OLEH :
SUSI PUSPITA SARI, SP
NIP. 19950119 201903 2 015
KEMENTERIAN PERTANIAN
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN BENGKULU SELATAN
2022
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I ............................................................................................................
BAB II ............................................................................................................
BAB III............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
1.1 Pendahuluan
Budidaya tanaman obat kunyit secara umum tidaklah terlalu sulit untuk
dilakukan. Tanaman kunyit memiliki khasiat obat bagi tubuh manusia.
Salah satu khasiat tanaman yang satu ini adalah untuk mengobati
penyakit maag. Bentuk rimpang yang khas dan warna kuningnya yang
mencolok ketika di rimpang dikupas telah terbukti sangat ampuh untuk
mengatasi penyakit maag. Maka ketika kunyit ini ditanam di pekarangan
berfungsi pula sebagai apotek hidup.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara budidaya tanaman kunyit di Lahan Pekarangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Syarat Tumbuh
Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki
intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik
hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan. Pertumbuhan
terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000
mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan < 1000 mm/tahun,
maka sistem pengairan harus diusahakan cukup dan tertata baik.
Tanaman ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang
paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan. Suhu udara
yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30 oC. Kunyit tumbuh subur
pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dengan baik akan
menghasilkan umbi yang berlimpah. Jenis tanah yang diinginkan adalah
tanah ringan dengan bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang
terbebas dari genangan air/sedikit basa. Kunyit tumbuh baik di dataran
rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl).
Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl.
Penyiapan Bibit
Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih
mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yang
tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh,
terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang
yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, dan warna seragam;
memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat
(dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit,
kerikil).
Penanaman
Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka
diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.
Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam
lubang berukuran 5-10 cm dengan arah mata tunas menghadap ke
atas. Tanaman kunyit ditanam dengan dua pola, yaitu penanaman
di awal musim hujan dengan pemanenan di awal musim kemarau
(7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan dan pemanenan
dilakukan dengan dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua
pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada
awal musim penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa
panennya.
Pemeliharaan Pemupukan
Kunyit dapat tumbuh dan menghasilkan rimpang yang baik memerlukan
unsur hara. Secara umum jenis dan dosis pupuk anorganik yang telah
dianjurkan untuk kunyit adalah pupuk urea, SP-36 dan KCl, dengan dosis
masing-masing 100 kg, 200 kg dan 200 kg/ha untuk pola monokultur, serta
200 kg/ha untuk pola tumpang sari. Pupuk SP-36 dan KCl diberikan pada
saat tanam dan dosis urea dipecah menjadi 2 bagian yang diberikan pada
umur 1 dan 3 bulan setelah tanam.
Dosis pupuk an organik anjuran umum untuk tanaman kunyit adalah urea
200 kg, SP-36 200 kg dan KCl 200 kg/ha. Dosis pupuk anorganik tersebut
dikombinasikan dengan pupuk organik/kandang 20 ton/ha dapat
menghasilkan rimpang segar sebesar 17,15 ton/ha. Sedangkan pemberian
pupuk organik dan pupuk alam saja (bokashi 10 ton/ha + pupuk bio 90 kg/ha
+ zeolit 300 kg/ha + fosfat alam 300 kg/ha) hanya mampu menghasilkan
rimpang segar kunyit sebesar 9,73 ton/ha.
3.1 Kesimpulan
Saduran budidaya tanaman kunyit di lahan pekaranganz ini dapat
menjadi bahan ajar materi
3.2 Saran
Disarankan bagi pembaca agar memiliki banyak referensi lagi selain dari
saduran ini
DAFTAR PUSTAKA
OLEH :
SUSI PUSPITA SARI, SP
NIP. 19950119 201903 2 015
KEMENTERIAN PERTANIAN
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN BENGKULU SELATAN
2022
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I ............................................................................................................
BAB II ............................................................................................................
BAB III............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
1.1 Pendahuluan
Tanaman Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan
(Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat disukai oleh
manusia/binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak
mengandung air, sehingga penyebarannya budidaya semangka menjadi
cepat. Semangka merupakan salah satu komoditas pertanian penting di
Indonesia. Permintaan buah semangka semakin hari semakin meningkat
seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Permintaan
buah semangka di pasaran yang terus meningkat sering tidak bisa di
imbangi dengan produksi yang di hasilkan. Oleh karena itu,prospek
pengembangan tanaman semangka masih terbuka luas, karena buah
semangka cukup digemari di semua kalangan masyarakat. Naharsari
(2007) menjelaskan bahwa buah semangka merupakan makanan sehat
yang ideal karena hampir bebas dari lemak dan kolesterol.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara budidaya semangka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Semangka adalah jenis tanaman yang buahnya sangat di gemari. Daging buah
yang manis serta berair banyak sangat cocok di makan pada cuaca yang
panas. Dengan harga yang termasuk stabil dan menguntungkan makan
komoditi semangka layak untuk di budidayakan. Dalam berbudidaya
semangka ada hal-hal yang harus diperhatikan. Diantaranya yaitu :
Syarat tumbuh
Tanaman semangka cocok untuk kawasan dengan curah hujan untuk setiap
40 hingga 50 mm setiap bulannya. Buah ini cocok untuk ditanam di daerah
atau tempat dengan suhu kurang lebih 25 derajat celcius pada siang hari.
