Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

TANAMAN HIDROPONIK
KANGKUNG

Anggota Kelompok:
Aulia Arindi
Hamida Tusadiah
Intan Laura Solihin
Nadia Dwi Vivian
Desta M Aril
M Fadilah Ramdani
Hasa Hartami

XII MIPA 2
SMAN 1 SINDANGKERTA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini
Dalam penyusunan lapiran ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena
keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan.Namun, berkat
kerjasama kelompok, akhirnya laporan ini dapat kami selesaikan.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Hidroponik
B. Kangkung
BAB III : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
B. Alat dan Bahan
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia moderen ini pertanian juga semakin maju, untuk menjawab masalah
yang semakin sempitnya lahan pertanian dikarenakan alih fungsi lahan pertanian yang
katanya lebih menguntungkan daripada digunakan untuk pertanian, seperti pembukaan
swalayan, tempat- tempat hiburan, dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui mayoritas
masyarakat negara kita hidup dari bertani, sehingga lahan yang digunakan untuk menghidupi
mereka dan keluarganya di alih fungsikan, maka tidak ada yang dapat mereka andalkan untuk
memenuhi kebutuhannya. Bercermin dari masalah itu maka solusi muncul untuk membantu
keadaan pertanian kita yang semakin terpinggirkan, khususnya para petani yang telah
kehilangan sawah- sawah mereka. Solusi tersebut salah satunya berupa sistem tanam yang
tidak menggunakan media yang selama ini dianggap sebagai media satu- satunya untuk
bertanam. Media tersebut berupa media non tanah, bisa berupa air, udara, maupun jenis lain
yang selain tanah, seperti arang sekang, pasir dan lain sebagainya.

Metode hidroponik merupakan metode menumbuhkan tanaman didalam larutan


nutrisi tanpa menggunakan media tanah. Ditinjau dari segi sains, hidroponik telah
membuktikan bahwa tanah tidak diperlukan untuk menumbuhkan tanaman, kecuali unsur-
unsur, mineral dan zat- zat makanan seperti dalam tanah. Dengan mengeliminasi tanah berarti
juga mengeliminasi hama atau penyakit yang ada didalam tanah dan mengurangi
pengendalian tanah secara teliti nutrisi tanaman. Dalam larutan hidroponik telah tersedia zat-
zat makanan untuk tumbuhan dengan perbandingan yang tepat, sehingga dapat mengurangi
stress pada tanaman, lebih cepat matang dan panenpun akan lebih bagus kualitasnya. Media
tanam hidroponik berfungsi sebagai- penegak tanaman agar tidak roboh dan juga sebagai
penghantar cairan unsur hara. Jadi, ada beberapa jenis media tanam yang boleh dipakai,
seperti rock wol, pasir, tembikar, arang, dan sabut kelapa. Hanya, media yang akan kita
gunakan itu harus kita sesuaikan dengan tanamannya. Untuk tanaman hias disarankan
menggunakan media tanam batu apung.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dari penelitian / pengamatan ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana tata cara dalam hidroponik ?
2. Bagaimana tata cara pembenihan dalam hidroponik ?
3. Bagaimana tata cara penanaman dalam hidroponik ?
4. Bagaimana tata cara perawatan hidroponik ?
5. Bagaimana pertumbuhan tanaman hidroponik ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian pengamatan ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tata cara dalam hidroponik
2. Untuk mengetahui tata cara pembenihan dalam hidroponik
3. Untuk mengetahui tata cara penanaman dalam hidroponik
4. Untuk mengetahui tata cara perawatan hidroponik
5. Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman hidroponik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hidroponik
Hidroponik (hydroponics) adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai "bercocok tanam
tanpa tanah".

Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali,
kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.

Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke,
seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil percobaannya berupa tomat
setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya.

Maka sejak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut
pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik tidak lagi sebatas di
laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan siapa saja, termasuk
ibu rumah tangga.

Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut:


1. Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol
2. Pemakaian pupuk lebih hemat.
3. Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih pesat dengan keadaan tidak kotor dan tidak
rusak.
4. Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim.
5. Keterbatasan ruang dan tempat bukanlah halangan
6. Bila ada tanaman yang mati dapat langsung diganti dengan mudah dengan tanaman
baru.
7. Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanah Biasa.
B. Kangkung
a. Klasifikasi Kangkung
KINGDOM : Plantae (Tumbuhan)
SUB KINGDOM : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
SUPER DIVISI : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
DIVISI : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
KELAS : Magnoliopsida (Tumbuhan Dikotil)
SUB KELAS : Asteridae
ORDO : Solanales
FAMILI : Convolvulaceae
GENUS : Ipomoea L.
SPESIES : Ipomoea aquatic Forssk.

b. Morfologi Tanaman Kangkung


Adapun morfologi kangkung sebagai berikut :
1. Akar
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar
menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan
melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.

2. Batang
Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air
(herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang
banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar).

3. Daun
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak
daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun
umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan
permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman
kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat.
4. Bunga
Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga
berwarna putih atau merah lembayung .

5. Buah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk
buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau
ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak
lama.

6. Biji
Biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman,
dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai
alat perbanyakan tanaman secara generative.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAAN
Tabel Hasil Pengamatan
No Pengamatan Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Jumlah yang 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3
tumbuh
2 Jumlah daun 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3
3 Panjang daun 5cm 5cm 6cm 6cm 6cm 6cm 6cm 5cm 5cm 5cm
4 Tinggi batang 8cm 8cm 6,5c 6,5cm 7cm 7cm 7cm 6cm 6cm 6cm
m

Keterangan:

A. Tanggal Penelitian/Pengamatan:

1. Hari 1 dan 2

Pada pengamatan hari ke 1dan 2 dapat kita lihat bahwa pertumbuhan


kangkung dengan penerapan hidroponik dengan mulai menunjukkan pertumbuhan
yang dapat dilihat dari jumlah yang tumbuh yaitu 1, jumlah helai daun yaitu 2,
panjang daun 5 cm, tinggi atang 8cm.

2. Hari 3 dan 4

Pada pengamatan hari ke 3 dan 4 sudah dapat di lihat masing-masing ukuran


yaitu jumlah yang tumbuh menjadi 2, jumlah helai daun menjadi 3, jumlah panjang
daun bertambah menjadi 6cm, dan tinggi batang 6,5cm.

3. Hari 5, 6 dan 7

Pada pengamatan hari ke 5, 6 dan 7diperoleh hasil bahwa peningkatan


pertumbuhan tanaman tidak terlalu meningkat, dikarenakan jumlah yg hidup masih
tetap sama diminggu sebelumnya yaitu 2, jumlah daun berkurang 1 helai sehingga
menjadi 2 helai, panjang daun 6cm, tinggi batang sedikit meningkat menjadi 7cm.

4. Hari 8, 9 dan 10
Pada hari 8, 9 dan 10 dapat kita amati bahwa jumlah yang tumbuh 3, jumlah
daun bertambah menjadi 3, panjang daun berkurang menjadi 5cm, tinngi batangpun
berkurang menjadi 6cm.

B. Alat Dan Bahan


1. Cup
2. Kapas
3. .Air
4. Biji kangkung
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahana lainnya yang
mengandung unsure hara. Teknik hidroponik ini juga terjamin kebebasannya dari hama dan
penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman
yang mati bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan memberikan hasil
yang continue, dan lain sebagainya.

Beberapa factor penting yang harus diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen.
Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus sekali.

B. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan
untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal.Hal tersebut
diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis tanaman
holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan yang
minim.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai