Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN SEMANGKA

Dosen Pengampu: Catarina  Hariyani, S.IP, M. Si

OLEH:
Andrianus Hargiyanto
NIM : A210080

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)


BELITANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa Indonesia
dengan judul “Makalah  Budidaya Semangka” dengan tepat waktu.
Dalam makalah ini, kami selaku penulis membahas budidaya semangka.
Kami selaku penulis  menyadari  bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengharapkan  kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak agar penyusunan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik.
Kami selaku penulis  mengucapkan  terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

OKU Timur, 02 Januari 2022


Penulis

Andrianus Hargiyanto

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2


A. Pengertian Tanaman Semangka ........................................................ 2
B. Syarat Tumbuh Semangka ................................................................ 3
C. Pedoman Teknis Budidaya ............................................................... 4
D. Teknik Penanaman ........................................................................... 5
E. Pemangkasan .................................................................................... 7
F. Pengendalian Hama / Penyakit ......................................................... 7
G. Panen ................................................................................................ 7
 
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8
A. Kesimpulan ...................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................. 8
 
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat
karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara
bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena
produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan
teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi
semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran
buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah
banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini
semakin digemari masyarakat.
Kegiatan usaha membudidayakan tanaman semangka ini dilakukan karena
materi dan  teknik  yang di butuhkan untuk melakunan usaha tersebut cukup
mudah.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari tanaman semangka?
2. Bagaimana syarat tumbuh tanaman semangka?
3. Bagaimana pedoman teknis budidaya semangka?

C. Tujuan
1. Untuk memahami atau mengetahui tentang semangka serta syarat-syarat
tumbuh semangka
2. Untuk memahami tentang  pedoman teknis budidaya serta teknik penanaman
3. Untuk memahami tentang  pedoman pemangkasan serta  pengendalian hama /
penyakit dan panen

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanaman Semangka


Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat
karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara
bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena
produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan
teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi
semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran
buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah
banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini
semakin digemari masyarakat.
Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau
Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah
gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan
(Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus).
Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau
dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan
isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini
merambat namun ia tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat
memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter. Daunnya
berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter
3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis
bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang
sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari
dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal
buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau
muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang

2
berair berwarna merah atau kuning. Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan
terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.
Buah semangka adalah merupakan buah segar yang sangat digemari oleh
semua golongan umur (orang dewasa / anak-anak) yang dapat dimakan langsung
(sering juga disebut buah meja). Buah semangka yang rasanya manis banyak
mengandung Vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan juga semangka
banyak mengandung air sebagai pelepas dahaga.
No Kandungan Gizi Nilai Satuan
1 Kalori     28,00   Kal
2 Protein       0,10   g
3 Lemak       0,20   g
4 Karbohidrat       7,20   g
5 Kalsium       6,00   mg
6 Fosfor       7,00   mg
7 Besi       0,20   mg
8 Vitamin A     50,20   Si
9 Vitamin B1       0,02   mg
10 Vitamin B2       0,03   mg
11 Vitamin C       7,00   mg
12 Niacin       0,20   g
13 Serat       0,50   g
14 Air     92,10   g

Disamping itu juga tanaman semangka mudah diusahakan dengan umur yang
pendek, mudah pemasarannya dan tahan lama di simpan.

B. Syarat Tumbuh Semangka
Tanaman semangka dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan syarat-
syarat sebagai berikut :
a. Tanah gembur
b. PH 6 – 7
c. Ketinggian 0 – 1.000 m dpl
d. Tanaman yang baik pada Bulan April – Mei (kemarau)

C. Pedoman Teknis Budidaya

3
1. Pembibitan
a) Penyiapan Media Semai
- Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan
25-50 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1 minggu di
tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk
(dibalik).
- Campurkan tanah halus (telah diayak) 2 bagian atau 2 ember (volume 10
lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian
atau 1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA,
dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang
(1-3 kg) .Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm
sampai terisi hingga 90%.
b) Teknik Perkecambahan Benih
Benih dimasukkan ke dalam kain lalu diikat, kemudian direndam dalam
ramuan : 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 sendok POC NASA (direndam
8-12 jam). Benih dalam ikatan diambil, dibungkus koran kemudian diperam
1-2 hari. Jika ada yang berkecambah diambil untuk disemaikan dan jika
kering tambah air dan dibungkus kain kemudian dimasukkan koran lagi.
c) Semai Benih dan Pemeliharaan Bibit
- Media semai disiram air bersih secukupnya. Benih terpilih yang calon
akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam polybag
sedalam 1-1,5 cm.
- Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari
penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah satu ujung/pinggirnya
terbuka.
- Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, dilakukan
rutin setiap 3 - 4 hari sekali. Penyiraman 1-2 kali sehari. Pada umur 12-14
hari bibit siap ditanam.
Sebaiknya tanah dioleh dengan cara dibajak / dicangkul sebaik mungkin,
dan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 3 m dan panjang sesuai keadaan
tanah, jarak antar bedengan 40 cm. Tanaman semangka juga dapat ditanam

4
tanpa olah tanah (TOT) dengan penyemprotan memakai Herbisida, cukup
digemburkan lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 20 cm, lubang dibiarkan
terbuka 2 – 3 hari.

2. Pengolahan Media Tanam


- Pembukaan Lahan
Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan. Bersihkan lahan
dari sisa-sisa perakaran dan batu.
- Pembentukan Bedengan
Lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan minimum 20 cm.
- Pengapuran
Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200
kg dolomit, pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan
dolomit sebanyak 50 kg.
- Pemupukan Dasar
Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang
lebih seminggu sebelum tanam.      Pupuk anorganik berupa TSP (200
kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).

