DISUSUN OLEH :
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
karya ilmiah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda ini
tepat pada waktunya.
Selain itu, karya tulis ilmiah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang kesehatan tentang penyakit menular, khususnya pada
bagian Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya
(NARKOBA) bagi para pembaca
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.
Penulis
1
DAFATR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................1
DAFATR ISI.........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A.Latar belakang masalah.................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Manfaat.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................4
A.Deskripsi Pabrik............................................................................4
B. Berikut dampak dari pencemaran limbah tahu terhadap
lingkungan hidup..........................................................................9
C. Berikut penerapan sanksi terhadap pencemaran lingkungan hidup
dari limbah pabrik tahu...............................................................10
D.Berikut cara pemanfaatan limbah tahu........................................11
E. Proses pembuangan limbah tahu.................................................12
F. Dampak terhadap masyarakat sekitar.........................................13
G.Kandungan dalam limbah tahu..................................................14
H.Untuk menanggulangi pencemaran limbah pabrik tahu.............14
BAB III PENUTUP.............................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................16
B. Saran............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................17
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Meningkatnya produksi yang terjadi pada industri tahu tambun
membuat pencemaran yang dihasilkan bertambah, emisi yang
dihasilkan adalah sampingan dari proses pembuatan tahu. Terciumnya
bau hasil proses pembuatan tahu menunjukkan sistem pengolahan
limbah yang kurang sempurna. Oleh karena itu diperlukan evaluasi
terhadap pabrik tahu yang digunakan sehingga bagi lingkungan
Sebagaimana peraturan perundang undang No. 32 tahun 2009
tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa
lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap
warga negara Indonesia dan sebagaimana di telah amanatkan dalam
pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana dari hasil Observasi kami mengajukan rumusan
masalah mengambil sebuah data dari proses dan dampak pencemaran
limbah dari pabrik tahu.
1. Bagaimana proses dalam pembuatan tahu?
2. Bagaimanakah dampak dari pencemaran limbah tahu terhadap
lingkungan hidup ?
3. Bagaimanakah penerapan sanksi terhadap pencemaran
lingkungan hidup dari limbah pabrik tahu ?
4. Untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah tahu?
5. Bagaimanakah proses pembuangan limbah tahu?
6. Bagaimakah dampak terhadap masyarakat sekitar?
7. Untuk mengetahui kandungan dalam limbah pabrik tahu ?
2
8. Untuk menanggulangi pencemaran limbah pabrik tahu ?
C. Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pabrik
Pabrik tahu yang beralamatkan di jalan regensi 1 Tambun
Selatan, Bekasi. didirikan oleh Bapak rosidi pada tahun 1996, beliau
sebagai pemilik modal sekaligus Pengelola pabrik tahu tersebut.
Tujuan utama didirikan usaha ini adalah untuk penghasilan keluarga
selain dipandang mempunyai prospek ke depan yang baik, karena
hasil industri ini juga dapat diterima di semua lapisan masyarakat.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha makanan yang
memproduksi berbagai jenis tahu antara lain, tahu putih, tahu kuning
dan tahu pong. Hal ini dilakukan sesuai dengan permintaan dan
kebutuhan konsumen. Dengan dibantu beberapa karyawan, saat ini
pabrik tahu tersebut tetap bertahan dan berkembang untuk memajukan
usahanya. Hal ini terbukti dengan banyaknya konsumen untuk
memilih dan membeli tahu yang diproduksi industri ini.
4
konvensional untuk membuatnya. Tapi sebagian produsen tahu
tersebut merupakan produsen tahu rumahan dengan area pemasaran
yang masih sempit dan tidak terlalu besar. Mari kita lihat segera
bagaimana cara-cara membuatnya dengan benar, siapa tahu nanti
berkeinginan membuatnya sendiri di rumah.
1. Pembersihan Kedelai
Langkah pertama yaitu membersihkan kedelai dari segala
macam kotoran yang menempel menggunakan air bersih.
Sebaiknya pencucian ini dilakukan dengan menggunakan air
yang mengalir agar kotorannya ikut mengalir bersama airnya.
Lakukanlah pencucian kedelai untuk tahu dengan berulang-
ulang sampai 3-4 kali agar benar-benar bersih dan higienis. Hal
ini untuk meminimalisir adanya kuman dan bakteri yang masih
tetap tinggal di kedelai.
2. Pengelupasan kulit Kedelai dan Menghaluskan
Setelah kedelai dicuci bersih kemudian kulit ari atau kulit tipis
yang ada di kedelai dikelupas menggunakan alat khusus yang
masih tradisional untuk mengelupasnya. Setelah semua kulit
pada kedelai terkelupas, tinggal menggilingnya atau
menumbuknya hingga halus. Hal ini dilakukan agar tahu yang
lembut dan lezat dapat dibuat dengan sempurna.
3. Pemasakan
Tahap yang ketiga merupakan tahap pemasakan. Pada tahap ini
kedelai yang telah dihaluskan tadi dimasukkan ke dalam wadah
besar untuk dimasak sampai matang. Cara memasaknya juga
bukan menggunakan kompor gas atau minyak, tapi
5
menggunakan tungku tradisional dengan kayu sebagai
pembakarnya. Hal ini akan membuat rasa tahu menjadi lebih
nikmat.
4. Penyaringan
Pada tahap ini setelah tahu dimasak dengan menggunakan air
sampai mendidih tadi telah masak, saatnya ke proses
penyaringan. Saringlah kedelai yang telah menjadi seperti bubur
tadi dengan menggunakan air asam sambil terus diaduk secara
perlahan. Lakukan cara ini hingga bubur kedelai tadi menjadi
menggumpal.
5. Pemisahan Air
Setelah dilakukan tahap penyaringan dan mengalami proses
penggumpalan, saatnya Anda dapat mencetak tahu sesuai
ukuran Anda. Tapi sebelum mencetaknya Anda perlu
memisahkan air asam yang ada pada tahu dengan bubur kedelai
yang telah menggumpal. Setelah itu, baru dapat mencetak tahu
sesuai selera.
6. Proses Mencetak Tahu
Dalam proses pencetakan tahu ini, memerlukan alat berupa
saringan tahu yang berupa kain tipis dan kemudian di press.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan bantuan alat tersebut
agar tahu yang dihasilkan menjadi lebih padat dan juga sesuai
dan sama bentuk tahu antara satu dengan yang lainnya.
7. Proses Perebusan
Tahu yang telah selesai dicetak selanjutnya masuk ke tahap atau
proses berikutnya yaitu proses perebusan. Proses ini dilakukan
6
agar tahu yang dicetak akan lebih padat dan kenyal serta tahan
lama. Dalam proses perebusan, ada dua pilihan pewarnaan.
Tahu dapat dibiarkan putih atau kuning. Jika tahu kuning, maka
perlu ditambahkan bubuk kunyit saat proses perebusan ini.
7
Kedelai yang telah ditiriskan tadi kemudian disosoh dan
dipecah menggunakan mesin pemecah kedelai. Mesin tersebut mampu
mengelupaskan kedelai dari kulit arinya dan memecahkannya. Proses
ini tidak membutuhkan waktu yang lama seperti halnya menggunakan
cara tradisional. Setelah itu, kedelai yang telah dipecah dengan
menggunakan mesin pemecah kemudian di giling sampai halus
dengan menggunakan mesin penghalus kedelai. Pada mesin penghalus
ini nantinya akan terpisah antara ampas dan air kedelainya. Untuk
kemudian masuk ke proses pembentukan tahu yang berikutnya.
8
B. Berikut dampak dari pencemaran limbah tahu terhadap
lingkungan hidup
Yaitu rusaknya kualitas lingkungan terutama perairan sebagai
salah satu kebutuhan umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
Rusaknya lingkungan akibat limbah pabrik tahu yang berdampak
buruk terhadap kehidupan ekosistem yang berada diperairan dan juga
mengancam kesehatan manusia. Ganguan terhadap perairan sangat
merugikan kualitas mutu air serta manfaatnya. Limbah tahu membawa
akibat bagi lingkungan, karena mempunyai bahan–bahan berbahaya
yang dibuang ke perairan salah satunya limbah berbahaya dan
beracun. Jika pencemaran limbah tahu dibiarkan terus menerus
ditanah air kita, maka kelangsungan hidup ekosistem diperairan pun
semakin terancam.
Pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan hidup dilakukan
dengan didasarkan pada perencanaan perilindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang mencakup inventarisasi ligkungan hidup,
penetapan wilayah ekoregian, dan RPPLH (rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup) (pasal 5), yang perlu diatur lebih lanjut
di dalam peraturan pemerintah (PP) dan Peraturan Daerah (Perda)
untuk menjamin efektifitas implementasinya. Lingkungan hidup
mempunyai peta wilayah yang berbeda, berdasarkan kesamaan
karekteristik bentang alam, daerah aliran sungai, iklim, flora dan
fauna, sosial budaya, ekonomi, kelembagaan masyarakat, dan
infentarisasi lingkungan hidup (Pasal 7 Ayat 2). pengendalian dampak
lingkungan hidup mencakup tiga aspek penting, yaitu pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan (pasal 13).
