukai