Anda di halaman 1dari 9

Laporan Pratikum Membuat Tapai Singkong

Disusun Guna Memenuhi Tugas Biologi Bab 2 Metabolisme


Guru Pengampu : Dwi Emi Irawati, S. Pd

Disusun Oleh :

1) Almyra Rahma K.Y (05)

2) Meri Magdalena (19)

SMA NEGERI 2 MRANGGEN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kelompok kami, diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan laporan praktikum tentang “Pembuatan Tapai Singkong”

Kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Ibu Dwi


Emi Irawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan lapora ini.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya laporan ini dapat berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait fermentasi pada
proses pembuatan tapai singkong. Selain itu, kami juga sadar bahwa pada laporan kami
ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan

Di akhir kami berharap laporan sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca dan dapat memberikan manfaat yang berguna untuk yang
membutuhkan. Kami mohon maaf apabila dalam laporan kami terdapat perkataan yang
tidak berkenan di hati.

Semarang, 28 September 2022

kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
METODE PERCOBAAN.................................................................................................................................6
2.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................................6
2.3 Langkah - Langkah.............................................................................................................................7
2.4 Pembahasan Hasil..............................................................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2 Saran ...................................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Singkong (Manihot utiisima), merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai


bahan makanan alternatif. Selain kandungan karbohidratnya yang tinggi, singkong mudah
tumbuh di wilayah indonesia.Oleh karena itu, singkong merupakan sumber energi yang
cukup murah Di Indonesia, ketela pohon menjadi bahan pangan pokok setelah beras dan
jagung.

Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada


industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri
obat-obatan. Fermentasi adalah proses penguraian karbohidrat menjadi senyawa lain
tanpa bantuan oksigen. Ada dua macam fermentasi , yaitu fermentasi asam laktat dan
fermentasi alkohol. Pada fermentasi asam laktat, dimulai dengan glikosis yang
menghasilkan asam piruvat , kemudian berlanjut dengan dehidrogenasi yang merubah
asam piruvat menjadi asam laktat. Sedangkan pada fermentasi alkohol, asam piruvat hasil
glikosis diubah menjadi etanol dan ATP.

Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Proses
fermentasi biasanya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya Saccharomyces
cerevisiae. Salah satu pemanfaatan dari fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae
adalah dalam pembuatan tapai. Tapai bisa dibuat dari beras, dari ketan atau dari singkong
(ketela pohon). berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya
melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman
alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. pembuatan tapai
melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiaw)
yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya.
1.2 Rumusan Masalah
    Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas sehingga dapat ditarik dalam suatu
rumusan masalah, yaitu :

1. Berapa waktu yang diperlukan untuk singkong dapat dirubah menjadi tapai?
2. Mengapa pada proses pembuatan tapai dianjurkan untuk memakai ragi tapai
dibandingkan ragi biasa?
3. Mengapa saat proses fermentasi singkong menjadi tapai wadah harus tertutup
rapat?
4. Mengapa fermentasi tapai harus disuhu ruangan dan tidak boleh langsung terkena
sinar matahari ?

1.3 Tujuan 
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui fermentasi alkohol
oleh Saccharomyces cerevisiae, selain itu juga mengetahui bagaimana cara kerja ragi
tapai terhadap singkong.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.2 Alat dan Bahan

1) PERALATAN
a) Pisau
b) Talenan
c) Wadah kotak plastik
d) Dandang
e) Daun pisang
f) Kompor
2) BAHAN
a) Singkong (yang telah dikupas)
b) Ragi Tapai
c) Air secukupnya

2.3 Langkah – Langkah

1. Kupas (untuk belum) dan cucilah singkong hingga bersih kemudian potong
menjadi beberapa bagian. Lalu kukus singkong dengan dandang yang sudah
disiapkan hingga setengah matang. Setelah singkong menjadi setengah matang,
tiriskan singkong dan biarkan sampai dingin.
2. Siapkan wadah kotak plastik dan atur susunan daun pisang pada dasar wadah
tadi. Setelah itu masukan singkong yang telah dingin secara berurutan ke
wadah kotak. Pastikan saat menaruh singkong, tangan dalam keadaan bersih
dan kondisi singkong kering (tidak lembab atau basah).
3. Taburkan ragi tapai sedikit demi sedikit secara merata di atas singkong dalam
wadah lalu susun kembali singkong di atasnya. lakukan secara berulang –
ulang hingga singkong telah habis. Diingat untuk tidak sering menyentuh
singkong setelah ditaburkannya ragi. Dan disarankan untuk dilakukan oleh satu
orang saja saat proses penaburan ragi untuk mengurangi resiko singkong
terkena campuran tangan.
4. Tutuplah singkong tadi dengan daun pisang. Kemudian tutup kembali dengan
tutup wadah secara rapat dan secarang langsung). Diamkan selama 2-3 hari.
simpan di tempat hangat atau di suhu ruang (jauhkan dari sinar matahari).
5. Setelah 2-3 hari, maka tapai singkong sudah siap untuk di santap. Tapai harus
segera dihabiskan karena akan cepat basi, maksimal 3-4 hari setelah tapai jadi.

2.4 Pembahasan Hasil

Tapai singkong yang telah dibuat oleh kelompok kami merupakan jenis tapai yang dibuat
dari fermentasi singkong dengan ragi tapai. Dimana kita memanfaatkan fungsi ragi tapai
yang mengambil glukosa di dalam singkong dan merubah singkong menjadi lunak, dan
dari kondisi tersebut terjadi perubahan glukosa menjadi alkohol. Dari proses tersebut,
maka tapai yang dihasilkan menjadi cenderung berasa sedikit asam (kecut) dan tetapi
masih tersisah sedikit rasa manis. Lalu tapai juga menghasilkan cairan atau bisa
dikatakan alkohol hasil dari fermentasi tersebut sehingga terksturnya basah dan lunak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)karena masih
menggunakan cara-cara yang terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, ragi akan memakan glukosa yang ada di dalamsingkong
sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akanmenjadi lunak, jamur
tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim
yangdapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana.
Olehkarena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula
sebelumnya.
4. Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-300C dan membutuhkan waktu45 jam.
Fermentasi dilakukan pada wadah tertutup, karena fermentasi yang tertutupakan
mencegah terjadinya kontaminasi.
5. Proses pencampuran ragi yang tidak baik akan menyebabkan fermentasikurang
sempurna dan menimbulkan kerusakan.
6. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses
pemecahan enzim tersebut

3.2 Saran
Agar pembuatan tape dapat berhasil dengan sempurna maka alat dan bahan yang
digunakan haruslah bersih serta perbandingan antara singkong dan ragi harus sesuai
sehingga tape yang dihasilkan manis dan ferrmentasi berjalan dengan sempurna.

Demikian laporan hasil praktikum pembuatan tape singkong. Dalam membuat tape
singong sebenarnya mudah. Hanya saja dibutuhkan ketelitian dan kebersihan agar
perfementasian tape berjalan dengan maksimal. Karena jika tidak, tape dapat menjadi
asam. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai