Anda di halaman 1dari 28

KARYA TULIS ILMIAH

KERIPIK LIDAH BUAYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK………
Anggota :
1….. 6….
2…..
3…..
4…..
5…..
      
KELAS X FASE E
SMA NEGERI 3 MESUJI RAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah yang berjudul “Keripik
Lidah Buaya” ini dibuat sebagai tugas Bahasa Indonesia semester genap tahun ajaran 2016/2017
di SMA Negeri 1 Gowa.
Karya ilmiah ini, terselesaikan dengan baik karena dukungan dan bantuan dari banyak
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada
1.               Ibu Dra. Hj. Andi Wartiah, M.M selaku ibu kepala sekolah SMA Negeri 1 Gowa yang
telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
2.               Ibu Dra. Muliati Tutu selaku guru pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini.
3.               Guru-guru SMA Negeri 1 Gowa yang turut berperan membantu penulis dalam
penyusunan dan penyelesaian karya ilmiah ini.
4.               Orang tua penulis dan teman-teman kelas XI MIA 2 yang turut memotivasi dan
memberi masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan
masyarakat Gowa khususnya.

Mesuji Raya, …….2023

Penulis
ABSTRAK

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan agroindustri semakin
luas dan produk yang dihasilkan semakin beraneka ragam. Pangan merupakan suatu
permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan gizi seseorang. Guna menunjang hal tersebut
diperlukan makanan yang memiliki nutrisi baik dan tentunya didukung oleh teknologi
pengolahan pangan yang tepat. Adanya beraneka ragam produk yang beredar di pasar membuat
masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, sehingga muncul trend untuk kembali menggunakan
bahan-bahan alami (back to nature).
Tanaman lidah buaya (aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian
daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai
usaha agroindustri.
Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap antara lain vitamin, mineral,
asam amino dan enzim. Banyak kelebihan dan potensi sebagai bahan pangan karena semua
bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya yang digunakan antara lain
daun, getah daun dan gel bening. Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun
sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian tanaman
lidah buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan, maka penggunaan lidah buaya
yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai ekonomi dan selera konsumen terhadap lidah
buaya. Salah satu pengolahan tersebut ialah dengan membuat makanan ringan yang diminati
yaitu mengolahnya menjadi keripik lidah buaya.
Permasalahan yang sering timbul dalam pembuatan keripik pada umumnya ialah bahan
yang digunakan, tekstur, rasa, dan penampilan keripik. Oleh karena itu perlu adanya usaha dan
ketelitian dalam pemilihan bahan baku yang baik, lama waktu penggorengan, dan penambahan
perisa makanan agar rasa yang dihasilkan lebih enak dan penampilan lebih menarik sehingga
lebih mengundang minat konsumen untuk mengkonsumsinya.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menciptakan produk makanan ringan
yang menyehatkan dan bermanfaat bagi konsumen serta untuk membuka peluang usaha
agroindustri baru bagi masyarakat secara umum dan khususnya untuk masyarakat Cambaya yang
produk hasil olahannya mampu bersaing dengan produk-produk olahan lainnya.
Dengan begitu, penulis berharap kepada masyarakat Cambaya dan sekitarnya supaya
tanaman lidah buaya yang kaya akan nutrisi ini tidak hanya dikembangbiakkan dalam pot
sebagai tanaman hias, melainkan juga dikembangbiakkan untuk diambil manfaatnya sebagai
bahan baku olahan produk obat dan makanan juga minuman yang menyehatkan.
Penulis telah melakukan penelitian dan percobaan mengenai pembuatan keripik lidah
buaya hingga mendapatkan hasil berupa keripik yang renyah dan tak kalah rasa dengan keripik
dari bahan baku lainnya yang beredar di pasaran. Penulis menyarankan agar para pembaca turut
mempraktekkan pembuatan keripik lidah buaya ini sehingga makanan ringan yang menyehatkan
ini dapat berkembang.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.................................................................... vi
BAB I.     PENDAHULUAN .............................................................................. 1
                 1.1.      Latar Belakang ......................................................................... 1
                 1.2.      Rumusan Masalah .................................................................... 2
                 1.3.      Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
                 1.4.      Alternatif Pemecahan Masalah ................................................ 2
                 1.5.      Kegunaan Penelitian ................................................................ 3
                 1.6.      Metode Pengumpulan Data ...................................................... 3
                 1.7.      Sistematika Penulisan .............................................................. 4
BAB II.    KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 5
                 2.1.      Tanaman Lidah Buaya.............................................................. 5
                 2.2.      Sejarah Lidah Buaya................................................................. 6
                 2.3.      Penyebaran Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) ..................... 7
                 2.4.      Manfaat Lidah Buaya .............................................................. 9
BAB III. METODE PENULISAN ..................................................................... 12
                 3.1.      Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 12
                 3.2.      Alat dan Bahan ........................................................................ 12
                 3.3.      Metode Pembuatan Keripik Lidah Buaya................................ 16
                 3.4.      Pengamatan Hasil Produk......................................................... 22
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 23
                 4.1.      Sifat Fisik Olahan .................................................................... 23
                 4.2.      Hasil Pengamatan Akhir........................................................... 23
BAB V.    PENUTUP ........................................................................................... 24
                 5.1.      Kesimpulan .............................................................................. 24
                 5.2.      Saran ........................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 2.1   Batang lidah buaya (Aloe vera)....................................................... 5
Gambar 2.2   Daun lidah buaya (Aloe vera) ........................................................ 5
Gambar 2.3   Bunga lidah buaya (Aloe vera) ...................................................... 6
Gambar 3.1   Pisau ............................................................................................... 12
Gambar 3.2   Piring .............................................................................................. 12
Gambar 3.3   Wajan.............................................................................................. 13
Gambar 3.4   Kompor .......................................................................................... 13
Gambar 3.5   Mangkuk......................................................................................... 13
Gambar 3.6   Nampan .......................................................................................... 14
Gambar 3.7   Daun lidah buaya............................................................................. 14
Gambar 3.8   Tepung terigu ................................................................................. 15
Gambar 3.9   Telur ............................................................................................... 15
Gambar 3.10 Garam ............................................................................................. 15
Gambar 3.11 Masako (penyedap rasa).................................................................. 16
Gambar 3.12 Pemotongan daun lidah buaya ....................................................... 16
Gambar 3.13 Daun lidah buaya yang telah dipotong........................................... 17
Gambar 3.14 Pencucian daun lidah buaya ........................................................... 17
Gambar 3.15 Pengupasan kulit daun lidah buaya ................................................ 17
Gambar 3.16 Daging lidah buaya yang telah terpisah dengan kulitnya .............. 18
Gambar 3.17 Pencucian daging lidah buaya......................................................... 18
Gambar 3.18 Pemotongan daging lidah buaya..................................................... 18
Gambar 3.19 Potongan daging lidah buaya sebelum dijemur ............................. 19
Gambar 3.20 Potongan daging lidah buaya setelah dijemur................................. 19
Gambar 3.21 Membalut lidah buaya dengan tepung terigu ................................. 20
Gambar 3.22 Lidah buaya yang dicelupkan ke dalam putih telur........................ 20
Gambar 3.23 Membalut kembali lidah buaya dengan tepung terigu ................... 20
Gambar 3.24 Menggoreng lidah buaya yang sudah dibalut tepung..................... 21
Gambar 3.25 Keripik lidah buaya yang digoreng sampai kekuningan ................ 21
Gambar 3.26 Keripik lidah buaya ........................................................................ 22
Tabel     2.1 Kandungan kimia lidah buaya.......................................................... 7
Tabel     2.2 Penamaan lidah buaya di berbagai negara........................................ 7
Tabel     2.3 Komponen kimia lidah buaya berdasarkan manfaatnya................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Alam semesta tercipta dengan proses yang amat rumit dan mengagumkan. Seluruh
makhluk hidup yang ada di dalamnya saling berkoordinasi membentuk sebuah tatanan rantai
kehidupan yang luar biasa. Manusia adalah makhluk yang sangat bergantung dengan alam
dan sekitarnya. Kebutuhan manusia seakan tidak dapat dilepaskan oleh peran alam sebagai
penunjang kestabilan, termasuk kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam terutama
dalam hal kebutuhan pangan.
Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan gizi
seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan makanan yang memiliki nutrisi baik dan
tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat. Adanya beraneka ragam
produk yang beredar di pasar membuat masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, sehingga
muncul trend untuk kembali menggunakan bahan-bahan alami (back to nature).
Tanaman lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pangan yang alami dan menyehatkan. Selain itu, lidah
buaya juga mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap antara lain vitamin, mineral, asam
amino dan enzim. Banyak kelebihan dan potensi sebagai bahan pangan karena semua bagian
dari tanaman dapat dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya yang digunakan antara lain
daun, getah daun dan gel bening. Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun
sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian tanaman
lidah buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan, maka penggunaan lidah
buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai ekonomi dan selera konsumen
terhadap lidah buaya. Salah satu pengolahan dengan membuat makanan ringan yang diminati
yaitu mengolahnya menjadi keripik lidah buaya.
Hasil pemaparan di atas menunjukan fakta – fakta yang melatar belakangi penelitian,
antara lain :
1)      Semakin bervariasinya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan.
2)      Banyaknya makanan bergizi rendah dan membahayakan kesehatan yang beredar dipasaran.
3)      Adanya keinginan untuk kembali menggunakan produk-produk yang alami karena dianggap
lebih menyehatkan.
4)      Membuka usaha agroindustri baru untuk menciptakan produk yang mampu bersaing
dipasaran.
Hal-hal tersebut di atas, menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk memanfaatkan
lidah buaya ( Aloe Vera ) sebagai bahan baku pembuatan keripik.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan data-data yang penulis paparkan di atas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, antara lain :
1.)    Apakah lidah buaya (Aloe Vera ) dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk
makanan?
2.)    Bagaimana cara pembuatan keripik yang baik dan benar?
3.)    Mampukah keripik lidah buaya menjadi produk pilihan para konsumen?