Jadi, jika kita ingin menanam semangka kita tidak perlu takut dengan kondisi
lahan kita karena memang tanaman ini bisa tumbuh di dataran tinggi atau
dataran rendah. Untuk kelembaban udara tanaman cocok untuk daerah yang
kering dan miskin akan uap udara. Karena memang habitat asli dari tanaman
semangka adalah di afrika, jadi bagi Anda yang ingin budidaya semangka,
kondisi tanah di perlu dipertimbangkan.
Tanaman semangka cocok untuk lahan yang memiliki tanah yang tidak ada
naungannya atau cocok untuk daerah yang dihabiskan sinar matahari secara
langsung. Kurangnya cahaya matahari dapat memindahkan proses
perkembangan tanaman semangka, dan memilih besar proses pemanenan
akan mundur. Sementara tanah atau tanah tanaman semangka cocok untuk
daerah yang gembur memiliki tidak ada hara yang tinggi. pH tanah tanaman
semangka cocok pada kisaran 6 hingga 6,7. Jika kondisi tanah belum
memenuhi kriteria, maka diperlukan proses pengapuran hingga pH tanah yang
sesuai.
Benih
Jenis benih yang paling bagus untuk kita budidayakan yaitu jenis benih
semangka hibrida impor. Jenis benih ini memiliki dua jenis yaitu triploid dan
haploid. Jika benih triploid layak hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah
menyayat bijinya atau direnggangkan karena biji cangkang semangka ini
cukup keras. Sementara untuk biji semangka haploid cukup mudah untuk
disemaikan karena biji cangkang tidak sekeras triploid.
Selanjutnya adalah proses perendaman biji semangka. setelah direnggangkan
biji semangka tersebut direndam di dalam air dengan campuran air hangat,
hormon tumbuh, fungisida dan bakterisida. Lamanya perendaman sekitar 30
menit, lalu biji semangka diangkat dan ditiriskan sampai biji tersebut kering.
Lalu bibit semangka siap dikecambahkan dan siap ditanam.
Pengolahan Lahan
Yang perlu dilakukan saat mengelola lahan persiapan sebelum tanam yaitu
mengatur media tanam. Usahakan jangan sampai ada gulma pengganggu di
tanah. Setelah tanah sudah bersih dari gulma atau pun batu-batu
pengganggu, kemudian buat bedengan dipindahkan air yang ada di tanah bisa
dengan mudah untuk di alirkan. Perlu Anda ingat tanaman semangka tidak
suka lahan yang basah. Usahakan jangan sampai ada lahan yang tergenang
air.
Pemupukan Awal
Kami meminta izin untuk melakukan pupuk organik dan pupuk sebelum
melakukan proses penanaman. Jika dirasa hara dalam tanah sudah
cukup Anda bisa langsung melakukan proses penanaman.
Lubang Tanam
Buat lubang tanam di tanah semangka dengan kedalaman sekitar 8
hingga 10 cm. Lubang tanam ini berhasil dibuat sebelum persiapan.
Penanaman
Sebelum benih semangka ditanam di lahan yang dapat dibuka, lubang
tanam disiram dengan gembor memerlukan lahan siap pakai. Bibit
semangka juga perlu direndam terlebih dahulu dengan larutan khusus
atau biasa disebut larutan perangsang tumbuh. Larutan ini berguna
untuk imunisasi benih semangka agar mudah terserang penyakit atau
hama. Lama proses perendaman yaitu sekitar 5 -10 menit. Langkah
selanjutnya yaitu ganti bibit semangka dari kantong tanam. Berhati
hatilah dalam benih semangka berhasil tidak rusak.
Pemeliharaan
Pada bagian ini yang perlu Anda lakukan adalah proses penjarangan dan
penjaman. Langkah penjarangan dilakukan jika tanaman tersebut terlalu
lebat, yaitu dengan cara memotong dan memangkas daun atau batang
yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Sementara untuk langkah
penyulaman bisa dilakukan dengan cara mengganti bibit yang telah mati
dengan bibit baru yang lebih sehat. Selain itu juga dilakukan proses
penyiangan. Caranya yaitu dengan membuang ranting yang dianggap
sudah tidak berguna. Pada ujung ranting sekunder cukup disisakan-
sisakan helai daun saja.
Pemupukan
Budidaya semangka menggunakan pupuk organik. Guna mendukung
pengembangan buah semangka dan menyehatkan daun, menggunakan
Topsil D. Sementara untuk pematangan buah semangka menggunakan
pupuk Topsil B untuk hasil buah yang bagus.
Pengairan
Secara umum petani menggunakan sistem Farrow Irigasi, yang mana air
dilairkan memakai saluran antara bedengan. Rata-rata pemberian di
musim kemarau yaitu 4-6 hari. Pastikan juga volume penyiraman air
tidak berlebihan.
Panen
Semangka bisa dipanen mulai berumur hari. buah semangka siap
dipanen jika telah terjadi perubahan warna buah. Batangnyanya sendiri
akan terlihat mengecil dan kemudian semakin mengering. Itulah ciri-ciri
buah semangka yang sudah siap dipanen. Usahakan waktu pemanenan
pada cuaca cerah dan tidak hujan hasil panen dalam kondisi kering.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saduran budidaya tanaman semangka ini dapat menjadi bahan ajar
materi
3.2 Saran
Disarankan bagi pembaca agar memiliki banyak referensi lagi selain dari
saduran ini
DAFTAR PUSTAKA