Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

Dosen Pengampu: Catarina  Hariyani, S.IP, M. Si

OLEH:
Ambar Yuni Nabila
NIM : A210071

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)


BELITANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
dengan judul “Makalah  Budidaya Tanaman Tomat” dengan tepat waktu.
Dalam makalah ini, kami selaku penulis membahas budidaya semangka.
Kami selaku penulis  menyadari  bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengharapkan  kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak agar penyusunan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik.
Kami selaku penulis  mengucapkan  terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

OKU Timur, 02 Januari 2022


Penulis

Ambar Yuni Nabila

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


A. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat ...................................................... 3
B. Pembibitan ........................................................................................ 3
C. Pengendalian Hama dan Penyakit .................................................... 6
D. Panen dan Pasca Panen ..................................................................... 7
 
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9
A. Kesimpulan ...................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................. 9
 
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman tomat tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan. Penyebaran
tomat hingga sampai di seluruh benua Asia setelah Spanyol menguasai Amerika
Serikat. Mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni Spanyol hingga ke
Filipina. Tomat ditanam sebagai tanaman buah di ladang atau pekarangan. Buah
tomat bisa dimakan langsung, dijus, saus, dimasak, dibuat sambal goreng atau
dibuat acar tomat.
Tomat yang berukuran besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna
merah disebut tomat buah. Tomat yang berukuran kecil dikenal sebagai tomat
sayur dan yang lebih kecil lagi sebesar kelereng disebut tomat chery dan
digunakan untuk campuran membuat sambal atau hidangan selada. Jika orang
menyebut tomat, asumsinya adalah buah untuk sayuran. Padahal sudah lama
tomat menjadi buah tangan yang siap dimakan atau dibuatjus yang segar sebagai
minuman. Sehingga tomat bukan lagi sebagai buah sayuran, tetapi lebih dari itu,
yaitu dimakan mentah.
Tomat memiliki berbagai macam manfaat antara lain mencegah penyakit
sariawan, menghilangkan jerawat dan mencegah penyakit kanker. Tomat juga
kaya akan vitamin antara A, C dan D serta banyak mengandung serat dan bebas
kolesterol. Beragamnya manfaat tomat ini tentu saja memberikan peluang kepada
petani untuk termotivasi untuk membudidayakan tanaman tomat sebagai sumber
penghasilan yang tidak hanya dikonsumsi sendiri bersama keluarga tetapi juga
dapat dikomersialkan yang akan memberikan sumber penghasilan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana syarat tumbuh tanaman tomat?
2. Bagaimana teknik pemilihan bibit yang berkualitas?
3. Bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tomat?
4. Bagaimana cara panen buah tomat?

1
C. Tujuan
Tujuan yang dicapai pada penyusunan makalah ini adalah mengetahui teknik
budidaya tomat yang baik dan benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat


Tanaman tomat dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang beragam.
Namun untuk memperoleh hasil yang optimal tomat membutuhkan lingkungan
yang memiliki system pengairan dan sinar matahari yang cukup. Pengairan yang
berlebihan dapat menyebabkan kelembaban tanah menjadi tinggi sehingga timbul
berbagai penyakit. Curah hujan yang optimal untuk pertumbuhan tomat adalah
100-200 mm per hujan dengan temperatur harian yang ideal yaitu 25-30 derajat
celcius. Untuk proses pembungaan tomat membutuhkan temperatur malam hari
sekitar 15-20 derajat celcius. Tomat membutuhkan media tanah berupa tanah yang
gembur, berpasir, subur dan banyak mengandung humus. Tomat membutuhkan
yang derajat keasamannya (pH tanah) 5,5 sampai 6,5. Tomat umumnya ditanam di
dataran tinggi, beberapa varietas unggul baru dapat ditanam di dataran rendah.
Waktu tanam yang baik dua bulan sebelum hujan berakhir.