1.3. Tujuan Penelitian


Melalui penulisan karya ilmiah ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut :
1)      Kreatif
2)      Mandiri
3)      Gotong royong

1.4. Alternatif Pemecahan Masalah


Mengajak masyarakat untuk dapat mengelola atau membuat sendiri lidah buaya
menjadi makanan ringan yang enak dan menyehatkan.

1.5. Kegunaan Penelitian


Penulisan karya ilmiah ini diharapkan memberi manfaat yang luas, baik bagi penulis
sendiri maupun pembaca umumnya;
1.   Bagi penulis ;
Sebagai tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, penulisan karya ilmiah ini banyak
memberi manfaat, baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya penulis mendapatkan
pengetahuan dan wawasan mengenai tumbuhan lidah buaya yang dapat diolah menjadi
keripik yang enak dan menyehatkan. Disamping itu penulis merasa dilatih untuk menulis dan
menjadikannya sebagai bahan referensi dan kajian untuk meningkatkan pembelajaran
disekolah.
 2. Bagi pembaca ;
Tidak jauh beda dari yang penulis sampaikan diatas, diharapkan melalui tulisan ini dapat
memberikan pemahaman mengenai tumbuhan lidah buaya yang dapat diolah menjadi keripik
yang enak dan menyehatkan.
3.   Bagi instansi terkait ;
Memberikan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman lidah buaya
(Aloe Vera) yang kaya manfaat.
4.   Bagi para pekerja argoindustri ;
Memberikan masukan untuk menciptakan produk makanan ringan baru yang lebih
menyehatkan.
5.   Bagi masyarakat ;
Memberikan informasi dan masukan untuk dapat mengelola atau membuat sendiri lidah
buaya menjadi makanan ringan yang enak dan menyehatkan.