9
C. Berikut penerapan sanksi terhadap pencemaran lingkungan
hidup dari limbah pabrik tahu
Penegakan hukum mengenai masalah lingkungan hidup di
Negara kita, berdasarkan Pasal 98 UU No. 32 Tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup memberikan sanksi
pidana .
10
D. Berikut cara pemanfaatan limbah tahu
Air limbah tahu adalah buangan yang mengandung unsur nabati yang
mudah membusuk. Secara fisik dan kimia apabila dibiarkan
dilingkungan akan mencemari lingkungan sekitarnya. Secara umum
penanganan air buangan yang banyak mengandung zat organik
dilakukan dengan cara.
1. Cara fisika
Biasanya dilakukan pada awal penanganan yaitu pada saat
pemilihan bahan kedelai pada proses penyaringan untuk
memisahkan dari kotoran- kotoran yang tercampur.
2. Cara kimia
Penanganan ini dengan menggunakan bahan kimia untuk :
Netralisasi air limbah.(larutan asam sulfat,as klorida,as
phosphat, batu kapur)Pengendapan yaitu penambahan zat kimia
dapat menetralkan logam beratdijadikan ikatan garam yang
mudah mengendap sehingga mudah dipisahkan antara endapan
logam berat larutan jernih yang bebas logam
berat. Penggumpalan yaitu proses terjadinya penggumpalan
pada zat tersuspensi yang di ubah menjadi gumpalan-gumpalan
sehingga mudah mengendap. proses ini biasanya
dilakukan pada pengadukkan cepat kemudian dilanjutkan
dengan pengadukan lambat sehingga terbentuk flokulasi atau
butiran gumpalan dari kecil bergabung menjadi besar.
zat penggumpalan antara lain: alumunium sulfat, besi sulfat,
poly alumunium klorida.
3. Cara biologi
11
Dalam proses biologis terjadi penghancuran zat organik dari air
limbah tahu oleh jasad renik. Mikroba tersebut dapat berupa
bakteri, jamur atau ganggang. Zat tersebut mengubah bahan
koloid menjadi sel, sedang sel yang terjadi karena berat dapat
mengendap bersama lumpur dalam kondisi aerob dan anaerob.
Beberapa cara biologi adalah:proses lumpur aktif,lapisan
tritis,lagoon.bak kedap udara (anaerobik).
12
padatan terendap misalnya potongan tahu yang hancur pada saat
pemrosesan yang kurang sempurna. Padatan tersuspensi
maupun terlarut tersebut akan mengalami perubahan fisik,
kimia dan hayati yang menghasilkan zat toksin atau zat cemar
lingkungan. Juga apabila dibiarkan dilingkungan akan menjadi
busuk dan sangat mengganggu estetika. Dan juga akan
mempengaruhi lingkungan.
13
4. Air di sungai tempat pembuangan limbah menjadi tergenang
akibat sampah
5. Warga yang mempergunakan air, banyak yang terkena penyakit
gatal-gatal dan diare.
6. Merusak pemandangan / mengurangi nilai keindahan.
7. Mencemari sumur warga.
14
dapat membahayakan kesehatan pada manusia dan pada ekosistem
yang berada diperairan, jikalau para industri melanggar ketentuan
yang telah di berlakukan oleh pemerintah maka para idustri tersebut
wajib mendapatkan sanksi yang telah diberlakukan berdasarkan
Undang – Undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Limbah sebagai hasil dari suatu kegiatan dan proses produksi,
baik pada skala industri, pertambangan maupun skala rumah tangga,
mampu merusak stabilitas ekosistem, mencemari lingkungan serta
memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit. Limbah
rumah tangga yang notabene dari masyarakat banyak memberi
kontribusi efek negative dari pembuangan limbah yang dibuang secara
sembarangan. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itulah diperlukan
pengolahan atau daur ulang limbah sebagai cara untuk mangurangi
resiko pencemaran lingkungan.
A. Saran
Limbah industri yang berjenis anorganik diharap mampu diolah
kembali, meskipun dengan sederhana. Serta menerapkan penempatan
limbah (sampah) dengan sesuai jenisnya, apakah limbah organic atau
anorganik, agar lebih mudah mendaur ulang.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/
download/3200/2742
http://sendaljepit23.blogspot.co.id/2013/03/makalah-penelitian-
tentang-limbah-tahu.html
17