B. Pembibitan
1. Pemilihan Benih
Untuk mendapat hasil yang optimal benih yang digunakan harus memiliki
kualitas yang baik. Kebutuhan benih berkisar 200-300 gram/hektar. Berikut ini
beberapa kriteria teknik untuk seleksi benih, yaitu :
- Utuh, artinya benih tidak memiliki cacat ataupun luka
- Sehat artinya benih harus benar-benar terbebas dari hama dan penyakit.
- Bersih dari kotoran, artinya benih tidak terkontaminasi oleh benda-benda
asing.
- Memiliki daya tumbuh yang baik. Kemampuan berkecambah lebih dari 85%.
- Saat ini ditemukan berbagai spesies tomat, yaitu tomat biasa
(L.pimpinellifolium), tomat apel (L.commune), tomat kentang
(L.grandifolium), tomat kriting (L.validum) dan tomat chery (L.cerasiforme).
Di Indonesia terdapat 4 varietas tomat unggul, yaitu :

3
1) Tomat intan; tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai tinggi.
Tanaman ini tahan penyakit layu bakteri. Hasil 12,4 ton/tahun.
2) Tomat ratna; tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai tinggi.
Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 12 ton/tahun.
3) Tomat berlian; tanaman ini dapat tumbuh baik pada dataran rendah. Tanaman
ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 13 ton/tahun.
4) Tomat mutiara; tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai tinggi.
Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 14 ton/tahun.
Adapun beberapa varietas tomat unggulan harapan untuk dataran rendah yaitu
mirah dan oval dan varietas tomat gondola dan zamrud.

2. Penyemaian
Ada beberapa cara dalam melakukan penyemaian salah satunya sebagai
berikut :
a. Penyemaian di Kotak Semai
Tahapan penyemaian benih di kotak semai adalah sebagai berikut :
 Buat kotak semai dari papan kayu dengan ukuran panjang 50 sampai 60
cm, lebar 30 sampai 40 cm, dan dasar kotak semai dibuat lubang untuk
memudahkan aliran air siraman. Kotak semai berupa plastik juga dapat
digunakan.
 Isi kotak semai dengan media semai berupa campuran tanah dan pupuk
kandang setinggi 12 cm dengan perbandingan tanah dan pupuk kandang
1:1 atau 1:2, media semai tersebut kemudian dipadatkan sedikit demi
sedikit.
 Basahi kotak semai sebelum ditanam
 Semaikan benih tanaman ke dalam kota yang telah dibasai, benih disebar
atau ditanam sedalam 0,5-1 cm minimal sebanyak 2 biji pelubang.
 Tutup benih dengan sedikit tanah
 Setelah berumur 7 sampai dengan 10 hari benih siap dipindahkan ke
tempat penanaman seperti kantong polybag atau penyapihan.

4
b. Penyapihan Benih
Sebelum ditanam di lahan permanen, bibit yang telah berumur dua
minggu dipindahkan ke tempat penyapihan terlebih dahulu, ini bertujuan
dalam proses adaptasi bibit dan peluang bibit tumbuh dan berkembang
dengan baik dapat dilihat dari penyapihan. Wadah yang bisa dijadikan
sebagai tempat penyapihan bisa berupa bumbunan yang terbuat dari daun
pisang atau kantong plastik dengan ukuran 5 x 8 cm.
Adapun tahapan penyapihan adalah sebagai berikut :
 Siapkan bumbunan
 Isi bumbunan dengan media tanah berupa tanah yang telah disterilkan
 Pilih bibit yang akan disapih dari tempat penyemaian
 Lubangi media dalam bumbunan dengan jari sedalam 1 cm
 Tanaman bibit lalu ditimbun dengan tanah dan ditekan sedikit
 Letakkan bibit dalam bumbun pada tempat yang teduh
 Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari
 Tanaman tomat muda siap dipindahkan dari penyapihan dari umur 14-21
hari.
c. Penanaman
1. Persiapan Lahan
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menanam tomat pada lahan
adalah pengolahan lahan dengan mencangkul dengan mesin traktor sedalam
30-40 cm kemudian dibuat bedengan dengan ukuran 100-400 cm. Pada
bedengan dibuat lubang tanaman dengan jarak dalam barisan 50-60 cm dan
jarak antara barisan 70-80 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang berkisar
0,5-1 kg/lubang atau 20-30 ton/Ha.
2. Pemindahan bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke lahan yang permanen saat berumur 30-45
hari setelah semai. Saat hendak dipindahkan, bibit tersebut tetap harus dipilih
lagi supaya diperoleh tanaman yang akan tumbuh dengan baik mulai dari fase
vegetatif sampai fase pembentukan buah.