1.6. Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini, penulis menggunakan metode
sebagai berikut :
1)      Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai sumber tertulis
ataupun melalui sumber lisan dari narasumber yang berpengalaman.
2)      Percobaan
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan mempraktikannya sendiri masalah
yang dibahas.
3)      Jelalah Dunia Maya
Hal ini dilakukan untuk mencari data atau informasi yang tidak didapatkan pada waktu studi
pustaka dan penelitian.

1.7. Sistematika Penulisan


·         BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai latar belakang penulisan, identifikasi masalah, tujuan penelitian,
tujuan penelitian, manfaat, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan yang
dilakukan penulis dalam menyusun karya tulis ini.
·         BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Berisi uraian mengenai deskripsi tanaman lidah buaya (Aloe Vera), sejarah lidah buaya,
penyebaran, manfaat, dan pengolahan lidah buaya menjadi produk makanan berupa selai.
·         BAB 3 METODE PENULISAN
Berisi uraian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yaitu tempat dan waktu
penelitian, alat dan bahan, proses pengolahan, dan produk.
·         BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi uraian mengenai pembahasan dari hasil produk yang dihasilkan tentang sifat fisik yang
dihasilkan dan hasil pengamatan akhir.
·         BAB 5 PENUTUP
Berisi uraian mengenai kesimpulan dari percobaan yang dilakukan penulis dan saran-saran
penulis untuk masyarakat maupun pemerintah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Lidah Buaya


Lidah buaya (Aloe Vera) merupakan tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas
atau ditanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak
runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil, panjang 15-36 cm, lebar
2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan
(jingga), Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat. Berikut adalah bagian-bagian tanaman
lidah buaya (Aloe Vera) :
a.       Batang Tanaman
Gambar 2.1 Batang lidah buaya (Aloe vera)
Aloe vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun
yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Aloe vera yang bertangkai panjang juga
muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
b.      Daun

Gambar 2.2 Daun lidah buaya (Aloe vera)


Daun tanaman Aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya
berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat.
Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi
lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat
0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
c.       Bunga
Gambar 2.3 Bunga lidah buaya (Aloe vera)
Bunga Aloe vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul,
keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan,
dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.

2.2. Sejarah Lidah Buaya


Tanaman ini diberi nama lidah buaya karena bentuknya yang mirip dengan lidah
buaya. Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan
yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut,
penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah
di kawasan kering di Afrika. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun
1875 SM.
Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun
1500 SM. Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama
Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya
bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Berikut merupakan kandungan kimia lidah buaya.
No. Kandungan Kimia Nilai
1 Komponen Air 95,51%
2 Total Padatan a Lemak 0,067%
Terlarut b Karbohidrat 0,043%
c Protein 0,038%
d Vitamin A 4,59%
e Vitamin C 3,47%
Tabel 2.1 Kandungan kimia lidah buaya
Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya dari Ethiopia. Akan tetapi
banyak berkembang di Yunani dan sudah dikenal sejak abad ke-14 SM. Tanaman ini
mempunyai nama yang berbeda di masing-masing wilayah. Nama-nama tersebut antara lain
dapat dilihat dari tabel berikut :
Negara Penamaan
Filipina Natau
Malaysia Jadam
Prancis Aloe
India Musabba
Arab Sabbar
Indonesia Lidah buaya
Tabel 2.2 Penamaan lidah buaya di berbagai Negara

