Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN CABAI

Disusun untuk memenuhi tugas Prakarya Dan Kewirauasahaan


Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023

DISUSUN OLEH :
1. IKHSAN RAMADHAN (15)
2. KHAERUNNISA (16)
3. MAHATIR MUHAMMAD (17)
4. MAYSHELLA AZZAHYRA (18)
5. MOCHAMMAD IMANSYAH PRAMUDYA (19)
6. MUH ABI THORIQ (20)
7. MUH FACHRI ADTYA USMAN (21)
KELOMPOK 3
KELAS X MIPA 2

DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR


SMA NEGERI 7 MAKASSAR
2022
Sejarah Tanaman Cabai

Cabai merupakan salah satu bumbu masakan yang sangat banyak digunakan dalam masakan
Indonesia. Walaupun sangat akrab dengan berbagai masakan nusantara, ternyata cabai bukan
merupakan tanaman asli Indonesia. “Cabai berasal dari daerah Amerika Selatan yang kemudian
menyebar ke seluruh Eropa yang dibawa oleh rombongan Christopher Columbus pada waktu penemuan
benua Amerika. Pada saat rombongan Colombus kembali ke Eropa, mereka membawa bibit cabai dan
mulai ditanam di Eropa,” ungkap Wahyuni yang merupakan salah seorang peneliti dari Pusat Penelitian
Bioteknologi LIPI pada acara Podcast “Me vs Science” Rabu 1 September 2021.
Dirinya menuturkan bahwa cabai mulai dikenal dan digunakan sebagai rempah yang mampu
memberikan sensasi pedas pada masakan seperti halnya merica. “Setelah menyebar ke Eropa, maka
cabai mulai menyebar keseluruh dunia yang dibawa oleh para pelaut dari Eropa,” imbuh Yuni.
Yuni sapaan akrabnya menekuni bidang kepakaran bioteknologi tanaman, salah satunya adalah
tanaman cabai. Bioteknologi tanaman adalah melakukan modifikasi pada tanaman dengan cara
molekuler seperti perekayasaan genetika. Caranya bisa dengan memasukan gen asing atau memodifikasi
gen sehingga individu baru yang terbentuk akan berbeda dengan induknya. Biasanya manusia
melakukan rekayasa genetika pada tanaman yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Misalnya dengan memasukan gen asing kedalam tubuh tanaman dengan tujuan agar produksinya
meningkat ataupun tahan penyimpanan.
Menekuni penelitian mengenai bioteknologi tanaman cabai, wahyuni melakukan beberapa
kegiatan penelitian diantaranya evaluasi galur harapan cabai tahan daya simpan buah dan adaptif
cekaman anthracnose dalam mendukung prioritas riset nasional vub cabai berdaya hasil tinggi dan
adaptif serta perakitan tanaman cabai dengan ketahanan daya simpan buah paska panen melalui
regulasi molekuler gen pengendali fruit softening untuk mengendalikan harga cabai pada musim
penghujan. Tidak hanya berhenti pada penelitian, Yuni juga menulis artikel ilmiah mengenai cabai yang
berjudul Response of Six Chili Varieties to Anthracnose Disease” yang terbit pada jurnal J. HPT Tropika.
Lebih lanjut Yuni menjelaskan bahwa cabai merupakan tanaman yang mempunyai masa panen
yang cukup panjang dan akan selalu berbuah jika mendapatkan perawatan yang intensif. “Berdasarkan
hasil klasifikasi yang dilakukan pada tanaman cabai, maka cabai dapat digolongkan kedalam beberapa
spesies. Walaupun Indonesia tidak memiliki keragaman yang cukup tinggi pada tanaman cabai seperti
Amerika Selatan, sedikitnya terdapat lima spesies cabai yang terdapat di Indonesia yaitu cabai besar
(Capsium annuum L), cabe rawit putih (Capsium frutescens L) dan cabai Rocoto (Capsicum pubescens),
sedangkan Capsicum baccatum L dan Capsicum chinense Jacq adalah dua spesies yang tidak terlalu
banyak ditemukan di Indonesia dan biasanya hanya terdapat didaerah pedalaman karena belum banyak
orang yang memuliakan atau tidak sering didomestikasi oleh masyarakat,” pungkas Yuni (eb ed sl)
Klasifikasi Tanaman Cabai

Klasifikasi Cabai Rawit

Berikut ini merupakan klasifikasi tanaman cabai rawit menurut Simpson (2006) dan van Steenis (2008).

 Kingdom : Plantae

 Divisio : Magnoliophyta

 Classis : Magnoliopsida

 Ordo : Solanales

 Familia : Solanaceae

 Genus : Capsicum

 Species : Capsicum frutescens L.


Budidaya tanaman Cabai

1. Sediakan tanah
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menanam cabai rawit adalah menyediakan tanah terlebih
dahulu sebagai bahan media tanam.

2. Siapkan cabai rawit


Kemudian, siapkan bahan utamanya, yaitu cabai rawit. Kupas cabai rawit tersebut dan ambil bijinya
untuk nanti kamu taburkan ke tanah yang sudah disediakan.

3. Siapkan pot
Selanjutnya, siapkan pot tanaman untuk kamu letakkan tanah. Ambil pot kecil dengan lubang drainase
bagian bawah, tutup lubang dengan batu kecil dan isi dengan campuran pot.

4. Siapkan tanah atau pupuk organik atau kompos


Siapkan 70 persen pupuk organik dan 30 persen tanah pasir, lalu campurkan. Dalam campuran pot ini
kamu akan memberikan tingkat perkecambahan 90 sampai 95 persen dengan mudah.Masukkan
campuran kompos dan tanah pasir ke dalam pot. Ratakan campuran tanah dengan lembut
menggunakan tangan untuk menghilangkan celah udara.

5. Siram menggunakan air dan masukkan biji cabai rawit


Setelah tanah kamu masukkan ke dalam pot secara merata, siram tanah tersebut dengan air agar
tanahnya basah.
Selanjutnya taburkan biji cabai rawit secara merata pada permukaan tanah campuran di dalam pot, dan
pastikan biji tidak tumpang tindih.Setelah cabai disebarkan merata ke campuran tanah di pot, tutupi lagi
biji cabai rawit dengan lapisan tanah campuran yang sama, tutupi tipis saja.

6. Siram dan simpan


Biji cabai rawit yang telah ditanam di campuran tanah pada pot perlu kamu sirami air secara
menyeluruh.
Kemudian simpan pot di tempat teduh sebagian atau di bawah jaring net maupun di bawah sinar
matahari tidak langsung selama 8-12 hari. Biji cabai rawit akan mulai berkecambah setelah 8-12 hari.

7. Setelah daun tanaman cabai rawit mulai tumbuh sirami lagi

Saat daun tanaman cabai rawit mulai tumbuh, siramkan air menggunakan botol minum plastik yang
tutup botolnya dilubangi.

Siramkan air secara perlahan dengan menjaga agar mulut botol penyiram sedekat mungkin dengan
permukaan tanah.
8. Pindahkan tanaman cabai rawit setelah 25 hari

Ketika bibit tanaman cabai rawit memiliki 3-4 daun asli (setelah 25 hari) maka kamu dapat
memindahkannya ke pot yang lain dengan media tanam baru agar cepat tumbuh.

Keluarkan bibit dengan hati-hati dengan menjaga bola akarnya utuh, menggunakan sekop atau alat
berkebun lainnya.

9. Siapkan media tanam baru

Siapkan media tanam baru untuk tanaman cabai rawit, yang terdiri dari 50 persen tanah kebun, 30
persen kompos organik, dan 20 persen sabut kelapa atau gambut kelapa (cocopeat). Masukkan
campuran media tanam ini ke pot baru yang lebih besar

10. Masukkan tanaman cabai rawit ke pot baru

Tanam banyak bibit dalam wadah atau pot besar untuk pertumbuhan yang lebih baik. Untuk itu, gali
lubang kecil di media tanam baru sedikit lebih panjang dari bola akar bibit dengan tanganmu.

Jaga jarak masing-masing bibit tanaman cabai rawit sekitar 6-7 inci untuk memberikan jarak
pertumbuhan pada masing-masing tanaman.

Kemudian berikan lagi air sampai tanahnya basah untuk menghindari kejutan setelah pemindahan
tanaman.

11. Biarkan selama 2-3 hari

Sekarang, selama 2-3 hari simpan pot di bawah sinar matahari tidak langsung dan siram dengan air
hanya jika tanah bagian atas terasa kering untuk disentuh.

12. Setelah 3 hari potong daun tanaman cabai rawit

Cukup potong bagian atas daun untuk memaksa tanaman menghasilkan banyak batang samping.
Semakin banyak batang samping yang kamu miliki, semakin banyak cabai rawit yang akan dihasilkan
oleh tanamanmu.

