Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PKWU

BUDIDAYA CABAI

OLEH :

NI WAYAN SULASMIYANI

NO/Kelas:

35/XII IPS 2

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN GIANYAR

TAHUN AJARAN

2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “BUDIDAYA CABAI” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai ujian praktik dalam
mata pelajaran PKWU. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Gianyar, 7 februari 2022


DAFTAR ISI
MAKALAH PKWU....................................................................................................................................1
BUDIDAYA CABAI..................................................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama
ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan
menyebar ke negara‐negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk
Indonesia.Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya.
Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara
asalnya.Cabai merah (Capsicum annum L.) adalah komoditas sayuran yang sangat
terkenal dan sangat luas penggunaannya di seluruh dunia. Buahnya dapat
dikonsumsi segar, kering atau dalam bentuk yang sudah diproses sebagai sayuran
atau bumbu. Warna dan baunya digunakan dalam industri makanan dan pakan
ternak seperti ginger beer, hot sauces dan poultry feed, serta beberapa obat-obatan
(Siemonsma dan Piluek, 1994). Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun
sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang
membutuhkan bahan baku cabai. Hal ini menjadikan cabai sebagai komoditas
sayuran yang diunggulkan secara nasional. Pengembangan sayuran ini telah
dilakukan melalui pembinaan pola produksi dan pola tanam dalam upaya
pemenuhan permintaan dalam negeri maupun ekspor. Pembinaan pola produksi
ini antara lain melalui teknologi budidaya off season, pengurangan pada in season
sehingga produksi relatif merata dan stabil dalam setahun (Sutrisno, 2001).

Cabai merah banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia karena cabai merah
memiliki harga jual yang cukup tinggi serta permintaan terhadap cabai merah
cenderung meningkat tiap tahunnya. Permintaan akan cabai yang meningkat dari
waktu ke waktu ini menyebabkan cabai dapat diandalkan sebagai komoditas
ekspor non-migas. Hal ini terbukti dari enam besar komoditas sayuran segar yang
diekspor (seperti bawang merah, tomat, kentang, kubis dan wortel) cabai termasuk
salah satunya (Prajananta, 2007). Budidaya cabai merah akan dihadapkan dengan
berbagai masalah diantaranya teknis budidaya, ketersediaan hara dalam tanah,
serangan hama dan penyakit. Maka dari itu perlu dukungan teknologi budidaya
intensif baik itu terkait dengan pemupukan, proses pengolahan lahan,
pemeliharaan, maupun penerapan-penerapan teknologi tepat guna dalam proses
budidayanya. Pemberian 2 unsur hara yang tepat sesuai dengan kebutuhan, waktu
tanam, dan penempatan hara pada daerah serapan akar juga menjadi pendukung
dalam keberhasilan budidaya tanaman cabai. Salah satu cara untuk meningkatkan
produksi cabai sekaligus menanggulangi banyaknya permintaan masyarakat
tersebut adalah dengan manajemen pemupukan yang menjadi bagian dari
intensifikasi pertanian (Suriadikarta, 2006).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah :

1. Apa saja yang diperlukan dalam pembudidayaan cabai?


2. Bagaimana cara untuk menanam cabai?

2.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah di tas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menjelaskan hal apa saja yang diperlukan pada saat membudidayakan cabai
2. Menjelaskan bagaimana cara untuk menanam cabai
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HAL YANG DIPERLUKAN


Hal-hal yang diperlukan pada saat melakukan pembudidayaan cabai ini meliputi
beberapa alat dan bahan yang sangat-sangat diperlukan untuk membantu
melakukan pembudidayaan terseut antara lain :

 ALAT DAN BAHAN :


- Bibit cabai
- Pot
- Pupuk
- Air
- Tanah

2.2 LANGKAH-LANGKAH
Setiap langkah-langkah harus dilakukan sesuai urutannya supaya tanaman cabai
dapat tumbuh dengan baik. Langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain :

1. Sediakan tanah Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menanam cabai rawit
adalah menyediakan tanah terlebih dahulu sebagai bahan media tanam.

2. Siapkan cabai rawit Kemudian, siapkan bahan utamanya, yaitu cabai rawit.
Kupas cabai rawit tersebut dan ambil bijinya untuk nanti kamu taburkan ke
tanah yang sudah disediakan.

3. Siapkan pot Selanjutnya, siapkan pot tanaman untuk kamu letakkan tanah.
Ambil pot kecil dengan lubang drainase bagian bawah, tutup lubang dengan
batu kecil dan isi dengan campuran pot.