2.3. Penyebaran Tanaman Lidah Buaya ( Aloe vera )


Penyebaran lidah buaya di Indonesia dimulai pada abad ke-17 yang dibawa oleh orang
China. Pada awalnya lidah buaya hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan
rumah dan obat pencuci rambut. Sejak tahun 1990 mulai dikembangkan secara besar-besaran
untuk bahan baku kosmetik, farmasi, minuman dan makanan.
Lidah buaya merupakan tanaman sukulen (banyak mengandung air) yang termasuk
suku Liliaceae. Ada sekitar 350 jenis lidah buaya yang hidup di dunia yang termasuk suku
ini. Akan tetapi yang banyak ditanam hanya beberapa jenis saja, diantaranya adalah Aloe
barbadensis Miller, Aloe ferox Miller, Aloe perryi Baker dan Aloe chinensis Baker. Dari
jenis-jenis tersebut yang paling banyak dimanfaatkan adalah Aloe barbadensis Miller.
Sedangkan lidah buaya yang banyak dikembangkan di Indonesia terutama di Kalimantan
Barat adalah Aloe chinensis Baker.
Tanaman lidah buaya akan berkembang baik pertumbuhannya di wilayah bersuhu
rata-rata 28-32oC. Lahan penanaman harus terbuka tanpa ternaungi oleh pepohonan karena
lidah buaya perlu sinar matahari penuh. Tanaman ini mempunyai keunggulan yaitu tahan
terhadap kekeringan, terutama pada musim kemarau, karena lidah buaya dilengkapi dengan
kemampuan menyimpan air dalam daunnya yang tebal. Akan tetapi lidah buaya ini tidak
tahan terhadap kelembaban tinggi atau di daerah yang curah hujannya tinggi, tanaman ini
mudah terkena serangan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan
Fusarium sp. Tanaman ini dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi
asalkan tanahnya subur, gembur, dan kaya bahan organik, dengan pH ideal 5.5-6. Karena itu,
tanaman lidah buaya dapat tumbuh di semua jenis tanah asalkan tanah tersebut tidak
tergenang air. Lidah buaya diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Ordo: Asparagales
                         Famili: Asphodelaceae
                             Genus: Aloe
                                 Spesies: Aloe vera L.