13. Rawat sampai 20 hari kemudian


Hanya dalam beberapa hari tanaman akan lebih lebat dan lebat. Setiap tanaman memiliki lebih dari 10-
12 batang samping.

14. Lakukan perawatan dengan rutin selama 143 hari lebih sampai tanaman cabai rawit berbuah

 Beri sinar matahari


Cabai adalah tanaman yang menyukai panas dan tumbuh dengan baik di daerah yang
menerima banyak sinar matahari. 5-6 jam sinar matahari setiap hari sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman cabai rawit yang lebih baik.
 Pemupukan
Terus memberi makan tanaman cabai rawit dengan kompos organik (kompos vermik,
dekomposisi, kotoran sapi, kotoran kuda, kompos daun, dll) setelah 18-20 hari.
 Goyangkan tanaman
Cabai dapat diserbuki oleh lebah tetapi gagal melakukan penyerbukan sendiri, jadi,
goyangkan bunga dengan lembut akan membantu memastikan buahnya terbentuk, kamu
juga dapat menggandakannya dalam pot yang sama untuk itu.
Menyatukan 3-4 tanaman cabai menghasilkan produksi cabai yang lebih baik dan penurunan
tunas yang lebih sedikit.
 Cabut rumput yang ikut tumbuh di pot tananam
Hapus atau cabut rumput yang tidak diinginkan dari wadah karena cenderung mencuri ruang
dan nutrisi penting dari tanah.
 Jangan beri air berlebihan
Pengairan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah besar dan mendorong munculnya
berbagai hama, infeksi jamur dan penyakit serta masalah lain. Siram tanaman cabai dengan
air hanya jika tanah terasa kering untuk disentuh.
Manfaat Tanaman Cabai

Penggunaan cabaisabagai bahan makanan dapat ditemui dalam berbagai hidangan Indonesia. Cabai
berperan menambah rasa dalam olahan makanan pedas khas indonesia, seperti ayam taliwang dan
balado.
Selain lezat dikomsumsi, cabai juga mengandung sejumlah manfaat, yaitu :

1. Menjaga kesehatan jantung


Studi dalam journal of the American Collage of Cardiologi mengungkapkan, orang yang makan cabai
secara teraturdapat menurunkan resiko kematian akibat penyakit jantung. Para peneliti menganalisis
diet dan catatan kesehatan dari sekitar 22.000 orang yang tunggal di Italia Selatan dan memantau
selama sekitar delapan tahun.
Orang yang makan cabai lebih dari empat kali seminggu, memiliki sepertiga kemungkinan lebih untuk
meninggal karena penyakit jantung di bandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah makan cabai
pedas.

2.membantu menurunkan gula darah


Komsumsi cabai membantu menurunkan detak jantung dan mengurangi jumlah onsulin yang di
butuhkan untuk menontrol gula darah. Menurut peneliti Sibella king dalam News-medical.net,
manfaatnya mungkin lebih terasa bagi mereka yang memiliki diabetes terkait gaya hidup.
Peserta studi mengomsumsi 30 gram pasta cabai kedalam makanan mereka setiap hari. Selama
penelitian, mereka di minta untuk mengamati “diet hambar” selama satu minggu, diikuti dengan “diet
cabai” pada minggu kedua.
Pada setiap kunjungan, peserta akan menjalani tes darah puasa mereka untuk glukosa, kolestrol dan
insulin dan melakukan beberapa pengukuran tekanan darah. Hasilnya, makan cabai bermanfaat untuk
mengendalikan gula darah mereka dan mungkin mengarah pada pengurangan faktor karvosdiakular.

3. Membunuh sel kanker


Menurut penelitian dalam jurnal Future Oncology, capsaicin telah terbukti memiliki peran sebagai
penekan tumor untuk kanker prostat. Capsaicin berpotensi menekan sel karsimona prostat manusia
secara in virto dan in vivo.
Studi lain dalam Cancer Reesearch menemukan bahwa capsaicin menghambat pertumbuhan skanker
prostat pada tikus dan membiarkan sel-sel sehat tidak terluka. Menurut kementrian kesehatan, insiden
kanker prostat rata-rata adalah 7,2 per 100.00 pria per-tahun di Asia.