D. Teknik Penanaman
Pada teknik penanaman semangka perawatan atau pemeliharaan tanaman
harus dilakukan secara rutin semenjak setelah selesai penanaman hingga  buah
semangka dipanen. Upaya pemeliharaan yang harus dilakukan antara lain
penyulaman, pemangkasan dan pembentukan tajuk, sanitasi lahan dan pengairan,
pemupukan susulan, pemeliharaan buah, serta pengendalian hama penyakit
tanaman.
- Penyulaman
Penyulaman paling lambat dilakukan pada umur 3 hari setelah tanam (HST)
sampai dengan umur tanaman 10 hari. Tanaman yang sudah terlalu tua
apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam dan
akan berpengaruh terhadap perawatan tanaman serta pengendalian hama
penyakit.

5
- Pemangkasan Dan Pembentukan Tajuk Tanaman Semangka
Pemangkasan merupakan  kegiatan membuang cabang yang tidak produktif
untuk membentuk percabangan optimum. Kegiatan ini bertujuan untuk
menyeragamkan pertumbuhan tanaman, menjamin proses produksi
berlangsung maksimal, menekan resiko serangan hama penyakit, serta
merangsang tumbuhnya tunas-tunas produktif.
Pada umur 10-12 HST tanaman semangka mulai membentuk 5-6 helai
daun sejati. Tahap ini merupakan waktu yang sangat baik untuk melakukan
pemangkasan bentuk. Pemotongan titik tumbuh dilakukan dengan
menggunting sekitar 2 cm bagian paling pucuk dengan gunting yang dicelup
larutan fungisida. Tujuan pencelupan gunting ke dalam larutan fungisida
untuk menghindari infeksi penyakit setelah pemotongan, terutama serangan
cendawan. Sisa pemotongan jangan sampai berserakan di lahan karena
berpotensi menjadi penular penyakit, sisa potongan tersebut harus
dikumpulkan dan dimusnahkan segera setelah kegiatan pemangkasan selesai.
Pemangkasan pucuk atau titik tumbuh jangan sampai terlambat karena
dampaknya justru menjadi kurang produktif.
Tunas baru akan muncul 4-5 hari setelah pemotongan pucuk. Setelah
tunas baru membentuk 4-5 ruas, lakukan pemilihan 3 tunas yang
pertumbuhannya cepat dan seragam, untuk terus dipelihara menjadi tunas
produktif.  Ketiga tunas produktif tersebut diatur membentuk huruf W dengan
jarak antar cabang 15-20 cm, arahkan menjalar sesuai arah kemiringan
bedengan. Tunas atau cabang yang tidak terpilih dipotong menggunakan
gunting yang dicelup ke dalam larutan fungisida. Sisa potongan tunas tersebut
dikumpulkan dan segera dimusnahkan.
Agar hasil fotosintesi tidak digunakan untuk membentuk tunas tidak
produktif, maka seluruh cabang sekunder di bawah ruas atau daun ke-14
dipotong, sebaiknya proses pemotongan dilakukan secara periodik.

E. Pemangkasan

6
Untuk mendapatkan buah yang besar dan produksi tinggi tanaman semangka
membutuhkan pemangkasan. Pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman
mulai bercabang, biasa tanaman semangka pada ruas pertama bercabang sampai
mencapai 4 cabang, peliharalah 1 – 2 cabang yang benar-benar sehat sedang
cabang yang kurang sehat agar dibuang, dan selanjutnya pemangkasan dilanjutkan
dengan membuang cabang-cabang yang tumbuh pada tunas utama yang dipelihara
hingga menjelang keluarnya putik buah yang pertama, untuk mendapatkan
kualitas buah yang baik usahakan buah pertama dibuang, pelihara buah kedua dan
ketiga.

F. Pengendalian Hama / Penyakit


Biasanya hama yang sering menyerang tanaman semangka (yang diserang
daun) yaitu hama kumbang Caccinelid ( Sinharmonia Octamaculta ) atau bahasa
daerahnya disebut Koronang, binatangnya kecil berwarna merah kekuningan,
kadang bulat berbintik hitam.
Pengendalian dengan penyemprotan menggunakan Insektisida Sevin 85 S,
Dursban, Bayrusil dengan dosis 2 CC/Liter air.
Penyakit yang menyerang tanaman semangka biasanya jenis cendawan antara
lain :
- Fusarium Wit    : Maneb 80%, Difolatan 80%, Dilsene M 74%
- Anthracuose      : Propined 70%, Mancozeb 80%, Dithane M-45
- Powdery Mildew : Karathane 37,4%; Benlate50%,Marestan 25%

G. Panen
Tanaman semangka sudah dapat dipanen pada umur 60 – 70 hari setelah
tanam.
Tanda-tanda buah sudah tua / masak sebagai berikut :
- Buah dipukul dengan tangan bunyinya berat
- Tangkai buah berubah coklat
- Kulit buah di bawah putih berubah menjadi kuning
- Saluran yang berada pada ketiak daun pada tangkai buah sudah mengering
BAB III

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat
karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara
bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena
produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan
teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi
semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran
buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah
banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini
semakin digemari masyarakat.

B. Saran
1. Tanaman  semangka sebaiknya dibudidayakan sebagai tanaman utama bukan
tanaman sampingan semata karena tanaman ini berpeluang besar bagi pasar
nasional maupun internasional.
2. Masyarakat  hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
dalam  budi daya tanaman semangka karena besar mamfaatnya.

DAFTAR PUSTAKA

8
https://hendriak47.blogspot.com/2017/09/makalah-budidaya-tanaman-
semangka.html
https://www.masbabal.com/2019/12/makalah-budidaya-tanaman-semangka-
yang.html
https://gdmorganic.com/cara-menanam-semangka/

Anda mungkin juga menyukai