Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

CARA MEMBUAT TEMPE

Disusun Oleh :

Nama : Rizky Arghyanto

Kelas : XII IPA I

SMAN 2 KAUR
KECAMATAN TANJUNG KEMUNING KABUPATEN KAUR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala nikmat yangtelah dilimpahkan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian inisebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, penyusun laporan hasil penelitian ini bertujuanuntuk menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca tentang beberapa hal yang dibahas dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum terbilang dalam kata sempurnakarena, keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangatmengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk perbaikan pada pembuatanmakalah yang selanjutnya.
Akhirnya penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama bagi penulis.

Tanjung Kemuning, 28 Februari 2023


Penulis Makalah

Rizky Arghyanto
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................4

1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

2.1 Cara Pembuatan Tempe.........................................................................................................5

BAB III............................................................................................................................................8

PENUTUP.......................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8

3.2 Saran.......................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Tempe
merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu
yang vital dan berhubungan dengan tekhnologi pertanian. Metode ini sebenarnya telah di
lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum disadari disadari oleh masyarakat masyarakat
umum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan :
1. Bagaimanakah peranan mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan
tempe?
2. Bagaimanakah proses pembuatan tempe?

1.3 Tujuan Penulisan


Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi, serta dengan tujuan
agar pembaca dapat mengerti tentang gizi yang terkandung dalam kedelai setelah diolah menjadi
tempe, serta pembaca dapat mengerti cara pembuatan tempe kedelai dengan baik dan benar.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Siswa akan mengetahui cara kerja atau proses pembuatan Tempe dengan menggunakan
Bioteknologi.
2. Siswa akan memperdalam pemahaman materi mengenai Bioteknologi konvensional
dengan menjadikan percobaan ini sebagai acuan atau contoh agar mempermudah
pemahaman tentang materi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara Pembuatan Tempe
1. Cara Sederhana
Cara sederhana adalah cara pembuatan tempe yang biasa dilakukan oleh  para pengrajin
pengrajin tempe di Indonesia. Indonesia. Kedelai Kedelai setelah setelah dilakukan dilakukan
sortasi sortasi (untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai bersih, kemudian
direbus yang waktu perebusannya berbeda-beda tergantung dari banyaknya kedelai dan  biasanya
berkisar antara 60-90 menit.
Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam.Setelah  perendaman,  perendaman,
kulit kedelai kedelai dikupas dikupas dan dicuci sampai bersih. bersih. Untuk tahap selanjutnya
kedelai dapat direbus atau dikukus lagi selama 45-60 menit, tetapi pada umumnya perebusan
yang kedua ini jarang dilakukan oleh para pengrajin tempe. Kedelai setelah didinginkan dan
ditiriskan diberi ragi tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan pemeraman
selama 36-48 jam.
Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti
dag sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang Akibatnya sekarang tempe diproduksi di
banyak tempat ak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah
negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
Teknik telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari masyarakat Jawa selama
beberapa masyarakat Jawa selama beberapa abad yang lalu abad yang lalu dengan prosedur
dengan prosedur pembuatannya pembuatannya masih sangat sederhana. Berbagai bahan dasar
yang dapat digunakan dalam  pembuatan  pembuatan tempe, tetapi yang paling populer populer
dan paling banyak dipergunakan dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai. Untuk
memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga harus yang
berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau
dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur  pengolahan  pengolahan harus dilakukan dilakukan
dengan cermat. cermat. Proses pembuatan pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses
menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp.,
pada  biji kedelai. Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang
disebut sebagai benang hifa. Benang-benang hifa ini mengikatkan biji kedalai yang vi satu