4. Penghilang rasa sakit


Manfaat cabai sebagai penghilang rasa sakit merupakan efek dari pelepasan endrofin. Saat
mengomsumsi cabai, endrofin dilepaskan sehingga rasa sakit dapat hilang. Beberapa rasa sakit yang
dapat diredakan oleh cabai dapat diredakan oleh cabai adalah herper zoster, bursiti, neuropati
diabetes, dan kejang otot pada bahu.
Capsaicin yang terkandung dalam cabai bekerja sama dengan reseptor rasa sakit sehingga muncul
sensasi rasa panas yang membuat ujung saraf berhenti mengirim sinyal sensaso rasa sakit.

5. Melegakan hidung tersumbat


Cabai dapat melegakan hidung tersumbat karena mengandung Capsaicin. Komsumsi makanan pedas
adalah cara alami unutk membuka saluran hidung dan membuat lendir mengalir. Rasa pedas
membantu meredakan nyeri sinus, mengurangi peradangan dan melepaskan lendir yang tersumbat.
6. Menurunkan berat badan
Capsaicin berperan dalam manfaat cabai untuk menurunkan berat badan. Senyawa ini di percaya
mampu mengurangi asupan kalori. Penelitian menunjukkan, 10 gram cabai merah mampu
meningkatkan pembakaran lemak.
Namun, beberapa berpendapat cara ini tidak efektif dan perlu diteliti lebih lanjut.

7. Detoksifikasi
Cabai dapat membantu detoksifikasi gastrointestinal dalam mencerna makanan dan membuang zat-
zat yang tidak terpakai oleh tubuh. Selain itu, cabai juga mampu meningkatkan pasokan nutrisi ke
dalam jaringan tubuh.

8. Menjaga kesehatan kardiovaskular


Cabai dapat mengurangi kolestrol dalam darah dan level trigliserida. Sebuah penelitian dengan 27
partisipan memakan cabai selama empat minggu. Mereka dibago menjadi dua grup, yaitu grup yang
memakan cabai dan tidak memkana cabai.
Hasilnya, grup yang memakan cabai terbukti memiliki kadar kolestrol dan trigliserida yang kebih
rendah, baik laki laki maupun perempuan.

9. menjaga kesehatan lambung


Manfaat cabai dapat mengurangi peradangan dan mengobati infeksi lambung. Makanan pedas dapat
menenangkan usus dan menjaganya tetap sehat. Kandungan capsaicin masuk ke perut lalu
merangsang produksi lendir lambung dan mempercepat pencernaan.
Namun, hindari makan cabai berlebihan karena proses mencerna makanan pedas dapat menyebabkan
sakit perut dan kram.
Kandungan Cabai
Walaupun bentuknya tidak besar, seperti kata pepatah ‘kecil-kecil cabe rawit’, ternyata cabe
memiliki berbagai macam vitamin dan mineral, seperti :

1. Kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin C berfungsi sebagai antioksida yang baik untuk menguatkan
imun tubuh.

2. Vitamin B6 yang terdapat pada cabe memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh.

3. vitamin k6 berpengaruh pada pembekuan darah dan kesehatan tulang dan ginjal.

4. Potassium dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

5. Copper merupakan elemen sisa antioksidan yang memiliki fungsi untuk kesehatan neuron dan tulang
yang kuat.

6. Beta karoten ditemukan pada cabe merah, dan ketika masuk ke dalam tubuh, beta karoten diubah
menjadi vitamin A Cabe sangat tinggi akan caratenoids antioksidan, sehingga sabgat berguna untuk
berbagai macam kesehatan tubuh.

7. Capsanthin adalah jenis caratenoids paling utama di cabe merah bahkan ditemukan lebih dari 50
persen total caratenoids yang bermanfaat untuk melawan kanker.

8. Violaxanthin adalah caratenoids antioksidan paling umum yang terdapat pada cabe kuning (di
indonesia jarang ditemui cabe kuning).

9. Lutein yang terdapat pada cabe hijau dapat mempengaruhi kesehatan mata. Usahakan untuk
menomsumsi cabe hijau yang belum matang, karena lutein yang ditemukan berlimpah, semakin ia
matang maka tingkat kematngannya pun menurun.

10. Capsaicin berfungsi untuk memberikan rasa panas, diduga memberikan berbagai efek kesehatan
untuk tubuh, pun dapat menangani berbagai penyakit seperti gangguan serabut saraf, rasa sakit
akibat radang sendi, psoriasis, dan neuropati diabetes.

11. Synaptic aid adalah antioksidan, selain itu juga sabagai anti kanker. Ferulic acid merupakan
antioksidan yang berfungsi untuk mencegah penyakit kronis.

Anda mungkin juga menyukai