Oleh:
Kelompok …
Nisaulia Mas’ada
Almadiana Eka Syafitri
Assida Ni’matul K
Revana Naisya P.
Adinda Ayu Putri N
Michel Rara Indiana
Isnaini Putri Maulida
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Sukirjo selaku guru IPA
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………...……… iv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 5
1.2 Tujuan Penulisan 6
1.3 Metode ………………………………………………………………… 6
1.4 Penanaman …………………………………………………………….. 7
1.5 Pengamatan ……………………………………………………………. 7
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Hasil Pengamatan………………………………………………………. 8
2.2 Analisis Data……………………………..…………………………....... 9
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 10
3
DAFTAR GAMBAR
Hlm
Gambar 1………….……………………………………………………… 11
Gambar 2…………………………………………………………………. 11
Gambar 3………….……………………………………………………… 11
Gambar 4………….……………………………………………………… 12
Gambar 5………….……………………………………………………… 12
Gambar 6………….……………………………………………………… 12
4
BAB I
PENDAHULUAN
Kacang hijau atau Vigna radiata merupakan salah satu jenis tanaman yang
mudah ditemukan dan sering digunakan sebagai tanaman penghijauan. Selain itu,
kacang hijau juga banyak digunakan sebagai bahan makanan karena memiliki
kandungan gizi yang tinggi dan mudah didapat. Kacang hijau juga sering digunakan
sebagai bahan percobaan di laboratorium karena mudah ditanam dan memiliki
pertumbuhan yang cepat.
Dalam penelitian ini, media tanam yang digunakan adalah kapas dengan
variasi basah dan kering serta penambahan garam dan cuka. Selain itu, pengaruh
cahaya juga diamati dengan membandingkan kondisi terang dan gelap. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam dan cahaya terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi yang berguna bagi masyarakat terutama dalam hal pertanian dan pemuliaan
tanaman.
.
5
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam
dan cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau. Adapun tujuan khusus dari penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh media tanam basah dan kering pada kapas terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan garam dan cuka pada media tanam kapas
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
3. Untuk mengetahui pengaruh kondisi terang dan gelap pada pertumbuhan kacang
hijau pada media tanam kapas.
4. Untuk menentukan media tanam kapas yang paling baik untuk pertumbuhan
kacang hijau.
5. Untuk memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat terutama dalam hal
pertanian dan pemuliaan tanaman.
1.3 Metode
1. Bahan dan Alat
• Benih kacang hijau
• Kapas
• Air
• Garam dapur
• Cuka
• Wadah plastik
• Pisau
• Penggaris
• Penjepit kertas
• Lampu
• Stopwatch
6
2. Prosedur a. Persiapan media tanam
3. Siapkan beberapa wadah plastik dengan ukuran yang sama.
4. Masukkan kapas ke dalam wadah plastik hingga penuh.
5. Siram kapas dengan air hingga kapas benar-benar basah.
6. Tambahkan garam dapur ke dalam satu wadah plastik dengan konsentrasi
10% dari berat kapas.
7. Tambahkan cuka ke dalam satu wadah plastik dengan konsentrasi 10% dari
berat kapas.
8. Biarkan kapas pada masing-masing wadah plastik selama 1 jam agar larutan
garam dan cuka meresap ke dalam kapas.
9. Keluarkan kapas dari wadah plastik dan peras hingga tidak terlalu basah.
1.4 Penanaman
1.5 Pengamatan
1. Media Tanam Garam Pada media tanam garam dengan kondisi terang, kacang
hijau hanya tumbuh sebesar 1 cm dan memiliki warna daun yang kuning.
Sedangkan pada kondisi gelap, kacang hijau tidak tumbuh sama sekali dan
daunnya menguning.
2. Media Tanam Cuka Pada media tanam cuka dengan kondisi terang, kacang
hijau hanya tumbuh sebesar 2 cm dan memiliki daun yang kecil dan kuning.
Sedangkan pada kondisi gelap, kacang hijau tidak tumbuh sama sekali dan
daunnya menguning.
3. Media Tanam Basah Pada media tanam basah dengan kondisi terang, kacang
hijau tumbuh sebesar 4 cm dengan daun yang hijau dan besar. Sedangkan
pada kondisi gelap, kacang hijau tumbuh sebesar 3 cm dengan daun yang
lebih kecil.
4. Media Tanam Kering Pada media tanam kering dengan kondisi terang, kacang
hijau tumbuh sebesar 3 cm dengan daun yang hijau dan besar. Sedangkan
pada kondisi gelap, kacang hijau tumbuh sebesar 2 cm dengan daun yang
lebih kecil.
Dari hasil pengamatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media tanam basah
dan kering memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan kacang hijau
dibandingkan dengan media tanam garam dan cuka. Selain itu, kondisi terang juga
8
memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan kacang hijau
dibandingkan dengan kondisi gelap.
2.2 Pembahasan
Media tanam garam dan cuka memiliki konsentrasi zat yang terlalu tinggi
sehingga dapat menghambat pertumbuhan kacang hijau. Konsentrasi garam dan cuka
yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya osmosis dan dehidrasi pada tanaman,
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Sedangkan pada
media tanam basah dan kering, kapas memiliki konsentrasi air yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman.
Kondisi cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Pada kondisi terang,
kacang hijau dapat melakukan fotosintesis dengan optimal untuk menghasilkan
makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Sedangkan pada kondisi gelap,
produksi makanan pada kacang hijau akan terganggu sehingga pertumbuhan tanaman
akan lebih lambat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Namun demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan seperti jumlah sampel yang
terbatas dan penggunaan media tanam yang terbatas hanya pada kapas. Oleh karena
itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak
10
dan menggunakan media tanam yang berbeda untuk memperoleh hasil yang lebih
valid dan akurat.
11
Gambar 4. Media Basah
12