5
d. Pemeliharaan
Pemeliharaan benih sapihan biasanya tumbuh terus dengan baik. Bila ada
tanaman yang mati, sebaiknya segera disulam. Tujuannya agar pertumbuhan
tanaman susulan tidak terlalu jauh berbeda dengan yang lebih dahulu tumbuh
baik. Tindakan pemeliharaan lain untuk tanaman tomat yang penting adalah
penyiangan, penggemburan, dan pengairan. Penyiangan dilakukan dengan koder
atau dengan langsung mencabut. Penyiangan dengan kored berfungsi juga sebagai
penggembur tanah. Pengairan dilakukan terutama pada awal penanaman atau pada
saat air hujan tak mencukupi kebutuhan tanaman. Pemupukan : Kebutuhan pupuk
kandang untuk setiap hektar lahan tomat adalah sekitar 20 ton. Selain itu pupuk
buatan juga diberikan. Pupuk yang biasa diberikan adalah Urea dengan dosis 225
kg/ha, TSP dengan dosis 100-150 kg/ha, dan KCL dengan dosis 100-150 kg/ha.
Pupuk Urea diberikan tiga kali. Sepertiga bagian di awal tanam, sepertiga
berikutnya di bulan pertama dan kedua. Sebaiknya pupuk diberikan dengan cara
ditugal. Pemupukan pertama merupakan gabungan dari Urea, TSP, dan KCL.
Pada tahap pemeliharaan juga dilakukan pemasangan ajir atau lanjaran yang
bertujuan agar batang dan cabang tidak menjakar ke tanah dan untuk tetap
menjaga tanaman tumbuh dan tegak.

C. Pengendalian Hama dan Penyakit


1. Hama
Hama yang umum menyerang tanaman tomat antara lain :
 Ulat tanah (Agrostis ipsolon Hubner)
Ulat tanah di mana menyerang tanaman muda dengan memotong batang
dan tangkai. Pengendalian dengan memberikan insektisida Furadan dan
dapat disemprot dengan Hosthation 40 EC dan Dursban 20 ES.
 Ulat buah (Heliothis armigera Hubner)
Ulat buah menyerang buah dengan melubanginya. Pengendaliannya
dengan cara penyemprotan dengan insektisida seperti Diazihon,
Cymbush, dan Bayrusil. Pengendalian dapat pula dengan rotasi tanaman

6
serta dengan cara mekanis yaitu mengumpulkan ulat kemudian
membakarnya.
 Nematoda bisul akar (Meloydigyne javanica)
Dimana akar tanaman yang membengkak dan berbiltil-biltil sehingga
akar tanaman kesulitan mengambil air dari tanah. Pengendalian dengan
bahan kita nematisida seperti furagan dan carater, menanam varietas
tomat yang tahan hama nematode atau dengan mencabut tanaman yang
terserang nematode kemudian membakar.