2.4. Manfaat Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)


Lidah buaya telah dikenal manfaatnya sejak dahulu. Bahkan seiring kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sekarang ini banyak yang memanfaatkan tanaman ini sebagai
bahan baku ataupun bahan campuran pembuatan berbagai macam produk. Lidah buaya (Aloe
vera) juga telah teruji mampu mencegah dan mengobati berbagai macam jenis penyakit.
Manfaat produk yang dihasilkan dari lidah buaya sangat beraneka ragam, antara lain dapat
dimanfaatkan sebagai bahan campuran pada pembuatan produk berupa shampo, pasta gigi,
dan aneka macam kosmetik lainnya bahkan ada juga yang telah dijual dalam bentuk
minuman koktail. Lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan produk
makanan. Seperti keripik, nata de aloe, sirup, teh, jus, koktail, jelly, dodol, cendol, dan selai
lidah buaya. Diketahui bahwa lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin
D. kandungan dan manfaat lidah buaya yang cukup menakjubkan untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dari table dibawah ini.
Zat Manfaat
Lignin Memiliki kemampuan penyerapan yang
tinggi yang mempermudah penyerapan
gel ke kulit sehingga mampu
melindungi kulit dari dehidrasi dan
menjaga kelembapan kulit.
Saponin Memiliki kemampuan membersihkan
(aseptic) dan sebagai bahan pencuci
yang sangat baik.
Komplek antharaquinon aloin, Bahan laksatif, penghilang rasa sakit,
barbaloin, iso-barbaloin, anthranol, mengurangi racun, senyawa anti
aloe emodin, anthracene, aloetic bakteri, dan memiliki kandungan
acid, asam sinamat, asam antibiotic.
krisophanat, eteral oil, dan resitanol
Kalium dan natrium Memelihara kekencangan muka dan
otot tubuh, regulasi dan metabolisme
tubuh dan penting dalam pengaturan
impuls saraf.
Kalsium Membantu pembentukan dan
regenerasi tulang.
Seng Bermanfaat bagi kesehatan saluran air
kencing.
Asam folat Bermanfaat  bagi kesehatan kulit dan
rambut.
Vitamin A Berfungsi untuk oksigenerasi jaringan
tubuh, terutama kulit dan kuku.
Vitamin B1, B2, B6, niacinamida, Berfungsi untuk menjalankan fungsi
dan kolin tubuh secara normal dan sehat.
Enzim oksidase, amylase, katalase, Mengatur berbagai proses kimia dalam
lipase dan protease tubuh, dan menyembuhkan luka dalam
dan luar.
Enzim protease Penghilang rasa nyeri saat luka.
Asam krisofan Mendorong penyembuhan kulit yang
mengalami kerusakan.
Mono dan polisakarida (selulosa, Memenuhi kebutuhan metabolisme
glukosa, mannose, dan aldopentosa) tubuh dan berfungsi untuk
memproduksi mukopolisakarida.
Tabel 2.3 Komponen kimia lidah buaya berdasarkan manfaatnya
Kegunaannya lidah buaya bagi kesehatan manusia antara lain untuk mengobati sakit
kepala/pusing, sembelit, kejang pada anak, kurang gizi, batuk rejan, muntah darah, kencin
manis, wasir, peluruh haid dan penyubur rambut.  Selain itu lidah buaya juga bermanfaat
sebagai penyembuh luka dan luka bakar serta mengurangi infeksi.
Setelah mengetahui beragam khasiat lidah buaya dan pemanfaatannya, tidak ada
salahnya jika kita mulai mencoba bahan alami yang satu ini untuk menjaga kesehatan kita
dan keluarga dengan membuat sendiri produk ini, baik untuk di konsumsi maupun sebagai
peluang bisnis usaha. Salah satunya adalah mengolah menjadi keripik lidah buaya.

BAB III
METODE PENULISAN
3.1.    Tempat dan Waktu Penelitian
Proses pembuatan keripik lidah buaya ini dilakukan secara sederhana di rumah pribadi.
Waktu penelitian hingga pelaksanaanya dilakukan pada bulan Maret 2017.

3.2.    Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan selama proses pengolahan adalah sebagai berikut:
1. Pisau

Gambar 3.1 Pisau

2. Piring

Gambar 3.2 Piring

3. Wajan
Gambar 3.3 Wajan

4. Kompor

Gambar 3.4 Kompor

5. Mangkuk

Gambar 3.5 Mangkuk

6. Nampan untuk menjemur

Gambar 3.6 Nampan

3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengolahan keripik adalah :
1. Daun lidah buaya
Bagian daun yang digunakan adalah hanya bagian gel yang berwarna putih bening saja.
Gambar 3.7 Daun lidah buaya

2. Tepung terigu dan Telur


Fungsinya sebagai pencipta rasa gurih dan renyah pada keripik lidah buaya.

Gambar 3.8 Tepung terigu

Gambar 3.9 Telur

3. Zat-zat lain sebagai pelengkap


Tujuan zat pelengkap seperti pewarna makanan, garam, perisa makanan adalah untuk
mendapatkan hasil produk yang diinginkan dan sesuai selera konsumen.
Gambar 3.10 Garam

Gambar 3.11 Masako (penyedap rasa)

3.3.    Metode Pembuatan Keripik Lidah Buaya


       Proses pembuatan keripik lidah buaya dilakukan secara sederhana agar mudah di tiru
oleh masyarakat. Langkah-langkah pembuatan keripik lidah buaya adalah sebagai berikut :
a.       Pengumpulan
Langkah awal untuk membuat sebuah produk adalah mengumpulkan alat dan bahan yang
diperlukan. Alat yang diperlukan antara lain, pisau gerat, tempat untuk menjemur, mangkuk,
kompor, wajan, dan pengaduk. Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain, daun lidah
buaya yang berukuran sedang, dan bahan-bahan pendukung lain seperti tepung terigu, telur,
garam, minyak goreng, dan perisa makanan secukupnya.