4. Siapkan tanah atau pupuk organik atau kompos Siapkan 70 persen pupuk
organik dan 30 persen tanah pasir, lalu campurkan. Dalam campuran pot ini
kamu akan memberikan tingkat perkecambahan 90 sampai 95 persen dengan
mudah.
5. Siram menggunakan air dan masukkan biji cabai rawit Setelah tanah kamu
masukkan ke dalam pot secara merata, siram tanah tersebut dengan air agar
tanahnya basah. Selanjutnya taburkan biji cabai rawit secara merata pada
permukaan tanah campuran di dalam pot, dan pastikan biji tidak tumpang
tindih. Setelah cabai disebarkan merata ke campuran tanah di pot, tutupi lagi
biji cabai rawit dengan lapisan tanah campuran yang sama, tutupi tipis saja.

6. Siram dan simpan Biji cabai rawit yang telah ditanam di campuran tanah pada
pot perlu kamu sirami air secara menyeluruh. Kemudian simpan pot di tempat
teduh sebagian atau di bawah jaring net maupun di bawah sinar matahari tidak
langsung selama 8-12 hari. Biji cabai rawit akan mulai berkecambah setelah 8-
12 hari.

7. Setelah daun tanaman cabai rawit mulai tumbuh sirami lagi Saat daun tanaman
cabai rawit mulai tumbuh, siramkan air menggunakan botol minum plastik
yang tutup botolnya dilubangi. Baca juga: 5 Jamur yang Sering Menyerang
Tanaman Cabai, Bisa Bikin Layu dan Mati Siramkan air secara perlahan
dengan menjaga agar mulut botol penyiram sedekat mungkin dengan
permukaan tanah.  

8. Pindahkan tanaman cabai rawit setelah 25 hari Ketika bibit tanaman cabai
rawit memiliki 3-4 daun asli (setelah 25 hari) maka kamu dapat
memindahkannya ke pot yang lain dengan media tanam baru agar cepat
tumbuh. Keluarkan bibit dengan hati-hati dengan menjaga bola akarnya utuh,
menggunakan sekop atau alat berkebun lainnya. Lihat Foto Ilustrasi tanaman
cabai. (PIXABAY/STOCKSNAP)

9. Siapkan media tanam baru Siapkan media tanam baru untuk tanaman cabai
rawit, yang terdiri dari 50 persen tanah kebun, 30 persen kompos organik, dan
20 persen sabut kelapa atau gambut kelapa (cocopeat). Baca juga: Tanaman
Pendamping Cabai di Pekarangan Rumah, Tomat hingga Bunga Masukkan
campuran media tanam ini ke pot baru yang lebih besar.
10. Masukkan tanaman cabai rawit ke pot baru Tanam banyak bibit dalam wadah
atau pot besar untuk pertumbuhan yang lebih baik. Untuk itu, gali lubang kecil
di media tanam baru sedikit lebih panjang dari bola akar bibit dengan
tanganmu. Jaga jarak masing-masing bibit tanaman cabai rawit sekitar 6-7 inci
untuk memberikan jarak pertumbuhan pada masing-masing tanaman.
Kemudian berikan lagi air sampai tanahnya basah untuk menghindari kejutan
setelah pemindahan tanaman. Baca juga: 6 Cara Mengatasi Tangan Panas
Akibat Terkena Cabai

11. Biarkan selama 2-3 hari Sekarang, selama 2-3 hari simpan pot di bawah sinar
matahari tidak langsung dan siram dengan air hanya jika tanah bagian atas
terasa kering untuk disentuh.

12. Setelah 3 hari potong daun tanaman cabai rawit Cukup potong bagian atas
daun untuk memaksa tanaman menghasilkan banyak batang samping. Semakin
banyak batang samping yang kamu miliki, semakin banyak cabai rawit yang
akan dihasilkan oleh tanamanmu.  

13. Rawat sampai 20 hari kemudian Hanya dalam beberapa hari tanaman akan
lebih lebat dan lebat. Setiap tanaman memiliki lebih dari 10-12 batang
samping.

14. Lakukan perawatan dengan rutin selama 143 hari lebih sampai tanaman cabai
rawit berbuah
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN


Setelah membaca makalah di atas dapat disimpulkan jika kita memang berniat
untuk melakukan budidaya tanaman cabai ini kita harus melakukanny a dengan
sungguh-sungguh dan kita juga harus tau apa saja yang dibutuhkan dalam proses
pembudidayaan tterseut dan bagaimana langkah-langkah dalam melakukan proses
budidaya tersebut.

3.2 DAFTAR ISI


https://www.kompas.com/homey/read/2021/02/26/192800476/simak-cara-
menanam-cabai-rawit-untuk-pemula?page=all

Anda mungkin juga menyukai