2. Penyakit
 Penyakit layu fusarium di mana memperlihatkan gejala layu, selain itu
infeksi mulai dari akar dan berlanjut ke jaringan pembuluh xylem
sehingga mengakibatkan tanaman mati. Pengendalian dengan cara
penggunaan mulsa plastik transparan di mana bertujuan untuk menaikkan
suhu tanah agar penyakit itu mati dengan kelancaran sirkulasi air pada
sekitar media tanaman.
 Penyakit busuk daun memperlihatkan gejala bercak-bercak yang tidak
beraturan pada daunnya dengan kondisi daun agak basah, lunak dan
berwarna hijau kehitam-hitaman. Pengendaliannya dengan fungisida
sistemik. Acylalamine, Propamocarb, dan Oxadity dan fungisida kontak
ialah Cloretakni.
 Penyakit layu bakteri dimana tanaman memperlihatkan gejala layu pada
daun. Pengendaliannya dengan menggunakan varietas unggu,
memperbaiki system drainase dan irigasi dan rotasi tanaman tomat
dengan tanaman yang berbeda family.

D. Panen dan Pasca Panen


1. Panen
Pemanenan atau pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang
telah berumur 60-100 hari setelah tanaman dengan ditandai kulit buah mulai
berubah warna dari hijau menjadi kekuning-kuningan sampai kemerah-merahan.

7
Panen buah tomat buah dapat dilakukan beberapa kali yakni sekitar 10-15 kali
pemetikan buah dengan interval waktu 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis
dipetik. Hasil dari satu kali panen sekitar 20 ton/Ha.

2. Pasca Panen
a. Penyortiran
Penyortiran dan penggolongan merupakan dua hal penting yang dilakukan
pada saat panen di mana bertujuan untuk menentukan mutu buah berdasarkan
tingkat kesehatan, kesegaran, bobot, warna, bentuk serta tingkat kematangan.
Buah tomat bisa dibersihkan dengan menggunakan zat kimiat seperti zat
neutral cleaner, britex way berfungsi sebagai pembersih kotoran serta residu
pestisida yang digunakan selama pemanenan.
b. Penyimpanan
Penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan ketiga hal ini harus dilakukan
secara benar dan tepat agar tomat tetap dalam kondisi baik sampai ditangan
konsumen. Ketahanan optimum pada buah tomat tergantung pada
kelembaban dan suhu ruang penyimpanan. Pengemasan dan pengangkutan
saling terkait satu sama lain di mana pengemasan bertujuan untuk melindungi
buah dari kerusakan mekanis akibat gesekan maupun benturan selama
pengangkutan. Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam proses pengemasan
diantaranya sebagai berikut :
 Sterilisasi alat pengemas harus terjamin
 Alat pengemas sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat dan ringan
 Penyusunan buah tomat harus rapi sesuai dengan daya tampung.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman tomat dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang beragam.
Namun untuk memperoleh hasil yang optimal tomat membutuhkan lingkungan
yang memiliki system pengairan dan sinar matahari yang cukup.
Tomat membutuhkan media tanah berupa tanah yang gembur, berpasir, subur
dan banyak mengandung humus. Tomat membutuhkan yang derajat keasamannya
(pH tanah) 5,5 sampai 6,5. Tomat umumnya ditanam di dataran tinggi, beberapa
varietas unggul baru dapat ditanam di dataran rendah.
Buah tomat sebagai salah satu komoditas sayuran yang mempunyai prospek
pemasaran yang cerah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya buah tomat yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya adalah sebagai sumber vitamin.

B. Saran
Tumbuhan tomat adalah tanaman yang cepat busuk, untuk itu diperlukan
penanganan khusus mengenai ketepatan waktu panen dan pemasaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997. Petunjuk teknis budidaya tomat, penelitian dan pengkajian


Teknologi Pertanian, depertemen pertanian,jurnal, Ujung Pandang.

Anonim, 1998. Tomat (pembudidayaan secara komersial) jurnal, penebar


swadaya, Jakarta.

Cahyono, B., 1998. Tomat budidaya dan analisis usaha tani, penerbit kanisius,
Yogyakarta.

Hewindati,Y. dkk. 2006. Hortikultura. Universitas Terbuka. Jakarta. Haddad,


Udyn. 2012. pH Tanah Pertanian (Online).

http://tulisankita99.blogspot.com/2017/03/makalah-budidaya-tomat.html

10

Anda mungkin juga menyukai