Gambar 3.12 Pemotongan daun lidah buaya


Gambar 3.13 Daun lidah buaya yang telah dipotong

b.      Pengambilan Daging


Daun lidah buaya yang telah dibersihkan, dibelah menjadi dua (2) bagian untuk
mempermudah pengambilan daging dari daun. Setelah terlepas dari kulit luar, daging lidah
buaya yang berwarna putih dibersihkan menggunakan air bersih yang mengalir sampai
lendirnya hilang dan di iris tipis dengan ukuran 1 cm x 4 cm.

Gambar 3.14 Pencucian daun lidah buaya

Gambar 3.15 Pengupasan kulit daun lidah buaya


Gambar 3.16 Daging lidah buaya yang telah terpisah dengan kulitnya

Gambar 3.17 Pencucian daging lidah buaya

Gambar 3.18 Pemotongan daging lidah buaya

c.       Pengeringan
Daging buah yang telah di bersihkan dan diiris tipis selanjutnya dijemur secara konvensional
di bawah terik matahari selama kurang lebih 6 jam hingga irisan lidah buaya yang basah
menjadi kering.
Gambar 3.19 Potongan daging lidah buaya sebelum dijemur

Gambar 3.20 Potongan daging lidah buaya setelah dijemur

d.      Pencampuran
            Setelah irisan lidah buaya kering, balutlah dengan tepung terigu lalu celupkan ke
dalam putih telur dan balut kembali dengan tepung terigu. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil keripik lidah buaya yang krispi.
Gambar 3.21 Membalut lidah buaya dengan tepung terigu

Gambar 3.22 Lidah buaya yang dicelupkan ke dalam putih telur

Gambar 3.23 Membalut kembali lidah buaya dengan tepung terigu

e.       Penggorengan
            Panaskan minyak goreng lalu masukkan irisan lidah buaya yang sudah dibalut tepung.
Goreng hingga kekuningan. Lalu tiriskan. Proses ini dilakukan dengan cara deep frying.

Gambar 3.24 Menggoreng lidah buaya yang sudah dibalut tepung


Gambar 3.25 Keripik lidah buaya yang digoreng sampai kekuningan

f.        Penambahan Perisa


            Tambahkan perisa makanan sesuai selera secara merata. Perisa makanan yang akan
ditambahkan bisa berupa garam, barbeque, jagung, keju, dan lain-lain.

Gambar 3.26 Keripik lidah buaya

3.4.    Pengamatan Hasil Produk


          Dari percobaan yang dilakukan, penulis dapat mengetahui tekstur, penampilan, aroma,
dan rasa yang dihasilkan dari produk yang dihasilkan. Berikut adalah hal-hal yang diperoleh
dari hasil pengamatan:
3.4.1 Tekstur dan Penampilan Keripik
     Hasil produk olahan keripik lidah buaya yang alami ( tanpa pewarna dan perisa makanan,
kecuali garam) akan menghasilkan warna kuning keemasan. Apabila menginginkan warna
lain, kita dapat menambahkan pewarna makanan dan perisa makanan secukupnya setelah
penggorengan.
3.4.2 Rasa
     Setelah melalui beberapa percobaan, dapat di simpulkan bahwa rasa yang dihasilkan oleh
keripik lidah buaya sangat dipengaruhi oleh kadar garam dan perisa makanan yang
digunakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.    Sifat Fisik Hasil Olahan


            Setelah melakukan percobaan tersebut dapat diketahui sifat-sifat dari hasil olahan
keripik lidah buaya tersebut. Sifat tersebut antara lain:
Ø  Keripik yang dihasilkan berwarna kuning keemasan apabila tidak dicampur dengan pewarna
dan perisa makanan.
Ø  Teksturnya renyah dan krispi.
Ø  Rasanya sesuai dengan perisa makanan yang ditambahkan.

4.2.    Hasil Pengamatan Akhir


                 Setelah melakukan 2 kali percobaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa
pembuatan keripik lidah buaya dapat dilakukan secara sederhana. Hal inilah yang membuat
penulis yakin bahwa masyarakat mudah untuk mempraktikanya sendiri di rumah. Hal yang
harus diperhatikan dalam pembuatan produk ini adalah ketelitian dan perpaduan kadar zat
yang harus sesuai agar menghasilkan produk yang baik. Hal-hal yang diamati adalah peran
tepung terigu, telur, pewarna makanan dan perisa makanan.
4.2.1 Mengetahui Pengaruh Cahaya Matahari
     Panas dari cahaya matahari sangat besar pengaruhnya terhadap pembuatan keripik lidah
buaya. Daging lidah buaya yang tidak kering saat proses penjemuran akan menyebabkan
keripik yang dihasilkan tidak krispi dan agak berlendir.
4.2.2 Mengetahui Pengaruh Panas Minyak Goreng
     Minyak goreng yang terlalu panas akan menyebabkan keripik gosong tetapi bagian
dalamnya belum matang. Dianjurkan minyak tidak terlalu panas.

BAB V
PENUTUP
5.1.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian manfaat tanaman lidah buaya ( Aloe Vera ) menjadi keripik lidah
buaya ini, dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
Ø  Dalam pembuatannya diperlukan ketelitian dalam penggunaan zat. Hal ini telah dibuktikan
melalui percobaan yang telah penulis lakukan. Dengan perbandingan yang tepat, keripik hasil
olahannya akan baik dan diminati para konsumen.
Ø  Keripik lidah buaya memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh kita. Menurut penelitian,
lidah buaya merupakan salah satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang telah
dikembangkan oleh negara-negara maju sebagai bahan baku di bidang industri farmasi dan
pangan. Oleh karena itu, keripik lidah buaya sangat baik dijadikan camilan wajib harian.
Ø  Pemanfaatan lidah buaya menjadi produk olahan seperti keripik lidah buaya ini sangat
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha agroindustri baru bagi produsen. Karena
selain rasanya yang enak, keripik lidah buaya ini juga bernutrisi tinggi dan kaya manfaat.

5.2.    Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan dalam rangka upaya peningkatan pengelolaan
perpustakaan :

1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk dapat lebih meningkatkan kualitas produk
yang baik.
2. Perlu diperhatikan penggunaan bahan dan zat dalam proses pembuatannya agar
mampu menghasilkan produk yang baik dan tetap (cita rasa selalu terjaga).
3. Pemerintah dan instansi terkait, diharapkan dapat mengembangkan lidah buaya
sebagai bahan pembuatan produk makanan.

DAFTAR PUSTAKA

Furnawanthi, I. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Fardiaz, D. 1989. Hidrokoloid Dalam Industri Pangan, Buku dan Monograf Laboratorium Kimia dan
Biokimia Pangan. Bogor : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institusi.

Pratiwi, D. A. dkk. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Riandari, Henny. 2006. Theory and Application of Biology for Grade XI of Senior High School and Islamic
Senior High School. Solo : Bilingual.

Riandari, Henny. 2006. Theory and Application of Biology for Grade XIII of Senior High School and
Islamic Senior High School. Solo : Bilingual.
Yana, Yuli. 2014. Manfaat Lidah Buaya. http://manfaat.co.id/manfaat-lidah-buaya [21 Maret 2017].

Oktara, Nanda. 2014. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lidah Buaya.


http://www.petanihebat.com/2014/11/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-lidah.html [21
Maret 2017].

Setyo, Sudarminto. 2015. Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.).


http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/05/tanaman-lidah-buaya-aloe-vera-l/ [21 Maret 2017].

Anda mungkin juga menyukai