dengan biji kedelai lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk suatu massa yang kompak.
Massa kedelai inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe. Selama masa pertumbuhannya,
jamur Rhizopus sp. juga menghasilkan enzim yang dapat menguraikan protein yang terdapat
dalam biji kedelai, sehingga  protein-protein dalam biji kedela ini mudah dicernakan.
Selain Rhizopus, diperkirakan banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin turut campur,
tetapi tidak menunjukkan aktifitas yang nyata.  Namun demikian, aktifitas yang nyata yang nyata
dari mikroorganisme yang mungkin yang mungkin turut campur ini akan terlihat setelah aktifitas
pertumbuhan Rhizopus sp. melampaui masa optimumnya, yakni setelah terbentuknya spora-
spora baru yang  berwarna  berwarna putih-kehitaman. putih-kehitaman. Hal ini dapat diketahui,
diketahui, terutama terutama pada tempe yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu kamar, yaitu
dengan terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe menunjukkan bahwa tempe
tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih terasa sekali pun tempe telah
dimasak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen. Oleh karena itu, agar diperoleh tempe
yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses pembuatan tempe perlu
diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit (inokulum) yang akan digunakan.
2. Alat Dan Bahan
 Alat :
1. Baskom.
2. Saringan.
3. Dandang.
4. Kipas Angin /Kipas.
5. Sotel kayu.
6. Tampah.
7. Kompor.
8. Peralatan lain yang diperlukan.
 Bahan :
1. Kacang kedelai
2. Ragi tempe (inokulum RAPRIMA)
3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.
 Cara Kerja :
1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang digunakan,dikeringkan
2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga
bersih.
3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa
(proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).
4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan
menggunakan air bersih.
5. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah
dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-
biji tersebut terasa hangat.
7. Taburkan ragitempe(RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-
aduk supaya merata (1,5 gram ragitempeuntuk 2 kg kedelai).
8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk  pembungkus.
pembungkus. Bila kantong kantong plastik plastik yang digunakan digunakan sebagai
sebagai pembungkus, pembungkus,  berilah  berilah lubang-lubang lubang-lubang kecil pada
kantong kantong tersebut tersebut dengan menggunakan menggunakan lidi atau garpu.
9. Masukan kedelai yang telah diberi ragitempe(RAPRIMA) ke dalam  pembungkusny
pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan sel a, atur ketebalannya sesuai dengan
selera
10.Proses fermentasi63256
kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh
permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari proses penulisan ini, dapat disimpulkan bahwa :
 Tempe merupkan salah satu produk bioteknologi terbuat dari singkong yang
difermentasikan oleh Rhizopus oligosporus.
 Peran  Rhizopus oligosporus  dalam pembutan pembutan tempe adalah Rhizopus akan
menggunakan Oksigen dan menghasilkan CO2 yang akan menghambat beberapa
organisme perusak. Adanya spora dan hifa juga akan menghambat pertumbuhan kapang
yang lain. Jamur tempe juga menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan banyak mikrobia.
 Untuk pembungkusan tempe sebaiknya menggunakan bahan daun pisang, untuk
menghindari tempe yang dibuat tidak cepat membusuk.
 Cita rasa tempe kedelai ditentukan oleh jenis kedelainya dan ditentukan juga oleh  jenis
pembungkus yang digunakan selama  jenis pembungkus yang digunakan selama
fermentasi. fermentasi. Selama ini yang kita Selama ini yang kita ketahui ketahui ada
dua jenis pembungkus tempe, yaitu plastik dan daun pisang. Kemasan plastik memiliki
kelebihan yaitu kuat, ringan, tidak karatan serta dapat diberi warna, sedangkan
kelemahannya adalah molekul kecil yang terkandung dalam plastik yang dapat
melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Daun  pisang  pisang
memiliki memiliki kelebihan kelebihan pembungkus pembungkus alami yang tidak
mengandung mengandung bahan kimia, mudah ditemukan, mudah di lipat dan memberi
aroma sedap.

3.2 Saran
 Sebaiknya dalam praktikum pembuatan tempe, alat dan bahan yang akan digunakan
terlebih dahulu dibersihkan dan kemudian disterilkan agar pembuatan tempe dapat
berhasil kita lakukan.
 Sebagai pembaca umum, diharapkan laporan ini dapat menambah wawasan anda menjadi
lebih luas lagi dalam hal pembuatan tempe.
DAFTAR PUSTAKA

http://ikamelyaastuti.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-biologi-cara-pembuatan.html
https://www.academia.edu/11563820/Makalah_pembuatan_Tempe_Bioteknologi_Rhizopus_Oli
gorporus_ 

Anda mungkin juga menyukai